Part 17

ditaman belakang rumah kunikmati hari bertemakan sepi, gemericik air yang mengalir ditaman, ikan - ikan yang berenang menjadi hiburan tersendiri bagiku saat diri ini terlarang untuk melakukan aktivitas diluar rumah.

hampir satu Minggu sudah berdiam diri dirumah tak bertemu sahabat maupun rekan-rekan, dan hampir seminggu juga diri ini tak melihat pujaan hati, pikiranku menerawang jauh memikirkannya sedang apa dia disana, mungkinkah merasakan hal yang sama denganku, " oh burung sampaikan rinduku padanya" lirihku

" woooy...melamun saja" suara seseorang mengagetkanku

"kau ris,buat orang kaget saja! jam segini sudah keluar dr RS sudah free kah" ucapku ketika menoleh kebelakang ternyata Riris yang datang

"hmm..aman! kau tau kabar pernikahanmu dengan Ardi adalah berita hangat di RS Al, dan taukah kau jika dr. ferdika patah hati mendengar kabar pernikahan kalian" _Riris

"siapa suruh dia menaruh hati padaku?bukankah dari awal sudah aku tegaskan bahwa tak sedikitpun aku tertarik dengannya, salah sendiri keras kepala" kataku acuh

"wah.wah calon nyonya Ardi ini memang luar biasa keras kepala, keras hati terus.." ucap Riris sambil berpikir

"menang sendiri dan selalu benar" suara dari belakang yg sangat kami kenal membuat kami menoleh

"kaliaaaan...!!" ucapku dan Riris bersamaan dan dibalas senyuman oleh mereka

" ya kami datang karna sudah kangen dengan calon pengantin" jawab cinta mewakili Zhasy dan Luna

"jadi gmn perasaan calon nyonya Ardi sekarang?" goda Zhasy

"yang jelas sudah gak galau lagi kan say?" tebak Luna

"galau nggak melow iya tu karna rindu" canda cinta

"haees..apaan sih kalian" kataku sedikit malu tapi jujur hati ini sangat senang dengan hadirnya mereka

"besok hari penting buatmu dan kak ardi jangan banyak melamun, perawatan tubuh dulu sana biar lembut kulitnya dan cerah tu wajah" saran Zhasy

"apaan sih kalian? aku gak perawatan juga sudah cantik kaliii, buktinya kak Ardi gak berpaling dariku" ucapku bangga

" hadewh ni anak pede ngepuoool!!"heran cinta

" sudah kau diam dan ikuti kita" ucap Zhasy sambil menarik tanganku menuju kamar tamu yang berada di rumahku

sesampainya dikamar ternyata sudah ada beberapa orang yang bertugas untuk merawat diriku, kuyakin bunda pasti ikut andil dalam hal ini, kuikuti kemauan sahabat-sahabatku hingga pijatan seorang teraphys membuatku rileks dan tertidur diruang tamu, begitu bangun dini hari di sebelahku ada sahabat-sahabatku yang ternyata mereka juga tidur dirumahku dan bersamaku.

pukul 04.00 mulai kuberanjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk bersih-bersih, sambil menunggu adzan subuh berkumandang kudengarkan alunan ayat suci dari sebuah aplikasi di hp hingga membuat Riris dan yang lainnya terbangun

"Ya Alloh..!! sudah subuh kah Al?" tanya Riris yang melihatku menggunakan mukena

"belum adzan paling bentar lagi" jawabku pelan

"tok.tok.sayaaang sudah pada bangun belum kalian" suara bunda membangunkan kami

"ceklek" pintu kubuka

"sudah Bun, itu nunggu giliran kekamar mandi mereka" jawabku pelan

"baiklah, ooo.. iya sayang setelah sholat subuh siap2 dirias ya sayang, nanti MUA biar langsung masuk ke kamar ini" kata bunda

"okay bunda sayang" ucapku sambil memeluk bunda sebentar

"dan Nak Zhasy,Riris,cinta dan Luna kalian juga persiapkan diri kalian untuk dirias karna akan mendampingi Alini nanti" lanjut bunda

"kita Tante?"tanya Riris

"iya kalian...,sudah gak usah banyak tanya segera bersihkan diri lalu sholat, dan Alini putri bunda tersayang segera sholat subuh sayang adzan sudah berkumandang"

"siap bunda.." jawabku dan terlihat sahabat-sahabatku menghembuskan nafas panjang

selesai sholat kulipat mukena, membuka jendela kamar melihat diluar, deretan kursi tertata rapi disamping rumah yg menghubungkan taman belakang, tempat dimana aku sering menyendiri dulu dan mengingat kak Ardi tanpa ada yang tau,

hingga suara Zhasy membuatku menoleh dan bergabung bersama sahabatku di sofa depan bad yang ternyata sudah ada beberapa MUA pesanan bunda

" ini dia calon pengantinnya kak" ucap Zhasy pada salah satu MUA

"wah cantik sekali,,suatu kehormatan bagi kami bisa merias anda nona" kata salah satu MUA lembut

"biasa saja kak, jangan terlalu memuji" kataku pelan

"Anda memang cantik nona dan ijinkan saya merias anda"

"silahkan kak" ucapku

dengan lembut dan terampil beliau meriasku dan mengganti pakaianku yang senada dengan baju yang dikenakan kak Ardi

dari ruang tengah terdengar suara kak Ardi melafadzkan ijab qobul, dan Aku yang ada didalam kamar terlihat sangat gugup hingga tanganku terasa dingin,Riris dan Zhasy yang ada di kanan dan kiriku memegang tanganku erat memberi kekuatan agar tidak gugup

"saudara Ardiansyah putra Yusuf bin Eza Yusuf saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kesayangan saya Alini Maheswari Nelson dengan mas kawin emas batangan 50 gram, sebuah hunian ditengah kota beserta klinik dibayar tunai"

"saya terima nikahnya dan kawinnya Alini Maheswari Nelson binti Nelson dengan mas kawin yang tersebut tunai"

"gimana para saksi?sah?"

"sah"

"sah"

"sah"

"Alhamdulillah "

"sekarang silahkan pengantin perempuan dibawa keluar" perintah pak penghulu

dengan sedikit gugup kulangkahkan kaki keluar kamar, jari-jari tanganku menggenggam tangan Zhasy dan Riris begitu erat, dari belakang cinta dan Luna selalu menenangkanku membisikkan kata-kata agar rilexs, tapi entah kenapa rasa gugup ini tetap ada hingga sampailah aku berada tepat didepan kak Ardi

"Masya' Alloh Aliniii istrikuuu..."

Terpopuler

Comments

mommy ary

mommy ary

bahagianya

2022-11-05

0

Vara Amelia

Vara Amelia

akhirnya bersatu juga

2022-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!