BDPP. Part 15

Di sebuah restoran yang berada di sudut Kota Singa— Singapura, seorang pria kini tengah menenangkan seorang wanita yang tengah bersedih.

"Padahal aku kurang apa lagi coba, berkali-kali dia bermain di belakangku, aku selalu memaafkannya, tapi kenapa, dia tidak pernah menghargai, semua itu dan malah melakukan hal yang sama selama berulang kali," racau seorang wanita yang terlihat cantik, meskipun dengan penampilan acak-acakan karena terus menangis.

Pria yang duduk di depannya itu kembali menghela napas, entah sudah berapa jam mereka berada di sana, bahkan tatapan aneh dari pelayan di restoran sudah beragam.

Dia yakin, para pelayan dan pengunjung di sana berpikir jika dia melakukan sesuatu pada wanita yang tengah menumpahkan kesedihannya itu.

"Apakah kamu gak capek nangis terus? Bahkan suara kamu sudah hampir habis," ucap pria yang tidak lain adalah Arkan pada wanita itu.

"Ar, emang aku kurang apa sih, sampai dia terus-terusan selingkuh," tuturnya lagi masih dengan menatap Arkan, sambil mengelap air mata yang terus berjatuhan di pipinya.

Meja yang seharusnya dipakai untuk menyajikan makanan itu, malah dipenuhi oleh tisu yang digunakan si wanita untuk mengelap air matanya, bagi Arkan pemandangan seperti ini sudah biasa dilihatnya, jadi dia sudah tidak merasa heran lagi dengan hal itu.

Listia Hanasta, wanita berusia 32 tahun, mantan Arkan, cinta pertamanya, sekaligus wanita yang membuat Arkan hingga detik ini masih belum bisa melupakan perasaan padanya.

Wanita yang berhasil masuk dan tinggal di ruangan spesial dalam hati Arkan dan tidak bisa keluar dari hati dan kehidupannya, wanita yang mampu mengikat Arkan, hingga hanya terpaku padanya.

"Ayo sebaiknya aku antarkan kamu kembali ke hotel, lihatlah ini sudah malam, kamu harus istirahat," ucap Arkan tanpa menjawab ucapan Listi sebelumnya.

Arkan dengan telaten memunguti tisu-tisu bekas Listi yang membuat meja berantakan, setelah selesai mengumpulkan tisu-tisu itu, dia menggulungnya menjadi satu dan menarik Listi untuk bangun.

Listi pun mulai berdiri dan mengikuti langkah Arkan, mereka keluar dari restoran itu setelah selesai membayar, Arkan kemudian membuang bulatan tisu itu ke tempat sampah yang berada tidak jauh sana.

Mereka memasuki mobil yang Arkan sewa selama berada di sana, dia membawa mobil itu ke hotel tempat Listi menginap terlebih dahulu untuk mengantarkannya, selama dalam perjalanan, wanita yang duduk dengan tenang di sampingannya itu tidak lagi bersuara.

"Pantesan diam," gumam Arkan saat melirik ke sampingnya, ternyata Listi sudah tertidur.

Arkan menjalankan mobilnya dengan santai, dia tidak ingin membangunkan wanita yang baru saja tenang itu, dia tahu wanita itu pasti lelah karena menangis selama beberapa jam.

Setelah sampai di depan lobby hotel yang menjadi tempat Listi menginap, Arkan secara perlahan mulai membangunkannya, hingga wanita itu pun mulai terusik dan membuka matanya.

"Kita udah sampai Ar?" Listi melenguh dan meregangkan tubuhnya.

"Ya kamu segeralah istirahat. Dan ingat! Jangan gegabah, selesaikan masalahmu saat kamu sudah merasa lebih tenang," ucap Arkan menatap Listi yang masih merapikan penampilannya, di kaca spion.

Listi beralih menatap Arkan untuk beberapa saat, dia kemudian mengangguk dan tersenyum, sisa tangis masih terlihat di wajah cantiknya itu.

"Makasih ya, lagi-lagi kamu mau jadi tempat aku untuk mengadu dan menjadi pendengar yang baik," ucap Listi tersenyum, hingga mata sipit yang merah dan bengkaknya, nyaris tertutup sempurna.

"Iya, kalau ada apa-apa kamu tinggal telepon aku lagi," sahut Arkan mengangguk.

"Kamu pulang ke Indonesia kapan?" tanya Listi.

"Lusa mungkin, kenapa?" Arkan menatap Listi dengan sedikit heran.

"Besok kita jalan-jalan dulu yuk, aku butuh asupan energi positif, sebelum pulang dan membahas masalah ini dengan suamiku," ucap Listi dengan raut wajah yang sudah kembali sedih, saat membahas tentang suaminya.

Arkan langsung mengangguk setuju, tidak memerlukan pertimbangan dahulu, kelemahannya ternyata masih tetap sama seperti dulu, dia tetap tidak bisa menolak apa pun yang wanita itu katakan.

"Baiklah, besok aku jemput kamu di sini," sahut Arkan.

"Oke, kalau gitu sampai ketemu besok, selamat malam, Ar," ucap Listi yang langsung membuka pintu mobil.

Listi melambaikan tangan pada Arkan, setelah itu mulai memasuki hotel tempatnya menginap, sementara Arkan, pria itu kemudian mulai menjalankan kembali mobilnya, membelah jalanan di kota yang dijuluki kota singa itu.

Dia beberapa kali menghela napas dalam, memikirkan tentang pertemanannya dengan Listi, dia tidak pernah berbohong, jika hingga saat ini wanita yang seharusnya menjadi masa lalu itu, masih menempati posisi terpenting dalam hatinya.

...********...

"Oh iya nama kamu Nayna kan?" tanya seorang wanita yang tengah serius mengemudikan mobilnya, dia bertanya tanpa menoleh ke arah Nayna.

"Iya, Mbak," sahut Nayna mengangguk samar.

Tak ada lagi percakapan di antara mereka, sesuai rencana Fara sebelumnya yang memang sengaja datang ke rumah Arkan dan menemui Nayna untuk mengajaknya pergi berbelanja.

Dia diminta oleh Arkan untuk menemani Nayna, karena Arkan yakin jika Nayna pasti tidak akan pergi ke mana pun, dia juga yakin jika kebutuhan sehari-hari di rumahnya pasti sudah hampir habis.

Tak lama kemudian mobil yang Fara kemudikan itu telah sampai di basement sebuah supermarket, Fara mengajak Nayna untuk segera turun, Nayna pun menurut, dia turun dan mengikuti Fara.

"Kamu ingat, kan? Apa saja yang sudah habis di rumah?" tanya Fara, saat mereka memasuki supermarket itu dan mengambil troli terlebih dahulu.

"Ingat Mbak," sahut Nayna.

"Baguslah, Mas Arkan juga meminta aku buat ingetin kamu buat beli susu, sama jangan terlalu banyak beli cemilan yang pedas," tutur Fara sambil mendorong troli menuju ke tempat sayuran terlebih dahulu.

"Iya Mbak," sahut Nayna singkat.

Mereka pun memilih makanan dengan sesekali berbincang, tapi lebih banyak Fara yang berbicara, sementara Nayna hanya menimpali seadanya saja, sebenarnya dia adalah orang yang tidak terlalu gampang akrab dengan orang lain, jadi di sana dia hanya menimpali ucapan Fara seperlunya saja.

"Apa kamu tidak pernah keluar sama sekali?" tanya Fara menatap Nayna yang berada di sampingnya, saat ini mereka tengah memilih buah-buahan.

"Belum pernah Mbak," sahut Nayna disertai gelengan kepala.

"Kenapa? Kamu tidak perlu merasa tidak enak, kalau kamu mau pergi ke luar, ya pergi saja, main sama teman misalnya, aku yakin kamu pasti merasa bosan jika di rumah terus setiap saat."

Nayna hanya menimpali ucapan Fara itu dengan sedikit senyuman, semenjak tahu hamil, dia memang menarik dirinya dari khalayak ramai, termasuk teman-temannya.

Dia memilih menyendiri, bahkan rasanya dia tidak memiliki keberanian untuk bertemu dengan orang-orang yang sebelumnya mengenal dirinya.

"Aku tidak merasa bosan Mbak, justru aku lebih senang berdiam diri di rumah, mengerjakan semua pekerjaan rumah," sahut Nayna kembali tersenyum.

"Kamu jangan merasa terbebani dengan kehamilan kamu itu, meskipun dia hadir karena kesalahanmu, tapi itu tidak bisa kamu jadikan alasan untuk menjauh dari dunia," ucap Fara yang seolah tahu, bagaimana perasaan Nayna.

"Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, hanya saja cara dan kadar kesalahannya saja berbeda, aku sebenarnya cukup merasa salut sama kamu, kamu berani mengambil tindakan sebesar itu untuk mempertahankannya."

"Sekarang kamu syukuri kehadirannya, karena di luaran sana masih banyak orang yang mengharapkan kehadiran seorang anak, tapi mereka masih belum diberikan kepercayaan untuk itu."

Entah kenapa mendengar perkataan panjang lebar dari Fara, menimbulkan sebuah semangat baru untuk Nayna, dia membenarkan apa yang dikatakan oleh wanita yang jauh lebih tua darinya itu.

Di luaran sana memang masih banyak orang yang sudah mengharapkan hadirnya seorang anak dalam kehidupan mereka, tapi dia sudah dipercaya untuk itu, meskipun hadirnya dengan cara yang salah.

Terpopuler

Comments

Shakila

Shakila

Lupakan mantan Arkan, mantan tetaplah mantan, jangan hanya diam di tempat, cobalah melangkah dan tinggalkan masa lalu.

2022-09-20

1

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

koq aneh ya sama Arkan...sebesar apa pun cinta nya buat sang mantan ...dia kan udah punya suami udah ga ada urusan lg dong...apa lg ini jauh...

2022-08-15

1

Rice Btamban

Rice Btamban

ku Arkan mau menemui mantan nya yg menyebab dia skt hati

2022-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 BDPP. Part 1
2 BDPP. Part 2
3 BDPP. Part 3
4 BDPP. Part 4
5 BDPP. Part 5
6 BDPP. Part 6
7 BDPP. Part 7
8 BDPP. Part 8
9 BDPP. Part 9
10 BDPP. Part 10
11 BDPP. Part 11
12 BDPP. Part 12
13 BDPP. Part 13
14 BDPP. Part 14
15 BDPP. Part 15
16 BDPP. Part 16
17 BDPP. Part 17
18 BDPP. Part 18
19 BDPP. Part 19
20 BDPP. Part 20
21 BDPP. Part 21
22 BDPP. Part 22
23 BDPP. Part 23.
24 BDPP. Part 24
25 BDPP. Part 25
26 BDPP. Part 26
27 BDPP. Part 27
28 BDPP. Part 28
29 BDPP. Part 29
30 BDPP. Part 30
31 BDPP. Part 31
32 BDPP. Part 32
33 BDPP. Part 33
34 BDPP. Part 34
35 BDPP. Part 35
36 BDPP. Part 36
37 BDPP. Part 37
38 BDPP. Part 38
39 BDPP. Part 39
40 BDPP. Part 40
41 BDPP. Part 41
42 BDPP. Part42
43 BDPP. Part 43
44 BDPP. Part 44
45 BDPP. Part 45
46 BDPP. Part 46
47 BDPP. Part 47
48 BDPP. Part 48
49 BDPP. Part 49
50 BDPP. Part 50
51 BDPP. Part 51
52 BDPP. Part 52
53 BDPP. Part 53
54 BDPP. Part 54
55 BDPP. Part 55
56 BDPP. Part 56
57 BDPP. Part 57
58 BDPP. Part 58
59 BDPP. Part 59
60 BDPP. Part 60
61 BDPP. Part 61
62 BDPP. Part 62
63 BDPP. Part 63
64 BDPP. Part 64
65 BDPP.Part 65
66 BDPP. Part 66
67 BDPP. Part 67
68 BDPP. Part 68
69 BDPP. Part 69
70 BDPP. Part 70
71 Promosi cerita Author @tiiam97
72 BDPP. Part 71
73 BDPP. Part 72
74 BDPP. Part 73
75 BDPP. Part 74
76 BDPP. Part 75
77 BDPP. Part 76
78 BDPP. Part 77
79 BDPP. Part 78
80 BDPP. Part 79
81 BDPP. Part 80
82 BDPP. part 81
83 BDPP. Part 82
84 BDDP. Part 83
85 BDPP. Part 84
86 BDPP. Part 85
87 BDPP. Part 86
88 BDPP. Part 87
89 BDPP. Part 88
90 BDPP. Part 89
91 BDPP. Part 90
92 BDPP. Part 91
93 BDPP. Part 92
94 BDPP. Part 93
95 BDPP. Part 94
96 BDPP. Part 95
97 BDPP. Part 96
98 BDPP. Part 97
99 BDPP. Part 98
100 BDPP. Part 99
101 BDPP. Part 100.
102 BDPP. Part 101
103 BDPP. Part 102
104 BDPP. Bonus Chapter
105 BDPP. Bonus Chapter
Episodes

