Bonus Dikit

"Dia meracau seperti itu sedari tadi" oma kembali tergugu.

"Bintang... bintang sayang... ini ibu peri... buka matanya ya... kita liat matahari... Bintang tau gak? Bintang bisa bercahaya dan terang karena adanya pantulan sinar matahari dari sisi lain bumi. Kalau Bintang mau membuka mata, ibu peri bisa ajakin Bintang liat dan merasakan hangatnya matahari. Bangun ya sayang" Dharra terisak membangunkan gadis mungil itu.

Perlahan, kelopak mata dengan bulu lentik itu bergerak gerak.

"Ibu peri... ibu peri..."

"Iya sayang.. ibu peri sudah datang..."

Aji memperhatikan dengan cemas di sudut ruangan. Penampilannya acak acakan.

"Ibu peri sudah datang?... terima kasih sudah datang" Bintang membuka matanya, lalu tersenyum, sudut matanya mengeluarkan cairan bening yang mampu mengiris hati semua orang yang ada di ruangan itu.

Dharra mengecupi punggung tangan gadis mungil nan lemah itu bertubi tubi. Lalu mengecupi pipi gembul nya yang sedikit kempes.

Bintang terkikik geli meski suaranya lemah.

Rasa haru menyelimuti ruangan itu.

Suasana ruangan kini ceria. Dengan celotehan Bintang yang ngalor ngidul, sambil menyantap makanan yang disajikan pihak rumah sakit dengan disuapi Dharra.

Aji yang sedari tadi menatap keceriaan di ranjang rumah sakit itu tak hentinya menelan ludah, keringat mengucur deras, dasi yang menjerat lehernya ia longgarkan.

Dharra yang mengenakan rok span se paha duduk di atas brankar rumah sakit, menampilkan kaki putih, jenjang nan mulusnya, sambil menyuapi Bintang. Tawa nya menambah kecantikannya. Dan kaki tanpa alas nya menambah kadar keseksiannya.

"Kemana sepatunya?" batinnya sambil terus menenangkan yang menggeliat dibawah sana.

ceklek

"Selamat malam. Bintang sudah sadar?"

tanya dokter Ryan yang diiringi 1 orang perawat.

"Sudah om dokter" jawabnya menampilkan gigi ompongnya.

"Gimana perasaannya? masih pusing ga?" tanya nya kemudian sambil mengecek pupil dan lidah Bintang.

"Udah enggak. Bintang kan udah punya ibu peri. Jadi udah gak sakit lagi" jawabnya sambil memeluk lengan Dharra yang tersenyum padanya.

"Ooh.. ternyata tante ini ibu peri nya Bintang?" Ryan menatap Dharra yang berakhir di kaki polosnya. Ehm maksud othor kaki mulus🤭

"Iya om"

srett

Aji menyelimuti kaki mulus Dharra dengan jas nya. Lalu berdiri menempel pada Dharra yang dibalas kerutan dalam di dahi nya.

"ehm, gimana kondisi Bintang? kapan bisa pulang?"

"Kita observasi dulu 2 hari ini ya. Kalo Bintang makannya banyak terus ga demam demam lagi, terus pipinya gembul lagi, baru boleh pulang" bujuknya ceria pada Bintang.

"Beneran om? Asiiik nanti kalo Bintang pulang, pulangnya ke rumah ibu peri ya?"

"Om boleh ikut gak?" goda nya pada Bintang sambil melirik pada Dharra. Dharra membalas lirikannya dengan senyum kaku.

"Boleh dong om. Tapi kan rambut om gak panjang kayak Bintang, jadi gak bisa dikepangin sama ibu peri. Jadi ga usah aja ya? Nanti rumah ibu peri nya penuh"

celoteh Bintang yang menghangatkan suasana ruangan itu.

"Baiklah, kalo gak boleh ikut. Tapi kenalan sama ibu peri nya boleh kan?" goda nya sambil berharap.

"Apa apaan ni orang. Modus banget" sungut Aji yang didengar oleh Dharra dan Ryan yang menampilkan senyum smirk nya.

"Boleh dong om. Biar semua orang tau kalo Bintang sekarang punya Ibu peri"

Dengan jumawa Ryan menyodorkan tangannya pada Dharra yang terlihat salah tingkah. Dan Aji terlihat tidak rela cinta pertamanya bersentuhan dengan laki laki lain.

"Halo, saya Ryan" Dharra menyambut uluran tangan ramah nya.

"Halo, saya ibu peri" jawab Dharra dengan senyum sopan.

pppft

Oma, Aji dan mbok Asih menahan tawanya.

"oh.. ibu peri... panggilannya?"

"Ibu peri"

"hhh oke ibu peri yang cantik, tolong dijaga Bintangnya ya. Kalo ada masalah sama papa nya, ibu peri bisa cari saya disini. Oke?" Ryan lantas mengedipkan sebelah matanya.

"Om dokter, gak boleh genit sama ibu peri. Nanti langit marah loh" Ryan tergelak. "Iya princess. Ya sudah, om pulang dulu ya. Kamu jangan gak makan lagi. Bye princess. Mari ibu peri, saya pamit dulu" matanya tak pernah tak menatap Dharra.

"Sama saya gak pamit dok" ucap tegas Oma.

"Eh iya ada oma. Duh maaf oma, gini nih kalo ngadepin cewek cantik suka lupa sama yang lain"

"Cewek cantik ini sudah mau di hak milik. Jadi jangan coba coba ya" oma menegaskan daerah kekuasaannya.

"Ya ampun oma, gak boleh galak galak. Udah sepuh. Lagian kan baru mau. Tapi belum kan? siap siap aja ada yang duluin. Dah oma" Ryan lantas pergi dengan senyum jumawanya.

"Ya ampun, pada ngomongin apaan sih" lirih Dharra.

"Oma, Rakha keluar dulu sebentar ya" pamitnya pada oma tanpa menatap.

"Mau kemana?" tanya oma.

"Gerah. Cari angin"

"Aneh tuh anak. Orang dingin gini"

"Mbok Asih, mbok bawa oma pulang aja. Biar Bintang saya yang jagain. Kesian oma udah sepuh, gak baik kena angin malam. Oma sama mbok Asih istirahat di rumah aja ya. Gak boleh nolak, atau saya yang pergi" Dharra tak memberi pilihan apapun pada oma.

"Ya ampun, belum juga jadi mantu udah main perintah aja" sungut oma dibalas kekehan dari Dharra.

"Oma boleh kok mecat saya jadi calon mantu" Dharra mengedipkan sebelah matanya.

"Mana bisa saya lepasin kamu jadi calon mantu saya. Yang ada besok pagi saya kesini sama penghulu"

deg

"Yah oma, ancemannya gak asik" Dharra panik.

"Iya iya. Gak ngancem lagi. Tar kabur lagi. Ya udah kalo gitu, oma pulang ya. Kamu hati hati disini, banyak jomblo berjas gentayangan" goda oma.

Lavender's green, dilly, dilly

Lavender's blue

If you love me, dilly, dilly

I will love you

Let the birds sing, dilly, dilly

And the lambs play

We shall be safe, dilly, dilly

Out of harm's way

I love to dance, dilly, dilly

I love to sing

When I am queen, dilly, dilly

You'll be my king:

(Lavender's blue - Ost Cinderella)

Nyanyian merdu terdengar mengalun di sepanjang koridor menuju kamar VIP. Suaranya meneduhkan, membuat kantuk menghampiri. Suara merdu itu terdengar lebih kuat saat mendekati ruangan VIP.

Dibukanya perlahan pintu. Terlihat Dharra sedang berbaring memunggungi pintu disebelah Bintang yang hampir terlelap.

Aji duduk di sofa, menunggu Bintang benar benar terlelap.

If you love me, dilly, dilly

I will love you

Nyanyiannya terhenti, menandakan pemeran utama telah terlelap.

Dharra mengecup kening Bintang dengan sayang. Lalu menaikan selimut hingga menutupi dadanya.

Saat Dharra berbalik dan kakinya turun dari brangkar, Aji telah siap didepannya menenteng sepasang sepatu flat yang baru di belinya.

Dengan telaten, Aji memasangkan sepatu itu. Namun matanya tak bisa jika tak menatap lorong gelap di depan nya yang bisa menyesatkannya dan membuatnya ingin menenggelamkan monster buasnya kedalamnya.

"Liat apa kamu?" tanya dingin Dharra. Dia tahu kemana arah mata Aji.

"Ck, bonus dikit, napa"

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

otak AJi gak jauh² emang ya...

2024-04-13

0

Salwa Antya

Salwa Antya

aji aji sempe sempetnya ngintip...awas bintitan lo

2024-03-23

0

mar

mar

bintitan looooh😂😂😂

2022-06-21

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 # Sial
3 Mengatur Strategi
4 Toilet
5 Penalty
6 Video Call
7 Perjanjian Ke Dua
8 Tiba-tiba Ada
9 Sesak
10 Nyasar
11 Menunggu
12 Bawa Aku Ke Langit
13 Bonus Dikit
14 Dobel Bonus
15 Kamu Milikku
16 Suntik Menyuntik
17 Bintang Pulang
18 Tinggal Bersama?
19 Pintu Penghubung
20 Calon Mama Bintang
21 Sayang
22 Trauma Masa Lalu
23 Kembali Melamar
24 Cemburu atau Ilfeel?
25 Sabar Ya Nak
26 Udahan Ya Marahnya
27 Bersikap Profesional
28 Tantangan Yuli
29 Kebiasaan Baru
30 Nikah Yuk?
31 Dikeroyok
32 Asli dan Murni
33 Gempa
34 Resign?
35 Makan Siang Bersama
36 Can You Speak English?
37 Mengambil Alih Perusahaan dan Menceraikanmu
38 Salah Paham
39 Biawak Dikadalin
40 Nonton 2 Episode
41 Runyam
42 Mengelak
43 Time Zone
44 Mobil Goyang
45 Buaya Berbulu Domba
46 Suami Branded
47 Jauhkan Dia Dariku
48 Manusia Jadi-Jadian
49 Siapa Lagi Yang Jadi Korban?
50 Pohon Tua Tapi Berkualitas
51 Tragedi Sop Buntut
52 Memeriksakan Aji Ke Bagian Obgyn
53 Jangan Dulu Mati
54 Biaya Sewa 20 Tahun
55 Keserakahan Ratih Terungkap
56 Firasat
57 Honeymoon?
58 Menghukum Semut Kecil
59 Tidak Gila Harta
60 Berpisah Sementara
61 Menemukannya?
62 Rencana Dharra
63 Permintaan Tolong
64 Ternyata Masih Mampu
65 Bertemu Dengannya
66 Dibuat Lumpuh
67 Sewa Kamar Di Rumah Sakit?
68 Berbalik Padamu
69 Penghamburan
70 Nyinyir
71 Harus Melakukan Hal Yang Sama
72 Ricuh
73 Mencari Penggantimu
74 Coklat Meleleh
75 Membuktikan Diri Di Perusahaan
76 Siapa Dia?
77 Kantin
78 Hamil Tak Kasat Mata
79 Laras Mengintai
80 Mengganti Jas
81 Menjemput Adik Mario
82 Papa Jahat
83 Tidak Mampu
84 Bereaksi
85 Pertahanan Runtuh
86 Nego
87 Monster Loch Ness
88 Justin
89 Ikut Mati
90 Menjemput Bintang
