Jalan ke Mall

Noah

"Kalian mau ke Mall yang mana?" tanyaku pada perempuan itu. Aku lupa siapa namanya.

"Kita mau pergi ke Mall D'Island, Pak!" jawabnya.

"Ya sudah, kalian berdua bareng mobil saya aja."

"Terus motor saya gimana Pak?"

"Saya akan suruh supir saya di mobil untuk bawa motor kamu pulang ke rumah. Berikan kunci motornya pada saya dan kasih alamat kamu."

"Ini beneran Pak...?!"

"Iya beneran, daripada kamu naik motor panas-panas begini lebih baik naik mobil sama saya."

Perempuan itu tampak sedikit ragu.

"Kenapa? Takut motornya saya curi? Saya bukan kriminal kok, kamu kan tahu saya kerja dimana terus sekolah keponakan saya dimana..kalau saya mau macam-macam, gampang carinya!", aku meyakinkannya.

"Tapi Pak, di rumah kontrakan saya enggak ada orang. Percuma dianter ke rumah, gak ada yang bukain nanti."

"Baiknya Bapak sama Chloe tetap naik mobil..saya sama Dion naik motor aja..ngebuntutin dari belakang! Toh kalau bawa kendaraan sendiri-sendiri, pulangnya lebih gampang!"

"Atau enggak, Dion ikut mobil saya..terus kamunya nyetir sendiri!"

Aku tak tega melihat anak kecil seperti Dion yang harus kepanasan naik motor. Apalagi jaraknya lumayan jauh.

"Aduh...lebih gak bisa lagi Pak! Saya udah dititipi orang tuanya Dion untuk menjaganya. Saya gak berani ninggal dia sama orang asing meski kita kenal baik sekalipun."

Pemikiran yang bagus. Perempuan ini tetap menjaga amanat yang diberikan padanya. Aku hargai itu.

"Baiklah, kalau memang maunya seperti itu. Saya tidak memaksa, cuman mau menawarkan saja tadi!"

"Nomor telepon Bapak masih sama seperti yang dulu kan? Kalau iya, nanti saya izin chat ya Pak. Kita janjian dimana gitu.."

"Oke...deal, saya tunggu disana."

Kami akhirnya berkendara beriringan menuju D'Island Mall dan sepakat untuk bertemu disana.

***

Aku dan Chloe sampai di Mall. Sebelumnya, perempuan yang dijuluki keponakanku sebagai Tante Pretty itu sudah mengirimiku pesan dan janjian bertemu di depan butik Lafou, yang berada di lantai 1 dekat eskalator naik. Dia sudah lebih dulu sampai karena naik motor lebih cepat.

"Pakk....!!!" perempuan itu berteriak sambil melambaikan tangannya padaku. Chloe yang menyadarinya langsung menarik tanganku tak sabaran.

"Kita mau ke mana ini?" tanyaku.

"Ke Playground Pak, ada di lantai 3."

Sudah bukan rahasia umum memang kalau mengajak anak kecil jalan-jalan ke Mall pasti ujung-ujungnya ya ke tempat bermain.

Aku membelikan dua buah tiket masuk Playground dengan durasi bermain 2 jam yang sudah include dapat kaos kaki.

"Ehh..Pak, kok dibayarin?! Saya ada uang kok.." celetuk perempuan itu.

"Simpan saja, kali ini saya yang traktir. Cuman tiket bukan masalah!"

"Wahh..makasih banyak ya Pak! Bapak baik banget!!" senyuman indah terukir di bibirnya.

"Iya sama-sama. Kita duduk disana saja! Mumpung tempat duduk tunggu nya sepi."

Sebenarnya pendamping diperbolehkan untuk ikut masuk. Tapi karena Chloe dan Dion bukanlah batita atau balita yang perlu ditemani, aku dan perempuan itu menunggu mereka di tempat duduk tunggu. Meski aku menunggu diluar, aku tetap mengawasi gerak-gerik Chloe.

Keadaan Mall belum terlalu ramai karena ini masih pukul setengah 12 siang. Mungkin setelah jam makan siang, beda lagi ceritanya.

"Bapak sering menjemput Chloe ke sekolah dan nemenin dia jalan-jalan ya?"

"Enggak terlalu. Kalau ada waktu senggang saja saya pergi sama Chloe. Ini tadi juga dadakan! Kebetulan orang tuanya sedang sibuk. Jadi saya sebagai Om, yang gantiin Mama Papanya buat jemput. Pas ketemu kamu di parkiran, dianya mau ke Mall."

"Maaf ya Pak, gara-gara saya...Chloe jadi latah pengen ikut ke Mall. Saya enggak bermaksud untuk mengganggu!"

"Santai aja! Saya juga udah lama enggak pergi sama Chloe. Lewat kamu, saya jadi bisa ajak dia jalan-jalan. Kasihan dikurung di rumah terus, Chloe jadi bosan enggak ada temannya."

"Oh begitu..pantas Chloe senang waktu saya bilang mau ke Mall. Namanya anak kecil Pak, sesekali butuh hiburan untuk pergi keluar sebentar!"

"Iya, Mamanya Chloe sedang hamil besar jadi

terkadang suka kerepotan mengurus Chloe. Sedangkan Papanya dokter yang harus siap sedia 24 jam menangani pasien. Biasanya Chloe sama sama Grandma dan Grandpa-nya, tapi karena orang tua saya lagi di luar kota..akhirnya saya yang jaga Chloe." jelasku panjang lebar.

Entah kenapa, aku bisa seterbuka ini saat bercerita tentang keluargaku pada orang asing.

"Wahhh..hebat Pak, anda ternyata family man! Jadi salut saya..laki-laki jaman sekarang udah jarang perhatian begitu!"

Aku tersanjung akan pujiannya. Bukan maksud hati untuk sombong, tapi aku ini memang tipikal family-man dan sayang keluarga. Mantan istriku saja yang tidak tahu diri telah berselingkuh dari pria baik sepertiku!

"Oh ya ngomong-ngomong Dion itu keponakanmu?"

"Bukan Pak! Dia anak tetangga saya. Orang tua nya Dion sibuk kerja, jadi Dion sering dititipin ke saya karena dia itu gak betah ikut orang tuanya berjualan. Kurang lebih, saya dibayar orang tuanya Dion untuk ngurusin anaknya."

"Oh gitu..udah lama berarti ya kamu kerja sama keluarganya Dion?" tanyaku lagi.

"Baru sekitar 3 bulan Pak! Sebelumnya saya kerja di PT. Pundi-Pundi Berkah jadi admin, terus saya kena PHK untuk pengurangan tenaga kerja. Akhirnya banting setir deh jadi baby sitter bocah, karena ngelamar kerja di perusahaan lain ditolak terus!"

"PT. Pundi-Pundi Berkah? Itu kan perusahaan yang baru diakuisisi sama Elang, teman SMA ku" aku bergumam dalam hati.

"Berarti kegiatan sehari-hari kamu cuman jagain Dion?"

Perempuan itu menyibak pelan rambutnya ke belakang, "Kalau pagi ngurus Dion, Kalau siangnya saya ngajar kursus bahasa Inggris untuk anak SD."

Hebat juga perempuan ini. Semangat yang ada dalam dirinya membuatku jadi kagum.

"Maaf sebelumnya..jangan tersinggung ya! Sebenarnya saya agak sedikit lupa sama nama kamu?!" jujur aku merasa bersalah karena tak mengingat namanya. Itu sebabnya aku bertanya hati-hati, takut dia tersinggung.

"Nama saya Luna, Pak! Kepanjangannya Luna Olivia, tuh lengkap hihihi.."

Ternyata Luna tidak marah sama sekali, malah balik tertawa padaku.

"Kamu tidak marah?"

"Buat apa marah Pak? Perkara lupa nama masa dibikin ribet! Wajar kalau lupa, kan udah lama juga terakhir ketemu. Bapak juga orang sibuk, saya maklum jadinya!" Luna menanggapinya santai.

Aku tertawa kecil, "Saya punya satu permintaan Lun. Tolong kamu jangan panggil saya Bapak ya, saya belum tua-tua banget!"

Luna mengernyitkan dahinya, "Lahh..terus panggilnya apa dong?"

"Terserah kamu, yang penting jangan Bapak. Kurang enak didengar di kuping saya kalau sebutannya Bapak. Saya menolak tua!" candaku.

"Ah saya tahu! Dipanggil Om aja gimana? Sama kayak Chloe yang manggil anda Om..lucu tuh kayaknya!"

Om? Kenapa dia kepikiran memanggilku Om? Kenapa aku merasa dipanggil Om itu lebih parah daripada dipanggil Bapak ya? Kesannya aku ini seperti om-om girang yang suka main serong. Perempuan ini benar-benar mengujiku.

"Tuhh..Bapak diem aja! Berarti saya panggil Om aja ya..deal lah!" dia berceloteh mengabaikan aku yang ingin membalas ucapannya.

Sudahlah biarkan dia mau memanggilku apa! Aku sudah tak perduli. Toh aku belum tentu bertemu dengannya lagi.

Episodes
1 PROLOG & VISUAL
2 Demam & Flu
3 Pengangguran
4 Penculikan Anak
5 Om-nya Chloe
6 Pelukan Mama
7 Traktiran
8 Ketemu Tante Pretty
9 Jalan ke Mall
10 Kepergok Mommy Adelia
11 Ajakan ke Rumah
12 Mobil Sport
13 Hasutan Daddy Jonathan
14 Rayuan Mommy Adelia
15 Perubahan Sikap Noah
16 Single? Taken? atau Duda?
17 Penolakan Luna
18 Ketemu Mantan Istri
19 Lirikan Tajam Mantan Istri
20 Mantan Istri VS Calon Istri
21 Mengajak Liburan
22 Curhat pada Daddy Jonathan (Part 1)
23 Curhat pada Daddy Jonathan (Part 2)
24 Sarapan Pagi
25 Mantan Berulah
26 Maukah Menerima Ajakannya?
27 Bikin Paspor
28 Datang ke Kantor Om Noah
29 Mulai Tertarik pada Om Noah?
30 Goes To Singapore
31 Perkara Sebutan Panggilan Nama
32 Noah bertemu Poppy
33 Saingan Baru
34 Berubah Pikiran
35 Bermain Wahana
36 Mantan Gencar Menelpon
37 Luna Yang Kalah
38 Tangisan Pilu
39 Persiapan Gender Reveal
40 Insiden Ban Bocor
41 Salah Paham
42 Butuh Bicara
43 Bertemunya Dua Keluarga
44 Beli Cincin Pernikahan
45 Hari Bahagia yang Semakin Dekat
46 Wedding Day!
47 Berjuang Bersama
48 Waktu Berdua
49 Makan Malam
50 Salah Ambil Koper
51 Bersikap Berani
52 Bangun Pagi
53 Mantan Menelpon
54 Airport
55 Kamu Punya Aku
56 Suap-Suap Manja
57 Mantan Mengganggu
58 Luna Ngambek
59 Bujuk Rayu
60 Bulan Madu Segera Berakhir
61 Newlywed Life
62 Drama di Perusahaan
63 Pengalihan Isu
64 Ada Apa Dengan Luna?
65 Luna Telat
66 Berita Kehamilan
67 Suami Protektif
68 Salah Buang
69 Penyesalan Malena
70 Mendapat Laporan
71 Noah Berbohong
72 Ketakutan Luna (Part 1)
73 Ketakutan Luna (Part 2)
74 Dinner Keluarga
75 Noah Kedatangan Mertua
76 Godaan Pagi Hari
77 Poppy Bertamu
78 Perhatian dari Mas Noah
79 Mengusir Halus
80 Ngidam Malam
81 Mata-mata
82 Adu Mulut
83 Overthinking Luna
84 Menantu Kesayangan
85 Mengunjungi Ruangan Noah
86 Kecemburuan Luna
87 Shopping Time
88 Teror Dimulai
89 Saling Menguatkan
90 Gara-gara Gendong
91 Sayang atau tidak?
92 Dimanja Mertua
93 Cinta? Cukup Transferan Jalan
94 Ketegasan Noah
95 Nama Kontak
96 Pertengkaran Lagi
97 Noda Merah
98 Ingin Pulang
99 Pergi Untuk Kembali
100 Masalah Kepekaan
101 Deep Talk (Part 1)
102 Deep Talk (Part 2)
103 Takkan Ada Hati yang Lain
104 Bertemu Pandu
105 Side Story : Pandu & Poppy
106 Noah Cemburu
107 Prahara Bagasi
108 IZIN PROMO
109 Berdamai dengan Masa Lalu (Part 1)
110 Berdamai dengan Masa Lalu (Part 2)
111 Sebuah Maaf
112 Kiriman Paket Lagi
113 Mencari Gara-Gara
114 Titik Terang
115 Mengungkap Fakta (Part 1)
116 Mengungkap Fakta (Part 2)
117 Berunding
118 Clueless
119 Menyatu
120 Rencana Selanjutnya
121 Babymoon (Part 1)
122 Babymoon (Part 2)
123 Cari Rumah Baru
124 Menaruh Curiga
