MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat

Terkadang bukan rindu yang menyesakkan dada...namun rasa ingin tahu, apakah dia mempunyai rasa yang sama dengan kerinduan yang kita rasakan saat ini....

--------------------------------------

Hampir dua minggu, tidak ada kabar yang Arum terima dari Danu. Entah kenapa Arum merasa separuh hatinya ikut hilang bersama dengan kepergiannya.

Makan terasa tidak enak, tidurpun tak nyenyak. Bahkan Arum tidak bisa konsentrasi dengan baik saat dikantor. Banyak kesalahan yang harus dia perbaiki karena kurangnya konsentrasi.

"Arum, bagaimana ini...kenapa banyak kesalahan penulisan, cek ulang...saya tidak mau kalau sampai ada kesalahan dalam perhitungan juga !" maki Pak Yanu waktu itu.

Sejak penolakannya beberapa pekan yang lalu, Yanu memperlihatkan sikap jaimnya terhadap Arum. Namun sesekali dia tunjukkan perhatiannya juga.

Weekend kali ini tidak seru lagi baginya. Dia hanya berdiam diri di rumah, tanpa ada rencana... apa yang akan dia kerjakan hari ini.

"Arum...apa kamu tidak ingin pergi ke suatu tempat ?" tanya Eyang yang mendapati cucunya sedang melamun sendiri di taman belakang.

"Enggak Eyang...Arum sedang tidak ingin kemana-mana."

"Sayang kalau Sabtu, Minggu hanya berdiam diri di rumah saja."

"Iya Eyang...nanti Arum pikirkan harus kemana." ucapnya datar.

Eyang memperhatikan perubahan sikap cucunya, pandangannya kosong, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Atau....kamu mau ikut Eyang ke Solo ?" tanya Eyang menawarkan. Arum memutar tubuhnya menghadap ke arah Eyangnya.

"Eyang...mau ke Solo ? acara apa ?"

"Iya... Eyang ada acara arisan keluarga trah dari almarhum Eyang Kakung, mungkin Eyang akan menginap semalam di solo."

Arum kembali pada posisi duduknya semula. Masih dengan memeluk lututnya sendiri. Dia mendengus, membayangkan rasa jenuh yang akan dia rasakan jika ikut dengan Eyangnya ke Solo.

"Arum di rumah saja Eyang...siapa tahu ada sesuatu yang bisa Arum kerjakan nanti." jawabnya malas.

"Serius kamu tidak akan ikut bersama Eyang ?" tanya Beliau memastikan kembali.

"Iya Eyang...biar Arum di rumah saja dengan Mbok Sum."

"Ya sudah, Eyang persiapan dulu ya."

"Apa ada yang perlu Arum bantu ?" pintanya.

"Iya, Eyang minta tolong...kamu rapikan oleh-oleh yang sudah Eyang siapkan di meja itu, biar Eyang bersiap ganti pakaian."

"Baik Eyang."

Sudah menjadi kebiasaan keluarga besarnya, jika akan bersilaturahmi ke rumah kerabat dan saudara, tidak luput dari oleh-oleh.

Dua kardus besar oleh-oleh khas jogajsudah Arum paking. Pak Karman membantunya menata kardus itu ke dalam bagasi mobil yang akan mengantar Eyang ke Solo.

"Arum... Eyang tinggal dulu ya, biar nanti Mbok Sum yang temani Arum di rumah."

"Iya Eyang...Arum juga berani di rumah sendiri, tapi... Mbok Sum kok belum kelihatan Eyang ?"

Memang sedari tadi dia melamun, belum terdengar suara Mbok Sum ada di rumah Eyangnya. Biasanya jam segini Mbok Sum sudah ramai dengan canda tawanya.

"Iya, hari ini Mbok Sum izin. Mbok Sum harus masak buat tukang yang membantunya mengolah sawah. Mungkin nanti siang, antar makanan untukmu."

Arum menganggukkan kepalanya, hari ini akan benar-benar garing. Tidak ada Mbok Sum yang bisa diajaknya bercanda.

"Eyang berangkat ya Nduk..."

"Iya Eyang, hati-hati di jalan."

"Kabari Eyang kalau ada apa-apa."

"Iya Eyang, Eyang tidak perlu khawatir...Arum bisa jaga diri."

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam..."

Setelah kepergian Eyang, Arum pergi untuk membersihkan diri dan melanjutkan kegiatannya untuk mager hari ini.

Dia mencoba menghilangkan diri dengan menonton acara televisi. Namun... tidak ada yang menarik sama sekali. Dia lempar kembali remoet TV ke sofa dan memilih untuk meringkuk membuka aplikasi NovelToon.

Namun...ketika Dia sedang menikmati jelajah kehidupan di dunia imajinasi, ada suara pintu depan yang di ketuk.

"Assalamu'alaikum..." sapa seorang yang mengetuk pintu rumahnya.

Arum sempat tertegun, dia pandangi tamunya yang datang siang itu.

Dia datang dengan sebuah rantang di tangannya. Seseorang yang sebenarnya dia rindukan sejak beberapa hari yang lalu.

"Wa'alaikumsalam.... Danu ?" gumamnya

"Apa kabar ?"

Senyum Danu yang selalu manis mengembang, membuat setiap perempuan jatuh hati kepadanya.

"Arum...apa kamu akan membiarkanku berdiri di ambang pintu seperti ini sampai nanti ?" ucapnya ketika melihat gadis di depannya itu masih bengong melihatnya.

"Arum ?" tanyanya sekali lagi.

Tiba-tiba Arum menghambur ke pelukan Danu. Antara bingung, terharu dan bahagia membuat Danu merentangkan kedua tangannya. Ingin sekali dia lingkarkan tangannya, tapi takut kalau itu menjadi suatu kesalahan.

Arum menengadahkan wajahnya memandang pria yang ada dalam pelukannya.

"Kenapa ?" kata Danu penuh pertanyaan.

"Aku...aku kangen." tanpa sadar kata-kata itu keluar begitu saja dari bibirnya. Tersirat jelas dalam matanya, ada cairan bening yang menggenang disana.

Arum membungkam mulutnya sendiri. Dua langkah dia mundur ke belakang, melepaskan pelukannya.

"Maaf..." ucapnya lirih.

"Eehhmmm....kenapa minta maaf ?"

Tidak ada jawaban darinya, dia hanya tertunduk malu. Dengan sedikit keberanian, Danu meraih dagu Arum.

"Lihat aku Arum...kenapa mesti malu ?"

Sebenarnya Arum berharap Danu punya perasaan yang sama. Sama-sama memendam rasa rindu.

'Kelihatannya hanya aku yang merasakannya...' gumamnya dalam hati.

"Ahh... sudahlah, lupakan. Apa yang mas bawa ?" tanyanya Lo mencairkan suasana.

Dia raih rantang susun tiga yang dari tadi ada di tangan Danu. Danu hanya menggelengkan kepalanya, dia ikuti kemana langkahnya.

"Mbok Sum kemana ?" tanyanya sembari memindahkan isi rantang ke wadah dan menatanya di atas meja.

"Kamu belum jawab pertanyaanku Arum ?"

"Pertanyaan yang mana ?"

Kali ini dia pura cuek, menanggapi ucapan Danu sembari menikmati apa yang dia bawakan untuknya.

"Apa aku tadi tidak salah dengar ?" bisik Danu.

"Apa ?" ucapnya sedikit gemetar

Dia raih kedua tangan Arum dan menariknya hingga menghadap ke arahnya.

"Apa kamu benar-benar kangen denganku ?"

'Ya Allah.... hindarkan aku dari pandangan matanya, aku tidak mau menanggung perasaan itu sendiri...' gemuruh hatinya.

"Kenapa diam ?" ulangnya lagi.

"Ahh...aku cuma bercanda tadi." katanya mencoba mengalihkan perhatian.

"Tidak.... tidak Arum, kamu tidak sedang bercanda tadi."

"Aku...aku tidak tahu, itu refleks begitu saja."

"Apa kamu malu jika aku juga merasakan rindu ?"

Sontak pernyataan itu membuat Arum kaget, jantungnya seakan berhenti berdetak. Dia tepuk pipinya sendiri.

"Apa Mas juga merasakan hal yang sama ?" tanyanya lirih.

"Ya...aku juga kangen kamu Arum."

Entah kenapa Arum merasa sangat bahagia. Ingin sekali dia berteriak menyiarkan kepada dunia meluapkan emosi hatinya.

'Inikah yang namanya jatuh cinta ? benar kata orang, nano-nano rasanya.'

"Apa itu artinya, kita bisa lebih dekat dari sekedar sahabat dan saudara ?" tanyanya kepada Danu.

"Jika memang Allah mempertemukan kita untuk berjodoh, kenapa tidak ? meskipun sebenarnya aku merasa tidak pantas untukmu." ucapnya lirih.

"Kenapa kamu bicara seperti itu ?"

"Karena aku hanyalah seorang anak dari abdi dalem, sedangkan Jeng Ayu_"

Arum membungkam bibir Danu dengan jari telunjuknya. Dia tidak mau hari yang membahagiakan ini berubah menjadi air mata.

------------------------------

------------------------------

------------------------------

Episodes
1 MTIJ. 01. Hidup itu Pilihan
2 MTIJ. 02. Indahnya Kebersamaan
3 MTIJ. 03. Gaji Pertama untuk Eyang
4 MTIJ. 04. Arya Kamandanu
5 MTIJ. 05. Minggu Pagiku
6 MTIJ. 06. Pria Misterius
7 MTIJ. 07. Ternyata Benar Kalau Dunia ini Memang Sempit
8 MTIJ. 08. Bukan Suatu Kebetulan
9 MTIJ. 09. Pria Tampan dalam Mimpinya
10 MTIJ. 10. Panggil Aku Arum
11 MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?
12 MTIJ. 12. Kalau Jodoh tak kan Kemana
13 MTIJ. 13. Ada yang Hilang dalam Hidupku
14 MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar
15 MTIJ. 15. Hati yang Bimbang
16 MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat
17 MTIJ. 17. Semalam Bersamamu
18 MTIJ. 18. Sebelum Janur Melengkung Masih Milik Umum
19 MTIJ. 19. Mimpi Yang Menjadi Nyata
20 MTIJ. 20. Permohonan Papa
21 MTIJ. 21. Kepergianmu
22 MTIJ. 22. Mengenang mu Kembali
23 MTIJ. 23. Bahagiamu Bahagiaku
24 MTIJ. 24. Perhatianmu Meluluhkan Hatiku
25 MTIJ. 26. Disaat Ku mulai Jatuh Cinta
26 MTIJ. 26. Kaulah Matahariku
27 MTIJ. 27. Hari Ini Semua Tentang Kita
28 Pengumuman
29 MTIJ. 28. Antara Kau, Aku dan Dia
30 MTIJ. 29. Biarkan Aku Memelukmu
31 MTIJ. 30. Long Distance Relationship (LDR)
32 MTIJ. 31. Aku Tunggu Kau Kembali
33 MTIJ. 32. Jangan Kau Ambil Matahariku
34 MTIJ. 33. Ku Ikhlaskan Kepergianmu
35 MTIJ. 34. Surat Terakhir Untuk Arum
36 MTIJ. 35. Penuh Kenangan
37 MTIJ. 36. Ketika Lampu Kuning Mulai Menyala
38 Pengumuman
39 MTIJ. 37. Semoga Kebahagiaan Selalu Bersamamu
40 MTIJ. 38. Biarlah Allah Yang Mengatur Jodohku
41 MTIJ. 39. Bayangmu Kembali di Pikiranku
42 MTIJ. 40. Tak Semudah Yang Kubayangkan
43 MTIJ. 41. Masih Ada Rasa Cemburu di Hatiku
44 MTIJ. 42. Salah Duga
45 MTIJ. 43. Kartika Dewi
46 MTIJ. 44. Paket Misterius
47 MTIJ. 45. Kembalinya Kau Padaku
48 MTIJ. 46. Hari Yang Menyebalkan
49 MTIJ. 47. Pantaskah Aku Mendampingimu ?
50 MTIJ. 48. Bukan Cemburu Buta
51 MTIJ. 49. Kejujuranmu Membuat Sakit Hatiku
52 MTIJ. 50. Rindu Yang Belum Terobati
53 MTIJ. 51. Apel di Malam Minggu
54 MTIJ. 52. Nasehat Eyang
55 MTIJ. 53. Restu Eyang
56 MTIJ. 54. Pameran Batik
57 MTIJ. 55. Yakinkan Aku Pantas Untukmu
58 MTIJ. 56. Kyut nya Kekasihku
59 MTIJ. 57. Harapan Mbok Sum
60 MTIJ. 58. Kau Berhasil Membuatku Cemburu
61 MTIJ. 59. Cinta Itu Buta
62 MTIJ. 60. Curahan Hati Arjuna
63 MTIJ. 61. Permintaan Bu Chandra
64 MTIJ. 62. Diantara Dua Pilihan
65 MTIJ. 63. Mama vs Eyang
66 MTIJ. 64. Bisik-bisik Tetangga
67 MTIJ. 65. Arum Oh Arum
68 MTIJ. 66. Arum Sakit Bikin Panik
69 MTIJ. 67. Dokter Kirana
70 MTIJ. 68. Kedatangan Arjuna
71 MTIJ. 69. Pertemuan Tak Terduga
72 MTIJ. 70. Kaulah Penyemangat Hidupku
73 MTIJ. 71. Kedatangan Danu
74 MTIJ. 72. Aku Bahagia Jika Kau Bahagia
75 MTIJ. 73. Takdir Cinta
76 MTIJ. 74. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
77 MTIJ. 75. Makan Malam Bikin Ambyar
78 MTIJ. 76. Jadian
79 MTIJ. 77. Yakinlah Aku Milikmu
80 MTIJ. 78. Lelahnya Tubuhku
81 MTIJ. 79. Aku Pulang Kau Menghilang
82 MTIJ. 80. Kehilanganmu
83 MTIJ. 81. Keputusan Mama
84 MTIJ. 82. Harapan Tinggal Kenangan
85 MTIJ. 83. Kulepas Kau Dengan Ikhlas
86 MTIJ. 84. Tragedi Jl. Melati
87 MTIJ. 85. Mimpi Buruk
88 MTIJ. 86. Pesan Terakhir
89 MTIJ. 87. Near Death
90 MTIJ. 88. Cinta Arjuna
91 MTIJ. 89. Keputusan Arjuna
92 MTIJ. 90. Bukan Siti Nurbaya
93 MTIJ. 91. Semua Tentang Kita
94 MTIJ. 92. Cinta Butuh Kesabaran
95 MTIJ. 93. Hancurnya Hatiku
96 MTIJ. 94. Penyesalan Danu
97 MTIJ. 95. Karier & Cinta
98 MTIJ. 96. Luluhnya Hati Arum
99 MTIJ. 97. Sopir Pribadi
100 MTIJ. 98. Mencurigakan
101 MTIJ. 99. Will You Marry Me
102 MTIJ. 100. Sebuah Kesetiaan
103 MTIJ. 101. Hariani Bikin Keki
104 MTIJ. 102. Mendapatkan Restu Mama
105 MTIJ. 103. Happy Tapi Belum Ending
106 PENGUMUMAN
107 MTIJ. 104. Arjuna and Kirana's Wedding
108 MTIJ. 105. Prewedding Part 1
109 MTIJ. 106. Prewedding Part 2
110 MTIJ. 107. Alhamdulillah Sah
111 MTIJ. 108. Not On The First Night
112 MTIJ. 109. Kebiasaan Baru Pengantin Baru
113 MTIJ. 110. Yang Kesekian Kalinya
114 MTIJ. 111. Kejutan Untuk Arum
115 MTIJ. 112. Do'a Yang Belum Terkabul
116 MTIJ. 113. Rindu Kehadiranmu
117 MTIJ. 114. Sebuah Permohonan
118 MTIJ. 115. Mimpi Yang Seperti Nyata
119 MTIJ. 116. Secarik Kertas Wasiat
120 MTIJ. 117. Pertemuan Pak Herman & Arjuna
121 MTIJ. 118. Saat-saat Terakhir
122 MTIJ. 119. Kegelisahan Danu
123 MTIJ. 120. Masih Dalam Kesedihan
124 MTIJ. 121. Pertemuan Terakhir
125 MTIJ. 122. Kelahiran Putra Arjuna
126 MTIJ. 123. Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa
127 MTIJ. Omong-omong
128 MTIJ. 124. Kesibukan Yang Menyenangkan
129 MTIJ. 125. Dua Garis Merah
130 MTIJ. 126. Morning Sick
131 MTIJ. 127. Perempuan Misterius
132 MTIJ. 128. Kebobolan
133 MTIJ. 129. Kelahiran Sekar Junior
134 MTIJ. 130. Sekar Kinanti Wijaya
135 MTIJ. 131. Nona Atau Rina ?
136 MTIJ. 132. Over Protective
137 MTIJ. Kangen Kalian
138 MTIJ. 133. Kakakku Idolaku
139 MTIJ. 134. Masih Alfatih Yang Dulu
140 MTIJ. 135. Kemana Kita Pergi ?
141 MTIJ. 136. Surprise Untuk Kinan
142 MTIJ. 137. Tak Pernah Terlupakan
143 MTIJ. 138. Perginya Sang Pangeran
144 MTIJ. 139. Akhir Sebuah Cerita
145 MTIJ. 140. PENGUMUMAN
146 Woro - woro
Episodes