91 Salah Paham
92 Cuti Melahirkan
93 Abu-Abu
94 Kebakaran
95 Tunggu Aku Sayang
96 Dream Comes True
97 Potong Bebek?
98 Penthouse
99 Bubar
100 Orang Baru
101 Junaidi vs Justin
102 Tujuan Utama
103 Justin Dan Wilson
104 Mati Kedinginan
105 Fokus
106 Terlambat
107 Sidang
108 Gajah Tunggang
109 Teman Atau Mantan?
110 Gendong
111 Paket Kejutan
112 Mengatasi Trauma Dhara
113 Shock Theraphy
114 Day Care
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
# Sial
3
Mengatur Strategi
4
Toilet
5
Penalty
6
Video Call
7
Perjanjian Ke Dua
8
Tiba-tiba Ada
9
Sesak
10
Nyasar
11
Menunggu
12
Bawa Aku Ke Langit
13
Bonus Dikit
14
Dobel Bonus
15
Kamu Milikku
16
Suntik Menyuntik
17
Bintang Pulang
18
Tinggal Bersama?
19
Pintu Penghubung
20
Calon Mama Bintang
21
Sayang
22
Trauma Masa Lalu
23
Kembali Melamar
24
Cemburu atau Ilfeel?
25
Sabar Ya Nak
26
Udahan Ya Marahnya
27
Bersikap Profesional
28
Tantangan Yuli
29
Kebiasaan Baru
30
Nikah Yuk?
31
Dikeroyok
32
Asli dan Murni
33
Gempa
34
Resign?
35
Makan Siang Bersama
36
Can You Speak English?
37
Mengambil Alih Perusahaan dan Menceraikanmu
38
Salah Paham
39
Biawak Dikadalin
40
Nonton 2 Episode
41
Runyam
42
Mengelak
43
Time Zone
44
Mobil Goyang
45
Buaya Berbulu Domba
46
Suami Branded
47
Jauhkan Dia Dariku
48
Manusia Jadi-Jadian
49
Siapa Lagi Yang Jadi Korban?
50
Pohon Tua Tapi Berkualitas
51
Tragedi Sop Buntut
52
Memeriksakan Aji Ke Bagian Obgyn
53
Jangan Dulu Mati
54
Biaya Sewa 20 Tahun
55
Keserakahan Ratih Terungkap
56
Firasat
57
Honeymoon?
58
Menghukum Semut Kecil
59
Tidak Gila Harta
60
Berpisah Sementara
61
Menemukannya?
62
Rencana Dharra
63
Permintaan Tolong
64
Ternyata Masih Mampu
65
Bertemu Dengannya
66
Dibuat Lumpuh
67
Sewa Kamar Di Rumah Sakit?
68
Berbalik Padamu
69
Penghamburan
70
Nyinyir
71
Harus Melakukan Hal Yang Sama
72
Ricuh
73
Mencari Penggantimu
74
Coklat Meleleh
75
Membuktikan Diri Di Perusahaan
76
Siapa Dia?
77
Kantin
78
Hamil Tak Kasat Mata
79
Laras Mengintai
80
Mengganti Jas
81
Menjemput Adik Mario
82
Papa Jahat
83
Tidak Mampu
84
Bereaksi
85
Pertahanan Runtuh
86
Nego
87
Monster Loch Ness
88
Justin
89
Ikut Mati
90
Menjemput Bintang
91
Salah Paham
92
Cuti Melahirkan
93
Abu-Abu
94
Kebakaran
95
Tunggu Aku Sayang
96
Dream Comes True
97
Potong Bebek?
98
Penthouse
99
Bubar
100
Orang Baru
101
Junaidi vs Justin
102
Tujuan Utama
103
Justin Dan Wilson
104
Mati Kedinginan
105
Fokus
106
Terlambat
107
Sidang
108
Gajah Tunggang
109
Teman Atau Mantan?
110
Gendong
111
Paket Kejutan
112
Mengatasi Trauma Dhara
113
Shock Theraphy
114
Day Care

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!