"ceklek" terdengar pintu kamar mandi dibuka
"kak, ganti baju dulu gih itu Alini siapkan baju buat kak Ardi tadi Alini pinjam punya kak Rizal" kataku sambil membersihkan sisa make up diwajah
"terimakasih sayang"
"maaf jika tak sesuai kak"
"it's okay sayang no problem" kata kak Ardi sambil memelukku, terlihat jelas pakaian milik kak Rizal begitu pas dibadan kak Ardi, mungkin karna postur tubuh mereka yang hampir sama
"kak.." lirihku
"hmm.." jawabnya sambil terus mencium leherku dan membuatku geli
"kak..ih geli kak" ucapku sedikit keras
"maaf, habisnya kamu gemesin sayang"
"Alini capek kak, dan mau istirahat sebentar" kataku sambil beranjak dari tempat duduk sementara kak Ardi masih menggenggam jemariku
beberapa menit kemudian kami terlelap,hingga suara telphone membuatku terjaga sedang kak Ardi masih tertidur di sampingku sambil memeluk tubuhku erat
"hallo.." sapaku
"bangun dik, segera keluar karna kalian harus segera kehotel untuk resepsi" suara dari seberang
"iya kak bentar, Alini bangunin kak Ardi dulu"
"yaelah belum bangun tu anak?pantas dari tadi hp ditelpon gak diangkat.angkat" protes kak Ardi sebelum menutup telpon
"siapa yang telpone sayang" suara khas kak Ardi dari bangun tidur masih dengan memelukku
"kak Rizal menyuruh kita segera bersiap kak, sudah ditunggu yang lain dibawah"
"hmm..ayo sayang kita mandi" ajak kak Ardi
" nggak ah, kak Ardi mandi sendiri sana" lirihku sambil mendorong kak Ardi kekamar mandi
.
.
.
"sayang, sudah siap" kata Rafa kekasih cinta yang datang langsung masuk keruangan cinta dan memeluk serta menciumnya
"tunggu bentar bang aku pamit ke anak-anak dulu sekalian tanya Luna mau berangkat bareng kita nggak"
"Abang lepas ih malu kalau diliat anak-anak yang lagi pada kerja bang"
"sebentar sayang, Abang kangen kamu lagipula ini didalam ruangan mu gak akan ada yang liat yang" ucap Rafa memeluk cinta erat dari belakang
"Abang ish.." desah cinta saat rafa mencium leher dan meremas bagian sensitifnya
"Abang kangen sayang, kamu begitu wangi yang"
"bang sabar ih..kita mau menghadiri resepsi bang"
"baiklah sayang, aku sabar menunggumu"
"kebiasaan deh Abang klau ketemu suka bikin geli"
"habisnya bibir merahmu dan aroma tubuhmu buat Abang candu sayang apalagi sikembar yg didepan itu" ucapnya sambil mengerlingkan mata
"habis menghadiri resepsi nanti Abang mau minta kamu dari orangtuamu yang" tuturnya lebih lanjut
"Abang sudah siap bertemu orang tua cinta?"
" Iya, dan Abang ingin kita segera menikah, Abang serius sama kamu"
"Abang sweet banget sih, sebentar bang aku pamit ke anak-anak biar jagain cafe dan nanya Luna mau bareng kita nggak" kata cinta sambil melangkah keluar ruangan
"Lun, kamu mau bareng kita nggak?" tanya cinta
"nggak usah Bu, saya sudah pesan ojol bentar lagi sampai" jawab Luna sopan dan beberapa menit kemudian ojol pesanan Luna datang
"nah tu tukang ojol dah nongol, Luna duluan ya Bu cinta, permisi pak Rafa...." kata Luna pada cinta dan rafa yang tiba-tiba datang dari arah belakang lalu meraih pinggang serta mencium pipi kekasihnya
"hati-hati pak rafa Bu cinta bisa dilirik lelaki lain kalau secantik itu dandanannya" goda Luna pada faras yang sukses membuat faras langsung menatap kekasihnya
"ck.ck.ck...hati-hati lun" kata cinta sambil geleng-geleng kepala melihat sikap luna
"gak usah dengerin kata Luna bang, aku tetap padamu sayang" kata cinta sambil mengecup pipi rafa
"asistenmu itu memang luar biasa yang" kata rafa
"sangat bang..jahilnya ampun deh tu anak"
"banyakin stok sabar sayang"
"Abang juga ya?karna Luna pasti juga akan jahilin Abang seperti tadi"
"demi kamu aku selalu sabar sayang"
"idiih gombal" kata cinta sambil melihat wajah ganteng faras
.
.
.
.
disebuah hotel berbintang sang pengantin wanita sedang dirias dengan ditemani sahabatnya, sambil dirias mereka asyik bercanda hingga kedatangan seorang teman membuat mereka menghentikan candaan meski hanya sesaat,
"guys..I'm comming.."suara Luna begitu lantang hingga membuat sang MUA geleng-geleng kepala
"bisa ketuk pintu dulu gak sih lun?kebiasaan tu mbak MUA sampai kaget untung riasan Alini gak rusak" ucap Riris
"he.he. maaf habis pengin cepat liat kalian aku lebih tepatnya pengin liat sang pengantin yang cantik ini"
"apaan sih lun, biasa aja kali! kamu juga cantik, oh iya cinta gak bareng kamu"
"nggak Al, biasalah dy dan pacarnya bagai prangko"
"jadi beneran cinta sama cowok yang dulu duet dengan Alini?" tanya Zhasy
"Hm..dan betapa bucinnya lelaki itu dengan teman kita"
"Really?" tanya Zhasy
"yes, mengalahkan sikap kak Ardi ke Alini"
"OMG sebucin itukah? kata Riris dan Zhasy bersamaan
"siapa yang bucin?"
…………
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments