Lin Huang memandang kitab yang ia dapatkan di tempat rahasia kuil. Membolak-balikkan kitab tersebut berpikir mencari cara membukanya dengan instan.
"Apa aku harus mencari naga untuk membukanya? Atau aku perlu pergi ke langit?"ucap Lin Huang.
"Buang kitab itu, kau tidak membutuhkannya"
"Itu kau? Aku sudah lama tahu"jawab Lin Huang.
"Kau punya diriku, kau tidak membutuhkan kitab sampah seperti itu"
"Aku ingin lihat ekspresimu ketika aku membuka kitab ini,"ucap Lin Huang menggoda makhluk didalam tubuhnya.
"Ekspresiku akan sangat buruk"
"Aku menunggunya,"jawab Lin Huang.
Ibukota tampak lebih ramai dibandingkan hari biasa. Tahun baru sebentar lagi membuat para raja kembali ke ibukota. Dinasti Wu yang sekarang dipimpin oleh Kaisar Wu Jiang Zhi mencapai puncak kejayaannya.
"Kerajaan? Aku penasaran apakah akan ada perebutan kekuasaan di dalamnya?"ucap Lin Huang.
Suara teriakan dari seorang prajurit memberikan aba-aba untuk minggir memberikan jalan menarik perhatian Lin Huang. Kereta kuda megah melintas dikawal oleh beberapa prajurit berseragam lengkap.
Raja Ling Wei berada di dalam kerata kuda yang dikawal ketat oleh prajurit. Salah satu raja telah tiba di ibukota, raja yang berkuasa di barat daya.
Lin Huang menatap kereta kuda yang membawa raja Ling Wei ke dalam istana sesaat pandangannya jatuh kepada seseorang disampingnya yang tak lain adalah Permaisuri Ru Fei.
Lin Huang meninggalkan kerumunan berjalan ke arah rumah nya. Wilayah kumuh adalah tempat tinggal dari Lin Huang. Disana ia dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tuanya.
Berhari-hari satu persatu raja kembali ke ibu kota, terdapat 8 raja dinasti Wu. Kaisar Jiang Zhi memenangkan perebutan kekuasaan dari 8 saudaranya dibantu dengan istrinya yang merupakan bangsawan yang mendukung Kaisar sebelumnya naik takhta.
Kaisar Jiang Zhi mendapatkan kekuatan politik yang stabil dibandingkan kandidat lainnya. Memiliki kecakapan dalam hal politik maupun startegi perang membuatnya dapat dipercayai sebagian Mentri.
"Kau harus menghadiri perjamuan istana..."ucap seorang laki-laki paruh baya.
"Aku tidak ingin kesana, terlalu tegang berada di istana,"jawab Lou Shi.
Bangsawan Lou merupakan salah satu bangsawan mulia dan penopang dari dinasti Wu. Ayahanda Lou Shi merupakan Mentri pekerjaan dinasti Wu. Salah satu Mentri berpengaruh, sedangkan Lou Shi merupakan anak sah dari istri Mentri Lou yang memiliki masa depan cerah kelak di pemerintahan.
"Aku memiliki identitas lainnya tidak hanya sebagai putra sah kediaman Lou,"jawab Lou Shi.
"Terserah kepadamu, sebaiknya kau memberikan muka kediaman Lou di istana,"ucap Mentri Lou pergi meninggalkan Lou Shi sendirian.
Lou Shi merupakan murid dalam sekte selain ia putra sah kediaman Lou. Memiliki dua identitas membuatnya harus pandai-pandai mengatur waktu.
Lou Shi duduk di tepi danau menatap pemandangan danau teratai yang bermekaran. Ia terlalu banyak memikirkan apa yang harus dilakukan ketika menghadiri perjamuan sebagai putra sah kediaman Lou.
"Aku benci politik, terlalu rumit memikirkannya,"ucap Lou Shi.
Lou Shi menangkap api merah dari pembakaran ranting-ranting yang dilakukan oleh pelayan kediaman.
"Aku teringat akan Tuan Huang,"gumam Lou Shi.
Lin Huang memakai pakaian rapi merayakan tahun baru, semarak tahun baru terasa di kampung halamannya meskipun sederhana namun bermakna.
Lin Huang berkumpul dengan warga sekitar serta anak-anak merayakan tahun baru penuh makna.
"Senyum mereka tulus, aku akan menjaga senyum mereka,"batin Lin Huang.
Lou Shi mengenakan jubah bangsawan menandakan ia pewaris kediaman Lou. Mentri Lou datang bersama dengan putranya memasuki aula perjamuan.
Berbagai Mentri membawa putra putri mereka menghadiri acara perjamuan. Para raja telah duduk ditempatnya masing-masing beserta dengan permaisurinya.
"Yang Mulia Kaisar memasuki ruangan!!"
Kaisar bersama dengan Permaisuri memasuki aula perjamuan, duduk di atas takhta memandang tamu yang hadir.
"Yang Mulia beserta keluarga semoga diberkahi langit,"ucap hadirin yang datang.
"Aku menyambut kalian, hari ini tidak ada pembahasan politik apapun. Aku ingin kalian semua menikmati perjamuan,"ucap Kaisar Jiang Zhi.
"Dimengerti"
Semua orang berbincang-bincang santai, para raja yang hadir bernostalgia ketika mereka masih menjadi pangeran. Waktu kebersamaan anggota keluarga kerajaan sangatlah sedikit, masing-masing disibukkan oleh urusannya sendiri-sendiri.
"Tuan Lou, kapan anda akan melaksanakan upacara kedewasaan?"tanya Mentri Fang.
"Setelah tahun baru aku akan mengadakan upacara kedewasaan untuk putraku, setelahnya aku akan membiarkannya mencari benang merahnya sendiri,"jawab Mentri Lou.
Pembicaraan Mentri Lou dan Fang terdengar sampai ke telinga Kaisar.
"Benarkah apa yang dikatakan Mentri Fang?"tanya Kaisar Jiang Zhi.
Mentri Lou terkejut pembicaraannya sampai terdengar di telinga Kaisar, mau tak mau ia harus menjawabnya.
"Benar, Yang Mulia,"jawab Mentri Lou.
Semua orang memantapkan hatinya mempersiapkan putri terbaik mereka agar terlihat menarik dimata putra Lou.
"Aku menunggunya memasuki pemerintahan,"ucap Kaisar.
Semua orang berbisik-bisik mendengar Lou Shi mendapatkan dukungan dari Kaisar. Mentri Lou tersenyum namun hatinya cemas.
"Putriku Hua Li sepertinya cocok dengan putra Lou,"ucap Kaisar.
Jantung Lou Shi seakan berhenti ketika Kaisar menyebutkan putrinya bersamaan dengan namanya. Mentri Lou memiliki ekspresi wajah tenang namun riak dalam hatinya tidak dapat disangkal oleh siapapun.
"Sepertinya kediaman Lou akan mencapai langit dalam semalam,"bisik salah satu bangsawan.
Kaisar tak hanya terang-terangan mendukung putra Lou memasuki pemerintahan, namun ia mengucapkan kalimat mengejutkan setelahnya. Putri pertama dari rahim permaisuri akan dijodohkan oleh Kaisar sendiri.
"Apakah sekte akan sanggup menerima amukan dari istana?"batin Lou Shi.
"Yang Mulia murah hati, Mentri ini tidak cukup mulia memiliki menantu yang luar biasa seperti putri Hua Li,"jawab Mentri Lou.
"Apakah Mentri Lou ingin menjadi penasihat agung berdiri di sampingku?"tanya Kaisar.
Ucapan Kaisar membuat bising seisi ruangan, semua orang berpikir sebegitu istimewa Lou Shi.
"Hamba tidak bermaksud menyinggung Yang Mulia,"ucap Mentri Lou.
Mentri Lou semakin menundukkan kepalanya merasakan tatapan benci dan iri dari segala penjuru arah. Lou Shi tidak berani mengangkat wajahnya.
"Aku ingin bertanya kepada putra Lou,"ucap Kaisar.
"Hamba mengerti,"jawab Lou Shi.
"Apa yang akan kau lakukan setelah upacara kedewasaan mu?"tanya Kaisar.
"Hamba akan berada di sekte melakukan tugas sebagai murid sekte secara penuh,"jawab Lou Shi.
"Putra Lou ingin mengabdi di dunia silat?"tanya Kaisar.
Lou Shi ragu ingin menjawabnya karena ia tahu pertanyaan menjebak dari Kaisar.
"Hamba ingin melakukan perjalanan dunia silat,"jawab Lou Shi sopan.
"Putra Lou petarung sejati, layak sebagai pewaris kediaman Lou,"puji Kaisar.
"Terimakasih, Yang Mulia berbaik hati kepada hamba,"jawab Lou Shi.
"Sejauh apapun seseorang pergi, Kaisar pasti dapat melihatnya di manapun ia berada,"ucap Kaisar membuat penegasan kepada Lou Shi.
Semua orang tahu ancaman dibalik ucapan Kaisar. Dimanapun Lou Shi berpijak, Kaisar pasti akan menemukannya. Tidak ada yang tahu pasti kenapa Kaisar bersikeras mengikat putra Lou dengan putri Hua Li.
Tidak ada yang bergosip di dalam aual perjamuan mengingat Kaisar masih duduk ditakhtanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
kenta jaya
nape emang ?? /Sweat//Sleep/
2024-06-16
0
Akira
masih menanti penjelasan benang merah dari alur cerita nya dan menunggu sapa yg menjadi lakon nya
2024-05-27
0