Part 13

Mentari bersinar menerangi bumi, terasa hangat menerpa tubuh, kunikmati indahnya pagi dari balkon kamar, meski udara tak sesejuk saat diarea pegunungan tapi cukuplah sinar mentari menghangatkan diri,

terasa cukup berjemur dari balkon, kulangkahkan kaki memasuki kamar dan menyiapkan perlengkapan untuk mandi, tak perlu waktu lama bagiku untuk mandi dan bersiap diri berangkat tugas, apalagi hari ini ada tugas praktek hanya sampai jam 12.00

setelahnya free dan bisa rileks.

"Tok.tok...dik" terdengar suara kak Rizal diluar

" iya kak, masuk saja gak dikunci kok" jawabku

"ceklek" terdengar pintu dibuka dan terlihat kak Rizal didepan pintu

"dik, ditunggu Ardi diluar" ucapnya

"okay, ini juga sudah siap mau berangkat kak" jawabku sambil berjalan tinggalkan kak Rizal yang masih didepan pintu kamarku

dari tangga kulihat kak Ardi yang sedang berbincang dengan ayah, entah apa yang dibicarakan terlihat serius tapi juga terlihat senyum diwajah mereka, perlahan kudekati dua orang penting dalam hatiku dan duduk disampik kak Ardi

"sudah siap berangkat sayang?" tanya kak Ardi sambil tersenyum dengan tatapan penuh cinta

"siap,,ayo kak takutnya nanti jalanan macet" balasku sambil berdiri pamit ayah

"ayah, Alini berangkat dulu ya? Bun..Alini berangkat, Assalammu'alaikum" teriakku terlihat ayah dan kak Ardi geleng-geleng kepala dan tersenyum

"Om, Tante Ardi dan Alini berangkat dulu" pamitnya sopan

"hati.hati dijalan nak" pesan bunda

"hati.hati dan jaga putri om" kata ayah

"pasti om, saya mencintai Alini melebihi diri saya sendiri" tutur kak Ardi membuatku terharu

setelah pamit kami berangkat ke rumah sakit disepanjang jalan kak Ardi terus menggenggam jari tanganku, kebetulan kak Ardi datang dengan sopir jadi kami duduk dibelakang, jalanan masih lengang sehingga membuat perjalanan kami lancar, sampai diloby rumah sakit kami keluar dan berjalan beriringan serta masih dengan genggaman tangan bahkan kurasakan pegangan tangan kak Ardi semakin kuat, hingga ucapan seseorang dari arah belakang mengagetkan kami.

"ckckck!! pegangan terus nih takut diambil orang bro" terdengar suara seseorang dari belakang dan saat kami menoleh ternyata dr. Rahmat

"eh..." ucapku hendak melepaskan pegangan kak Ardi tapi tak bisa ternyata menggenggam ku erat

"pasti dokter Rahmat, saya sudah pernah kehilangannya dan tak ingin kehilangan untuk yang kedua kali" jawab kak Ardi tegas

"kukira dulu dokter Alini sangat dingin dan tak tertarik dengan laki2 karna banyak yang datang tapi tak dianggap ternyata ada sosok dokter Ardi yang ditunggu" ucapnya sambil tersenyum dan membuatku malu

" wanitaku memang tak mudah ditaklukkan oleh siapapun dok, dulu aku juga susah mendapatkannya" kata kak Ardi sambil melirikku

"kak Ardi dan dokter Rahmat bicara apa? sudah ah Alini mau keruangan" kataku

"silahkan dokter" kata dokter Rahmat

"iya sayang ayoo, dokter Rahmat kami pamit dulu" ucap kak Ardi dan diangguki dokter Rahmat

sampai diruang praktek kami berpisah karna berbeda ruangan meski masih satu lantai dan hanya berjarak beberapa meter, satu persatu sudah selesai diperiksa dan sudah tak ada pasien lagi, saatnya bagi kami beristirahat sambil menunggu kak Ardi menghampiri, terlihat suster yang membantuku keluar ruangan setelah berpamitan lalu ku ambil hp dan terlihat ada beberapa pesan dalam group whatsApp wacana(wanita cantik mempesona)

👩‍🦰cinta : guys lama kalian gak ke kafe😔

👩‍⚕️Riris : sibuk sayangkuuuu

🧏 Zhasy: kangen kumpul wooy...🎉🎉

👩‍🌾 Luna : ke kafe Bu cinta kak silahkan ada

kabar update lho🤭✌️Bu cint.

