Kamu Milikku

HAI HAI HAAAAIIII

BEIBZKUH, MAAP BARU BISA UP

BIASALAAAH RL GAK BISA DITINGGAL.

HAPPY READING BEIBZ😚

Pagi menyongsong. Dharra membersihkan diri dan berganti pakaian yang semalam Aji belikan untuknya. Entah bagaimana dia bisa membeli dengan ukuran yang pas dengannya. Bahkan ********** pun ukurannya sangat pas dengannya.

Dharra hendak mengelap tubuh mungil Bintang yang keukeuh minta mandi. Tapi belum diperbolehkan oleh dokter.

Aji datang dengan banyak bungkusan. Salah satunya baju ganti lagi untuk dirinya dan Dharra.

"Honey, sarapan du-" seruannya terpotong kala melihat Dharra yang sudah berganti pakaian.

"Asik, aku elapin Bintang dulu bentar ya"

Aji terus tertegun, dan terlihat salah tingkah. Sesekali mengusap keringat di dahi. Dan sesekali mengusap area bawah nya.

Dharra selesai dengan mengelap tubuh Bintang. Lalu hendak mengambil sarapan Bintang yang disediakan pihak rumah sakit di atas meja. Dia harus menunduk untuk mengambilnya.

Aji tambah gelagapan dibuatnya. Salahkan dia sendiri yang membeli kaos longgar model V-neck untuk Dharra. Sehingga terpampanglah duo semongko saat Dharra menunduk. Sungguh menggoda si imank yang tengah tertidur.

"Kamu kenapa sih? sakit?" Dharra mendekat dan menempelkan punggung tangannya di kening Aji.

glek

Duo itu tepat berada di depan matanya.

"Enggak demam. Tapi keringetan. Ka-" dilihatnya Aji sedang menatap kedua bongkahan kenyal miliknya, lalu tangannya... tangannya mulai ia angkat perlahan..lalu... Dharra mundur. Dia tahu apa yang menjangkiti Aji. Karena torsonya sudah seharian kena keringat, dan tidak ada cadangan. Dengan terpaksa dia memakai baju tanpa torso.

"Ehm, abis ini kita makan" terlihat Aji terkulai lemas.

"Biasakan abaikan pemandangan kek gini ya. Gak baik buat kesehatan" Dharra menggodanya sambil menertawakannya.

"Simpan itu untukku ya" jawab Aji sendu. Berdekatan dengan Dharra benar benar membuatnya tersiksa.

"Enggak janji"

"Aku telpon oma nih, sekarang"

"ck.. dasar anak oma. Dikit dikit ngadu"

tring

tring

Dering ponsel Aji berbunyi. Namun Aji hanya memandanginya saja dengan raut muka yang tertekan.

"Angkat napa?" Dharra memperhatikan perubahan ekspresinya. Dia hendak mengambil alih ponsel Aji namun Aji dengan sigap me-reject nya.

"Kenapa ditolak? siapa tau itu penting" Dharra terheran dengan perubahan sikap Aji.

"Pasti dari cewek yang waktu itu ketemu di desa terapung kan? Ga usah sok rahasia rahasiaan deh. Yang tegas kalo jadi cowok. Mau bilang mau, enggak bilang enggak. Jangan mau yang enggak enggak"

"ck.. sok tahu kamu"

"Orang namanya keliatan tadi. Cynthia. Kamu maunya apa sih sama tuh cewek?"

"Aku cuma gak mau nantinya dia nyelidikin aku, trus ngincer kamu sama Bintang"

"Sejahat itu?"

"Sejahat itu dia. Sudah kubilang dia orangnya ambisius, dominan, diktator, padahal aku udah nyanggupin bayar penalty sama dia, demi batalnya hubungan kerjasama kita. Tapi keknya dia gak gampang nyerah. Kecuali..."

"Kecuali apa?"

"Kecuali kalo aku nikah"

"Ya tinggal nikah. Stok kamu banyak. Tinggal pilih mana yang cocok dan pantes buat jadi ibu sambung Bintang"

"Ya itu masalahnya. Apa dia mau nerima aku yang bejat ini? secara cewek cewek di kota ini ga ada yang ga kenal aku, dan pernah tidur sama aku. Aku sangsi kalo satu cewek itu mau sama aku yang gak sempurna ini. Tapi aku kalo udah main hati, aku gak akan main main. Aku gak bakalan lepasin dia sampe kapanpun, aku bakal utamain dia diatas segala galanya"

"Ck.. mana ada sih, manusia yang sempurna. Kalo kamu udah niat buat serius, ya tunjukin keseriusan kamu. Yakinin kalo mulai saat ini semua tentang kamu hanya untuk dia aja. Ga usah banyak mikir, ga usah banyak argumen, buktikan kalo kamu berubah, demi kebaikan. Hanya setia sama satu cewek. Yaitu calon ibu sambung Bintang" Dharra menasihati meski terasa sesak.

"Ya udah, kalo gitu fix ya. Hari ini aku bakalan bilang sama oma buat nyiapin segalanya. Kamu juga siap siap, masalah kontrak kerja kamu, tenang aja. Kamu masih bisa kerja sampai kontrak kerja kamu selesai" Aji menangkup kedua telapak tangan Dharra.

"Eh eh... maksudnya apa nih?"

"Iya, sesuai saran dan pernyataan kamu. Kita nikah. Kamu mau terima aku apa adanya, dan aku akan tunjukkin keseriusan aku mulai detik ini"

"Kapan aku bilang mau terima kamu? enggak enggak. Jangan sekarang"

"Trus maunya kapan? jangan lama lama mikirnya. Aku gak mau kamu keburu digaet orang, kayak si Ryan itu. Aku gak suka dia godain kamu kek gitu"

"Idih, belum apa apa udah posesif"

"Itu tandanya, aku mau milikin kamu untuk aku sendiri, dan aku bener bener cinta dan sayang sama kamu sampai ajal menjemputku. Dan kamu gak boleh nikah lagi. Titik. No debat"

Aji terlihat mengutak atik ponselnya, lalu ia tempelkan di telinganya.

"Halo oma...."

"Aji, apa apaan kamu. Jangan main putusin aja ih. Matiin dulu. Belum jelas juga" Dharra berusaha merebut ponsel Aji, dan Aji berusaha menghindar dengan mengitari meja.

Aksi kejar kejaran itu disaksikan oleh Bintang yang tertawa menertawakan tingkah kekanakan mereka sambil bertepuk tangan.

"Ekhem, maaf ini rumah sakit ya, bukan arena bermain" Ryan datang dengan 1 orang perawat untuk mengecek perkembangan Bintang. Matanya menatap tak suka dengan interaksi pasangan tak jelas itu. Pasalnya, Ryan yang usianya terpaut 1 tahun lebih tua dari Aji juga belum memiliki pasangan. Padahal banyak wanita wanita yang mengantri mendapatkan perhatiannya. Termasuk para petugas medis yang bekerja di rumah sakit tersebut, ataupun dari rumah sakit lain kala menghadiri seminar kesehatan. Namun atensinya jatuh pada gadis manis yang dibawa buaya darat, adik kelasnya ini. Sempat terpikir olehnya, dia akan berjuang mendapatkan hati gadis manis ini. Terlihat dari sorot matanya jika gadis manis ini adalah wanita baik baik. Maka dengan percaya diri dia akan merebut hatinya dati cengkeraman si buaya darat. Toh gadis baik baik hanya untuk lelaki baik baik juga kan? itu yang diyakininya. Tapi dia lupa. Ada Yang Maha Menguasai seluruh alam semesta. Yang Maha membolak balikan hati manusia.

Aji sontak menghentikan langkahnya seraya berbalik dan menangkap tubuh Dharra langsung masuk kepelukannya, seolah melindungi mainan yang akan direbut.

"Eh iya, maaf. Silahkan di cek anaknya" Aji mempersilahkan Ryan, namun kedua lengannya tetap mendekap Dharra erat yang ternyata Dharra terlihat terengah dan nyaman.

Dharra mendongak karena tingginya hanya sebatas rahang Aji.

"Lepasin ihh" tapi tangannya merangkul pinggang Aji.

"Gak mau" Aji menunduk untuk menjawabnya, lalu dengan cepat mengecup bibirnya.

"Kamu milikku" lanjutnya lagi.

Dharra tak bisa menghentikan debaran jantung sialannya yang sedang berdendang ria.

"Belum" tukas Dharra. Mereka berdua mengacuhkan tatapan jengah dan tak suka dari paramedis.

"Sebentar lagi" jawab Aji enteng.

Terpopuler

Comments

Lucy Liestiarini

Lucy Liestiarini

🤣🤣🤣🤣🤣sibuaya darat Aji ternyata takut Dharra sang mantan pacar ditikung teman sendiri

2022-06-24

1

Asni

Asni

crazy up thor

2022-06-24

1

Asni

Asni

ul thor

2022-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 # Sial
3 Mengatur Strategi
4 Toilet
5 Penalty
6 Video Call
7 Perjanjian Ke Dua
8 Tiba-tiba Ada
9 Sesak
10 Nyasar
11 Menunggu
12 Bawa Aku Ke Langit
13 Bonus Dikit
14 Dobel Bonus
15 Kamu Milikku
16 Suntik Menyuntik
17 Bintang Pulang
18 Tinggal Bersama?
19 Pintu Penghubung
20 Calon Mama Bintang
21 Sayang
22 Trauma Masa Lalu
23 Kembali Melamar
24 Cemburu atau Ilfeel?
25 Sabar Ya Nak
26 Udahan Ya Marahnya
27 Bersikap Profesional
28 Tantangan Yuli
29 Kebiasaan Baru
30 Nikah Yuk?
31 Dikeroyok
32 Asli dan Murni
33 Gempa
34 Resign?
35 Makan Siang Bersama
36 Can You Speak English?
37 Mengambil Alih Perusahaan dan Menceraikanmu
38 Salah Paham
39 Biawak Dikadalin
40 Nonton 2 Episode
41 Runyam
42 Mengelak
43 Time Zone
44 Mobil Goyang
45 Buaya Berbulu Domba
46 Suami Branded
47 Jauhkan Dia Dariku
48 Manusia Jadi-Jadian
49 Siapa Lagi Yang Jadi Korban?
50 Pohon Tua Tapi Berkualitas
51 Tragedi Sop Buntut
52 Memeriksakan Aji Ke Bagian Obgyn
53 Jangan Dulu Mati
54 Biaya Sewa 20 Tahun
55 Keserakahan Ratih Terungkap
56 Firasat
57 Honeymoon?
58 Menghukum Semut Kecil
59 Tidak Gila Harta
60 Berpisah Sementara
61 Menemukannya?
62 Rencana Dharra
63 Permintaan Tolong
64 Ternyata Masih Mampu
65 Bertemu Dengannya
66 Dibuat Lumpuh
67 Sewa Kamar Di Rumah Sakit?
68 Berbalik Padamu
69 Penghamburan
70 Nyinyir
71 Harus Melakukan Hal Yang Sama
72 Ricuh
73 Mencari Penggantimu
74 Coklat Meleleh
75 Membuktikan Diri Di Perusahaan
76 Siapa Dia?
77 Kantin
78 Hamil Tak Kasat Mata
79 Laras Mengintai
80 Mengganti Jas
81 Menjemput Adik Mario
82 Papa Jahat
83 Tidak Mampu
84 Bereaksi
85 Pertahanan Runtuh
86 Nego
87 Monster Loch Ness
88 Justin
89 Ikut Mati
90 Menjemput Bintang
91 Salah Paham
92 Cuti Melahirkan
93 Abu-Abu
94 Kebakaran
95 Tunggu Aku Sayang
96 Dream Comes True
97 Potong Bebek?
98 Penthouse
99 Bubar
100 Orang Baru
101 Junaidi vs Justin
102 Tujuan Utama
103 Justin Dan Wilson
104 Mati Kedinginan
105 Fokus
106 Terlambat
107 Sidang
108 Gajah Tunggang
109 Teman Atau Mantan?
110 Gendong
111 Paket Kejutan
112 Mengatasi Trauma Dhara
113 Shock Theraphy
114 Day Care
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
# Sial
3
Mengatur Strategi
4
Toilet
5
Penalty
6
Video Call
7
Perjanjian Ke Dua
8
Tiba-tiba Ada
9
Sesak
10
Nyasar
11
Menunggu
12
Bawa Aku Ke Langit
13
Bonus Dikit
14
Dobel Bonus
15
Kamu Milikku
16
Suntik Menyuntik
17
Bintang Pulang
18
Tinggal Bersama?
19
Pintu Penghubung
20
Calon Mama Bintang
21
Sayang
22
Trauma Masa Lalu
23
Kembali Melamar
24
Cemburu atau Ilfeel?
25
Sabar Ya Nak
26
Udahan Ya Marahnya
27
Bersikap Profesional
28
Tantangan Yuli
29
Kebiasaan Baru
30
Nikah Yuk?
31
Dikeroyok
32
Asli dan Murni
33
Gempa
34
Resign?
35
Makan Siang Bersama
36
Can You Speak English?
37
Mengambil Alih Perusahaan dan Menceraikanmu
38
Salah Paham
39
Biawak Dikadalin
40
Nonton 2 Episode
41
Runyam
42
Mengelak
43
Time Zone
44
Mobil Goyang
45
Buaya Berbulu Domba
46
Suami Branded
47
Jauhkan Dia Dariku
48
Manusia Jadi-Jadian
49
Siapa Lagi Yang Jadi Korban?
50
Pohon Tua Tapi Berkualitas
51
Tragedi Sop Buntut
52
Memeriksakan Aji Ke Bagian Obgyn
53
Jangan Dulu Mati
54
Biaya Sewa 20 Tahun
55
Keserakahan Ratih Terungkap
56
Firasat
57
Honeymoon?
58
Menghukum Semut Kecil
59
Tidak Gila Harta
60
Berpisah Sementara
61
Menemukannya?
62
Rencana Dharra
63
Permintaan Tolong
64
Ternyata Masih Mampu
65
Bertemu Dengannya
66
Dibuat Lumpuh
67
Sewa Kamar Di Rumah Sakit?
68
Berbalik Padamu
69
Penghamburan
70
Nyinyir
71
Harus Melakukan Hal Yang Sama
72
Ricuh
73
Mencari Penggantimu
74
Coklat Meleleh
75
Membuktikan Diri Di Perusahaan
76
Siapa Dia?
77
Kantin
78
Hamil Tak Kasat Mata
79
Laras Mengintai
80
Mengganti Jas
81
Menjemput Adik Mario
82
Papa Jahat
83
Tidak Mampu
84
Bereaksi
85
Pertahanan Runtuh
86
Nego
87
Monster Loch Ness
88
Justin
89
Ikut Mati
90
Menjemput Bintang
91
Salah Paham
92
Cuti Melahirkan
93
Abu-Abu
94
Kebakaran
95
Tunggu Aku Sayang
96
Dream Comes True
97
Potong Bebek?
98
Penthouse
99
Bubar
100
Orang Baru
101
Junaidi vs Justin
102
Tujuan Utama
103
Justin Dan Wilson
104
Mati Kedinginan
105
Fokus
106
Terlambat
107
Sidang
108
Gajah Tunggang
109
Teman Atau Mantan?
110
Gendong
111
Paket Kejutan
112
Mengatasi Trauma Dhara
113
Shock Theraphy
114
Day Care

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!