"Aku tidak mau terikat dalam pernikahan politik!"ucap Lou Shi meninggikan suaranya.
"Bodoh! Apa kau ingin Kediaman Lou menghilang?"ucap Mentri Lou.
"Aku tidak peduli,"jawab Lou Shi.
Mentri Lou geram akan jawaban Lou Shi melayangkan pukulan yang ditangkis oleh Lou Shi.
"Aku menghargai mu sebagai ayahku, namun kau mempertaruhkan hidup anakmu hanya demi posisimu,"ucap Lou Shi menahan amarahnya terlihat dari guratan otot dilehernya.
Lou Shi pergi meninggalkan Mentri Lou meredam amarahnya yang mendidih. Tubuhnya sepenuhnya terendam air dingin namun guratan otot masih terlihat jelas di wajahnya.
"Jika dia bukan Kaisar, aku pasti membunuhnya saat itu juga,"gumam Lou Shi.
Lou Shi mengingat Kaisar Jiang Zhi memiliki puluhan selir dan satu Permaisuri yang semenjak ia naik takhta tidak pernah berganti.
"Hua Lin...."ucap Lou Shi geram.
Hua Lin salah satu dari 3 anak yang terlahir dari rahim Permaisuri dan satu-satunya anak perempuan yang terlahir dari rahim Permaisuri.
"Menguatkan kedudukan Hua Lin dalam kestabilan posisi Permaisuri? Sungguh naif,"ucap Lou Shi.
Lou Shi mengambil jubahnya bersiap untuk pergi, pemandangan lampion tampak semarak meskipun larut malam mendekati dini hari.
Lou Shi berjalan tanpa arah hingga membawanya ke tempat pemukiman kumuh ibukota. Langkahnya terhenti melihat gang dengan tempat yang tidak menunjukkan sisi terang ibukota.
Lou Shi melihat ke ujung gang dengan lampion yang tampak lebih sederhana, melangkahkan kakinya memasuki pemukiman kumuh ibukota. Semua rumah tampak seadanya dengan pintu yang telah tertutup rapat, Lou Shi tidak merasakan jijik sekalipun.
Salah satu pintu rumah penduduk terbuka yang tak lain adalah Lin Huang.
"Kenapa kau berada disini?"tanya Lin Huang sembari memakan semangkuk mie.
"Kau tidak formal seperti pertama kali kita bertemu?"tanya Lou Shi.
"Aku sedang malas bersikap baik, jika tuan muda Lou tidak berkenan akan penyambutan ku, silahkan pergi,"jawab Lin Huang tersenyum.
"Aku bercanda,"ucap Lou Shi mengibaskan tangannya.
"Tuan muda seperti mu kenapa kau tidak bersama anggota keluarga mu?"tanya Lin Huang.
"Aku malas bersama mereka,"jawab Lou Shi.
Mereka berbincang-bincang layaknya teman lama hingga Lou Shi berpamitan untuk pergi. Lin Huang mengantarkan sampai ke depan pintu melihat kepergian Lou Shi.
"Selamat tahun baru untuk kakak seperguruan...."ucap seseorang menyapa Lou Shi.
Lou Shi menoleh kebelakang, semenjak sekembalinya ia ke sekte membuat para gadis-gadis cantik mengerubunginya setiap hari.
"Terimakasih atas ucapan nona Xin Yu,"jawab Lou Shi.
Xin Yu tersenyum manis mendengar balasan dari Lou Shi. Kedudukannya sebagai putri ketua sekte membuat namanya disegani oleh siapapun di sekte. Keluarga Xin berkuasa ratusan tahun dengan sekte yang semakin kuat dan besar dari tahun ke tahun.
Lou Shi merasa lelah ketika ia bertemu dengan Xin Yu, selain ia risih akan keberadaannya, laki-laki yang berada di sekte memandang gelap ke arahnya.
"Ayah ingin berbicara dengan kak Lou Shi,"ucap Xin Yu mengungkapkan tujuannya.
Lou Shi menganggukkan kepalanya mengikuti Xin Yu membawanya pergi. Paviliun yang terletak di puncak gunung tempat tinggal ketua sekte berada.
"Ayah, aku membawa kak Lou,"ucap Xin Yu.
Pintu terbuka, Lou Shi berserta Xin Yu masuk ke dalam ruangan.
"Salam hormat ketua sekte,"ucap Lou Shi.
Ketua sekte duduk di kursi pemimpin sembari meminum teh panas terlihat dari asap yang mengepul.
"Duduklah,"perintah ketua sekte.
Lou Shi duduk sedangkan Xin Yu keluar ruangan setelah melihat kode dari ayahnya. Cangkir teh melayang ke arah Lou Shi dari meja ketua sekte.
"Minumlah,"perintah ketua sekte.
Lou Shi melakukan sesuai perintah ketua sekte. Lou Shi meminum teh yang beraroma khas menandakan aura spiritual kuat.
