Memahami isi dari buku pengumpulan energi langit dan bumi, Lin Huang mulai mempraktekkan apa yang ada pada buku. Teknik ini sederhana namun perlu pemahaman tinggi untuk mempelajarinya. Energi langit dan bumi tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi dapat dirasakan.
Energi langit dan bumi terserap oleh tubuh Lin Huang. Dantiannya memurnikan setiap qi menjadi lebih murni. Qi yang telah dimurnikan mengalir ke dalam jiwa membalut jiwa Lin Huang layaknya kepompong.
Jiwanya mendapatkan nutrisi dari energi qi. Inilah yang dimaksud sebagai kultivasi jiwa. Semakin tinggi tingakatan jiwa, semakin kuat pula serangannya. Kultivasi jiwa memiliki penyerangan berfokuskan pada jiwa lawan.
Jiwa Lin Huang memiliki akar cabang yang entah mengalir ke mana. Terdapat dua cabang di dalam jiwa Lin Huang. Di dalam lautan kesadarannya, kitab naga terbang menaklukkan langit ternyata menyerap energi jiwa nya melalui akar dua cabang.
Satu segel dari lima segel kitab naga terbang menaklukkan langit telah terbuka, Lin Huang akhirnya tahu bahwa kekuatan jiwa yang dapat membukanya. Matahari hampir terbenam di ujung barat, Lin Huang menghentikan aktivitasnya.
Berbulan-bulan berlatih hingga jiwanya mencapai tahap tertinggi. Tetua ke 7 selalu memberikan pengarahan kepada Lin Huang hingga saatnya tetua ke 7 menyarankan untuk berkultivasi tertutup di goa satu cahaya. Lin Huang mengikuti instruksi tetua ke 7 untuk berkultivasi tertutup disana.
Rapat besar diadakan oleh Ketua sekte mengundang Tetua dari berbagai puncak untuk datang ke aula surga putih. Aula megah dipuncak tertinggi dengan fengshui terbaik membuat aula surga putih dipandang sebagai tempat pertemuan suci Sekte Mulia. Berbagai Tetua menduduki tempatnya sesuai urutan dengan Ketua Sekte di tengah-tengah mereka.
"Bertahun-tahun Sekte Mulia melindungi Kekaisaran Wu. Sekte Mulia berhak untuk lepas dari bayang-bayang keluarga Kekaisaran! " ucap Ketua Sekte.
"Benar apa yang dikatan oleh anda, Sekte Mulia berhak berdiri sendiri! " ucap Tetua ke 3.
Semua Tetua kecuali Tetua ke 7 setuju akan perkataan Ketua Sekte.
"Puncak dunia tertinggi tidak bisa ikut serta, hanya akan mengirimkan beberapa sumber daya,"ucap tetua ke 7.
"Tidak bisa begitu, semua puncak harus bekerjasama, " ucap tetua ke 3.
"15 ribu batu kristal ungu? " ucap tetua ke 7.
"Sepakat" jawab Tetua ke 3.
Tetua ke 7 keluar terlebih dahulu dari aula surga putih berpapasan dengan Lou Shi mengantarkan surat untuk Ketua Sekte.
"Murid menghaturkan salam hormat, " ucap Lou Shi.
"Apa yang kau bawa? " tanya Ketua Sekte.
"Murid menjawab. Surat dari Kaisar Wu, " jawab Lou Shi memberikan surat tersebut kepada Ketua Sekte.
"Jangan pernah melewati batasanmu atau keluarga Xin akan musnah"
Lonjakan energi meningkat drastis setelah Ketua Sekte mengetahui apa isi suratnya.
"Hari ini Sekte Mulia secara resmi menjadi musuh Keluarga Kekaisaran! " ucap Ketua Sekte.
Lou Shi mengundurkan dirinya setelah melaksanakan tugasnya. Para Tetua berunding sengit memikirkan strategi penyelamatan akan titah Kaisar.
"Leluhur Sekte memiliki hak istimewa bahwa seluruh klan Xin tidak bisa tersentuh oleh titah Kaisar, " ucal Ketua Sekte.
"Murid-murid sekte perlu dievakuasi dan bersiap melakukan penyerangan dan penyergapan. Beberapa murid sekte yang berada di pemerintahan kita hubungi memperjuangkan pemisahan kekuasaan dari Kaisar Wu, " ucap Tetua ke 9.
"Keputusan telah ditentukan, kalian semua laksanakan sesuai tugas, " perintah Ketua Sekte.
Rapat dibubarkan dengan hasil memuaskan. Ketua Sekte keluar disambut oleh putrinya Xin Yu.
"Dimana Lou Shi? " tanya Ketua Sekte.
"Dia pergi ke puncak dunia tertinggi, sepertinya murid yang diterima oleh Tetua ke 7 merupakan kenalannya, " jawab Xin Yu.
"Suruh dia menghadapku setelahnya," ucap Ketua Sekte.
Lou Shi tengah menaiki tangga menuju puncak dunia tertinggi tak sengaja bertemu dengan roh pelayan Lin Huang.
"Dimana Lin Huang berada? " tanya Lou Shi.
Roh pelayan memunculkan kata tempat dimana Lin Huang berada. Lou Shi menuju goa satu cahaya tempat Lin Huang berkultivasi tertutup. Angin bertiup kencang menghalangi Lou Shi untuk melanjutkan perjalanannya.
"Aku Lou Shi! "
Angin mereda digantikan awan terbuka menampilkam puncak dunia tertinggi. Pilar-pilar menjulang menembus langit terlihat indah. Burung-burung langka berterbangan ke sana kemari.
"Apa yang kau inginkan? " tanya Tetua ke 7 melalui transmisi suara.
"Murid meminta izin ingin menemui Lin Huang, " ucap Lou Shi.
"Dia berada di goa satu cahaya berkultivasi tertutup. Kau bisa ke sana asalkan jangan mengganggu kultivasinya" ucap Tetua ke 7 memberikan nasihat.
"Murid mengerti perintah, " balas Lou Shi.
Lou Shi terbang menuju tebing harapan tempat dimana goa satu cahaya berada. Tebing curam dengan hanya satu goa yang merupakan harta di puncak dunia tertinggi.
Pintu goa dipasang formasi khusus ciptaan Lin Huang sendiri. Plakat pemberian Tetua ke 7 sebagai sumber kekuatannya.
"Formasi penguncian jiwa tingkat sempurna dengan beberapa jebakan yang menargetkan jiwa? Sungguh orang yang waspada, " ucap Lou Shi.
Lou Shi menyentuh formasi menggunakan jarinya membuat riak gelombang pada formasi dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam goa. Fluktuasi energi dan penghisapan energi yang dahsyat di dalam goa.
"Terlalu luar biasa untuk pemula sepertinya, " puji Lou Shi.
Belenggu dari jejak-jejak energi iblis mulai dibersihkan secara detail. Kobaran dari energi dendam telah di dinetralkan menjadi api penyucian jiwa oleh kitab naga penakluk langit. Rantai biru mengelilingi jiwa Lin Huang bergerak cepat ke pusaran dimana kitab naga penakluk langit berada.
Kekuatan yang melonjak secara cepat membuat fluktuasi gelombang tidak stabil di luar menyebabkan terganggunya kultivasi. Lou Shi menyadari keseriusannya segera mengalirkan hawa suci tubuhnya.
Aura emas milik Lou Shi mengelilingi tubuh Lin Huang menstabilkan gelombang energi kacau di sekitarnya. Energi emas tersedot oleh tubuh Lin Huang dan berkumpul di dantiannya kemudian menyebar ke seluruh tubuh beserta jiwanya.
Aura emas di dalam lautan kesadaran seperti serbuk yang menempel pada benda apapun. Jiwa milik Lin Huang berlapis zirah yang terbuat dari aura emas milik Lou Shi.
"Jiwaku dipromosikan! "
Awan mendung gelap tercipta di langit. Petir mengglegar menyambar-nyambar. Suara yang keras menarik perhatian Tetua ke 7. Mengaktifkan sihir formasi penutupan puncak untuk menghalangi seseorang mengetahui kemajuan Lin Huang.
Enam bulan Lou Shi berada di dalam goa menunggu Lin Huang menyelesaikan kultivasinya hingga saat yang ditunggu-tunggu tiba.
9 petir kesengsaran surgawi muncul dan Lin Huang belum siap menerimanya dikarenakan mengokohkan fondasi jiwanya sendiri yang memakan waktu cukup lama tanpa bantuan aura emas milik Lou Shi.
Lou Shi segera keluar dari dalam goa melemparkan pedang pembelah laut miliknya guna menahan serangan petir pertama.
"Intensitas yang tinggi hingga pedangku bergetar,"gumam Lou Shi.
Petir ke 8 pedang pembelah lautan tidak dapat menahan serangannya hingga hancur berkeping-keping. Tersisa petir terakhir yang memiliki kekuatan dahsyat. Lin Huang siap menerima ujian namun goa mendadak menjadi gelap gulita dikarenakan tubuh Lou Shi menutupi satu lubang di langit goa tempat dimana cahaya bisa masuk.
Lin Huang panik namun berusaha tetap tenang. Lou Shi membuat tubuhnya dikelilingi oleh aura emas kemudian melesat ke atas menciptakan pedang ilahi dari kekuatan jiwa. Lin Huang dengan ketenangannya akhirnya tahu bahwa seseorang telah membantunya.
Kekuatan jiwa biru Lin Huang keluar dari dalam tubuhnya hingga menembus dinding goa bercampur dengan aura emas yang merupakan kekuatan jiwa milik Lou Shi.
Pedang jiwa berwarna emas bercampur biru melesat menghantam petir ke 9 yang sombong menunjukkan kekuatannya. Pedang jiwa yang tak kalah hebatnya mengeluarkan aura keilahiannya membuat Tetua ke 7 terperanjat.
"Aura ilahi emas matahari! " ucap Tetua ke 7.
Petir ke 9 hancur lebur dengan langit yang kembali berwarna cerah. Lou Shi mendarat kembali ke tanah dan Lin Huang keluar dari dalam goa. Formasi penutupan telah di non aktifkan oleh Tetua ke 7.
"Terimakasih atas bantuanmu, aku akan membalas budimu di masa depan, " ucap Lin Huang.
Mereka berbincang-bincang layaknya teman kemudian Lou Shi berpamitan dan meninggalkan puncak dunia tertinggi.
Tetua ke 7 mengetahui potensi luar biasa namun tak menyangka bahwa jalan kultivasi sebenarnya dari Lou Shi adalah jalan kultivasi ilahi.
"Kultivasi musik hanyalah kedoknya? Sungguh bocah yang menarik, " ucap tetua ke 7.
Tetua ke 7 menghabiskan waktunya dengan membaca setumpuk buku tebal. Salah satu favoritnya adalah buku kejayaan kerajaan Jin dengan sampul buku Raja Jin Dan Yi memegang tombak memimpin pasukan perang. Buku yang hanya ada satu di dunia yang ditulis sendiri oleh Tetua ke 7.
"Yang Mulia, budak ini akan membalaskan dendam anda, " ucap Tetua ke 7.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments