Selang 15 menit Axel menunggu duduk di sofa. Wisnu masuk ke kamarnya bersama Starla.
Axel menautkan kedua alisnya menatap curiga dengan kedatangan Wisnu di pagi hari ke kamar pribadinya adalah hal yang tak biasa.
"Mau ngapain Dad, mau marahin aku lagi?"
"Biar wangi, manis dan ganteng." Wisnu mengusap wajah Axel menggunakan bedak bayi.
Meski sudah lelah karena harus memakai bedak dan parfum bayi lainnya. Namun Axel pasrah ketika Wisnu mencium kening Axel untuk pertama kalinya. Dicium ayah untuk pertama kalinya setelah remaja merupakan hal langka. Biasanya yang melakukan itu hanyalah Starla.
"Nah, beginikan wangi. Ayo berangkat!"
Starla mengambilkan tas untuk Axel, lalu menggantungkannya di punggung putranya.
"Mom, aku nggak mau tas ini." Keluh Axel.
"Sayang, ini manis loh. Ada gambar doraemonnya." Kata Wisnu.
"Ya sudah kalau memang Dad mau yang ini.." kata Axel pasrah.
"Sudah, kalian berangkat sekarang." Timpal Starla.
Axel menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka berdua beranjak keluar dari kamar.
Pagi ini, pak Doni tidak mengantarkan Axel ke sekolah. Tapi di ganti oleh Wisnu, papanya sendiri.
Di sekolah.
Bryan dan Celvin yang sudah menunggu kedatangan Axel. Mereka membelalakkan matanya melihat Axel diantar Wisnu. Yang lebih membuat mereka terkejut, melihat Axel terlihat sangat rapi dan imut tidak seperti biasanya. Apalagi tas yang bergambar doraemon, merubah image Axel yang urakan menjadi anak yang manis dan baik.
"Axel, duh yang bener aja lo," kata Bryan menutup kedua matanya dengan telapak tangan.
"Masa ketua geng kita, tas nya doraemon?" Protes Celvin menahan tawanya.
"Terus gue harus gimana, gue nggak bisa nolak kalau udah aturan dad." Sahut Axel.
Axel menoleh ke arah siswa dan siswi yang memperhatikannya seraya menyembunyikan senyumnya.
"Apa liat liat, bosan hidup lo?" Bentak Axel pada mereka semua.
Mereka menggelengkan kepalanya lalu berlari menjauh dari Axel.
"Raka, sini lo!" Panggil Axel pada salah satu siswa.
Raka menghampiri Axel dengan takut takut, tiba tiba Axel merebut tas milik Raka lalu mengeluarkan semua buku miliknya ke bawah.
"Lo pakai tas gue!" Perintah Axel dan menukar tas miliknya dengan Raka.
Raka hanya diam tanpa membantah atau melawan. Ia memilih mengikuti mau Axel dari pada kena hukuman.
"Sana pergi." Usir Axel.
Raka berjalan tergesa gesa meninggalkan Axel dengan tas doraemon.
Sementara Gema si anak baik yang selalu membela temannya yang di buly, sedari tadi memperhatikan. Gema mengajak Bintang untuk mendekati Axel dan dua temannya.
"Mentang mentang lo, anak pemilik sekolah ini. Terus, lo bisa bersikap sesuka hati?"
Axel dan dua temannya tertawa kecil mendengar pernyataan Gema.
"Masalah buat lo?" Sela Bryan.
"Gue ga bicara sama lo." Ucap Gema menoleh ke arah Bryan.
"Terus, lo mau. Kita mirip lo, jadi pahlawan kesiangan." Timpal Celvin diakhiri tertawa lebar.
"Lo tau ga, sikap lo sangat merugikan. Kalau lo bertiga mau main keren kerenan. Gimana kalau lo adu balapan motor?" Tantang Gema pada Axel.
Axel berjalan lebih dekat dengan Gema, dengan tatapan tajam Axel menerima tantangan Gema.
"Gue tunggu, nanti malam di jalan Pantura pukul 9 malam." Gema menyebutkan lokasi yang akan di jadikan ajang balapan motor.
"Wah, seru nih!" Sela Celvin.
"Tenang aja bro!' Bryan menepuk bahu Gema. "Axel pasti datang sesui tantangan lo."
Gema tersenyum sinis pada Axel yang terus menatapnya.
"Bagus, gue tunggu."
Setelah bicara seperti itu, Gema menarik tangan Bintang lalu mereka pergi menjauh dari Axel.
"Gila tu cewek, kemana mana ngikut si Gema." Ucap Bryan pelan.
"Mungkin mereka sepasang kekasih." Sela Celvin.
"Cabut yuk!" Axel mengajak dua temannya untuk pergi.
Bryan mengedikkan bahunya, saat Celvin bertanya mengapa raut wajah Axel berubah dingin saat membicarakan soal Bintang.
"Lo bilang ke kelas, kok?" Tanya Bryan bingung karena arah langkah Axel berlawanan.
"Gue nggak bilang ke kelas kan?" Axel melirik Bryan.
"Iya sih!" Bryan tertawa kecil dan menggaruk kepalanya.
"Ayo cepat!" Perintah Axel.
Bryan dan Celvin berjalan terburu buru menyusul langkah Axel menuju area parkiran. Kemudian mereka masuk ke dalam mobil milik Bryan.
"Kita ke tempat biasa." Kata Axel.
"Siap!" Sahut Bryan.
****
Selepas bermain di tempat tongkrongan. Axel dan kedua temannya memutuskan untuk pulang. Di perjalanan, Axel membuka ponselnya. Ia merasa aneh, tidak biasanya ponselnya sepi. Biasanya kalau Axel pulang terlambat, kedua orang tuanya sibuk menghubunginya.
"Hmm.." gumam Axel.
"Lo kenapa?" Tanya Celvin.
Axel menggelengkan kepalanya, menatap keluar kaca jendela mobil. Kedua alisnya bertaut dan berkata.
"Stop!"
Bryan langsung menginjak rem dan menoleh ke belakang.
"Ada apa?" Tanyanya.
Namun Axel tidak menjawab, tatapannya lurus keluar jendela kaca mobil. Bryan dan Celvin mengikuti arah pandang Axel.
Nampak seorang gadis sedang di paksa masuk ke dalam mobil, dan gadis itu tak lain adalaha Bintang.
"Lo ngga ada niat ikut campur bukan?" Tanya Bryan.
Namun Axel membuka pintu mobil lalu keluar dan berlari saat pria yang memaksa Bintang, menamparnya hingga tersungkur. Bryan dan Celvin akhirnya mengikuti Axel dari belakang.
"Bukk!"
Axel meninju wajah pria itu hingga kepalanya membentur pintu mobil. Bryan dan Celvin menolong Bintang yang pingsan lalu di bawa ke tempat di mana mobilnya terparkir.
"Lo jaga Bintang, gue bantu Axel." Kata Bryan.
Celvin mengangguk, duduk di samping Bintang yang bersandar ke pintu mobil Bryan.
Dari kejauhan Celvin melihat Bryan dan Axel melawan dua pria tak di kenal. Celvin yang melihat jalannya pertarungan, tangannya ikut mengepal dan meninju, mengikuti gerakan Axel dan Bryan. Ia bersorak kala Bryan atau Axel berhasil memukul mundur kedua pria itu.
Celvin tersenyum puas melihat Bryan dan Axel menghajar kedua pria itu hingga babak belur. Namun tanpa Celvin sadari, seorang pria dari arah belakang memukul punggung Celvin hingga tersungkur. Axel sempat melihatnya, ia berlari ke arah pria tersebut. Saat pria itu hendak memukul Bintang dengan menggunakan balok kecil.
Axel berhasil melindunginya, hingga punggungnya terkena balok pria itu cukup keras. Tubuh Axel menimpa Bintang, dan Celvin bangkit lalu menghajar pria itu di bantu Bryan hingga akhirnya pria itu melarikan diri.
"Xel, Celvin, lo ga apa apa?" Tanya Bryan khawatir.
"Gue ga apa apa, tapi Axel berdarah." Kata Celvin menunjuk ke arah bibir Axek yang mengeluarkan darah segar dari sudut bibirnya.
"Gue nggak masalah, yang penting cewek ini selamat." Jawab Axel seraya menyeka bibirnya menggunakan telapak tangan.
"Aah.."
Bryan dan Celvin melihat Bintang mulai sadar.
"Hey, lo ga-?" Ucapan Axel terputus saat seseorang menarik kerah bajunya mundur ke belakang.
"Buk!!" Satu pukulan telak mendarat di pipi Axel.
"Gema?" Ucap Celvin matanya melotot ke arah Gema.
"Buk!!" Bryan membalas pukulan Gema.
"Kalian benar benar bebal!" Seru Gema, menatap Axel dan dua temannya.
"Apa maksud lo?! Tanya Bryan.
"Kalian apakan, Bintang!" Tatapannya tajam ke arah Axel. Lalu membantu Bintang berdiri. "Kau tidak apa apa?" Tanya Gema pada Bintang.
Axel, Bryan dan Celvin hanya diam memperhatikan Gema dan Bintang tanpa ada niat membela diri atas tuduhan Gema.
"Awas kalian, gue laporin!" Ancam Gema.
Sementara Bintang masih terlalu pusing kepalanya untuk mengingat apa yang telah terjadi.
"Aku antar kau pulang." Ucap Gema pada Bintang.
Bryan dan Celvin tersenyum mencemooh, melihat sikap Gema dan tuduhannya.
"Hhh!" Bryan menjatuhkan tubuhnya di jalan bersandar di mobil.
Celvin dan Axel juga ikut duduk di sebelah Bryan, memperhatikan Gema menuntun Bintang, menjauh dari tempat itu.
"Gini amat jomblo," ucap Bryan.
Axel dan Celvin menoleh ke arah Bryan lalu tertawa terkekeh.
"Kata mom gue, jomblo itu pilihan." Sela Axel.
"Gue ogah pacaran, mending jomblo." Timpal Celvin.
"Lo bukan ogah anjrit, kagak ada cewek yang mau. Hahahaha!" Potong Axel, membuat Bryan dan Celvin tertawa.
"Apesss, cabut!" Sambung Axel.
Bryan dan Celvin berdiri di ikuti Axel, lalu mereka masuk ke dalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
bintang enggak jelas...
2023-05-25
0
Eka Prasetya
pak wisnu anakmu dah besar loh 🤣🤣
2022-07-03
0
Enci Mardiyuana
Sugar baby pake bedak dulu 🤣🤣🤣
2022-07-03
0