Sesuai janji Luna pada Mommy Adelia, dia akan datang ke rumahnya untuk memenuhi undangan makan bersama.
Tadinya Luna hendak berangkat sendiri naik taksi online, tapi ternyata Noah mengirimi pesan chat jika Luna akan dijemput oleh dirinya. Hal ini tentunya membuat hati Luna berbunga-bunga, dan tanpa pikir panjang ia langsung terima.
Luna tidak tahu saja jika sebenarnya Mommy Adelia lah tersangka yang memaksa Noah untuk menjemput Luna. Mommy Adelia melarang keras Luna berpergian sendiri kesini.
TOKK...TOKK...TOKK...
Noah mengetuk pintu rumah Luna.
Ceklek....
Luna membuka pintu depan, "Ahh...Om udah datang!! Sempat nyasar enggak?" tanyanya.
"Enggak, aman kok. Jalannya enggak susah untuk dicari." Noah tersenyum tipis.
"Kalau gitu tunggu sebentar ya Om, saya ambil tas dulu!" Luna memekik kegirangan karena sedari tadi ia gelisah menanti kehadiran Noah.
"Okay..saya tunggu diluar saja ya," ucap Noah singkat.
Dengan buru-buru, Luna mengambil tas jinjing warna ungu miliknya yang terletak di atas meja ruang tamu. Tak lupa ia juga merapikan lagi tatanan rambutnya agar tidak berantakan, serta mengusap-ngusap midi dress merah bertali spaghetti yang dikenakannya.
"Sudah rapi..semoga Om Noah terpukau sama penampilanku!!" batin Luna dalam hati.
Luna segera kembali ke depan karena tak ingin membuat Noah menunggu terlalu lama.
"Maaf ya Om nunggu lama, saya tadi ke toilet dulu.." Luna beralasan, padahal dirinya asyik berkaca untuk merapikan penampilannya tadi.
"It's okay, no problem! Saya nunggunya enggak lama kok, kita jalan sekarang?" jawab Noah yang sedang bersandar di mobil sport-nya seraya melipat kedua tangan di dada.
Tanpa sadar Luna berdecak kagum melihat penampilan Noah yang terlihat sangat tampan dan rupawan ini. Dengan outfit kemeja putih yang dipadu dengan blazer hitam, Noah tampak gagah. Belum lagi kacamata hitam yang bertengger di matanya, semakin menambah tingkat kegantengan Noah saja.
Noah menoleh pada Luna yang tatapannya terlihat kosong, "Lun, kamu kok bengong? Jadi jalan enggak?" Noah melambaikan tangannya di depan wajah Luna.
Luna tersadar dari lamunannya, "Ehh..i-iy-iya Om, maaf tadi sedikit blank aja! S-so-soalnya saya enggak pernah naik mobil sport kayak gini!" Luna mengalihkan pembicaraannya dengan menunjuk mobil sport Noah.
Bisa mati gaya kalau Noah tahu Luna itu bengong karena tak kuasa melihat ketampanannya.
"Oh ini.." Noah menoleh pada mobilnya sendiri. "Saya sendiri juga udah lama enggak naik mobil sport. Makanya saya jemput kamu pakai ini, sekalian untuk memanasi mobilnya biar gak cepat rusak."
Sebagai seorang gentleman, Noah berjalan memutari mobilnya untuk membukakan pintu untuk Luna.
"Aduh..si Om ini sweet banget sih, jadi deg-degan aku!" gumam Luna.
"Pasang seat-belt nya Lun!"
"I-iya Om, ini mau pakai kok.." jawab Luna terbata-bata. Bisa sedekat ini dengan Noah membuat jantungnya berdegup kencang tak beraturan.
Saking gemetar dan deg-degan nya, Luna jadi sedikit kesulitan memasang seat-belt. Noah yang menyadari hal itu langsung membantu Luna untuk menceklek-an sabuk pengamannya pada bagian buckle agar terkunci.
"M-makasih Om.." Luna tergugup.
"Iya sama-sama, kamu santai aja..jangan terlalu dibawa tegang. Saya enggak akan ngebut kok!" Noah pikir Luna sedikit tegang karena dia belum pernah naik mobil sport sebelumnya. Padahal Luna berkeringat dingin karena efek Noah yang bersikap manis pada dirinya.
Maklum, ini pertama kalinya Luna mendapatkan perhatian dari seorang pria. Luna sudah 3x berpacaran, tapi tak ada satupun dari mereka yang bersikap gentleman atau manis seperti Noah. Yang ada malah bikin sakit hati karena mereka semua selingkuh.
"Om, boleh enggak ini atapnya dibuka?! Bisa kan?" tanya Luna penasaran. Selama ini yang Luna tahu, mobil sport itu pasti atapnya bisa dibuka tutup.
Noah melirik Luna, "Bisa aja sih, kamu emang mau?"
"Mau Om, saya penasaran..!!"
"Emang enggak takut kepanasan? Terus nanti rambut kamu rusak lagi kena angin.."
"Ahh.. enggak masalah Om! Kan ini cuacanya lagi mendung dan berawan. Soal rambut gampang, tinggal diiket bisa..nih aku ada kuncirnya!" Luna mengeluarkan jepitan rambut dari tas-nya.
"Okay, sesuai request.." Noah menekan sebuah tombol yang ada di dekat persneling dan atap mobil pun terbuka.
Luna bertepuk tangan, "Wahh keren Om...makasih ya!"
"Kamu itu emang original ya, beda dari perempuan-perempuan lain yang pernah saya temui." Noah terkekeh melihat sifat Luna yang kegirangan seperti anak kecil hanya karena atap mobilnya dibuka.
Noah dan Luna pun saling bertatapan dan sama-sama melemparkan senyumnya satu sama lain.
***
Jangan lupa tinggalkan komen, like, dan beri hadiah agar author semakin semangat upload bab-nya. Terimakasih teman-teman 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments