Sesak

Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Dan ini adalah malam sabtu. Besok kantor libur, Dharra selalu kebingungan kala memasuki week end. Selain tak mengetahui daerah wisata di kota ini, dia juga tak punya kendaraan sehingga bebas pergi kemanapun dia suka.

Hhhhh....

Berkali kali Dharra menghela nafas. Dia bahkan melupakan kejadian di rumah Aji tadi. Dia juga melupakan apa yang pernah Aji ingin lakukan kepadanya dahulu.

tring

Sebuah pesan masuk.

📩 Aji🐕 : "Udah tidur?"

✉️ Dharra Manisku : "Udah" send

📩 Aji🐕 : "Besok siap siap, jam 8 kita pergi"

📩 Aji🐕 : "Ga ada tapi"

"iiiiiih... dasar nyebelin. Tukang merintah. Seenaknya" Dharra memukul mukul bantalnya gemas.

Mentari mulai menggeliat ingin menampakkan diri. Menyibak kabut yang menyelimuti sepanjang malam.

Dharra ingat dengan pesan Aji tadi malam. Dia berbenah rumah dan membuat sarapan terlebih dahulu, lalu membersihkan diri. Saat hendak menyantap makanannya dia teringat sesuatu. Dia mengambil ponsel yang ditaruh di atas nakas di kamarnya.

📩 Dharra Manisku: "Pe"

✉️ Aji🐕 : "Sudah siap?"

📩 Dharra Manisku : " Sarapan dulu"

✉️ Aji🐕 : "Cepetan"

📩 Dharra Manisku :" Bawel. Sini"

"Apa? serius dia ngajakin sarapan? dirumahnya? Aseeek.... kapan lagi masuk rumah gadis" tanpa menunggu lama, Aji segera masuk ke rumah Dharra melalui pintu depan. Dia sengaja agar terlihat oleh Yuli yang sedang berpura pura menyiram tanaman kaktus.

Mereka menikmati sarapan sederhana dalam candaan. Sesekali saling melempar tisu.

tok

tok

"Permisiii, ada orang?" suara seorang wanita membuyarkan keakraban mereka.

"Gak ada" teriak Dharra dari dalam. Dia sudah tahu itu pasti Yuli. Keduanya terkikik. Lalu segera membereskan piring yang sudah tak terlihat jejak makanannya, lalu mencucinya.

Tanpa ia duga, Aji mengambil alih piring kotor dari tangan Dharra dan mencucinya.

"Adil bukan? kamu yang masak, aku yang cuci"

"Cukup adil" mereka tergelak bersama, lalu keluar rumah menuju garasi Aji.

ceklek

"Kalian ngapain berdua duaan di dalem rumah sepagi ini?" interogasi Yuli di depan pintu rumah Dharra sambil melipat kedua tangannya di dada. Terlihat ekspresi ketidak- sukaan.

"Yaa laki laki sama perempuan yang sama sama single kira kira ngapain pagi pagi udah barengan?" jawab santai Dharra.

"Kamu-awas ya, aku laporin sama pak erte biar di gerebek" kesal Yuli.

"oh, bagus dong. Jadi bisa dinikahin langsung. Gratis pula" kali ini Aji yang menjawab.

"ck..argh" Yuli pergi membawa sejuta rasa dongkol.

Mereka masuk ke mobil sambil tergelak.

"Lagian aneh deh tuh orang. Udah punya suami, ada anak pula, ngapain ganjen sama cowok lain?"

"Kamu sih gara garanya, pake sok sok-an mo ngegerebeg aku waktu itu. Dia ada ide kan biar bisa lepas dari suaminya yang sakit sakitan"

"Ya maap. Emang suaminya sakit apaan?"

"Diabetes. Tau laaah. Ga bisa berdiri anunya"

Dharra sontak menutup mulutnya. Wajahnya memerah.

Aji yang memperhatikan pun tergelak.

"Dasar perawan. Dibawa bahas begituan dikit aja, langsung kek kepiting rebus"

plakk

Dharra menggeplak lengan Aji.

"Aww... Sakit ihh"

"Sukurin. Siapa suruh godain anak perawan"

"ituu... mmm... maaf ya.. dulu aku pernah mau jahatin kamu. Aku nyesel salah pergaulan. Dan itu ngancurin hubungan kita"

"Masa lalu. Udah lah, memang harus kek gitu jalannya. Kita gak bakalan pernah tau rahasia Tuhan bukan?"

"Kamu-udah gak marah?"

Dharra menggelengkan kepalanya. "Life must go on. Right?"

Suasana hening. Dharra melihat ke sisi jendela. Pemandangan diluar berlalu meninggalkannya. Dia terlihat menerawang.

"Apa yang kamu pikirkan?"

Dharra meliriknya sekilas, lalu menggeleng.

"Mau kemana kita?"

"Kamu nanti juga tahu. Kamu gak pernah kemana mana kan, kalo week end?"

"Mau kemana kalo gak punya kendaraan? Lagian kalo pun punya, aneh kan kalo jalan sendirian. Aku sih gak masalah jalan sendirian. Risih nya itu diliatin pasangan lain yang bikin gak nyaman"

"Emang gak dikasih fasilitas akomodasi sama perusahaan?"

"Udah bikin pengajuan. Baru event yang di ACC. Kalo uang transport sih ada dari awal"

"Jangan khawatir. Mulai sekarang, aku yang akan antar-jemput kamu. Dan tiap week end, aku akan bawa kamu keliling kota"

"Kek delman aja. Ga gitu juga lah. Aku gak mau bergantung sama siapapun"

"Ga papa lah"

"Apa apalah. Emang kamu yakin kalo kamu gak bakalan ngecewain? Hidup itu gak ada yang tahu. Hari ini bilang iya, besok bilang enggak. Sekarang bilang suka, besok bilang benci. Life is like a roller coaster. Just enjoy it"

"Aku tambah suka sama prinsip kamu"

"cih. Jan nyoba buat ngegombal ya"

Akhirnya mereka sampai di tujuan. Perjalanan yang menyenangkan. Aji baru kali ini merasa santai jalan bersama wanita. Tak ada tujuan awal untuk berakhir di ranjang seperti yang selalu ia lakukan kala jalan dengan wanita yang sukarela memberikan tubuhnya padanya.

Aji membawanya pada sebuah desa terapung. Bukan tempat tinggal warga, namun seperti sebuah cottage.

Sebelum memasuki salah satunya, disepanjang jalan menuju cottage berjajar penjual beraneka makanan seafood.

Aji memesan tiram kesukaannya. Sedangkan Dharra memilih kepiting. Tak ada kecanggungan diantara mereka. Disela sela makan, mereka saling melempar candaan. Mereka bahkan saling bertukar makanan mereka yang porsinya jumbo karena tanpa nasi.

Ada perasaan hangat dalam diri Aji. Perasaan yang sudah lama ia rasakan kala bercengkrama dengan cinta pertamanya. Kini hadir kembali. Dan Aji berharap tidak akan pernah kehilangannya lagi.

"Rakha..." seruan seorang wanita cantik berpenampilan minim membuyarkan keakraban mereka. Pasalnya, ekspresi Aji tiba tiba berubah. Dan Dharra memperhatikan perubahan itu.

"Cynthia, kamu disini juga?" Aji membalas sapaan wanita cantik itu yang langsung nyosor cipika cipiki dengan Aji.

"Kalian sedang kencan ya?" tanya wanita itu seraya mencomot makanan Aji, sambil mendaratkan pantatnya di tangan kursi yang Aji duduki lalu menyilangkan kaki jenjangnya.

"Kami hanya refreshing. Dia adalah teman sekolahku dulu" Aji menjawab dengan santai dan dingin.

"Ooh, kukira kencan. Biasanya kan kalau kencan kamu suka pesen tiram buat stamina" wanita itu kembali mencomot sambil mengulum telunjuknya sendiri, lalu mengedipkan sebelah matanya pada Aji.

Dharra merasa jijik dengan sikap wanita itu.

"Apa kamu gak akan mengenalkan teman kencanmu ini?" tanya si wanita berbisik sembari sebelah tangannya memeluk pundak Aji, mengelus nya dengan kuku panjang ber kutek merah menyala.

"Tidak ada yang menarik darinya. Kenapa harus ku kenalkan padamu?" jawabnya sarkas.

deg

Rasa sesak menekan pangkal tenggorokan Dharra.

Akhirnya Dharra bangkit sambil menahan sesak dan mengendalikan cairan yang sebentar lagi mungkin akan menggenang di pelupuk matanya.

"Aku keliling dulu ya" pamit Dharra akhirnya. Dia merasa tak perlu menyaksikan kemesraan mereka.

"Hmm" Aji hanya menggumam. Sedangkan Cynthia melambaikan tangannya dengan cepat, diiringi senyum lebar yang menjijikan.

"Ada apa dengan ku? Kenapa rasanya sesak dan... sakit" monolognya seraya menjauh.

Terpopuler

Comments

mar

mar

baru aja mau nembak😒

2022-06-19

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 # Sial
3 Mengatur Strategi
4 Toilet
5 Penalty
6 Video Call
7 Perjanjian Ke Dua
8 Tiba-tiba Ada
9 Sesak
10 Nyasar
11 Menunggu
12 Bawa Aku Ke Langit
13 Bonus Dikit
14 Dobel Bonus
15 Kamu Milikku
16 Suntik Menyuntik
17 Bintang Pulang
18 Tinggal Bersama?
19 Pintu Penghubung
20 Calon Mama Bintang
21 Sayang
22 Trauma Masa Lalu
23 Kembali Melamar
24 Cemburu atau Ilfeel?
25 Sabar Ya Nak
26 Udahan Ya Marahnya
27 Bersikap Profesional
28 Tantangan Yuli
29 Kebiasaan Baru
30 Nikah Yuk?
31 Dikeroyok
32 Asli dan Murni
33 Gempa
34 Resign?
35 Makan Siang Bersama
36 Can You Speak English?
37 Mengambil Alih Perusahaan dan Menceraikanmu
38 Salah Paham
39 Biawak Dikadalin
40 Nonton 2 Episode
41 Runyam
42 Mengelak
43 Time Zone
44 Mobil Goyang
45 Buaya Berbulu Domba
46 Suami Branded
47 Jauhkan Dia Dariku
48 Manusia Jadi-Jadian
49 Siapa Lagi Yang Jadi Korban?
50 Pohon Tua Tapi Berkualitas
51 Tragedi Sop Buntut
52 Memeriksakan Aji Ke Bagian Obgyn
53 Jangan Dulu Mati
54 Biaya Sewa 20 Tahun
55 Keserakahan Ratih Terungkap
56 Firasat
57 Honeymoon?
58 Menghukum Semut Kecil
59 Tidak Gila Harta
60 Berpisah Sementara
61 Menemukannya?
62 Rencana Dharra
63 Permintaan Tolong
64 Ternyata Masih Mampu
65 Bertemu Dengannya
66 Dibuat Lumpuh
67 Sewa Kamar Di Rumah Sakit?
68 Berbalik Padamu
69 Penghamburan
70 Nyinyir
71 Harus Melakukan Hal Yang Sama
72 Ricuh
73 Mencari Penggantimu
74 Coklat Meleleh
75 Membuktikan Diri Di Perusahaan
76 Siapa Dia?
77 Kantin
78 Hamil Tak Kasat Mata
79 Laras Mengintai
80 Mengganti Jas
81 Menjemput Adik Mario
82 Papa Jahat
83 Tidak Mampu
84 Bereaksi
85 Pertahanan Runtuh
86 Nego
87 Monster Loch Ness
88 Justin
89 Ikut Mati
90 Menjemput Bintang
