Desa Shiluo

Gubuk tua dengan nyala obor sebagai penerangnya satu-satunya tempat di hutan yang bisa ditinggali. Pintu terbuka dengan sosok pria paruh baya melepaskan capil hitamnya menghampiri seseorang yang tengah menunggunya.

"Tuan Guan dari luar? " tanya Lou Shi.

Pasalnya saat ia selesai bermeditasi, Tuan Guan menghilang tanpa jejak di tengah hutan belantara.

"Ada beberapa hal yang perlu aku urus, " jawab Tuan Guan.

Lou Shi mengerti dan menelan kembali pertanyaan yang ingin ia keluarkan. Perjalanan yang ia lakukan setelah dari kota Bulan Biru adalah desa yang terletak di antara tebing curam. Perjalanan kali ini ia lakukan ketika mendengar berita tentang desa yang memiliki harta karun tersembunyi. Senjata yang disempurnakan oleh leluhur desa yang disimpan ditempat tersembunyi yang hanya keturunannya yang mengetahui.

Generasi ke 5 memiliki dua orang putra yang merasa berhak atas senjata tersebut dan saling berebut. Salah satu diantara mereka mengetahui letak dimana senjata tersebut dan satunya tidak mengetahui. Putra pertama bernama Zhou Shan berniat mempertahankan warisan leluhur tersebut, namun putra kedua bernama Zhou Shun berniat merebutnya dan mengancam Zhou Shan untuk mengatakan dimana letaknya atau istri dan anaknya ia bunuh.

Berita tersebut ia dapat dari Lan Shen. Ada banyak orang tertarik akan harta tersebut namun setelah mendengar tempatnya, mereka mengurungkan niat untuk datang. Mereka berpikir bahwa desa terpencil dan harta yang dimaksud hanyalah cerita bohong yang dikarang oleh Zhou Shan agar mendapatkan perhatian dari Kaisar.

Lou Shi karena tujuannya adalah selatan dan desa terpencil yang dimaksud ia lewati membuatnya penasaran akan kebenaran cerita yang beredar. Bertemu dengan Guan Ping saat ia meninggalkan kota Bulan Biru. Guan Ping yang pada saat itu tengah menjual beberapa potong kayu lantas mengajak Lou Shi ke rumahnya. Tak selang beberapa waktu ketika meninggalkan kota Bulan Biru, mereka diserang sekelompok orang tak dikenal.

Lou Shi yang terkejut akan kemampuan Guan Ping lantas mengikutinya hingga sampai kerumahnya di tengah hutan.

"Apa maksudmu!! " ucapnya keras.

"Benar Yang Mulia, komandan yang hamba kirim mati beserta pasukannya"ucap Xie Lun.

Permaisuri Wu melangkah masuk ke dalam ruangan setelah mendengar Xie Lun laporan yang membuat Kaisar marah.

" Apa ada jejak tanda khusus? "tanya Permaisuri Wu.

" Izin menjawab Permaisuri. Selain kepala yang terpenggal, terdapat tanda khusus yang ada pada tubuh mereka yakni sayatan panjang berbelok seperti bentuk bulan sabit, "jawab Xie Lun.

" Guan Ping? "batin Permaisuri Wu.

" Kau boleh pergi, "perintah Permaisuri Wu.

Xie Lun menengok ke arah Kaisar dan melihat Kaisar mengizinkannya lantas ia pun undur diri.

"Apa yang kau rencanakan hingga memburunya?" tanya Permaisuri Wu.

"Membuat perhitungan dengan Sekte Mulia memanfaatkan dia sebagai umpan, " jawab Kaisar Wu.

Kaisar Wu berniat menggunakan Lou Shi sebagai alat menekan Sekte Mulia. Ketika berita mengenai kematian Lou Shi meledak, Kaisar Wu memiliki kesempatan menghukum Sekte Mulia karena tidak becus menjaga nyawa Lou Shi.

"Kau tidak akan bisa menyentuhnya, " ucap Permaisuri Wu.

"Kenapa? " tanya Kaisar Wu.

"Karena Guan Ping telah muncul kembali, sang pendekar pedang bayang malam, " ucap Permaisuri Wu.

"Apa!! " ucap Kaisar Wu terkejut.

"Aku tidak tahu kenapa ia muncul kembali, sepertinya akan ada hal besar yang terjadi, " ucap Permaisuri Wu sebelum meninggalkan Kaisar Wu untuk merenungi keputusan selanjutnya.

Lou Shi bersama dengan Tuan Guan tengah sarapan. Lou Shi membersihkan piring kotor yang kemudian ia bawa ke belakang. Pagi ini ia berniat untuk melanjutkan perjalanan.

"Ikuti arus sungai, kau akan menemukan desa yang kau tuju, " ucap Tuan Guan.

Tuan Guan mencengkeram pundak Lou Shi dengan erat kemudian melepaskannya.

"Nyawamu tergantung dirimu. Kebaikanmu mendatangkan bahaya bagimu, " ucap Tuan Guan.

Lou Shi menganggukkan kepalanya, manaiki kuda melesat ke arah pedalaman hutan. Tuan Guan melihat Lou Shi dari kejauhan kepalanya menggeleng pelan yang kemudian masuk ke dalam rumah setelah punggung Lou Shi tak terlihat lagi. Beberapa saat kemudian, ia keluar mengenakan caping menaiki kuda menyusul Lou Shi dari belakang.

Lebatnya hutan tak menyurutkan mereka berdua. Manaiki kuda dengan gagah berani melintas jalan berlumpur menuju tempat yang sama. Lou Shi mendengar suara air mengalir mempercepat kudanya. Semak belukar menutup jalan ia tebas menggunakan pedangnya. Sungai besar dengan aliran deras terlihat di depan mata.

Beristirahat sebentar meminum air sungai yang jernih menghilangkan dahaga. Kudanya memakan rumput disekitar sungai secara bebas. Air yang jernih membuat apa yang ada di dalam sungai terlihat jelas. Lou Shi melanjutkan perjalanannya yang disusul Guan Ping keluar dari semak belukar.

"Sangat disayangkan sungai jernih ini akan menjadi keruh penuh darah, " ucap Guan Ping melecutkan tali kudanya.

Gerbang desa yang terletak di pinggir sungai yang terbuat dari kayu bertuliskan desa Shiluo. Lou Shi membawa kudanya masuk. Aktivitas desa ramai tak seperti tengah adanya konflik mendalam. Lou Shi bertanya dimana rumah kepala desa hanya dibalas acuh oleh masyarakat sekitar. Ketika ia melihat-lihat sekeliling, tubuhnya ditabrak seseorang.

"Brukk..."

Pemuda dewasa menabrak tubuh Lou Shi hingga ia terjatuh sendiri. Lou Shi berniat membantunya namun ia keburu pergi. Mencari hampir seharian, Lou Shi akhirnya menemukan rumah besar diantara lainnya tengah dijaga oleh beberapa orang. Lou Shi bertanya salah satu dari mereka dan benar merupakan rumah kepala desa.

"Bisa aku bertemu dengannya? " tanya Lou Shi.

"Kepala desa sedang pergi, kau bisa kembali lain hari, " ucapnya secara tak langsung mengusir Lou Shi pergi.

Lou Shi terpaksa pergi tanpa mendapatkan informasi apapun. Mencari tempat bermalam terdekat dari rumah kepala desa. Malampun tiba. Lou Shi melihat seseorang yang dihormati penjaga rumah kepala desa masuk ke dalam rumah.

"Sudah kalah? " gumam Lou Shi.

Diam-diam mengendap menyusup mendekati rumah kepala desa. Samar-samar mendengar pembicaraan seseorang.

"Zhou Shan kabur, bawa dia kemari hidup-hidup"ucap Zhou Shun memerintahkan bawahannya.

"Zhou Shan telah kalah? " gumam Lou Shi.

Lou Shi mengikuti suara langkah kaki Zhou Shun hingga membawanya ke suatu tempat dibelakang rumah. Lou Shi melihat Zhou Shun masuk ke dalam bangunan yang letaknya tak jauh dari rumah utama. Zhou Shun memanggil-manggil nama Feng Lian dengan tawa yang keras ia mendekati seorang perempuan yang tengah ia rantai bersama dengan anak kecil yang meringkuk di dekat ibunya.

"Suamimu mati! " ucap Zhou Shun tertawa keras.

Feng Lian yang merupakan istri dari Zhou Shan tidak menggubris perkataan Zhou Shun. Hatinya tetap percaya bahwa suaminya masih hidup memikirkan cara menyelamatkan dirinya beserta anaknya dari tangan bajingan gila Zhou Shun.

