MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?

Sakit itu anugerah... tergantung bagaimana kita menyikapinya, jika kita menikmati rasa sakit itu, Allah akan menambah nikmatnya dengan berbagai cara....

-------------------------------------------------------------------

Dua hari sudah Arum berbaring di ranjang rawat inap. Dokter menyatakan kalau dia terkena gejala typus dan harus banyak istirahat.

Pagi ini Arum tidak melihat keberadaan Danu. Hanya Mbok Sum yang sejak tadi menyiapkan gantinya untuk mandi.

"Arum...."

"Eyang...."

"Bagaimana keadaanmu Nduk ?"

"Alhamdulillah....sudah agak mendingan Eyang..."

Ternyata Eyang tidak sendiri, ada Danu bersamanya. Mungkin...tadi, pagi-pagi sekali Danu diminta untuk menjemput Eyang Putri.

"Mbok Sum....siang ini biar saya yang disini, simbok pulang dulu... istirahat..." pinta Eyang.

"Gakpapa Ndoro....saya sudah banyak istirahat disini, malah sebaliknya Ndoro Sepuh yang harus banyak istirahat ."

'Ya Allah...aku telah merepotkan banyak orang. Semoga besok aku sudah boleh pulang....' pintanya dalam hati.

"Le... apa kamu tidak ada perjalanan hari ini?"

"Tidak Mbok...saya_"

"Aku meminta Danu untuk izin dan membantuku kesana kemari, selama Arum sakit Mbok..." kata Eyang memotong pembicaraan mereka.

"Inggih Ndoro Sepuh."

Danu mohon diri untuk keluar sejenak dari ruangan itu, dia sengaja meninggalkan ketiga srikandi itu, untuk pergi sekedar minum kopi di kantin rumah sakit.

Namun...belum sempat dia langkahkan kakinya keluar, seseorang juga membuka pintu kamar rawat inap ini dari luar.

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam...."

Seorang laki-laki, yang nampak gagah dengan kemeja warna biru dan buah keranjang di tangannya.

"Pak Yanu..." sapanya.

"Arum....apa kabar ?"

"Alhamdulillah.... sudah mendingan Pak."

"Syukurlah."

Dia letakkan apa yang dia bawa tadi di atas nakas yang disediakan pihak rumah sakit.

"Eyang.... Mbok Sum, ini Pak Yanuar... beliau pimpinan Arum di kantor tempat Arum bekerja." jelasnya.

"Silahkan Pak ....maaf, cucu saya harus izin untuk istirahat sampai kondisi tubuhnya membaik."

"Terimakasih Eyang... tidak apa-apa, memang harusnya begitu."

Arum duduk di ranjang rawatnya. Yanuar duduk di kursi dekat ranjang itu. Sedangkan Danu, mengurungkan niatnya untuk ngopi ke kantin.

Dia ikut memperhatikan tamu yang barusan datang.

'Dia pimpinan Arum di kantor, tapi kenapa dia besuk Arum sendirian.

Kenapa tidak bareng dengan karyawan lain?

Apa mereka ada apa-apa?

Karena yang aku dengar, pimpinan baru BANK tersebut masih single.

Berbagai pertanyaan berkecamuk di pikiran Danu.

"Lekas sembuh.... kantor sepi tidak ada kamu..." ucapnya.

"Iya Pak ....saya segera masuk."

"Eeehhh....aku sekedar basa - basi loo, aku gak memaksa...biar pulih benar tenagamu."

Pak Yanu kali ini beda, cara memanggilnya juga aku kamu. Mungkin karena kebetulan sedang tidak di kantor. Jadi ngobrolnya lebih santai.

Sama dengan yang sedang Danu pikirkan, dia ngerasa Yanu lain. Sebagai seorang pimpinan, dia terlalu dekat dengan Arum. Ngomongnya saja aku kamu.

'Ya sudah....aku pamit dulu, ingat kabari aku kalau ada apa-apa...semua biaya rumah sakit, biar kantor yang tanggung."

"Terimakasih banyak Pak."

"Sama-sama."

Yanuar pergi dengan meninggalkan senyumnya yang manis.

"Saya pamit dulu Eyang." ucapnya ketika mendapati Eyang berada di ruang tunggu pasien..."

"Terimakasih atas waktunya untuk menjenguk cucu saya."

"Sama-sama...semoga Arum segera sehat kembali."

"Aamiin."

Dari sikap dan perhatiannya, nampak adanya rasa simpati dari seorang laki-laki kepada perempuan, bukan sekedar pimpinan kepada pegawainya.

Lagi-lagi Danu harus menelan kenyataan bahwa dirinya hanya anak dari seorang abdi dalem yang menduduki kasta terendah.

Mana mungkin dia akan bersaing dengan seorang pimpinan BANK. Yang ada hanya akan jadi bahan tertawaan saja.

Ini bukanlah sekedar lamunan, tapi fakta yang harus dia hadapi.

Kring....kring...

Dering telepon menyadarkan kembali lamunannya. 'Ibuku' nama yang terlihat di layar handphonenya.

Mungkin ada hal yang membutuhkan bantuannya, atau mungkin simbok mencarinya. Karena setelah kepergian Yanuar dari ruangan Arum, Danu pergi ke kantin tanpa sempat berpamitan terlebih dahulu.

D : "Ya Mbok."

S : "Kamu dimana Le ?"

D : "Danu ngopi di kantin Mbok."

S : "Ya sudah Le... lanjutkan dulu."

D : "Ada apa Mbok ?"

S : "Ndoro Sepuh mau pulang."

D : "Iya Mbok, Danu segera kembali."

Tugasnya kali ini memang mengantar kemana saja Ndoro Sepuh pergi, selama Pak Karman izin cuti karena keperluan pribadinya.

"Monggo Eyang... Mobilnya sudah Danu parkir di depan."

"Iya Le...Eyang pamit dulu sama Arum."

Danu hanya memperhatikan sikap Eyang dan cucunya itu dari jauh.

Tak berapa lama, Eyang keluar dari ruang rawat cucunya.

"Danu...tadi Dokter menyampaikan kalau besok siang, Arum sudah di perbolehkan untuk pulang..." kata Eyang ketika mereka sudah dalam perjalanan.

"Alhamdulillah...iya Eyang, apa Eyang akan ikut menjemput besok pagi ?"

"Tidak Le...sudah ada Mbok Sum yang membantu, tinggal kamu jemput saja."

Entah kenapa, setiap bertemu dengan Arum hati Danu selalu bergemuruh. Seakan ada hal yang tidak bisa dia ungkapkan.

***

Pagi ini...sesuai tugas dari Eyang, Danu harus menjemput Arum dari rumah sakit. Mbok Sum sudah mengabarkan kesiapan mereka untuk kembali pulang.

"Sudah siap Jeng Ayu ?" sapa Danu usai menyelesaikan administrasi rumah sakit.

Namun tidak ada jawaban dari pemilik nama yang baru saja dia sapa. Entah karena tidak dengar atau memang tidak mau menjawab sapaanku.

Tas pakaian dan perlengkapan selama di rawat sudah tidak ada di tempatnya. Mungkin Mbok Sum sedang membawanya ke mobil yang tadi sudah disiapkan Danu di dekat pintu keluar rumah sakit.

Kalau Mbok Sum sedang menata barang bawaannya, itu artinya Arum sendiri di ruangan ini.

"Jeng Ayu...ada yang bisa saya bantu lagi ?"

lagi-lagi Arum tidak menjawab.

"Maaf ...Jeng Ayu, mobil sudah siap...apa yang bisa saya bantu bawa ?"

"Berapa kali harus aku bilang, panggil aku Arum...." protesnya yang tidak mau dipanggil dengan sebutan 'Jeng Ayu'

"Iya...Arum "

upss...ternyata, dia diam karena aku salah menyebut namanya.

Mereka berjalan beriringan, dari jarak jalannya, terlihat sekali kalau mereka hanya sebatas majikan dan sopir.

"Silahkan Jeng Ayu..."

Danu mempersilahkan Arum untuk duduk di bangku depan. Sekali lagi dia memanggilnya dengan sebutan 'Jeng Ayu', semata-mata menghormatinya disaat ada orang lain diantara mereka.

"Nu... bantu Simbok bawakan tas pakaian Jeng Ayu yang warna merah." pinta Mbok Sum ketika mereka sampai di rumah.

"Iya Mbok..." Danu berlalu usai membukakan pintu mobil untuk cucu majikan ibunya itu.

Eyang sudah menyambut kedatangan mereka, tapi ada yang beda dari penampilan beliau saat ini. Eyang sudah rapi dengan kebaya yang beliau kenakan.

"Eyang...kok sudah rapi begini, Eyang mau pergi...?" tanya Arum.

"Iya Nduk... Eyang ada urusan ke Cilacap lagi, mungkin sedikit agak lama, karena ada yang harus Eyang selesaikan."

"Apa Eyang akan diantarkan Danu ?"

"Tidak.... Danu punya tanggungjawab pada pekerjaannya, Eyang akan pergi bersama Pak Karman."

Sebelum berangkat, Eyang meminta Mbok Sum untuk tinggal bersamaku selama ditinggal Eyang pergi.

Arum tidak pernah menanyakan apa maksud dan tujuan kepergian Eyang ke Cilacap. Namun menurut cerita yang dia dengar dari Mbok Sum, Eyang pergi karena persoalan hak waris.

----------------------------------------------

----------------------------------------------

----------------------------------------------

Episodes
1 MTIJ. 01. Hidup itu Pilihan
2 MTIJ. 02. Indahnya Kebersamaan
3 MTIJ. 03. Gaji Pertama untuk Eyang
4 MTIJ. 04. Arya Kamandanu
5 MTIJ. 05. Minggu Pagiku
6 MTIJ. 06. Pria Misterius
7 MTIJ. 07. Ternyata Benar Kalau Dunia ini Memang Sempit
8 MTIJ. 08. Bukan Suatu Kebetulan
9 MTIJ. 09. Pria Tampan dalam Mimpinya
10 MTIJ. 10. Panggil Aku Arum
11 MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?
12 MTIJ. 12. Kalau Jodoh tak kan Kemana
13 MTIJ. 13. Ada yang Hilang dalam Hidupku
14 MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar
15 MTIJ. 15. Hati yang Bimbang
16 MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat
17 MTIJ. 17. Semalam Bersamamu
18 MTIJ. 18. Sebelum Janur Melengkung Masih Milik Umum
19 MTIJ. 19. Mimpi Yang Menjadi Nyata
20 MTIJ. 20. Permohonan Papa
21 MTIJ. 21. Kepergianmu
22 MTIJ. 22. Mengenang mu Kembali
23 MTIJ. 23. Bahagiamu Bahagiaku
24 MTIJ. 24. Perhatianmu Meluluhkan Hatiku
25 MTIJ. 26. Disaat Ku mulai Jatuh Cinta
26 MTIJ. 26. Kaulah Matahariku
27 MTIJ. 27. Hari Ini Semua Tentang Kita
28 Pengumuman
29 MTIJ. 28. Antara Kau, Aku dan Dia
30 MTIJ. 29. Biarkan Aku Memelukmu
31 MTIJ. 30. Long Distance Relationship (LDR)
32 MTIJ. 31. Aku Tunggu Kau Kembali
33 MTIJ. 32. Jangan Kau Ambil Matahariku
34 MTIJ. 33. Ku Ikhlaskan Kepergianmu
35 MTIJ. 34. Surat Terakhir Untuk Arum
36 MTIJ. 35. Penuh Kenangan
37 MTIJ. 36. Ketika Lampu Kuning Mulai Menyala
38 Pengumuman
39 MTIJ. 37. Semoga Kebahagiaan Selalu Bersamamu
40 MTIJ. 38. Biarlah Allah Yang Mengatur Jodohku
41 MTIJ. 39. Bayangmu Kembali di Pikiranku
42 MTIJ. 40. Tak Semudah Yang Kubayangkan
43 MTIJ. 41. Masih Ada Rasa Cemburu di Hatiku
44 MTIJ. 42. Salah Duga
45 MTIJ. 43. Kartika Dewi
46 MTIJ. 44. Paket Misterius
47 MTIJ. 45. Kembalinya Kau Padaku
48 MTIJ. 46. Hari Yang Menyebalkan
49 MTIJ. 47. Pantaskah Aku Mendampingimu ?
50 MTIJ. 48. Bukan Cemburu Buta
51 MTIJ. 49. Kejujuranmu Membuat Sakit Hatiku
52 MTIJ. 50. Rindu Yang Belum Terobati
53 MTIJ. 51. Apel di Malam Minggu
54 MTIJ. 52. Nasehat Eyang
55 MTIJ. 53. Restu Eyang
56 MTIJ. 54. Pameran Batik
57 MTIJ. 55. Yakinkan Aku Pantas Untukmu
58 MTIJ. 56. Kyut nya Kekasihku
59 MTIJ. 57. Harapan Mbok Sum
60 MTIJ. 58. Kau Berhasil Membuatku Cemburu
61 MTIJ. 59. Cinta Itu Buta
62 MTIJ. 60. Curahan Hati Arjuna
63 MTIJ. 61. Permintaan Bu Chandra
64 MTIJ. 62. Diantara Dua Pilihan
65 MTIJ. 63. Mama vs Eyang
66 MTIJ. 64. Bisik-bisik Tetangga
67 MTIJ. 65. Arum Oh Arum
68 MTIJ. 66. Arum Sakit Bikin Panik
69 MTIJ. 67. Dokter Kirana
70 MTIJ. 68. Kedatangan Arjuna
71 MTIJ. 69. Pertemuan Tak Terduga
72 MTIJ. 70. Kaulah Penyemangat Hidupku
73 MTIJ. 71. Kedatangan Danu
74 MTIJ. 72. Aku Bahagia Jika Kau Bahagia
75 MTIJ. 73. Takdir Cinta
76 MTIJ. 74. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
77 MTIJ. 75. Makan Malam Bikin Ambyar
78 MTIJ. 76. Jadian
79 MTIJ. 77. Yakinlah Aku Milikmu
80 MTIJ. 78. Lelahnya Tubuhku
81 MTIJ. 79. Aku Pulang Kau Menghilang
82 MTIJ. 80. Kehilanganmu
83 MTIJ. 81. Keputusan Mama
84 MTIJ. 82. Harapan Tinggal Kenangan
85 MTIJ. 83. Kulepas Kau Dengan Ikhlas
86 MTIJ. 84. Tragedi Jl. Melati
87 MTIJ. 85. Mimpi Buruk
88 MTIJ. 86. Pesan Terakhir
89 MTIJ. 87. Near Death
90 MTIJ. 88. Cinta Arjuna
91 MTIJ. 89. Keputusan Arjuna
92 MTIJ. 90. Bukan Siti Nurbaya
93 MTIJ. 91. Semua Tentang Kita
94 MTIJ. 92. Cinta Butuh Kesabaran
95 MTIJ. 93. Hancurnya Hatiku
96 MTIJ. 94. Penyesalan Danu
97 MTIJ. 95. Karier & Cinta
98 MTIJ. 96. Luluhnya Hati Arum
99 MTIJ. 97. Sopir Pribadi
100 MTIJ. 98. Mencurigakan
101 MTIJ. 99. Will You Marry Me
102 MTIJ. 100. Sebuah Kesetiaan
103 MTIJ. 101. Hariani Bikin Keki
104 MTIJ. 102. Mendapatkan Restu Mama
105 MTIJ. 103. Happy Tapi Belum Ending
106 PENGUMUMAN
107 MTIJ. 104. Arjuna and Kirana's Wedding
108 MTIJ. 105. Prewedding Part 1
109 MTIJ. 106. Prewedding Part 2
110 MTIJ. 107. Alhamdulillah Sah
111 MTIJ. 108. Not On The First Night
112 MTIJ. 109. Kebiasaan Baru Pengantin Baru
113 MTIJ. 110. Yang Kesekian Kalinya
114 MTIJ. 111. Kejutan Untuk Arum
115 MTIJ. 112. Do'a Yang Belum Terkabul
116 MTIJ. 113. Rindu Kehadiranmu
117 MTIJ. 114. Sebuah Permohonan
118 MTIJ. 115. Mimpi Yang Seperti Nyata
119 MTIJ. 116. Secarik Kertas Wasiat
120 MTIJ. 117. Pertemuan Pak Herman & Arjuna
121 MTIJ. 118. Saat-saat Terakhir
122 MTIJ. 119. Kegelisahan Danu
123 MTIJ. 120. Masih Dalam Kesedihan
124 MTIJ. 121. Pertemuan Terakhir
125 MTIJ. 122. Kelahiran Putra Arjuna
126 MTIJ. 123. Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa
127 MTIJ. Omong-omong
128 MTIJ. 124. Kesibukan Yang Menyenangkan
129 MTIJ. 125. Dua Garis Merah
130 MTIJ. 126. Morning Sick
131 MTIJ. 127. Perempuan Misterius
132 MTIJ. 128. Kebobolan
133 MTIJ. 129. Kelahiran Sekar Junior
134 MTIJ. 130. Sekar Kinanti Wijaya
135 MTIJ. 131. Nona Atau Rina ?
136 MTIJ. 132. Over Protective
137 MTIJ. Kangen Kalian
138 MTIJ. 133. Kakakku Idolaku
139 MTIJ. 134. Masih Alfatih Yang Dulu
140 MTIJ. 135. Kemana Kita Pergi ?
141 MTIJ. 136. Surprise Untuk Kinan
142 MTIJ. 137. Tak Pernah Terlupakan
143 MTIJ. 138. Perginya Sang Pangeran
144 MTIJ. 139. Akhir Sebuah Cerita
145 MTIJ. 140. PENGUMUMAN
146 Woro - woro
Episodes

Updated 146 Episodes

1
MTIJ. 01. Hidup itu Pilihan
2
MTIJ. 02. Indahnya Kebersamaan
3
MTIJ. 03. Gaji Pertama untuk Eyang
4
MTIJ. 04. Arya Kamandanu
5
MTIJ. 05. Minggu Pagiku
6
MTIJ. 06. Pria Misterius
7
MTIJ. 07. Ternyata Benar Kalau Dunia ini Memang Sempit
8
MTIJ. 08. Bukan Suatu Kebetulan
9
MTIJ. 09. Pria Tampan dalam Mimpinya
10
MTIJ. 10. Panggil Aku Arum
11
MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?
12
MTIJ. 12. Kalau Jodoh tak kan Kemana
13
MTIJ. 13. Ada yang Hilang dalam Hidupku
14
MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar
15
MTIJ. 15. Hati yang Bimbang
16
MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat
17
MTIJ. 17. Semalam Bersamamu
18
MTIJ. 18. Sebelum Janur Melengkung Masih Milik Umum
19
MTIJ. 19. Mimpi Yang Menjadi Nyata
20
MTIJ. 20. Permohonan Papa
21
MTIJ. 21. Kepergianmu
22
MTIJ. 22. Mengenang mu Kembali
23
MTIJ. 23. Bahagiamu Bahagiaku
24
MTIJ. 24. Perhatianmu Meluluhkan Hatiku
25
MTIJ. 26. Disaat Ku mulai Jatuh Cinta
26
MTIJ. 26. Kaulah Matahariku
27
MTIJ. 27. Hari Ini Semua Tentang Kita
28
Pengumuman
29
MTIJ. 28. Antara Kau, Aku dan Dia
30
MTIJ. 29. Biarkan Aku Memelukmu
31
MTIJ. 30. Long Distance Relationship (LDR)
32
MTIJ. 31. Aku Tunggu Kau Kembali
33
MTIJ. 32. Jangan Kau Ambil Matahariku
34
MTIJ. 33. Ku Ikhlaskan Kepergianmu
35
MTIJ. 34. Surat Terakhir Untuk Arum
36
MTIJ. 35. Penuh Kenangan
37
MTIJ. 36. Ketika Lampu Kuning Mulai Menyala
38
Pengumuman
39
MTIJ. 37. Semoga Kebahagiaan Selalu Bersamamu
40
MTIJ. 38. Biarlah Allah Yang Mengatur Jodohku
41
MTIJ. 39. Bayangmu Kembali di Pikiranku
42
MTIJ. 40. Tak Semudah Yang Kubayangkan
43
MTIJ. 41. Masih Ada Rasa Cemburu di Hatiku
44
MTIJ. 42. Salah Duga
45
MTIJ. 43. Kartika Dewi
46
MTIJ. 44. Paket Misterius
47
MTIJ. 45. Kembalinya Kau Padaku
48
MTIJ. 46. Hari Yang Menyebalkan
49
MTIJ. 47. Pantaskah Aku Mendampingimu ?
50
MTIJ. 48. Bukan Cemburu Buta
51
MTIJ. 49. Kejujuranmu Membuat Sakit Hatiku
52
MTIJ. 50. Rindu Yang Belum Terobati
53
MTIJ. 51. Apel di Malam Minggu
54
MTIJ. 52. Nasehat Eyang
55
MTIJ. 53. Restu Eyang
56
MTIJ. 54. Pameran Batik
57
MTIJ. 55. Yakinkan Aku Pantas Untukmu
58
MTIJ. 56. Kyut nya Kekasihku
59
MTIJ. 57. Harapan Mbok Sum
60
MTIJ. 58. Kau Berhasil Membuatku Cemburu
61
MTIJ. 59. Cinta Itu Buta
62
MTIJ. 60. Curahan Hati Arjuna
63
MTIJ. 61. Permintaan Bu Chandra
64
MTIJ. 62. Diantara Dua Pilihan
65
MTIJ. 63. Mama vs Eyang
66
MTIJ. 64. Bisik-bisik Tetangga
67
MTIJ. 65. Arum Oh Arum
68
MTIJ. 66. Arum Sakit Bikin Panik
69
MTIJ. 67. Dokter Kirana
70
MTIJ. 68. Kedatangan Arjuna
71
MTIJ. 69. Pertemuan Tak Terduga
72
MTIJ. 70. Kaulah Penyemangat Hidupku
73
MTIJ. 71. Kedatangan Danu
74
MTIJ. 72. Aku Bahagia Jika Kau Bahagia
75
MTIJ. 73. Takdir Cinta
76
MTIJ. 74. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
77
MTIJ. 75. Makan Malam Bikin Ambyar
78
MTIJ. 76. Jadian
79
MTIJ. 77. Yakinlah Aku Milikmu
80
MTIJ. 78. Lelahnya Tubuhku
81
MTIJ. 79. Aku Pulang Kau Menghilang
82
MTIJ. 80. Kehilanganmu
83
MTIJ. 81. Keputusan Mama
84
MTIJ. 82. Harapan Tinggal Kenangan
85
MTIJ. 83. Kulepas Kau Dengan Ikhlas
86
MTIJ. 84. Tragedi Jl. Melati
87
MTIJ. 85. Mimpi Buruk
88
MTIJ. 86. Pesan Terakhir
89
MTIJ. 87. Near Death
90
MTIJ. 88. Cinta Arjuna
91
MTIJ. 89. Keputusan Arjuna
92
MTIJ. 90. Bukan Siti Nurbaya
93
MTIJ. 91. Semua Tentang Kita
94
MTIJ. 92. Cinta Butuh Kesabaran
95
MTIJ. 93. Hancurnya Hatiku
96
MTIJ. 94. Penyesalan Danu
97
MTIJ. 95. Karier & Cinta
98
MTIJ. 96. Luluhnya Hati Arum
99
MTIJ. 97. Sopir Pribadi
100
MTIJ. 98. Mencurigakan
101
MTIJ. 99. Will You Marry Me
102
MTIJ. 100. Sebuah Kesetiaan
103
MTIJ. 101. Hariani Bikin Keki
104
MTIJ. 102. Mendapatkan Restu Mama
105
MTIJ. 103. Happy Tapi Belum Ending
106
PENGUMUMAN
107
MTIJ. 104. Arjuna and Kirana's Wedding
108
MTIJ. 105. Prewedding Part 1
109
MTIJ. 106. Prewedding Part 2
110
MTIJ. 107. Alhamdulillah Sah
111
MTIJ. 108. Not On The First Night
112
MTIJ. 109. Kebiasaan Baru Pengantin Baru
113
MTIJ. 110. Yang Kesekian Kalinya
114
MTIJ. 111. Kejutan Untuk Arum
115
MTIJ. 112. Do'a Yang Belum Terkabul
116
MTIJ. 113. Rindu Kehadiranmu
117
MTIJ. 114. Sebuah Permohonan
118
MTIJ. 115. Mimpi Yang Seperti Nyata
119
MTIJ. 116. Secarik Kertas Wasiat
120
MTIJ. 117. Pertemuan Pak Herman & Arjuna
121
MTIJ. 118. Saat-saat Terakhir
122
MTIJ. 119. Kegelisahan Danu
123
MTIJ. 120. Masih Dalam Kesedihan
124
MTIJ. 121. Pertemuan Terakhir
125
MTIJ. 122. Kelahiran Putra Arjuna
126
MTIJ. 123. Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa
127
MTIJ. Omong-omong
128
MTIJ. 124. Kesibukan Yang Menyenangkan
129
MTIJ. 125. Dua Garis Merah
130
MTIJ. 126. Morning Sick
131
MTIJ. 127. Perempuan Misterius
132
MTIJ. 128. Kebobolan
133
MTIJ. 129. Kelahiran Sekar Junior
134
MTIJ. 130. Sekar Kinanti Wijaya
135
MTIJ. 131. Nona Atau Rina ?
136
MTIJ. 132. Over Protective
137
MTIJ. Kangen Kalian
138
MTIJ. 133. Kakakku Idolaku
139
MTIJ. 134. Masih Alfatih Yang Dulu
140
MTIJ. 135. Kemana Kita Pergi ?
141
MTIJ. 136. Surprise Untuk Kinan
142
MTIJ. 137. Tak Pernah Terlupakan
143
MTIJ. 138. Perginya Sang Pangeran
144
MTIJ. 139. Akhir Sebuah Cerita
145
MTIJ. 140. PENGUMUMAN
146
Woro - woro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!