Om-nya Chloe

Noah tampak memaki-maki anak buahnya yang belum sanggup menemukan Chloe setelah hampir 2 jam lamanya menyusuri kota. Perasaannya mulai putus asa. Kakaknya Isabelle juga belum mengabarinya kembali perihal proses pencarian dari pihak kepolisian.

"Kalian gimana sih! Gak becus banget jadi orang, masa nyari anak kecil aja enggak bisa! Biasanya kalian kalau kerja cepat!!" bentak Noah.

"Kami minta maaf Bos! Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi jejaknya Nona Chloe memang belum ada tanda-tanda" keempat pria berwajah sangar tersebut menundukkan kepalanya. Mereka tak berani menatap Noah yang sedang murka.

"Percuma saya udah bayar mahal kalian...rugi! Arrrghh...." Noah mengusap wajahnya kasar.

Pasalnya tidak sekali dua kali Noah mengandalkan jasa mereka untuk melakukan tugas tertentu. Biasanya, bawahan Noah selalu tanggap dalam mengatasi masalah. Namun keberuntungan tidak berpihak pada mereka kali ini, sebab batang hidung Chloe belum ditemukan sampai saat ini.

Rasa gundah dan gelisah menyelimuti hati Noah. Didalam otaknya, sudah banyak skenario buruk yang dipikirkan. Dia takut keponakan kesayangannya itu dalam bahaya.

Tak lama, suara teriakan gadis kecil terdengar nyaring di telinga Noah.

"Om Noahhhh..." Chloe berlari kencang menghampiri Noah yang sedang berada di lobby kantornya.

Noah menoleh kearah sumber suara tersebut. Hatinya mencelos lega. "Princess..?!!!" lirih Noah.

Keduanya berpelukan dengan sangat erat seperti tak mau berpisah. Noah mengusap kepala gadis kecil itu sembari menciumi seluruh wajahnya.

"Kamu kemana saja? Om sangat panik dan khawatir mencarimu kemana-mana..." Noah menangkup kedua pipi Chloe dengan tangan besarnya.

Chloe menunduk menyesal. "Maaf Om, aku yang salah karena pergi tidak bilang-bilang..."

"Sudahlah tidak apa-apa, yang penting sekarang kamu ketemu! Om sudah lega.."

"Om..aku takut Mama Isabelle dan Papa Steven marah padaku! Bagaimana ini?!" ucap Chloe dengan nada bergetar.

"Tidak sayang...mereka tidak marah. Asalkan kamu tidak apa-apa dan kembali dalam kondisi sehat, semuanya akan baik-baik saja. Nanti Om akan bantu bicara pada orangtuamu ya! Siapa yang membawamu kesini sayang??"

Chloe menunjuk ke arah Luna yang sedari tadi berdiri mematung di belakang. Luna tidak ingin mengganggu momen reuni antar keduanya. Maka dari itu dia memilih diam dan memberikan ruang pada Chloe dan Om nya.

"Tante, sini dong..." Chloe melambaikan tangannya meminta Luna untuk mendekat.

Mendapat sinyal tersebut, Luna menghampiri keduanya. "Halo Pak, selamat siang. Perkenalkan, nama saya Luna."

"Siang juga, nama saya Noah" Noah menyambut uluran tangan Luna. "Terima kasih banyak ya, karena kamu sudah membawa keponakan saya kemari" ujarnya.

"Sama-sama Pak, saya juga senang membantu. Kebetulan tadi saya lagi ada di trotoar PKL..terus enggak sengaja dengar Chloe teriak-teriak minta tolong. Ada laki-laki bermasker yang mau mencoba menculiknya."

DEGHHH....

Noah tercengang kaget. "HAHHHH?!! Benar begitu?"

"Benar Pak, ini saya punya buktinya di handphone. Saya memfoto tersangkanya beserta kartu identitasnya", Luna memberikan ponsel miliknya pada Noah agar dia bisa melihat jelas wajah sang pelaku. "Orangnya sudah diamankan di polsek terdekat, nanti Bapak bisa cek langsung kesana."

"Haduh...terima kasih banyak ya, saya benar-benar berhutang budi sama kamu. Saya tidak tahu lagi dengan cara apa saya bisa membalasnya."

