"Enggak lah, yang ada malah dokternya yang ibu peri suntik" Bintang terkikik mendengar penuturan Dharra.
"Apa? kamu ngapain dia?" Aji panik dengan penuturannya. Secara penafsiran suntik menyuntik bagi Aji adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemesuman.
"Pikir mu?" jawab Dharra sambil menaik turunkan alisnya. Dia tak bisa jika tak memberi teka teki pada Aji. Suatu hobi baru baginya.
Dan itu berhasil. Aji panik dibuatnya. Wajahnya benar benar terlihat kusut. Kemudian dia lanjut mengutak atik ponselnya.
"Oma, sudah fix. Bintang pulang sore ini. Siapkan malam ini" Aji mengerlingkan matanya pada Dharra. Kini Dharra yang panik.
"eeeeeee.... aku.. aku pulang" Dharra langsung menyambar barang barang miliknya dan berlari keluar. Nahas, sebelum sampai di pintu, Aji sudah menghadangnya dan mengunci pintu itu.
"Sudah lah. Kita lanjut makan. Tuh makanan kamu belum kamu habisin. Dosa loh buang buangin makanan" Aji memerintah dengan tenang seraya menariknya agar duduk kembali di sofa.
"T tapi.. aku.." Dharra menghentikan ucapannya kala melihat Aji memasukan jajanan pinggir jalan yang dia beli ke mulutnya sendiri.
"Itu makanan aku" Dharra segera ikut memasukan jajanan jajanan itu ke mulutnya, seolah sedang berlomba. Dia bahkan melupakan tentang Oma yang sedang mempersiapkan pernikahan mereka.
Akhirnya, waktu yang ditunggu Bintang tiba. Pulang. Dia sangat bersemangat untuk pulang. Terlebih Dharra juga ikut bersamanya.
tring
tring
Ponsel Dharra berbunyi. Dilihatnya panggilan dari Mili. Dharra memang ijin tidak masuk kantor dengan alasan kepentingan keluarga. Namun Mili tetap mengirimkan laporan padanya.
"Halo, ada masalah apa Mil?"
"........"
"Sponsor pendamping yang mana?"
"uhuh... terus?... ya.. kapan?... ya udah kamu atur jadwalnya, sesuaikan dengan jadwalku... ya.. makasih Mil"
"Sponsor pendamping minta nego?"
"huum. Kenapa ga bisa via telpon aja sih?" keluh Dharra.
"Kapan?"
"Dia minta malem ini"
"Kenapa gak ngehubungin pihak EO nya? perasaan gak ada keluhan dari para sponsor. Semua menyetujui penawaran fasilitas dengan harga yang sepadan. Ketemuan dimana?"
"Hotel J. Ha.. menurutmu?"
"Produk apa?"
"Katanya sih dari Oli Mesra mesraan"
"Oli Mes... Apa kamu kenal dengan Pak Dimas? Dimas Mikael"
"Kenal lah. Kamu kenal mantanku dari mana?"
"What? mantan?"
"huum. Mantan tunangan. Statusnya lebih tinggi dari kamu yang cuma mantan pacar"
"Salah. Salah besar. Statusku jauh lebih tinggi dari dia. OTEWE SUAMI"
"Ya deh, terserah. Trus apa hubungannnya?"
"Ya dia Manajer Pemasaran di perusahaan Oli itu"
"Hah? serius?"
"Kamu... bikin masalah sama dia?"
Dharra menjawab dengan menggelengkan kepalanya.
"Dulu kita udah tunangan. Terus pas mau nikah, mandeg di mahar. Bibi aku yang kelewat matre sih. Dia minta mahar 2M waktu itu. Akhirnya dia mundur. Seandainya saat itu-"
"Yang namanya bukan jodoh yaaa gemana yak. Yang pasti sekarang orang ini udah tau kamu, dan berniat sesuatu sama kamu"
"Tapi dia bukan tipe orang yang kek gitu"
"Hei.. people change, okay. I change. For you, for us" Aji menggenggam kedua tangan Dharra. Meyakinkannya jika dia memang sudah berubah.
Dharra melihat kejujuran dan ketulusan di matanya. Entah siapa yang memulai, bibir mereka kini saling menempel. Hanya menempel.
Tanpa diduga, Dharra mulai **********, dan disambut dengan lembut oleh Aji sembari tersenyum puas. Selangkah lebih maju.
"Makan malam siaaap" Dharra menyajikan masakan rumahan sederhana yang biasa ia lakukan selama ini. Meski masih tinggal dengan bibinya, dia cukup tau diri untuk menyiapkan segala sesuatunya sendiri.
"Waaaah... ibu peri memang hebat" Bintang bertepuk tangan kegirangan, karena makanan kesukaannya bisa Dharra buat dengan tampilan yang menggugah selera.
"Kamu ternyata pinter masak juga, sayang? pantesan koki oma pada nganggur. Tadinya mau oma pecat"
"Ya jangan dong Oma. Masa istri Rakha nanti yang disuruh terus terusan masak. Rakha gak mau nanti dia kecapean oma. Nanti kalo minggat? ngeduda lagi dong Rakha"
"Husss, kalo ngomong jangan ngawur. Lagian nih ya, ga papa kok ngurus orang rumah. Masakan sendiri lagian lebih puas, mau kurang apa apa tinggal kita yang benerin. Ga sibuk nyalahin orang lain"
"Eummmm... bener bener fix ini mah mantu idaman"
MAAF KALO TELAT YA
PROSES RIVIEW KADANG SUKA LAMA
HAPPY READING BEIBZ😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
mar
othor nya takut kena royalti😂😂😂
2022-06-25
2
mar
mesran thor messsraaaan😂😂😂
2022-06-25
1