Zhou Shun dengan lancangnya memegang wajah Feng Lian mencengkeram erat membisikkan kata erotis ditelinganya. Zhou Shun berniat memperkosa Feng Lian menghancurkan setitik harapan yang dia punya.

"Qian'er cepat pergi!! " teriak Feng Lian.

Zhou Qian selalu bersembunyi meringkuk di sudut gelap ketika adik dari ayahnya Zhou Shun datang. Anak kecil yang setiap malam melihat ibunya disiksa dan dilecehkan membuatnya menangis dalam diam. Dengan tangisan keras, Zhou Qian berlari keluar ketika pintu terbuka lebar. Zhou Shun melihatnya segera mengejarnya namun Feng Lian menggunakan tangannya menahan kaki Zhou Shun sekuat mungkin.

Zhou Qian berhenti di depan pintu menatap ibunya, menghafal setiap inci wajah yang selalu menemani dan memberikannya kasih sayang.

"Bajingan kecil!! " teriak Zhou Shun.

Zhou Qian berhasil kabur. Tendangan tepat diwajah Feng Lian ulah dari Zhou Shun yang geram. Pukulan hingga tamparan ia layangkan.

"Karena kau menolak bersenang-senang, maka aku akan mengantarkan pada suamimu, " ucap Zhou Shun mencekik leher Feng Lian dengan gila.

Feng Lian berjuang keras untuk lepas dari tangan Zhou Shun. Sekeras apapun usahanya, hasilnya nihil. Nafas kematian telah dekat, harapannya tidak pernah putus meskipun nyawanya diujung tanduk. Sebilah pedang menembus perut Zhou Shun mengantarkan nyawanya pergi.

"Kita harus pergi sebelum ketahuan, " ucap Lou Shi menggendong Feng Lian.

Lou Shi sedikit berlari membelah semak belukar yang cukup tinggi dibelakang bangunan sebelumnya. Terdapat gubuk tua yang hampir reyot sebagai tujuannya. Cahaya samar terlihat dari dalam gubuk. Lou Shi membuka pintu disambut Zhou Qian yang tengah duduk di depan lentera, Feng Lian segera memeluknya mendekap dalam pelukan kasih ibu.

"Terimakasih Tuan.... " ucap Feng Lian.

"Jangan senang terlebih dahulu, kekacaun akan terjadi besok. Apakah kau tahu tempat teraman tersembunyi? " tanya Lou Shi.

"Aku tahu, " jawab Feng Lian.

Episodes
1 Bunga Keabadian
2 Jurang Keinginan
3 Perjamuan Tahun Baru
4 Kakek Yang Hilang
5 Perekrutan Murid Sekte
6 Delapan Jalan Kultivasi
7 Alasanku Memilih
8 Penyesalan Masa Lalu
9 Menerobos
10 Mengelana
11 Kediaman Penguasa Kota
12 Fluktuasi Energi Asing
13 Penyesalanku Terbayar Lunas
14 Pembunuhan Ditengah Hujan
15 Desa Shiluo
16 Orang Asing Memasuki Desa
17 Karena Aku Mengemban Tanggung Jawab
18 Aku Terlihat Sangat Seksi
19 Sajak Abadi Gunung Baiyun
20 Pedang Darah
21 Takdir Atau Pilihan
22 Mereka Pasangan Serasi Tak Sehati
23 Jendral An Ning
24 Semangatmu Telah Diwariskan
25 Kemunculan Pendekar Nomer Satu Di Dunia
26 Petinggi Surga Qi Dao
27 Kemunculan Leluhur
28 Mencari Reruntuhan Kuil Naga
29 Apakah Kau Tak Mengakui Anakmu Sendiri?
30 Menggunakan Mereka Sebagai Batu Pijakan
31 Murid Dari Penguasa Gunung Shishan
32 Lima Dekrit Rahasia Kaisar Terdahulu
33 Kota Chengyue
34 Tes
35 Mo Shuan Yi
36 Hadiah Rahasia
37 Membantu Dengan Niat Terselubung
38 Saling Memberitahu Infomasi Penting
39 Kedok Permaisuri Wen Rou
40 Disampingku Adalah Permaisuriku, Dihadapanku adalah Cintaku
41 Ketulusan atau Rayuan
42 She Han
43 Anda Adalah Batu Pijakan, Sadarlah!
44 Membuat Persiapan
45 Posisi Permaisuri Harus Berganti
46 Adikmu, Melayanimu
47 Aku Tertarik Padanya Secara Tak Sengaja
48 Pembentukan Awal
49 Periode Pertama Takdir Besar
50 Bantuan Tiba Secara Berangsur
51 Pelabuhan Shuishang
52 Guaiwu
53 Guaiwu Kembali Berulah
54 Tuan Xing Jiao Lao
55 Melewati Hutan Alami
56 Tujuan Berdirinya Paviliun Changge
57 Gerbang Bangau Putih Terbuka, Istana Megah Terlihat Luar Biasa
58 Wujud Putri Iblis Neraka
59 Letak Rahasia Teknik Kaisar Ketiga
60 Penyatuan Senjata
61 Cermin Pengetahuan Ilahi Terlarang
62 Tetua Aliansi Jianling Chong Gu
63 Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
64 Titah Kaisar
65 Perburuan 1
66 Keputusanmu Yang Menentukan Segalanya
67 Raja Jin Dan Yi
68 Wen Guang Xing
69 Stempel Giok Naga Kekaisaran
70 Penyatuan Tubuh
71 Pengunduran Diri Jendral An Ning
72 Menyelamatkan Guru Liu Ni
73 Kebenaran Mengenai Empat Perguruan Suci
74 Sang Pemimpin Tiga Klan Suci
75 Harta Kuil
76 Pedang Penghukum Iblis
77 Pernyataan Perang Kepada Kerajaan
78 Semuanya Memiliki Takdir
79 Kaisar Iblis
80 Perjalanan Sesungguhnya Baru Dimulai
81 Prasasti Takdir Pertama
82 Membuat Pil
83 Catatan Sejarah Perguruan Ilahi Lembah Obat
84 Teknik Pedang Peninggalan Leluhur Dan Turunannya
85 Sekte Angin Suci
86 Xie Lunyi
87 Kembalinya Pusaka Pedang Angin Suci
88 Merak Suci
89 Takdir Buruk
90 Aliran Buddhis
91 Biksu Yuan Ying
92 Jangan Bodoh!
93 Jenius Bai Yanglan
94 Kecurigaan Maharani Yi Fei
95 Sedikit Asal Usul Tungku Ilahi
96 Dimulainya Kompetisi
97 Rahasia yang Disembunyikan
98 Pemberontakan Klan Xiao
99 Lapisan Kedua
100 Tes Kualifikasi
101 Awal Mula Permusuhan Chun Yan dan Xiu Jing
102 Kekuatan Pemanggilan Shenglu
103 Memiliki Rahasia Sendiri-Sendiri
104 Kau Harus Membayar Hutang Budimu!
105 Xun Fuang
106 Jiwa Dari Pohon Dunia
107 Pengumuman
108 Akhir Bagi Xiu Jing Dan Sun Jianglu
109 Istana Awan
110 Dimensi Prasasti
111 Menciptakan Senjata Agung Kaisar
112 Han Yang
113 Peruwujudan Manifestasi Kekuatan Kaisar Langit
114 Kebenaran Syair Dewa Sastra
115 Istana Jiwa
116 Rahasia Sembilan Batu Prasasti
117 1 Bulan Lagi Aku Datang
118 Berlatih
119 Ular Berkepala Ganda
120 Menantang Gu Jiang
121 Pertempuran Akhir?
122 Akhir
123 Pengumuan Lanjutan
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bunga Keabadian