91 Salah Paham
92 Cuti Melahirkan
93 Abu-Abu
94 Kebakaran
95 Tunggu Aku Sayang
96 Dream Comes True
97 Potong Bebek?
98 Penthouse
99 Bubar
100 Orang Baru
101 Junaidi vs Justin
102 Tujuan Utama
103 Justin Dan Wilson
104 Mati Kedinginan
105 Fokus
106 Terlambat
107 Sidang
108 Gajah Tunggang
109 Teman Atau Mantan?
110 Gendong
111 Paket Kejutan
112 Mengatasi Trauma Dhara
113 Shock Theraphy
114 Day Care
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
# Sial
3
Mengatur Strategi
4
Toilet
5
Penalty
6
Video Call
7
Perjanjian Ke Dua
8
Tiba-tiba Ada
9
Sesak
10
Nyasar
11
Menunggu
12
Bawa Aku Ke Langit
13
Bonus Dikit
14
Dobel Bonus
15
Kamu Milikku
16
Suntik Menyuntik
17
Bintang Pulang
18
Tinggal Bersama?
19
Pintu Penghubung
20
Calon Mama Bintang
21
Sayang
22
Trauma Masa Lalu
23
Kembali Melamar
24
Cemburu atau Ilfeel?
25
Sabar Ya Nak
26
Udahan Ya Marahnya
27
Bersikap Profesional
28
Tantangan Yuli
29
Kebiasaan Baru
30
Nikah Yuk?
31
Dikeroyok
32
Asli dan Murni
33
Gempa
34
Resign?
35
Makan Siang Bersama
36
Can You Speak English?
37
Mengambil Alih Perusahaan dan Menceraikanmu
38
Salah Paham
39
Biawak Dikadalin
40
Nonton 2 Episode
41
Runyam
42
Mengelak
43
Time Zone
44
Mobil Goyang
45
Buaya Berbulu Domba
46
Suami Branded
47
Jauhkan Dia Dariku
48
Manusia Jadi-Jadian
49
Siapa Lagi Yang Jadi Korban?
50
Pohon Tua Tapi Berkualitas
51
Tragedi Sop Buntut
52
Memeriksakan Aji Ke Bagian Obgyn
53
Jangan Dulu Mati
54
Biaya Sewa 20 Tahun
55
Keserakahan Ratih Terungkap
56
Firasat
57
Honeymoon?
58
Menghukum Semut Kecil
59
Tidak Gila Harta
60
Berpisah Sementara
61
Menemukannya?
62
Rencana Dharra
63
Permintaan Tolong
64
Ternyata Masih Mampu
65
Bertemu Dengannya
66
Dibuat Lumpuh
67
Sewa Kamar Di Rumah Sakit?
68
Berbalik Padamu
69
Penghamburan
70
Nyinyir
71
Harus Melakukan Hal Yang Sama
72
Ricuh
73
Mencari Penggantimu
74
Coklat Meleleh
75
Membuktikan Diri Di Perusahaan
76
Siapa Dia?
77
Kantin
78
Hamil Tak Kasat Mata
79
Laras Mengintai
80
Mengganti Jas
81
Menjemput Adik Mario
82
Papa Jahat
83
Tidak Mampu
84
Bereaksi
85
Pertahanan Runtuh
86
Nego
87
Monster Loch Ness
88
Justin
89
Ikut Mati
90
Menjemput Bintang
91
Salah Paham
92
Cuti Melahirkan
93
Abu-Abu
94
Kebakaran
95
Tunggu Aku Sayang
96
Dream Comes True
97
Potong Bebek?
98
Penthouse
99
Bubar
100
Orang Baru
101
Junaidi vs Justin
102
Tujuan Utama
103
Justin Dan Wilson
104
Mati Kedinginan
105
Fokus
106
Terlambat
107
Sidang
108
Gajah Tunggang
109
Teman Atau Mantan?
110
Gendong
111
Paket Kejutan
112
Mengatasi Trauma Dhara
113
Shock Theraphy
114
Day Care

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!