"Kapan upacara kedewasaan mu dilakukan?"tanya ketua sekte.
"Murid belum mengetahui, ayahanda memberitahu setelah tahun baru akan dilakukan upacara kedewasaan namun belum pasti tanggalnya,"jawab Lou Shi.
"Aku mendengar Kaisar mengincar dirimu,"ucap ketua sekte.
Lou Shi yang memegang cangkir teh hendak ia minum kembali ia taruh dimeja.
"Apa yang dikatakan oleh guru benar adanya,"jawab Lou Shi.
"Jika aku membantumu lepas dari jerat Kaisar, apa yang akan kau lakukan sebagai balasannya?"tanya ketua sekte.
"Keluarga Xin memang tidak pernah lepas dari keuntungan"
"Maksud guru?"tanya Lou Shi.
"Aku ingin menjodohkanmu dengan Yun'er,"ucap ketua sekte.
"Yuan Ming...."batin Lou Shi geram.
"Kaisar akan meluluhlantahkan sekte bila guru melindungiku,"jawab Lou Shi.
"Pikiranmu luas. Aku akan mencari cara, Leluhur Kaisar berhutang pada sekte,"ucap ketua sekte.
"Murid mengerti,"jawab Lou Shi pergi meninggalkan ruangan ketua sekte.
Lou Shi berpapasan dengan Xin Yu yang ingin mask ke dalam ruangan ayahnya. Xin Yu tersenyum kepada Lou Shi yang dibalas senyuman.
Lou Shi mengubah ekspresi ramahnya ketika tidak ada seorangpun di paviliun ketua sekte. Tangannya mengepal benci akan ketua sekte yang ingin menjodohkan putrinya.
Lou Shi pergi meninggalkan puncak gunung berkelana sebelum upacara kedewasaannya. Berbagai wilayah kerajaan dibawah dinasti Wu ia kunjungi hingga wilayah paling ujung dinasti Wu yang masuk ke dalam wilayah raja dinasti Wu. Wilayah gersang dengan tanah tandus serta hujan yang hanya turun satu kali setiap tahun.
"Wilayah terkutuk dinasti Wu,"ucap Lou Shi.
Wilayah yang hampir sama besarnya dengan ibukota, namun keadaan alam yang gersang membuatnya tidak dapat ditinggali makhluk hidup.
Lou Shi berjalan sendirian di tengah terik matahari. Angin bercampur dengan debu berhembus menerpanya dirinya.
"Kau memiliki darah istimewa dari garis kakek ibumu, carilah kakekmu bila kau menemui jalan buntu"
Lou Shi teringat akan perkataan ibundanya bahwa ia memiliki darah istimewa. Langkah Lou Shi terhenti ketika teringat latar belakang ibundanya yang misterius.
"Ibu?"ucap Lou Shi.
Lou Shi tidak menyadari bahwa setiap langkah yang ia ambil, energi qi nya tersedot ke dalam tanah secara misterius. Lou Shi menyadari bahwa hal aneh terjadi pada tubuhnya namun terlambat. Tubuhnya terasa lemas berserta pandangan buram. Lou Shi jatuh pingsan di tengah wilayah terkutuk sendirian.
Kumpulan debu mengelilingi Lou Shi berserta dengan tanah perlahan-lahan retak semakin lebar dan tubuh Lou Shi terjatuh ke dalam tanah.
"Apa kau tidak ingin bangun?"tanya seseorang.
Lou Shi mendengar suara asing berusaha bangun melihat siapa yang berbicara. Seorang pria berumur dengan badan yang gagah berdiri di depannya mengenakan pakaian layaknya zirah perang.
"Aku menunggumu bertahun-tahun,"ucapnya kembali menyadarkan Lou Shi.
Lou Shi bersikap waspada terhadap orang di depannya. Pria berumur dengan rambut sedikit memutih berbicara layaknya kepada seorang cucunya sendiri.
"Aku ayah ibumu yang berarti kakekmu,"ucapnya menjelaskan kepada Lou Shi.
"Kakek?"tanya Lou Shi ragu.
"Aku Dan Yi atau dikenal sebagai raja Jin. Kau tahu ibumu bermarga Jin namun tidak ada satupun keluarga yang bermarga Jin selain ibumu,"ucap Dan Yi.
Lou Shi membuka ingatannya kembali dimana ia melihat atau mendengar tentang raja Jin.
"Anda raja Jin? Kakek saya?"tanya Lou Shi memastikan.
Dan Yi menganggukkan kepalanya menyuruh Lou Shi duduk di kursi sebelum menceritakan kejadian dahulu kala.
"Duduklah, aku akan menceritakan kejadian dahulu kala, bisa dibilang legenda dinasti Wu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
kenta jaya
/Casual//Sleep/
2024-06-16
0
NOTE
siapa sih mc nya? gimana sih ceritanya? alurnya gimana? gak jelas
2022-09-12
2