Updated 146 Episodes

1
MTIJ. 01. Hidup itu Pilihan
2
MTIJ. 02. Indahnya Kebersamaan
3
MTIJ. 03. Gaji Pertama untuk Eyang
4
MTIJ. 04. Arya Kamandanu
5
MTIJ. 05. Minggu Pagiku
6
MTIJ. 06. Pria Misterius
7
MTIJ. 07. Ternyata Benar Kalau Dunia ini Memang Sempit
8
MTIJ. 08. Bukan Suatu Kebetulan
9
MTIJ. 09. Pria Tampan dalam Mimpinya
10
MTIJ. 10. Panggil Aku Arum
11
MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?
12
MTIJ. 12. Kalau Jodoh tak kan Kemana
13
MTIJ. 13. Ada yang Hilang dalam Hidupku
14
MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar
15
MTIJ. 15. Hati yang Bimbang
16
MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat
17
MTIJ. 17. Semalam Bersamamu
18
MTIJ. 18. Sebelum Janur Melengkung Masih Milik Umum
19
MTIJ. 19. Mimpi Yang Menjadi Nyata
20
MTIJ. 20. Permohonan Papa
21
MTIJ. 21. Kepergianmu
22
MTIJ. 22. Mengenang mu Kembali
23
MTIJ. 23. Bahagiamu Bahagiaku
24
MTIJ. 24. Perhatianmu Meluluhkan Hatiku
25
MTIJ. 26. Disaat Ku mulai Jatuh Cinta
26
MTIJ. 26. Kaulah Matahariku
27
MTIJ. 27. Hari Ini Semua Tentang Kita
28
Pengumuman
29
MTIJ. 28. Antara Kau, Aku dan Dia
30
MTIJ. 29. Biarkan Aku Memelukmu
31
MTIJ. 30. Long Distance Relationship (LDR)
32
MTIJ. 31. Aku Tunggu Kau Kembali
33
MTIJ. 32. Jangan Kau Ambil Matahariku
34
MTIJ. 33. Ku Ikhlaskan Kepergianmu
35
MTIJ. 34. Surat Terakhir Untuk Arum
36
MTIJ. 35. Penuh Kenangan
37
MTIJ. 36. Ketika Lampu Kuning Mulai Menyala
38
Pengumuman
39
MTIJ. 37. Semoga Kebahagiaan Selalu Bersamamu
40
MTIJ. 38. Biarlah Allah Yang Mengatur Jodohku
41
MTIJ. 39. Bayangmu Kembali di Pikiranku
42
MTIJ. 40. Tak Semudah Yang Kubayangkan
43
MTIJ. 41. Masih Ada Rasa Cemburu di Hatiku
44
MTIJ. 42. Salah Duga
45
MTIJ. 43. Kartika Dewi
46
MTIJ. 44. Paket Misterius
47
MTIJ. 45. Kembalinya Kau Padaku
48
MTIJ. 46. Hari Yang Menyebalkan
49
MTIJ. 47. Pantaskah Aku Mendampingimu ?
50
MTIJ. 48. Bukan Cemburu Buta
51
MTIJ. 49. Kejujuranmu Membuat Sakit Hatiku
52
MTIJ. 50. Rindu Yang Belum Terobati
53
MTIJ. 51. Apel di Malam Minggu
54
MTIJ. 52. Nasehat Eyang
55
MTIJ. 53. Restu Eyang
56
MTIJ. 54. Pameran Batik
57
MTIJ. 55. Yakinkan Aku Pantas Untukmu
58
MTIJ. 56. Kyut nya Kekasihku
59
MTIJ. 57. Harapan Mbok Sum
60
MTIJ. 58. Kau Berhasil Membuatku Cemburu
61
MTIJ. 59. Cinta Itu Buta
62
MTIJ. 60. Curahan Hati Arjuna
63
MTIJ. 61. Permintaan Bu Chandra
64
MTIJ. 62. Diantara Dua Pilihan
65
MTIJ. 63. Mama vs Eyang
66
MTIJ. 64. Bisik-bisik Tetangga
67
MTIJ. 65. Arum Oh Arum
68
MTIJ. 66. Arum Sakit Bikin Panik
69
MTIJ. 67. Dokter Kirana
70
MTIJ. 68. Kedatangan Arjuna
71
MTIJ. 69. Pertemuan Tak Terduga
72
