Part 15

"sebaiknya kalian berdua tidak usah bertemu lagi" kata ayah dengan sorot mata tajam dan dingin

"ayah...,om.." ucapku dan kak Ardi bersamaan

" Ardi,Alini dengarkan papa, apa yang dikatakan ayah Alini itu benar, mulai besok kalian jangan bertemu lagi" tutur om Eza

"maaf pa kami tidak bisa" kata kak Ardi dengan menggenggam tanganku erat

" maksud kamu tidak bisa apa?kamu gak serius dengan putriku, gak mau menikahi putriku?" tanya ayah masih dengan tatapan tajam

"om, tentu saja saya sangat serius dan sangat mencintai Alini om, dan tentu saja Aldi ingin sekali menikah dengan Alini secepatnya" ucap kak Aldi pelan

"lalu...." kata ayah

"karna saya sangat mencintai putri om dari dulu hingga tua nanti maka saya tidak sanggup kalau harus menjauh dari putri kesayangan om, dan sekali lagi Ardi mohon restu dari om dan tante untuk kami bersama" kata kak ardi

"tuan Nicholas sebaiknya kita sampaikan maksud kita agar mereka bisa mengerti" saran om Eza

"baik tuan Eza" ucap ayah sambil tersenyum

"Aldi,Alini dengarkan ayah, melihat kalian yang sedekat ini maka kami sebagai orang tua kalian memutuskan untuk menikahkan kalian satu Minggu lagi" jelas ayah

"secepat itukah ayah" reflek AQ berucap

"sayaaang, itu gak cepat yang, satu Minggu itu lama" kata kak Ardi

"maksud kamu apa Ardi bilang satu Minggu itu lama?papa justru setuju dengan Alini satu Minggu itu waktu yang sangat singkat" tutur om Eza

"papa, Aldi kan maunya besok" protes kak Aldi

"ckckck...! kamu itu Ar, menikah itu butuh persiapan matang butuh waktu dan waktu yang diutarakan tuan nicholas sangat singkat, jadi keputusan kami sudah final" tegas om Eza

"sebaiknya kalian berdua mulai cuti dari rumah sakit dan persiapkan diri kalian menjelang pernikahan" ucap ayah

"satu lagi selama cuti menjelang pernikahan kalian tidak boleh bertemu dan tidak boleh komunikasi lewat hp ataupun telphone" lanjut ayah

"om, kok gitu sih?tolong dong om meski kami tidak boleh bertemu tapi ijinkan kami ngobrol lewat hp atau telphone om?" pinta kak Ardi

"sekali saya bilang tidak tetap tidak" tegas ayah

"patuhi keputusan kami atau batal menikah" ucap om Eza

"papa...!! ah sebel!!" gerutu kak Aldi

"sabar kak..." ucapku menenangkan

"sayaaang, aku gak akan sanggup jauh darimu lagi yang...aku gak akan sanggup tak melihatmu ataupun tak mendengar suaramu yang" kak Ardi

" dasar bucin akut, gak sanggup atau takut kehilangan adikku?"goda kak Rizal

"dasar jomblo akut, keduanya lah kamu kan tau zal klau aku begitu mencintai adikmu" kak Ardi

"bilang saja kalau kamu bucin ma adikku" kak Rizal

"Emang...!!iri aja lho!! Alini wanitaku pendamping hidupku sangat cantik dan istimewa bagiku" kata kak Ardi sambil mencium keningku

"Haess!! dasar mesum nyosor saja ma adikku gak tau apa disini ada Abang dan ayah serta bundanya?" _kak Rizal

"Alini calon istriku" _kak Ardi

"Alini juga adikku putri kesayangan ayahku"_kak Rizal

"dan kesayanganku"_ kak Ardi

"sudah kak, jangan ribut malu kak..dan kak Rizal tolong jangan debat terus" kataku sambil mengelus pundak kak Ardi sambil menegur kak Rizal agar diam

"sudah.sudah jangan ribut" tegur ayah

"maaf ayah?" ucap kak Rizal

"persiapkan diri kalian Alini dan Ardi, segera buat surat cuti"_ ayah

"baik ayah,om" ucap kami bersamaan

"tapi kami masih boleh komunikasi kan om?" tanya kak Ardi dan terlihat ayah menatap tajam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!