Axel masih tertawa terbahak bahak di dalam mobil milik Bryan sahabat sekaligus teman geng nya. Sementara Celvin sibuk menatap layar ponselnya.
"Lu tau nggak, Gema?" Tanya Celvin serius menatap layar ponselnya.
Axel menurunkan volume suara tawanya, menepuk bahu Celvin.
"Kenapa lagi, tu anak?" Tanya Axel.
"Gema, si anak super baik bak angel. Sudah balik ke Indonesia, dan hari ini Gema bakal masuk lagi di sekolah kita" Jelas Celvin.
Axel dan Bryan saling pandang sesaat, lalu tersenyum lebar.
"Bodo amat!" Sahut mereka berdua serempak.
Celvin menoleh ke belakang, menatap kedua sahabatnya.
"Bakal seru nih!"
Axel dan Bryan saling pandang sesaat, keduanya kembali asik melihat ponsel. Celvin berhenti bercerita tentang Gema, karena kedua sahabatnya tidak tertarik.
Tak lama kemudian mereka telah sampai di depan sekolah, Lalu mereka bertiga keluar dari dalam mobil.
Sekolah menengah umum Mitra Pratama sekolah elit di kota Jakarta. Rata rata, yang menjadi siswa dan siswi di sekolah tersebut dari kalangan elit saja.
Puk! Puk!
Celvin menepuk dada Axel pelan.
"Lo liat deh!" Kata Celvin menunjuk ke arah seorang gadis memakai seragam agak lusuh turun dari sepeda.
Axel dan Bryan menoleh ke arah petunjuk Celvin. Keduanya saling pandang sesaat lalu tertawa mencemooh.
"Sepertinya anak baru." Kata Celvin.
"Bodo amat!" Ucap Bryan dan Axel serempak lalu mereka berdua berjalan mendahului Celvin.
Namun langkah keduanya berhenti mendadak tepat di depan tiga anak perempuan geng sultan. Celvin yang berjalan di belakang, fokus ke ponselnya menabrak punggung Bryan dan Axel.
"Ugh!" Keluhnya lalu memiringkan wajahnya menatap ketiga gadis di depannya.
"Berani sekali, kalian menghalangi langkah kami," ucap Axel.
Gadis berambut panjang, memegang permen lolipop bernama friska maju ke depan dan tersenyum sinis pada Axel.
"Ada mangsa baru, kau siap bertaruh?" Tanyanya pada Axel.
"Siapa, Fris?" Sela Celvin, berdiri sejajar dengan Bryan dan Axel.
"Tuh, lihat." Friska menunjuk menggunakan dagunya ke arah gadis yang berjalan santai menuju ruang guru.
Axel dan dua sahabatnya menoleh ke arah gadis itu. Mereka saling pandang sesaat, terlihat raut wajah tak minat dari Axel, untuk ikut bertaruh dengan Friska.
"Cabut yuk!" Ajak Bryan pad Axel dan Celvin, kemudian mereka melangkahkan kakinya bersama.
"Axel!" Panggil Friska.
Namun Axel tak perduli dengan panggilan Friska.
"Gimana nih, Fris?" Tanya Melodi.
"Lo tenang aja, gue bisa sendiri."
"Caranya?" Tanya Nala.
"Lo tau kan? Axel paling gak suka di ganggu. Apalagi dia berkuasa di kampus ini. Mudah buat gue, bikin onar tanpa harus mengotori tangan gue sendiri." Jelas Friska tersenyum sinis.
Melodi dan Nala mengangguk anggukkan kepala tanda mereka mengerti apa yang di katakan Friska.
Di dalam ruang belajar.
Semua mahasiswa dan mahasiswi duduk di kursi masing masing. Tak lama Dosen masuk dengan seorang gadis lalu memperkenalkan diri.
Namanya Bintang, gadis itu masuk ke universitas tersebut karena beasiswa. Dia anak yang rajin dan pintar, tapi sepertinya teman temannya tidak menyukai Bintang. Selain pakaiannya lusuh, Bintang berasal dari kalangan bawah.
Di belakang, mereka bisik bisik mencibir Bintang. Ada juga yang diam diam mentertawakannya.
Axel yang berada di kursi belakang bersama dua sahabatnya tidak perduli pada Bintang. Bahkan melihatnya pun tidak, berbeda dengan Friska. Gadis itu menatap penuh kebencian pada Bintang, entah apa yang ada di pikiran Friska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sri Juliani
jgn khilaf nulisya thor,santai aja..
2023-03-05
0
kavena ayunda
yg bner sma apa kuliah sih hadeh thor perbaikin donk
2022-09-28
0
Nuha Khair
di awal disebutkan bahwa mereka bersekolah di sekolah menengah, namun sekarang malah universitas
2022-08-22
1