Noah tak pernah menyangka jika Mommy Adelia dan Daddy Jo bisa merasa relax seperti ini saat berada di dekat orang asing. Sudah lama sekali Noah tak mendengar tawa pecah mereka di rumah ini, terkecuali saat bertemu Chloe.
Tapi Luna? Entah sihir apa yang digunakan oleh perempuan itu hingga bisa menarik perhatian Mommy dan Daddy-nya hanya dalam waktu sekejap. Hal yang sama sekali tak bisa Malena lakukan selama 8 tahun kami menikah dulu.
"Kamu tinggalnya dimana Lun?" Mommy Adelia bertanya di sela-sela perjamuan makan.
"Saya tinggal di rumah kontrakan sama temen saya Tan, di daerah Rawamangun."
"Orang tua kamu dimana?" Daddy Jo ikut bersuara.
"Saya enggak punya orang tua Tan, entah mereka ada dimana. Hanya ada Pakdhe dan Budhe yang merawat saya sejak kecil. Mereka tinggal di desa, di kota Semarang."
"Hmm..maaf ya Luna kalau pertanyaan Om tadi menyinggung kamu, Om sungguh tidak bermaksud..."
Semua orang yang duduk di meja makan segera menolehkan kepala mereka menghadap Luna.
"Enggak apa-apa Om, saya udah biasa dapat pertanyaan seperti itu," Luna tertunduk senyum.
Untuk mengalihkan pembicaraan yang berpotensi membuat Luna bersedih, Mommy Adelia bertanya lagi, "Tadi kamu bilang Pakdhe dan Budhe kamu tinggal di Semarang ya? Tante belum pernah kesana..kapan-kapan ajak dong!"
"Boleh aja Tan, dalam waktu dekat ini saya ada rencana untuk pulang ke Semarang nengokin Pakdhe dan Budhe. Kalau mau Tante bisa ikut, nanti saya ajak kulineran!" ucap Luna bersemangat.
Pasalnya, baru kali ini Luna mendapatkan lawan bicara yang tertarik membahas tentang tempat kelahirannya itu. Bahkan Friska saja suka bosan mendengar cerita Luna yang suka mengoceh saat ia rindu kampung halaman.
"Boleh tuh, sekalian Tante refreshing! Disini bosan, apalagi Om Jo dan Noah itu sibuk banget! Sedangkan anak perempuan Tante juga sama sibuknya..karena efek udah berkeluarga jadinya jarang ada waktu sama Tante."
Luna menaikkan tangannya dengan gestur memberi hormat, "Siap Tan, nanti aku ajak.."
"Luna, Om boleh tanya enggak kamu kerja-nya dimana?" Daddy Jo yang sempat anteng makan mulai bertanya lagi.
"Saya baru saja kena PHK, Om. Sebelumnya saya kerja di bagian administrasi, tapi untuk sekarang saya kerja sebagai guru les privat dan mengasuh anak tetangga saja."
"Oh gitu...kamu enggak berniat melamar kerja lagi di perusahaan lain Lun?"
"Sudah saya coba, tapi hasilnya nihil. Lamaran kerja saya ditolak mentah-mentah! Mungkin belum rejekinya, jadi harus banyak bersabar Om.." Luna tersenyum tipis.
"Kenapa enggak kerja di perusahaannya Noah aja? Mungkin ada lowongan kosong disana..ya kan Noah?" Daddy Jo menyikut lengan putra bungsunya itu yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara apapun.
"Eh..enggak usah Om! Malah repot-repot jadinya, lagipula saya juga mana mungkin kerja di tempatnya Om Noah..passion saya bukan kerja di bidang arsitektur. Nanti malah salah semua!" Luna terkekeh.
"Ya kan enggak mesti harus di arsitektur-nya! Ada banyak posisi yang bisa kamu tempati disana yang sekiranya agak cocok dengan bidang yang kamu tekuni!" tawar Daddy Jo. Sedangkan Luna hanya bisa tersenyum canggung tanpa tahu harus menjawab apa.
Disela-sela perbincangan mereka, Mommy Adelia tiba-tiba beranjak dari kursi makannya dan memberi kode pada Noah untuk berbicara di belakang.
"Sebentar ya Lun, Tante perlu bicara dengan Noah. Kamu tunggu sini saja..lanjutkan makannya dengan Om Jo!"
Luna mengangguk paham, "Oh iya silahkan Tante!"
Noah yang sedikit kebingungan atas sikap Mommy-nya yang tiba-tiba mau bicara hal penting, hanya menurut saja. Dia berjalan mengekor mengikuti Mommy Adelia ke dapur.
"Ada apa Mom? Mau bicara sesuatu?!" selidik Noah.
Mommy Adelia mengangguk, "Mommy setuju!!"
"Setuju? Setuju apa..?!" Noah mengernyitkan keningnya, menatap Mommy Adelia dengan wajah bingung.
"Ya Mommy setuju kamu nikah sama Luna!"
"HAHHHHH?!!!!!" pekik Adrian dengan keras.
Mommy Adelia mencubit lengan Noah, "Sshhtt..bisa dikecilin gak sih volume suara kamu! Enggak usah pakai teriak begitu juga Mommy dengar dari sini!"
"Ya habis Mommy aneh-aneh aja! Ngapain coba nyuruh aku nikah sama Luna? Kenal aja baru masa langsung disuruh begituan.. kalaupun kenal udah lama pun juga belum tentu aku mau nikahin dia!" Noah tak suka dengan pembicaraan Mommy nya ini.
"Noah..umur kamu udah enggak lagi muda nak! Kamu itu butuh pendamping hidup yang benar-benar tulus cinta dan sayang sama kamu. Belum lagi ngurusin kebutuhan kamu sehari-hari..nah sekarang perempuannya udah ada di depan mata! Jadi tunggu apa lagi? Gaet buruan..!!" Mommy Adelia menceramahi Noah panjang lebar.
Noah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tertawa sinis, "Mommy ngomongnya ngelantur deh..dari awal aku kenal Luna, aku aja enggak Kelik buat ngajak dia nikah Mom! Kenapa bisa sampai situ mikirnya..jauh banget! Dan lagi, aku baru saja bercerai Mom! Aku sedang dalam masa-masa sulit...tolong pahami!"
Mommy Adelia memijit pelipisnya, "Noah, seumur hidup kamu..Mommy enggak pernah menuntut apa-apa! Saat kamu menikah dengan Malena pun Mommy enggak masalah meski dalam hati enggak merestui," Mommy Adelia menghela nafasnya sejenak lalu menggenggam tangan Noah.
"Tapi Mommy mohon kali ini, turutin permintaan Mommy..kamu coba dekati Luna ya! Siapa tahu cocok..."
"Ckk..Mommy aneh-aneh deh! Lagian Luna juga belum tentu mau sama duda kayak aku. Kalau dia ada pacar gimana? Jadi perusak hubungan orang lah aku Mom?!" kesal Noah.
"Dicoba dulu ya..kalau memang nanti jalannya enggak mulus, Mommy tidak akan memaksa! Bagaimana?" Mommy Adelia menaik-naikkan kedua alisnya.
Noah memalingkan wajahnya kesamping. Kalau Mommy nya sudah meminta dengan mata berbinar-binar penuh harap seperti itu..Noah tak kuasa menolaknya.
Apa iya dia harus mencoba untuk membuka hatinya untuk Luna?
***
Mohon kesediaannya untuk teman-teman agar memberi like, vote dan hadiah ya teman-teman..agar author lebih semangat dalam berkarya 😊 Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments