Penjelasan dari pihak EO sangat menarik, hingga aku memutuskan untuk meng-hire nya. Aku hanya tinggal menunggu konfirmasi mereka untuk melakukan presentasi. Akhirnya kami saling bertukar kartu nama. Setelah puas dengan tujuanku, aku mengelilingi Mall untuk mencari apa yang ku butuhkan, karena waktu masih terbilang siang. Setelah puas berbelanja, aku memilih restoran makanan jepang dan menikmatinya sendirian. Tak ada yang salah dengan kesendirianku. Aku menikmatinya. Beberapa pria terlihat mencuri pandang padaku, namun aku tak peduli. Tak ada yang menarik minatku.
Sebelum aku pulang, kandung kemihku terasa penuh. Dari pada aku kebablasan di taxi, lebih baik aku menuntaskannya di sini.
Saat berbelok ke arah toilet.
"Ehm ,maaf mengganggu. Silahkan lanjutkan"
Aku terkejut dengan pasangan yang sedang bercumbu. Saling membelitkan lidah, dengan tubuh yang menempel erat.
"Di pintu toilet? yang bener aja" gumamku tanpa melihat pasangan mesum itu.
srettt
Tiba tiba tanganku ditarik oleh... dia lagi.
"Kamu sengaja ya mau gangguin kencan ku?" lah dia marah.
" yeee siapa kamu mesti saya gangguin? lagian kamu gak sadar klo ini tempat umum?"
"Bilang aja kamu juga mau aku cium"
plakkk
"Najis ya bibir kamu abis nyium dia" mataku berkaca kaca kala dengan kurang ajarnya dia mencium bibirku yang bekas mencium bibir wanita dengan penampilan kurang bahan ini.
"Lagian, kalo saya jadi ceweknya. Mana mau dicium di tempat kek begini? toilet? hellooow bau cubluk yang ada. Noh sewa kamar hotel biar puas. Jontor jontor dah bibir"
grepp
Aku menahan tangan laknat yang mencoba untuk menamparku.
"Jaukan tangan kotormu, *****. Emang serasi ya, cowok murahan buat cewek murahan" sarkasku. Sabodo mereka mo tersinggung. Dia yang nyinggung aku duluan.
"DHARRA!" bentaknya.
"Apa? mau apa kamu? mo pukul? pukul nih. Kamu lupa kenapa dulu aku mutusin kamu? Lo jual, gua beli. Kamu nyakitin aku, aku bisa lebih nyakitin kamu" aku melengos pergi. Kandung kemihku mendadak kempes. Cairan bodoh lolos keluar dari mataku.
Aku gak akan bisa dibodohin lgi.
Didalam taksi, aku sesenggukan. Mamang taksi sampe bingung harus ngomong apa. Akhirnya dia mendiamkanku. Ku usap kasar bibir yang untuk ke dua kalinya dia cium. Bahkan mantan tunanganku pun tak pernah menciumku. Dia menghargaiku. Menjagaku hingga nanti aku menjadi miliknya seutuhnya. Namun kami tidak berjodoh. Selain bibiku yang meminta mahar yang sangat tinggi, aku mendapatinya melakukan hubungan terlarang itu dengan teman sekamarku. Meski dia berdalih dijebak, apa dayaku? toh dia juga menikmatinya.
Sesampainya di rumah, tak ada yang kupedulikan selain tidur. Aku bahkan melupakan untuk membersihkan make up.
Untung saja tetangga laknat ku gak pulang. Kutebak dia menuntaskan hasratnya dengan menyewa hotel.
Cih, gak modal emang.
"Syukurlah, aku jadi bisa istirahat"
POV RAKHA
Air mata itu. Aku melihatnya lagi. Rasa sakit yang teramat sangat itu kembali tampak di wajahnya. Aku gak suka. Aku lebih suka melihatnya marah dari pada menangis. Aku lebih suka jika dia memukuliku habis habisan dari pada melihat cairan sialan itu turun ke wajahnya. Rasanya sakit. Aku gak berdaya.
Setelah kerjaanku di Mall itu selesai hari ini. Aku langsung pulang ke rumah Nenek ku. Wanita yang bersusah payah membesarkanku sepeninggal kedua orang tuaku.
Melihat wanita yang ku cumbu itu, aku jadi tak bernafsu lagi padanya. Pikiranku penuh dengan Dharra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Anonymous
baru gabung ni thor...
2022-07-06
2
mar
bau cubluk cenaah🤭
2022-06-17
1