"Saya tulus membantu Bapak dan Chloe yang cantik ini." Luna mengelus pipi Chloe lembut. "Semoga kedepannya, Bapak dan keluarga lebih bijak lagi dalam mengawasi Chloe. Anak kecil itu memang sangat aktif Pak, kalau lengah sedikit kadang suka lepas."

"Iya benar, Kakak saya sedikit ceroboh tadi..dia lengah mengawasi gadis kecilnya ini. Sekali lagi terima kasih. Boleh saya minta nomor telepon kamu?"

Luna mengernyitkan keningnya. "Untuk apa Pak?"

"Berikan saja pada saya."

"Ini..Pak nomor telepon saya" Luna memberikan nomornya pada Noah dengan sedikit keraguan. Menolak pun tidak enak.

Setelah hampir 10 menit Noah memegang ponsel Luna, ia kemudian mengembalikannya lagi.

TINGGG.....

Ponsel Luna berbunyi. Saat hendak mengecek, Luna melihat ada pesan notifikasi yang masuk. Terdapat transaksi sebesar 50 juta yang masuk ke rekening e-wallet miliknya.

Berkali-kali dia mengucek matanya untuk memastikan apakah ini nyata atau tidak? Dan benar saja..ini nyata, bukan mimpi!

"I..in..ini Bapak yang kasih ke saya?" Luna menduga bahwa uang itu adalah pemberian dari Noah. Sepertinya ini adalah alasan mengapa Noah meminta nomor teleponnya.

"Iya, itu dari saya..anggap saja sebagai tanda terima kasih karena kamu menolong keponakan saya" ucap Noah santai.

"Tapi ini terlalu berlebihan Pak...saya jadi enggak enak..beneran Pak, saya tulus membantu!!" Luna bersungguh-sungguh.

Noah tertawa kecil melihat wajah Luna yang panik karena kedapatan uang sebanyak itu. Maklum, seumur hidup Luna tak pernah mendapat rejeki nomplok. Malah hidupnya selalu diliputi kemalangan.

"Sudahlah, saya juga tulus memberikannya. Uang tersebut tidak seberapa dengan keselamatan keponakan saya tersayang. Kamu terima saja."

"Iya Tante, enggak apa-apa kok! Om aku duitnya banyak..kalau dikasih ke Tante enggak akan habis kok! Hihihi.." Chloe ikut berkicau.

Luna tersenyum canggung menatap Noah dan Chloe. Dia sungguh merasa sungkan.

"Chloe, sekarang kita pergi temui Mama dan Papa kamu ya..Om belum mengabari, biar jadi kejutan. Mereka pasti masih nyariin kamu sekarang!" ajak Noah.

"Oke Om, aku say bye sama Tante Pretty dulu ya..!!"

"Pretty..??"

"Iya Tante Luna kan cantik..biar keren aku panggil Tante Pretty saja! Pretty kan artinya cantik.."

Luna tersipu malu mendapatkan pujian dari Chloe. Pipinya merah merona..semerah kulit apel beracun milik snow white.

Noah menggeleng-geleng melihat kelakuan keponakannya itu dan mempersilahkan Chloe untuk pamit pada Luna.

"Tante, terima kasih ya tadi Tante dan orang-orang disana sudah mau menolong aku. Semoga kita bisa ketemu lagi.."

"Iya sayang..nanti kalau ada waktu senggang, kita bisa ketemu lagi dan jalan-jalan bersama! Om kamu kan sudah simpan nomor Tante, nanti tinggal telepon ya.." Luna mencubit kedua pipi gembul Chloe.

"Siap Tante!!!" Chloe mencium pipi kanan Luna sebagai tanda perpisahan.

Pandangan Luna kembali pada Noah. "Kalau begitu saya pamit pulang ya Pak, saya juga mau berterima kasih karena bapak memberi saya imbalan walaupun sebenarnya tidak perlu."

Noah memancarkan senyuman manisnya "Sama-sama ya.."

JLEBBB...

Melihat senyum maut itu, membuat jantung Luna berdegup kencang seperti kuda yang berlarian kesana kemari. Tangannya menjadi bergetar saat bersalaman dengan Noah.

Satu yang baru ia sadari...Om-nya Chloe ternyata sangat tampan! Dia tak terlalu memperhatikannya tadi karena sibuk dengan Chloe. Tapi setelah berdekatan dan menamatkan wajah Om-nya, Luna jadi terpukau.

"Astaga...tampan sekali Om ini..." gumam Luna dalam hati.

Terpopuler

Comments

Ade Rista

Ade Rista

smngt luna kjr trus om nya chloe

2022-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG & VISUAL
2 Demam & Flu
3 Pengangguran
4 Penculikan Anak
5 Om-nya Chloe
6 Pelukan Mama
7 Traktiran
8 Ketemu Tante Pretty
9 Jalan ke Mall
10 Kepergok Mommy Adelia
11 Ajakan ke Rumah
12 Mobil Sport
13 Hasutan Daddy Jonathan
14 Rayuan Mommy Adelia
15 Perubahan Sikap Noah
16 Single? Taken? atau Duda?
17 Penolakan Luna
18 Ketemu Mantan Istri
19 Lirikan Tajam Mantan Istri
20 Mantan Istri VS Calon Istri
21 Mengajak Liburan
22 Curhat pada Daddy Jonathan (Part 1)
23 Curhat pada Daddy Jonathan (Part 2)
24 Sarapan Pagi
25 Mantan Berulah
26 Maukah Menerima Ajakannya?
27 Bikin Paspor
28 Datang ke Kantor Om Noah
29 Mulai Tertarik pada Om Noah?
30 Goes To Singapore
31 Perkara Sebutan Panggilan Nama
32 Noah bertemu Poppy
33 Saingan Baru
34 Berubah Pikiran
35 Bermain Wahana
36 Mantan Gencar Menelpon
37 Luna Yang Kalah
38 Tangisan Pilu
39 Persiapan Gender Reveal
40 Insiden Ban Bocor
41 Salah Paham
42 Butuh Bicara
43 Bertemunya Dua Keluarga
44 Beli Cincin Pernikahan
45 Hari Bahagia yang Semakin Dekat
46 Wedding Day!
47 Berjuang Bersama
48 Waktu Berdua
49 Makan Malam
50 Salah Ambil Koper
51 Bersikap Berani
52 Bangun Pagi
53 Mantan Menelpon
54 Airport
55 Kamu Punya Aku
56 Suap-Suap Manja
57 Mantan Mengganggu
58 Luna Ngambek
59 Bujuk Rayu
60 Bulan Madu Segera Berakhir
61 Newlywed Life
62 Drama di Perusahaan
63 Pengalihan Isu
64 Ada Apa Dengan Luna?
65 Luna Telat
66 Berita Kehamilan
67 Suami Protektif
68 Salah Buang
69 Penyesalan Malena
70 Mendapat Laporan
71 Noah Berbohong
72 Ketakutan Luna (Part 1)
73 Ketakutan Luna (Part 2)
74 Dinner Keluarga
75 Noah Kedatangan Mertua
76 Godaan Pagi Hari
77 Poppy Bertamu
78 Perhatian dari Mas Noah
79 Mengusir Halus
80 Ngidam Malam
81 Mata-mata
82 Adu Mulut
83 Overthinking Luna
84 Menantu Kesayangan
85 Mengunjungi Ruangan Noah
86 Kecemburuan Luna
87 Shopping Time
88 Teror Dimulai
89 Saling Menguatkan
90 Gara-gara Gendong
91 Sayang atau tidak?
92 Dimanja Mertua
93 Cinta? Cukup Transferan Jalan
94 Ketegasan Noah
95 Nama Kontak
96 Pertengkaran Lagi
97 Noda Merah
98 Ingin Pulang
99 Pergi Untuk Kembali
100 Masalah Kepekaan
101 Deep Talk (Part 1)
102 Deep Talk (Part 2)
103 Takkan Ada Hati yang Lain
104 Bertemu Pandu
105 Side Story : Pandu & Poppy
106 Noah Cemburu
107 Prahara Bagasi
108 IZIN PROMO
109 Berdamai dengan Masa Lalu (Part 1)
110 Berdamai dengan Masa Lalu (Part 2)
111 Sebuah Maaf
112 Kiriman Paket Lagi
113 Mencari Gara-Gara
114 Titik Terang
115 Mengungkap Fakta (Part 1)
116 Mengungkap Fakta (Part 2)
117 Berunding
118 Clueless
119 Menyatu
120 Rencana Selanjutnya
121 Babymoon (Part 1)
122 Babymoon (Part 2)
123 Cari Rumah Baru
124 Menaruh Curiga
125 Ngidam ke Mall
126 Suami Sultan
127 Pembalasan Dimulai
128 Panik
Episodes

Updated 128 Episodes

1
PROLOG & VISUAL
2
Demam & Flu
3
Pengangguran
4
Penculikan Anak
5
Om-nya Chloe
6
Pelukan Mama
7
Traktiran
8
Ketemu Tante Pretty
9
Jalan ke Mall
10
Kepergok Mommy Adelia
11
Ajakan ke Rumah
12
Mobil Sport
13
Hasutan Daddy Jonathan
14
Rayuan Mommy Adelia
15
Perubahan Sikap Noah
16
Single? Taken? atau Duda?
17
Penolakan Luna
18
Ketemu Mantan Istri
19
Lirikan Tajam Mantan Istri
20
Mantan Istri VS Calon Istri
21
Mengajak Liburan
22
Curhat pada Daddy Jonathan (Part 1)
23
Curhat pada Daddy Jonathan (Part 2)
24
Sarapan Pagi
25
Mantan Berulah
26
Maukah Menerima Ajakannya?
27
Bikin Paspor
28
Datang ke Kantor Om Noah
29
Mulai Tertarik pada Om Noah?
30
Goes To Singapore
31
Perkara Sebutan Panggilan Nama
32
Noah bertemu Poppy
33
Saingan Baru
34
Berubah Pikiran
35
Bermain Wahana
36
Mantan Gencar Menelpon
37
Luna Yang Kalah
38
Tangisan Pilu
39
Persiapan Gender Reveal
40
Insiden Ban Bocor
41
Salah Paham
42
Butuh Bicara
43
Bertemunya Dua Keluarga
44
Beli Cincin Pernikahan
45
Hari Bahagia yang Semakin Dekat
46
Wedding Day!
47
Berjuang Bersama
48
Waktu Berdua
49
Makan Malam
50
Salah Ambil Koper
51
Bersikap Berani
52
Bangun Pagi
53
Mantan Menelpon
54
Airport
55
Kamu Punya Aku
56
Suap-Suap Manja
57
Mantan Mengganggu
58
Luna Ngambek
59
Bujuk Rayu
60
Bulan Madu Segera Berakhir
61
Newlywed Life
62
Drama di Perusahaan
63
Pengalihan Isu
64
Ada Apa Dengan Luna?
65
Luna Telat
66
Berita Kehamilan
67
Suami Protektif
68
Salah Buang
69
Penyesalan Malena
70
Mendapat Laporan
71
Noah Berbohong
72
Ketakutan Luna (Part 1)
73
Ketakutan Luna (Part 2)
74
Dinner Keluarga
75
Noah Kedatangan Mertua
76
Godaan Pagi Hari
77
Poppy Bertamu
78
Perhatian dari Mas Noah
79
Mengusir Halus
80
Ngidam Malam
81
Mata-mata
82
Adu Mulut
83
Overthinking Luna
84
Menantu Kesayangan
85
Mengunjungi Ruangan Noah
86
Kecemburuan Luna
87
Shopping Time
88
Teror Dimulai
89
Saling Menguatkan
90
Gara-gara Gendong
91
Sayang atau tidak?
92
Dimanja Mertua
93
Cinta? Cukup Transferan Jalan
94
Ketegasan Noah
95
Nama Kontak
96
Pertengkaran Lagi
97
Noda Merah
98
Ingin Pulang
99
Pergi Untuk Kembali
100
Masalah Kepekaan
101
Deep Talk (Part 1)
102
Deep Talk (Part 2)
103
Takkan Ada Hati yang Lain
104
Bertemu Pandu
105
Side Story : Pandu & Poppy
106
Noah Cemburu
107
Prahara Bagasi
108
IZIN PROMO
109
Berdamai dengan Masa Lalu (Part 1)
110
Berdamai dengan Masa Lalu (Part 2)
111
Sebuah Maaf
112
Kiriman Paket Lagi
113
Mencari Gara-Gara
114
Titik Terang
115
Mengungkap Fakta (Part 1)
116
Mengungkap Fakta (Part 2)
117
Berunding
118
Clueless
119
Menyatu
120
Rencana Selanjutnya
121
Babymoon (Part 1)
122
Babymoon (Part 2)
123
Cari Rumah Baru
124
Menaruh Curiga
125
Ngidam ke Mall
126
Suami Sultan
127
Pembalasan Dimulai
128
Panik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!