Dimeja paling ujung kursi yang menghadap taman tampak dua orang laki-laki sangat menikmati lagu yang dibawakan Alini, tatapannya tak beralih ketempat lain, pandangannya tertuju arah panggung, menatap Alini dengan tajam dan tersenyum, beberapa menit kemudian memanggil seorang waiters yang lewat disampingnya
"mas, bisa minta tolong gak?" katanya tegas
"iya tuan, ada yang bisa saya bantu?" jawab waiters tersebut ramah
"itu penyanyi disana apa sering nyanyi disini?" tanyanya yang membuat teman didepannya heran
"maaf tuan, nona itu bukan penyanyi tapi sahabat dari pemilik cafe ini dan biasa mengunjungi tempat ini saat beliau tidak sibuk" jawab waiters tersebut yang tak lain adalah Dito, kebetulan Dito dan Sinta sangat dekat dengan Alini mungkin karna sosok Alini yang ramah dan baik sehingga mereka nyaman berada didekat Alini
"begitu ya, okay terimakasih atas infonya dan tolong berikan ini padanya bilang meja no. 7 request lagu itu" ucap pria tersebut yang tak lain adalah Rafa dan rafa adalah sahabat Ardi
"fa bukankah itu ceweknya Ardi dulu?" kata Dian mencoba mengingatkan Rafa
"mana mungkin dia Ian? terakhir kabar yang kita dengar mantanya Ardi juga jadi dokter kan sekarang" kata Rafa
"iya dan seingatku dulu pas Ardi nunjukin fotonya kayak wanita yang didepan itu" kata Dian
sementara Dito sudah mendekati Alini yang ada diatas panggung lalu memberikan secarik kertas yang digulung dan didalamnya terdapat uang sejumlah lima ratus ribu, didalam kertas itu tertulis nama lagu yang direquest.
Alini terkejut dengan apa yang diberikan Dito, sesaat kemudian Alini berdiri dan meminta pengunjung yang memberikan kertas untuk naik ke panggung serta meminta sang pemilik cafe untuk datang mendekat dan memintanya untuk mengiringi dia dan pengunjung berduet,
"Al, apa-apaan sih kamu malah minta aku memainkan piano" gerutu cinta
"klau bukan kamu siapa say? ni ada yang reques lagu tapi minta beliau duet ma aku" kataku sedikit sebal
"ya sudah nikmatilah toh kamu juga hobi nyanyi kan?" kata cinta dengan kedipan mata lalu bergeser didepan pianika dan jari-jarinya siap berada diatas tuts piano
sementara itu dari arah kursi pengunjung terlihat orang yang request lagu tadi berjalan kedepan menuju panggung tempatku berdiri, dengan santainya dia berjalan dan berhenti tepat didepanku sambil mengulurkan tangannya
"selamat siang nona, apakah permintaan duet saya diterima? dan perkenalkan nama saya Rafa" katanya dengan mengulurkan tangan
"oh iya saya Alini, tentu saja kita bisa duet sekarang" ucapku ramah
"Anda hafal dengan lagu pilihan saya nona?" tanyanya
"ya tentu saja, bahkan teman saya yang memainkan piano nanti sangat hapal lagunya karena itu lagu kesukaannya" jawabku pelan sambil melirik cinta
"baiklah, mari kita mulai" katanya
" okay...cinta mari dimulai musiknya" kataku pada sabatku yang memainkan piano
"wookay" jawab cinta dengan mengerlingkan mata dan kubalas dengan senyuman
alunan piano yang dimainkan cinta mengiringi ucapan Rafa sebelum beliau melantunkan lagu.
"selamat siang bagi pengunjung cafe senja, semoga hari anda selalu indah seindah senyuman wanita yang ada disamping saya, disini kami mau menghibur anda dengan sebuah lagu dari Last child feat gisel_seluruh nafas ini" sambutan dari Rafa yang membuatku sedikit terkejut dengan yang diucapnya.
Seluruh Nafas Ini
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa
Tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita
Disaat ku tertatih
Tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti
Demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali
Pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati
Dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Kita telah lewati
Rasa yang pernah mati
Bukan hal yang baru
Bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari
Jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunku kembali padaku
Disaat ku tertatih(saat ku tertatih)
Tanpa kau disini(tanpa kau disini)
Kau tetap ku nanti
Demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir
Hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Dan ini yang terakhir(aku menyakitimu)
Ini yang terakhir(aku meninggalkanmu)
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir
Dan ini yang terakhir
Takkan ku sia-siakan hidupmu lagi
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali
Pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati
Dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Jika memang kau terlahir
Hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Kunikmati rindu yang datang
Membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
selesai membawakan lagu, aku pamit kebelakang karna merasa tak lagi sanggup menahan air mata yang hampir menetes, jujur lagu ini sangat menyentuh hati terlebih kemarin tanpa sengaja bertemu dengan sosok yang selama ini masih bertahta dihati
tak kuhiraukan cinta yang memanggilku, langkah kaki ini terus berjalan mengarah ke toilet, sesampainya di toilet aku menangis mengeluarkan segala rasa dalam hati, dari luar terdengar suara Riris memanggil
"Al, buka pintunya Al.." pintanya
"ceklekek" ku buka pintu toilet dan terlihatlah sosok Riris didepanku, dia langsung memelukku dan ikut menangis
"Alini sayang, ini yang selalu dikhawatirkan kak Rizal klau kamu nyanyii kmu selalu menghayati bait demi bait dalam lagu lalu Endingnya kamu gak kuat dan nangis kan" kata Riris masih dengan memelukku mencoba menenangkan hati ini
"aku gak apa-apa ris, tadi hanya ingat kak Ardi sebentar" ucapku dengan mata sembab
"ya sudah yuk kita pulang, lewat pintu belakang saja dan gak usah pamit cinta nanti kita wa saja dia Al" kata Riris
lah gak sopan banget sih kita say?" tuturku
"sekali kali gak apalah Al, kukira cinta bisa pahami ini juga kok" ucap Riris sambil membuka mobil dan kita meluncur pulang
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments