Part 4

Kulangkahkan kaki keluar kamar, dari arah tangga terlihat ayah,bunda dan kak Rizal sedang menikmati sarapan pagi dengan berbincang ringan.

"Pagi putri bunda yang paling cantik, sini sayang sarapan dulu" tegur bunda sambil menyuruhku untuk duduk didekat ayah.

"Pagi Bun,ayah,Kak,," sapaku sambil mencium ayah dan bunda

"pagi sayang" jawab ayah

"dik,hari ini ada jadwal dirumah sakit gak?" tanya kak Rizal kakakku satu-satunya

"hari ini adik free kak,kenapa?klau kakak mau nyuruh bantuin kerjaan di kantor ogah aku" jawabku sedikit manyun dan terlihat ayah tersenyum mendengar jawabanku

"idiiih cuma ditanya gitu aja udah sewot" gerutu kak Rizal

"sudah-sudah kalian ini klau ketemu selalu debat tapi klau yang satu gak kliatan pada nanyain" kata bunda menghentikan perdebatan kami

"kebiasaan mereka dari kecil bund, nanti klau salah satu sudah menikah dan salah satu pindah rumah bakal terasa kangennya" tutur ayah

"ayah, kita kan cuma debat biasa gak bertengkar yah..." kataku pelan

"iya.iya ayah paham, sudah ayah mau berangkat dulu dan kamu zal mau bareng ayah apa bawa mobil sendiri?"

"Rizal bawa mobil sendiri yah" kata kakak

"baiklah ayah berangkat dulu" kata ayah sambil beranjak meninggalkan ruang makan dengan diantar bunda

beberapa menit kemudian kak Rizal juga pamit berangkat kekantor dan dari arah depan terdengar suara gaduh.

"bund, didepan ada apa sich? bukannya tadi kak Rizal sudah pamit berangkat ngantor Bun? kenapa suaranya masih didepan?" tanyaku yang dijawab gelengan oleh bunda

karna penasaran kulangkahkan kaki keluar halaman rumah,terlihat kak Rizal dan Riris sedang debat, tapi terlihat jelas klau kak Rizal menggoda Riris sedang yang digoda sedikit marah tp mukanya merah.

"Riris..!sini gak usah dengerin kak Rizal, dan kamu kak katanya mau berangkat ngantor malah godain anak orang, sana berangkat ayah saja sudah berangkat dari tadi" kataku

"huh punya adik satu saja gak asyiik gak bisa pahami kakaknya" gerutu kak Rizal sambil melangkah masuk mobil dan meluncur pergi

"dasar kakak aneh" batinku

setelah kepergian kak Rizal kekantor, kuajak Riris masuk bertemu dengan bunda, terlihat bunda sangat senang dengan kedatangan Riris.

"bunda, Riris kesini mau ajak Alini ke cafe senja punya cinta boleh nggak Bun?" tanya Riris

" Boleh sayang tapi kalian nanti pulangnya jangan terlalu malam ya? " tutur bunda

"nggak bunda, hari ini Riris ada jadwal praktek sore, jadi sebelum berangkat praktek nanti saya antar Alini pulang" kata Riris menjelaskan

" ya baiklah kalian hati-hati, terus ingat tujuan kalian kesana hanya makan,ngobrol,ketemu cinta bukan kerja sampingan dicafe milik cinta" kata bunda mengingatkan karna bunda tau benar dari dulu klau kami kumpul dicafe senja selalu saja kami bantu-bantu pekerjaan yang ada dicafe

"bundaku sayaang, bunda gak usah khawatir kami disana klau bantuin juga yang gak berat Bun dan yang happy-happy" kataku dengan tersenyum

"ya sudah intinya kalian gak boleh capek dan harus hati-hati" nasehat bunda

"siap bund kami berangkat dulu" ucapku dan Riris bersamaan

setelah pamit bunda kami berangkat menuju cafe senja milik cinta, perjalanan dari rumah menuju cafe milik cinta hanya 20 menit, sesampainya di cafe Riris memarkirkan mobil miliknya lalu kami melangkah menuju meja yang letaknya tak jauh dari panggung untuk para band-band yang biasa mengisi cafe, sesekali baik aku maupun Riris juga menyanyi disana utk mengisi waktu luang,

"siang kak.." sapa Sinta salah satu pegawai cinta yang paling ramah dan paling peka

"siang juga sin" jawab kami bersamaan

"sin, itu panggung kenapa gak ada yang ngisi sih? ini sudah jam sebelas lho bentar lagi waktunya makan siang dan biasanya cafe ini ramai kan?masak gak ada yang tampil dipanggung" tanya Riris

"ada sih kak tapi masih nanti jam satu siang, soalnya sang penyanyi lagi ada acara kak jadi tampilnya molor" jelas Sinta

"whatt?!" ucapku dan Riris bersamaan

"gak usah teriak gitu kali say" kata cinta membuat kami kaget karna tadi tak terlihat tiba-tiba nyambung aja

"gimana gak kaget orang cafe mu saja hening kayak gini" gerutuku

"ya sudah klau gitu kamu saja yang nyanyi"

pinta Cinta

"lah kok aku sih cint, kan disini aku tamu masak tamu disuruh nyanyi" protesku

"biasanya juga gak disuruh pun kamu sering nyanyi didepan sampai yang jadwal manggung disini kalah sama Lo Al" kata Cinta mengingatkan kebiasaan Alini kalau main ke cafe miliknya

"iya Al benar kata Cinta, dah sana maju gih biar gak hening ni cafe ya lumayanlah klau ada yang order lagi kan tip nya bs buat nambah uang donatur lagi seperti biasanya" tutur Riris

"loo ris, malah ikut-ikutan jadi kompor" protesku sambil melangkah keatas panggung

kulangkahkan kaki menuju panggung, rasanya kangen juga tampil disini, entah sudah berapa lama aku tak tampil dicafe ini, kudekati arah piano dan duduk didepannya, dan sebelum jari- jari ini mulai memainkan piano terlebih dahulu kuberi sambutan bagi pengunjung lalu mulailah aku bernyanyi dengan diiringi piano yang aku mainkan

sebuah lagu yang disukai oleh remaja pada zamannya dan lagu ini sangat menyentuh bagiku karna isinya seperti yang kurasakan, bait demi bait dilagu ini menggambarkan seseorang yang tetap menginginkan orang yang telah pergi menjauh darinya sebagai kekasihnya seperti dulu meski ada rasa benci dihati.

Suara hati seorang kekasih

by: Melly Goeslow

Hanya namamu di hatiku

jiwa dan raga takkan berdusta

namun terkadang cinta

terusik benci sesaat

seribu musim takkan bisa

menghibur hati yang penuh marah

entah mengapa berpisah

saat mulai menjalin

suara hati seorang kekasih

bagai nyanyian surgawi

takkan berdusta

walau ketamakan merajai

diri yang penuh emosi

jauh didasar hatiku

tetap kumau

kau sebagai kasihku

seribu musim takkan bisa

menghibur hati yang penuh marah

entah mengapa berpisah

saat mulai menjalin

suara hati seorang kekasih

bagai nyanyian surgawi

takkan berdusta

walau ketamakan merajai

diri yang penuh emosi

jauh didasar hatiku

tetap kumau

kau sebagai kasihku

...****************...

Terpopuler

Comments

widya

widya

ya ampun...
lagu jaman SMU, kenangan banget nih lagu..
mana kisah nya alini mirip sy banget.. berasa nyesek banget.
tapi sy tidak berakhir happy ending, karena setelah sy ketemu lagi, dia sudah menikah.. dan sy belum.

2022-07-02

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!