Updated 105 Episodes

1
BDPP. Part 1
2
BDPP. Part 2
3
BDPP. Part 3
4
BDPP. Part 4
5
BDPP. Part 5
6
BDPP. Part 6
7
BDPP. Part 7
8
BDPP. Part 8
9
BDPP. Part 9
10
BDPP. Part 10
11
BDPP. Part 11
12
BDPP. Part 12
13
BDPP. Part 13
14
BDPP. Part 14
15
BDPP. Part 15
16
BDPP. Part 16
17
BDPP. Part 17
18
BDPP. Part 18
19
BDPP. Part 19
20
BDPP. Part 20
21
BDPP. Part 21
22
BDPP. Part 22
23
BDPP. Part 23.
24
BDPP. Part 24
25
BDPP. Part 25
26
BDPP. Part 26
27
BDPP. Part 27
28
BDPP. Part 28
29
BDPP. Part 29
30
BDPP. Part 30
31
BDPP. Part 31
32
BDPP. Part 32
33
BDPP. Part 33
34
BDPP. Part 34
35
BDPP. Part 35
36
BDPP. Part 36
37
BDPP. Part 37
38
BDPP. Part 38
39
BDPP. Part 39
40
BDPP. Part 40
41
BDPP. Part 41
42
BDPP. Part42
43
BDPP. Part 43
44
BDPP. Part 44
45
BDPP. Part 45
46
BDPP. Part 46
47
BDPP. Part 47
48
BDPP. Part 48
49
BDPP. Part 49
50
BDPP. Part 50
51
BDPP. Part 51
52
BDPP. Part 52
53
BDPP. Part 53
54
BDPP. Part 54
55
BDPP. Part 55
56
BDPP. Part 56
57
BDPP. Part 57
58
BDPP. Part 58
59
BDPP. Part 59
60
BDPP. Part 60
61
BDPP. Part 61
62
BDPP. Part 62
63
BDPP. Part 63
64
BDPP. Part 64
65
BDPP.Part 65
66
BDPP. Part 66
67
BDPP. Part 67
68
BDPP. Part 68
69
BDPP. Part 69
70
BDPP. Part 70
71
Promosi cerita Author @tiiam97
72
BDPP. Part 71
73
BDPP. Part 72
74
BDPP. Part 73
75
BDPP. Part 74
76
BDPP. Part 75
77
BDPP. Part 76
78
BDPP. Part 77
79
BDPP. Part 78
80
BDPP. Part 79
81
BDPP. Part 80
82
BDPP. part 81
83
BDPP. Part 82
84
BDDP. Part 83
85
BDPP. Part 84
86
BDPP. Part 85
87
BDPP. Part 86
88
BDPP. Part 87
89
BDPP. Part 88
90
BDPP. Part 89
91
BDPP. Part 90
92
BDPP. Part 91
93
BDPP. Part 92
94
BDPP. Part 93
95
BDPP. Part 94
96
BDPP. Part 95
97
BDPP. Part 96
98
BDPP. Part 97
99
BDPP. Part 98
100
BDPP. Part 99
101
BDPP. Part 100.
102
BDPP. Part 101
103
BDPP. Part 102
104
BDPP. Bonus Chapter
105
BDPP. Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!