125 Ngidam ke Mall
126 Suami Sultan
127 Pembalasan Dimulai
128 Panik
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PROLOG & VISUAL
2
Demam & Flu
3
Pengangguran
4
Penculikan Anak
5
Om-nya Chloe
6
Pelukan Mama
7
Traktiran
8
Ketemu Tante Pretty
9
Jalan ke Mall
10
Kepergok Mommy Adelia
11
Ajakan ke Rumah
12
Mobil Sport
13
Hasutan Daddy Jonathan
14
Rayuan Mommy Adelia
15
Perubahan Sikap Noah
16
Single? Taken? atau Duda?
17
Penolakan Luna
18
Ketemu Mantan Istri
19
Lirikan Tajam Mantan Istri
20
Mantan Istri VS Calon Istri
21
Mengajak Liburan
22
Curhat pada Daddy Jonathan (Part 1)
23
Curhat pada Daddy Jonathan (Part 2)
24
Sarapan Pagi
25
Mantan Berulah
26
Maukah Menerima Ajakannya?
27
Bikin Paspor
28
Datang ke Kantor Om Noah
29
Mulai Tertarik pada Om Noah?
30
Goes To Singapore
31
Perkara Sebutan Panggilan Nama
32
Noah bertemu Poppy
33
Saingan Baru
34
Berubah Pikiran
35
Bermain Wahana
36
Mantan Gencar Menelpon
37
Luna Yang Kalah
38
Tangisan Pilu
39
Persiapan Gender Reveal
40
Insiden Ban Bocor
41
Salah Paham
42
Butuh Bicara
43
Bertemunya Dua Keluarga
44
Beli Cincin Pernikahan
45
Hari Bahagia yang Semakin Dekat
46
Wedding Day!
47
Berjuang Bersama
48
Waktu Berdua
49
Makan Malam
50
Salah Ambil Koper
51
Bersikap Berani
52
Bangun Pagi
53
Mantan Menelpon
54
Airport
55
Kamu Punya Aku
56
Suap-Suap Manja
57
Mantan Mengganggu
58
Luna Ngambek
59
Bujuk Rayu
60
Bulan Madu Segera Berakhir
61
Newlywed Life
62
Drama di Perusahaan
63
Pengalihan Isu
64
Ada Apa Dengan Luna?
65
Luna Telat
66
Berita Kehamilan
67
Suami Protektif
68
Salah Buang
69
Penyesalan Malena
70
Mendapat Laporan
71
Noah Berbohong
72
Ketakutan Luna (Part 1)
73
Ketakutan Luna (Part 2)
74
Dinner Keluarga
75
Noah Kedatangan Mertua
76
Godaan Pagi Hari
77
Poppy Bertamu
78
Perhatian dari Mas Noah
79
Mengusir Halus
80
Ngidam Malam
81
Mata-mata
82
Adu Mulut
83
Overthinking Luna
84
Menantu Kesayangan
85
Mengunjungi Ruangan Noah
86
Kecemburuan Luna
87
Shopping Time
88
Teror Dimulai
89
Saling Menguatkan
90
Gara-gara Gendong
91
Sayang atau tidak?
92
Dimanja Mertua
93
Cinta? Cukup Transferan Jalan
94
Ketegasan Noah
95
Nama Kontak
96
Pertengkaran Lagi
97
Noda Merah
98
Ingin Pulang
99
Pergi Untuk Kembali
100
Masalah Kepekaan
101
Deep Talk (Part 1)
102
Deep Talk (Part 2)
103
Takkan Ada Hati yang Lain
104
Bertemu Pandu
105
Side Story : Pandu & Poppy
106
Noah Cemburu
107
Prahara Bagasi
108
IZIN PROMO
109
Berdamai dengan Masa Lalu (Part 1)
110
Berdamai dengan Masa Lalu (Part 2)
111
Sebuah Maaf
112
Kiriman Paket Lagi
113
Mencari Gara-Gara
114
Titik Terang
115
Mengungkap Fakta (Part 1)
116
Mengungkap Fakta (Part 2)
117
Berunding
118
Clueless
119
Menyatu
120
Rencana Selanjutnya
121
Babymoon (Part 1)
122
Babymoon (Part 2)
123
Cari Rumah Baru
124
Menaruh Curiga
125
Ngidam ke Mall
126
Suami Sultan
127
Pembalasan Dimulai
128
Panik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!