2
Jurang Keinginan
3
Perjamuan Tahun Baru
4
Kakek Yang Hilang
5
Perekrutan Murid Sekte
6
Delapan Jalan Kultivasi
7
Alasanku Memilih
8
Penyesalan Masa Lalu
9
Menerobos
10
Mengelana
11
Kediaman Penguasa Kota
12
Fluktuasi Energi Asing
13
Penyesalanku Terbayar Lunas
14
Pembunuhan Ditengah Hujan
15
Desa Shiluo
16
Orang Asing Memasuki Desa
17
Karena Aku Mengemban Tanggung Jawab
18
Aku Terlihat Sangat Seksi
19
Sajak Abadi Gunung Baiyun
20
Pedang Darah
21
Takdir Atau Pilihan
22
Mereka Pasangan Serasi Tak Sehati
23
Jendral An Ning
24
Semangatmu Telah Diwariskan
25
Kemunculan Pendekar Nomer Satu Di Dunia
26
Petinggi Surga Qi Dao
27
Kemunculan Leluhur
28
Mencari Reruntuhan Kuil Naga
29
Apakah Kau Tak Mengakui Anakmu Sendiri?
30
Menggunakan Mereka Sebagai Batu Pijakan
31
Murid Dari Penguasa Gunung Shishan
32
Lima Dekrit Rahasia Kaisar Terdahulu
33
Kota Chengyue
34
Tes
35
Mo Shuan Yi
36
Hadiah Rahasia
37
Membantu Dengan Niat Terselubung
38
Saling Memberitahu Infomasi Penting
39
Kedok Permaisuri Wen Rou
40
Disampingku Adalah Permaisuriku, Dihadapanku adalah Cintaku
41
Ketulusan atau Rayuan
42
She Han
43
Anda Adalah Batu Pijakan, Sadarlah!
44
Membuat Persiapan
45
Posisi Permaisuri Harus Berganti
46
Adikmu, Melayanimu
47
Aku Tertarik Padanya Secara Tak Sengaja
48
Pembentukan Awal
49
Periode Pertama Takdir Besar
50
Bantuan Tiba Secara Berangsur
51
Pelabuhan Shuishang
52
Guaiwu
53
Guaiwu Kembali Berulah
54
Tuan Xing Jiao Lao
55
Melewati Hutan Alami
56
Tujuan Berdirinya Paviliun Changge
57
Gerbang Bangau Putih Terbuka, Istana Megah Terlihat Luar Biasa
58
Wujud Putri Iblis Neraka
59
Letak Rahasia Teknik Kaisar Ketiga
60
Penyatuan Senjata
61
Cermin Pengetahuan Ilahi Terlarang
62
Tetua Aliansi Jianling Chong Gu
63
Tidak Sengaja Menimbulkan Masalah
64
Titah Kaisar
65
Perburuan 1
66
Keputusanmu Yang Menentukan Segalanya
67
Raja Jin Dan Yi
68
Wen Guang Xing
69
Stempel Giok Naga Kekaisaran
70
Penyatuan Tubuh
71
Pengunduran Diri Jendral An Ning
72
Menyelamatkan Guru Liu Ni
73
Kebenaran Mengenai Empat Perguruan Suci
74
Sang Pemimpin Tiga Klan Suci
75
Harta Kuil
76
Pedang Penghukum Iblis
77
Pernyataan Perang Kepada Kerajaan
78
Semuanya Memiliki Takdir
79
Kaisar Iblis
80
Perjalanan Sesungguhnya Baru Dimulai
81
Prasasti Takdir Pertama
82
Membuat Pil
83
Catatan Sejarah Perguruan Ilahi Lembah Obat
84
Teknik Pedang Peninggalan Leluhur Dan Turunannya
85
Sekte Angin Suci
86
Xie Lunyi
87
Kembalinya Pusaka Pedang Angin Suci
88
Merak Suci
89
Takdir Buruk
90
Aliran Buddhis
91
Biksu Yuan Ying
92
Jangan Bodoh!
93
Jenius Bai Yanglan
94
Kecurigaan Maharani Yi Fei
95
Sedikit Asal Usul Tungku Ilahi
96
Dimulainya Kompetisi
97
Rahasia yang Disembunyikan
98
Pemberontakan Klan Xiao
99
Lapisan Kedua
100
Tes Kualifikasi
101
Awal Mula Permusuhan Chun Yan dan Xiu Jing
102
Kekuatan Pemanggilan Shenglu
103
Memiliki Rahasia Sendiri-Sendiri
104
Kau Harus Membayar Hutang Budimu!
105
Xun Fuang
106
Jiwa Dari Pohon Dunia
107
Pengumuman
108
Akhir Bagi Xiu Jing Dan Sun Jianglu
109
Istana Awan
110
Dimensi Prasasti
111
Menciptakan Senjata Agung Kaisar
112
Han Yang
113
Peruwujudan Manifestasi Kekuatan Kaisar Langit
114
Kebenaran Syair Dewa Sastra
115
Istana Jiwa
116
Rahasia Sembilan Batu Prasasti
117
1 Bulan Lagi Aku Datang
118
Berlatih
119
Ular Berkepala Ganda
120
Menantang Gu Jiang
121
Pertempuran Akhir?
122
Akhir
123
Pengumuan Lanjutan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!