👩‍🦰 cinta : dilarang menyebar gosip 😠

👩‍🌾 Luna : I'm sorry mom..🙏🙏

🧏 Zhasy : apa lun? gas lah rasah Wedi🤭

👩‍⚕️ Riris : apaan lun?

👩‍🌾Luna : ke cafe senja aja guys maka akan

terlihat bunga-bunga cinta

bertebaran😍😍😍✌️

👩‍🦰Cinta: Lunaaaaa gajimu bulan ini AQ

potong bulan ini😠🤜🤜🤜

👩‍🌾Luna : Ampun bun.ampun🙏🙏✌️✌️🤦

🧏 Zhasy: cintaaaa jangan gitu sama asisten

👩‍⚕️Riris : cint, kmu kenapa?merahasiakan

sesuatu dari kita?awas ya kita gak

bantuin lho

🧏zahsy: yupzz betul kata Riris, your felling in

love say?

👩‍🌾Luna : 💞💞💞💞😍😍😍✌️✌️

👩‍🦰Cinta: huu, kalian gak sabaran bgtt sih!

besok pas main kesini tak ceritain

🧏Zhasy: okay

👩‍⚕️Riris : awas klau bohong😠

👩‍🦰cinta : kagak tenang saja

👩‍🌾Luna : Bu boss...pujaaan hati datang tu

karyawan pada cuci mata liat yang

bening-bening uhuuuy🤭🤭✌️

👩‍🦰cinta: Lunaaaaa...dasar gak bisa jaga

rahasia😠😠

👩‍⚕️Riris : wkwkwk...ketahuan yang baru

jadian,pajak woooy pajak!!

🧏Zhasy : ganteng gak lun orangnya?

👩‍🌾Luna : bening cuyy...🤭🤭

sembunyi ah si boss melotot🙈🙈

👩‍⚕️Riris : gantengan mana sama Ardi nya

Alini RIS?

🧏Zhasy : 😱🤣🤣🤣

👩‍🌾Luna : no comment!! takut gajiku gak cair

puasa sebulan aku🤦🤦

👩‍⚕️Riris :🤦🤔🤭🤭🤭🤭

🧏 Zhasy : teganya si boss🤣

👩‍🔬Alini : brisiiik

eh, apaan RIS pakai sebut.sebut kak

Ardi?

👩‍⚕️Riris : dih yang punya laki, tenang buuk

kagak bakal gue ambil🤭

🧏Zhasy: amaan😊

👩‍🔬 Alini : sialan kalian

pulang duluan gaes daaa😘😘

👩‍⚕️Riris : okay...salam buat sang pangeran

🧏Zhasy: buat kak Rizal RIS?

👩‍🌾lunas : ihiiir...tambah satu lagi nich🤭

👩‍⚕️Riris : sialan kalian!

👩‍🌾Luna : h@.h@.h@

🧏Zhasy : 🤭🤭🤭

" ceklek sayaaang"...

suara pintu dibuka dan panggilan kak Ardi menghentikan aktifitasku membaca candaan teman- teman digroup

"eh, kak..sudah selesai?" tanyaku yang melihat kak Ardi mendekat

"sudah sayang, lagi sibuk baca pesan dari siapa sih sayangku ini kok sampai senyum- senyum gitu yang?" tanya kak Ardi

" oh ini Riris dan yang lainnya digroup pada bercanda ramai banget kak" jawabku masih dengan tersenyum

"OOO,ya sudah yuk kita pulang sayang"

"ayuuk" jawabku sambil beranjak dari tempat duduk dan berjalan beriringan,

suasana dirumah sakit siang hari sedikit lengang, beda dengan tadi pagi terlihat loby penuh dengan pengunjung, dipelataran parkir terlihat pak kusno membuka pintu mobil buat kami dan mengantar pulang, dari arah berlawanan dengan kami yang hendak keluar terlihat kak Rizal dan Riris bersama dalam satu mobil,

"kak, itu seperti mobil kak Rizal deh tp kok dengan riris ya?"ucapku ragu

"iya sayang,itu memang Rizal dan Riris mereka memang sedang dekat, dan abangmu itu sudah lama menaruh hati dengan riris tapi baru berani mendekati akhir-akhir ini" kata kak Ardi menjelaskan

"kok kak Ardi tau sedang aku yang adiknya malah gaktau" lirihku

"sudahlah yang biarkan mereka bahagia seperti kita" katanya dengan memeluk dan mengecup kepalaku membuatku tenang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!