Setelah seharian kemarin menemani Listi jalan-jalan, hari ini adalah hari kepulangan Arkan, dia pulang bersama dengan keponakannya, tapi karena kondisi keponakannya yang kurang sehat.
Keponakannya itu pun, pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, sementara Arkan langsung pulang setelah mengantarkan keponakannya itu ke rumah sakit.
Dia pulang menggunakan mobil yang disiapkan oleh Ivan di bandara, karena temannya itu, tidak bisa mengantarkannya seperti biasa, jadi dia harus membawa mobil itu sendiri.
Saat membuka pintu rumahnya, dia tidak mendapati keberadaan Nayna di ruang tengah, padahal biasanya di jam segini, bumil muda itu tengah menonton televisi atau tiduran di sofa.
Arkan secara perlahan melangkah menuju ke dapur, saat telinganya mendengar suara ribut dari arah dapur, saat sampai di ambang pintu, dia melihat Nayna yang tengah serius dengan kegiatannya.
Bahkan sepertinya wanita bertubuh mungil yang tengah memakai baju kaos berlengan pendek yang begitu pas di tubuhnya, juga celana kulot sebawah lutut itu, tidak menyadari keberadaannya.
"Ekhem." Arkan sedikit berdehem untuk membuat Nayna menyadari kehadirannya.
Namun, dia mengerutkan kening dan menatap ke arah Nayna yang terlihat kaget karena suaranya.
"O-om, Om kapan datang?" tanya Nayna dengan sedikit gelagapan.
"Aku baru saja datang, apa yang sedang kamu masak, kenapa kamu serius seperti itu, sampai terlihat kaget saat mendengar suaraku tadi?" Arkan berjalan memasuki dapur, mendekati posisi Nayna.
"Aku lagi masak semur daging Om, eummm. Itu– tadi aku lagi fokus sama masakan aku, jadi tidak sadar kalau udah ada Om," ucap Nayna yang sudah mulai mematikan kompor karena masakannya telah selesai.
Arkan menatap Nayna dengan heran lagi, mendengar nada bicara Nayna yang masih gelagapan, seolah ada yang dia sembunyikan, tapi Arkan tidak berprasangka buruk.
Dia berpikir mungkin saja, Nayna berbicara seperti itu karena dia memang hanya sekedar kaget saja.
"Om udah makan siang belum, kalau belum kita makan siang bareng yuk," ajak Nayna, dia berbicara tanpa menghentikan kegiatannya yang memindahkan masakannya ke piring saji.
"Baiklah ayo, kebetulan aku juga belum makan siang dan udah lapar juga," sahut Arkan, lalu mulai berjalan duluan ke meja makan.
"Aku siapin dulu semuanya ya."
Nayna menata lauk yang baru saja dia masak ke meja makan, setelah itu dia mengambil nasi yang masih di rice cooker dan tidak lupa juga piring, beserta air minumnya.
Arkan hanya memperhatikan Nayna yang tengah sibuk mondar-mandir itu dengan diam, ditengah kesibukannya memperhatikan Nayna, tiba-tiba saja bayangan tentang pertemuan dirinya dan Listi kembali hadir di kepalanya.
Kemarin dia benar-benar pergi bersama dengan wanita itu, menghabiskan waktu seharian dengan berjalan-jalan, mengunjungi beberapa tempat, mengingat kejadian kemarin, dia seperti bernostalgia ke masa lalu.
Dulu dia memang sering berpergian bersama, saat mereka masih pacaran, Listi adalah tipe wanita yang suka jalan-jalan, setiap ada tempat yang recommended, dia pasti memintanya untuk menemaninya pergi. Dan dia pun selalu dengan senang hati menuruti apa yang wanita itu inginkan.
"Om, kenapa malah melamun, katanya lapar."
Mendengar suara Nayna itu, membuat lamunannya tentang masa lalunya itu buyar, di menatap Nayna yang tengah menatapnya dengan heran untuk beberapa saat, setelah itu menggelengkan kepala.
"Maaf aku kepikiran sesuatu, sebaiknya kita segera makan, nanti makanannya keburu dingin," ucap Arkan, sambil mulai menyedok nasi dan lauk pauknya ke piring yang sudah berada di depannya.
Nayna tidak menyahutinya lagi, dia hanya mengangguk dan melakukan hal yang sama dengannya, setelah itu mereka makan dengan tenang, tanpa ada percakapan yang terjadi hingga mereka selesai.
"Apa ada yang terjadi selama aku pergi?" tanya Arkan yang baru saja selesai meneguk air minum setelah makananya selesai.
"Tidak ada Om," jawab Nayna sambil menggelengkan kepalanya.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Arkan lagi dengan tatapan lurus pada Nayna.
"Aku baik-baik saja, Om. Tidak ada masalah yang terjadi kok selama Om pergi."
"Baguslah kalau gitu." Arkan mengangguk dan mulai mengalihkan pandangan ke arah lain.
"Kalau Om sendiri, apa selama di sana baik-baik saja?" Kini giliran Nayna bertanya dan menatap lurus Arkan.
"Aku baik-baik saja," sahut Arkan disertai anggukan kepala.
"Oh iya, apa keponakan Om juga baik-baik saja?"
"Untuk sekarang baik." Arkan menjawab seadanya.
"Apa keponakan Om sekolah di sana? Om punya keponakan berapa orang?" tanya Nayna yang tanpa sadar bertanya dengan memasang wajah yang teramat penasaran.
Mendengar pertanyaan Nayna itu, Arkan tidak langsung menjawab, dia hanya kembali menatapnya kemudian menggelengkan kepala, membuat Nayna menatap dengan heran lagi padanya.
"Keponakanku cuma satu, keponakan aku itu bukan sekolah di sana, tapi dia menjalani pengobatan," sahut Arkan setelah beberapa saat diam.
"Keponakan Om sakit?" pertanyaan konyol yang Nayna layangkan itu tanpa sadar membuat Arkan tanpa sadar tersenyum tipis.
"Menurutmu? Untuk apa orang menjalani pengobatan kalau tidak sakit."
Nayna menggaruk tengkuknya saat sadar, jika dia sudah menanyakan hal yang konyol, tentu saja orang menjalani pengobatan karena sedang sakit, jika tidak, untuk apa berobat.
"Oh iya, ya." Nayna akhirnya terkekeh karena sadar atas kekonyolannya itu.
Melihat Nayna yang terkekeh seperti itu, Arkan pun tanpa sadar ikut terkekeh, hingga menciptakan suasana yang hangat di antara kedua orang itu, meskipun hanya sebentar.
Saat sadar dengan apa yang terjadi, tiba-tiba saja mereka kembali diam, keheningan dan kecanggungan pun tercipta kembali, hingga Nayna akhirnya mulai bangun dari kursinya dan membereskan meja makan.
"Aku mau cuci piring dulu, Om," ucap Nayna mulai mengumpulkan piring kotor bekas mereka dan membawanya ke wastafel.
Sementara Arkan ikut beranjak dari kursinya dan pergi ke kamarnya, membiarkan Nayna sibuk dengan kegiatannya di dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Dessy Rinda
jgn2 keponakannya om arkan pacarnya nayna?
2024-07-14
0
Susan Trsan
ayo atkan belajarlah membuka hati mu
2022-10-04
0
Shakila
Gak tau mau ngomong apa lagi, cuma mau bilang semangat terus Thor 💪
2022-09-20
0