MTIJ. 70. Kaulah Penyemangat Hidupku
73
MTIJ. 71. Kedatangan Danu
74
MTIJ. 72. Aku Bahagia Jika Kau Bahagia
75
MTIJ. 73. Takdir Cinta
76
MTIJ. 74. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
77
MTIJ. 75. Makan Malam Bikin Ambyar
78
MTIJ. 76. Jadian
79
MTIJ. 77. Yakinlah Aku Milikmu
80
MTIJ. 78. Lelahnya Tubuhku
81
MTIJ. 79. Aku Pulang Kau Menghilang
82
MTIJ. 80. Kehilanganmu
83
MTIJ. 81. Keputusan Mama
84
MTIJ. 82. Harapan Tinggal Kenangan
85
MTIJ. 83. Kulepas Kau Dengan Ikhlas
86
MTIJ. 84. Tragedi Jl. Melati
87
MTIJ. 85. Mimpi Buruk
88
MTIJ. 86. Pesan Terakhir
89
MTIJ. 87. Near Death
90
MTIJ. 88. Cinta Arjuna
91
MTIJ. 89. Keputusan Arjuna
92
MTIJ. 90. Bukan Siti Nurbaya
93
MTIJ. 91. Semua Tentang Kita
94
MTIJ. 92. Cinta Butuh Kesabaran
95
MTIJ. 93. Hancurnya Hatiku
96
MTIJ. 94. Penyesalan Danu
97
MTIJ. 95. Karier & Cinta
98
MTIJ. 96. Luluhnya Hati Arum
99
MTIJ. 97. Sopir Pribadi
100
MTIJ. 98. Mencurigakan
101
MTIJ. 99. Will You Marry Me
102
MTIJ. 100. Sebuah Kesetiaan
103
MTIJ. 101. Hariani Bikin Keki
104
MTIJ. 102. Mendapatkan Restu Mama
105
MTIJ. 103. Happy Tapi Belum Ending
106
PENGUMUMAN
107
MTIJ. 104. Arjuna and Kirana's Wedding
108
MTIJ. 105. Prewedding Part 1
109
MTIJ. 106. Prewedding Part 2
110
MTIJ. 107. Alhamdulillah Sah
111
MTIJ. 108. Not On The First Night
112
MTIJ. 109. Kebiasaan Baru Pengantin Baru
113
MTIJ. 110. Yang Kesekian Kalinya
114
MTIJ. 111. Kejutan Untuk Arum
115
MTIJ. 112. Do'a Yang Belum Terkabul
116
MTIJ. 113. Rindu Kehadiranmu
117
MTIJ. 114. Sebuah Permohonan
118
MTIJ. 115. Mimpi Yang Seperti Nyata
119
MTIJ. 116. Secarik Kertas Wasiat
120
MTIJ. 117. Pertemuan Pak Herman & Arjuna
121
MTIJ. 118. Saat-saat Terakhir
122
MTIJ. 119. Kegelisahan Danu
123
MTIJ. 120. Masih Dalam Kesedihan
124
MTIJ. 121. Pertemuan Terakhir
125
MTIJ. 122. Kelahiran Putra Arjuna
126
MTIJ. 123. Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa
127
MTIJ. Omong-omong
128
MTIJ. 124. Kesibukan Yang Menyenangkan
129
MTIJ. 125. Dua Garis Merah
130
MTIJ. 126. Morning Sick
131
MTIJ. 127. Perempuan Misterius
132
MTIJ. 128. Kebobolan
133
MTIJ. 129. Kelahiran Sekar Junior
134
MTIJ. 130. Sekar Kinanti Wijaya
135
MTIJ. 131. Nona Atau Rina ?
136
MTIJ. 132. Over Protective
137
MTIJ. Kangen Kalian
138
MTIJ. 133. Kakakku Idolaku
139
MTIJ. 134. Masih Alfatih Yang Dulu
140
MTIJ. 135. Kemana Kita Pergi ?
141
MTIJ. 136. Surprise Untuk Kinan
142
MTIJ. 137. Tak Pernah Terlupakan
143
MTIJ. 138. Perginya Sang Pangeran
144
MTIJ. 139. Akhir Sebuah Cerita
145
MTIJ. 140. PENGUMUMAN
146
Woro - woro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!