Malam ini langit begitu indah, dari atas balkon kamar kupandangi langit berhiaskan bintang yang bersinar terang diantara gelapnya malam, hembusan angin yang bertiup mampu membawaku pada kejadian yang telah lalu dan pertemuanku dengan kak Ardi tadi siang membuatku mengingat luka yang sudah lama terpendam.
Lebih dari tujuh tahun yang lalu, jauh setelah kak Ardi memutuskan untuk melanjutkan studi keluar kota, betapa berat kulalui hari - hari tanpa hadirnya, betapa kuharapkan ke hadirannya setiap waktu seperti sebelum dia pindah keluar kota tuk meraih mimpi dan betapa ku nantikan kabar darinya setiap saat meski yang ku dapatkan hanyalah perasaan kecewa dan luka dalam hati.
Flash back
"Al, aku akan melanjutkan kuliah diJakarta dan kuharap hubungan kita masih tetap jalan, yakinlah meski kita jauh tapi kita tetap dekat karna kau dan aku satu Al, aku tak mungkin sanggup tanpamu, kuharap kita sama- sama bisa menjaga cinta dan kesetiaan,jangan pernah meragukanku sepertiku yang tak pernah meragukan kesetiaanmu pada cinta kita,percayalah apapun yang terjadi kedepan kita harus mampu menghadapinya dan aku berjanji tak kan pernah tinggalkanmu, takkan pernah Al,kepergian ku hanya untuk menuntut ilmu dan meraih mimpi, kupastikan aku akan kembali dan kita akan bersama selamanya"
"tapi kak,bagaimana kalau disana ada sosok yang buat kak Ardi nyaman dan membuat hubungan kita goyah? mengingat jarak kita memang jauh dan kita gak akan ada yang tau apa yang akan terjadi nanti" tuturku pelan dengan mata yang berkaca-kaca
"Alini sayaang, percayalah hanya kamu penghuni ruang hati ini, tak ada yang lain dan takkan pernah ada selain dirimu sayang, hanya kamu satu-satunya wanita yang akan terus ada dan selalu kucinta, besok aku akan pergi dengan membawa cintamu dan akan kembali bersama cintamu so tetap tunggu aku sayang" pintanya sambil memeluk dan mengecup keningku
Graha Saba menjadi saksi perbincangan kami sore itu sedang kebungkamanku penuh dengan keraguan tentang hubungan kami kedepan. "mungkinkah dia tau tentang keresahan hati ini" kataku dalam hati.
Dua tahun berlalu sejak kepindahan kak Ardi, hubungan kami masih biasa komunikasi pun masih lancar, kami masih sering kirim kabar, hanya saja kak Ardi mulai jarang pulang, betah nian di ibukota ah mungkin karna sudah semester empat jadi sudah semakin sibuk toh aku sendiri juga disibukkan dengan ujian sekolah dan persiapan masuk ke universitas, hanya saja aku lebih memilih kuliah dikota pelajar ini dengan jurusan yang sama seperti kak Ardi.
memasuki kuliah semester dua berarti kak Ardi sudah semester enam, sejak aku sudah menjadi mahasiswa tak pernah lagi kuterima kabar dari kak Ardi, tak ada lagi telphone ataupun wa darinya, bekali-kali ku coba menghubunginya lewat telphone tapi tak pernah diangkat, ada apa sebenarnya dengannya? mungkinkah dia telah lupa padaku?mungkinkah dia ingkar janji?"
pikirku kala itu hingga dering telphone menyadarkan ku dari lamunan
"Assalammu'alaikum..selamat malam, bisakah saya bicara dengan Alini?" terdengar suara laki-laki yang tak asing bagiku
"wa'alaikumsalam, ya dengan Alini disini" jawabku datar
"ini aku Al..,Ardhi"
"Alhamdulillah, kak Ardhi apa kabar? kenapa gak pernah menghubungi Alini dan kenapa tiap Alini hubungi gak pernah diangkat? kak aku kangen banget tau" kataku panjang lebar
.
"aku baik-baik saja Al, bagaimana denganmu?"
"Alini baik kak Alhamdulillah" jawabku pelan dan kurasakan sesuatu yang lain dari nada bicara kak Aldhi.
"Al, sebelumnya aku minta maaf ya? mulai saat ini kita jalan sendiri Al, kuharap engkau akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dan kumohon maafkan aku?" ucapnya pelan dan terdengar bergetar
"maksud kak Ardhi kita...!" kataku yang mulai mengerti arah perkataannya
"apa kak Ardhi sudah tak cinta dan sayang Alini lagi?apa disana sudah ada orang yang buat kak Ardhi nyaman seperti yang kutakutkan dulu sebelum kak Ardhi berangkat kuliah kesana?"
"bukan begitu Al, tapi aku..."
"tapi apa kak?" kataku memotong pembicaraannya
"sudahlah kak gak usah banyak alasan jujur Alini kecewa dengan kak Ardhi sangat kecewa kak, dan aku benci kak Ardhi!" ucapku kemudian menutup telephon dan memblokir kontak kak Ardhi
Flashback off
semakin malam udara terasa semakin dingin hingga kuputuskan melangkah kekamar, merebahkan diri ditempat tidur sambil mendengarkan musik, kebetulan Lagu Samson tentang kenangan terindah menemani tidurku malam ini hingga terlelap
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments