MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar

Hidup itu tak melulu soal hati, tak usah resah tentang tulang rusuk yang masih tersembunyi...jika sudah waktunya pasti akan menampakkan diri...

------------------------------------------------------------

"Pagi Arum...sudah sehat ?" sapa rekan-rekan kerja di kantor.

"Alhamdulillah...sudah mas."

"Arum !" teriak Mbak Dian yang baru saja memasuki ruang teller.

Dia menghambur dan tiba-tiba memelukku. Untung ini masih terlalu pagi, jadi belum banyak nasabah yang datang.

"Mbak Dian, apa kabar ?"

"Alhamdulillah sehat luar biasa, kamu sendiri bagaimana ? kenapa sudah masuk ?"

"Alhamdulillah...aku sudah sembuh Mbak, bosen di rumah terus."

"Iya...aku juga bosen tidak ada kamu disini, Pak Yanu nyebelin." ucapnya setengah berbisik.

"Ehem...ehem..."

Yang mereka bicarakan tiba-tiba muncul di depan meja teller.

"Selamat pagi Pak..."

"Pagi Arum...apa kamu sudah sehat ?"

"Alhamdulillah sehat Pak..."

"Oya...klaim biaya rumah sakit ke kantor, bawa resinya ke ruanganku."

Belum sempat Arum menjawab permintaannya, tapi Beliau sudah berlalu dan menghilang di balik pintu ruang direktur.

"Gimana ini Mbak, aku tidak membawa resinya, bahkan mungkin sudah terlanjur di buang sama Mbok Sum." kata Arum yang memang tidak berharap ada penggantian biaya rumah sakit untuknya.

"Gakpapa... menghadap dulu saja, kebijakan di tangan Pak Yanu."

"Baiklah...saya ke ruang beliau dulu ya Mbak."

"Oc..."

Mumpung belum banyak nasabah, dia selesaikan dulu urusannya dengan Yanuar.

Tok...tok...tok...

"Masuk."

"Permisi Pak."

"Duduk Rum."

"Maaf Pak...mengenai resi pembayaran biaya rumah sakit, sudah terlanjur saya buang."

"Hah...kamu ada-ada saja, masak diaknosa kesehatan juga kamu buang."

"Kalau itu mungkin masih ada Pak."

"Ya sudah tidak apa-apa, bawa diagnosa kesehatan ke sini, biar saya coba ajukan klaim."

"Baik Pak, saya permisi dulu Pak."

"Ya...eh, tunggu Rum."

Arum kembali duduk di kursinya.

"Ya Pak..."

"Aku akan usahakan biaya kesehatan kamu cair, tapi ada syaratnya."

"Syarat..."

"Apa boleh aku minta tolong."

"Sepanjang saya bisa membantu, Insha Allah saya bantu Pak."

"Tidak enak kalau saya bicara di sini, nanti sore... sepulang kerja saya minta waktunya sebentar."

"Baik Pak."

Arum kembali ke counter tempat dia bekerja, masih menjadi teka-teki baginya, apa yang akan Pak Yanu katakan nanti.

***

"Arum... sudah selesai ?" sapa Pak Yanu ketika jam kantor usai.

"Iya Pak."

"Saya tunggu di tempat parkir." ucapnya sambil berlalu.

"Kemana Rum ?" tanya Mbak Dian penasaran, ketika mendengar pimpinannya mengajak pergi Arum secara terang-terangan.

Arum hanya mengangkat bahunya, karena memang dia sendiri tidak mengerti akan diajak kemana dia sore ini.

Dianpun tidak bisa komentar apa-apa, dia hanya maklum dengan kesendirian Pak Yanu saat ini, mungkin dia butuh pendamping hidup.

Lagipula... tidak ada salahnya jika pimpinannya itu jatuh cinta, toh dia masih muda, tampan dan mapan. Arum juga cantik, tidak ada yang tidak akan jatuh hati dengan gadis single di sebelahnya ini.

"Arum duluan ya Mbak."

"Iya Rum... hati-hati di jalan."

Arum berjalan menuju tempat parkir dimana Yanu sudah menunggunya.

"Lama sekali ?"

"Maaf Pak...masih ada yang harus saya bereskan."

Yanuar melajukan mobilnya ke arah berlawanan dengan rumahnya. Entah kemana dia akan membawanya.

"Kita mau kemana Pak ?" tanya Arum ingin tahu.

"Bisa kita bicara biasa saja kalau diluar kantor ?" pintanya to the point.

"Maksud Bapak ?"

"Panggil saya Mas atau Yanu mungkin ?"

Arum hanya terdiam tanpa menjawab permintaan pimpinannya, sampai dia hentikan mobilnya di sebuah resto yang berada di pinggir sawah.

Arum mengikuti langkah Yanuar menuju salah satu tempat kosong yang ada di resto tersebut.

Resto ini begitu natural, pemandangannya alami tanpa ada yang dipugar. Hanya diberi sentuhan tangan kreatif yang membuat tempat ini mempunyai nilai jual lebih tinggi.

"Kamu suka ?" tanya Yanuar yang melihatku memperhatikan sekeliling tempat ini.

"Oh ...iya."

"Silahkan, mau pesan apa ?"

Arum melihat beberapa menu yang menarik perhatiannya. Yanuar mengambil daftar menu yang ada di tangannya.

"Kelamaan." komentarnya.

'Ih... nyebelin juga ternyata ini orang !' gerutuku dalam hati.

Yanu memesan 1 paket menu andalan di sini. 1 bakul nasi putih, 1 cah kangkung, 1 gurami asam pedas, 1 urap lengkap dengan sambel dan lalapan.

"Segini banyak siapa yang makan Pak ?"

"Kamu, untuk pemulihan energi" jawabnya sembari tertawa kecil.

Berbeda sekali ketika sedang di kantor, kali ini Yanu lebih akrab. Bahkan sikap jaimnya hilang begitu saja.

"Apa yang akan Bapak katakan ?"

"Habiskan dulu makanmu."

"Saya sudah selesai Pak, sudah kenyang."

Yanu meletakkan kembali segelas lemon tea di tangannya yang belum sempat dia teguh. Perubahan raut wajah Arum membuat selera makan Yanu berkurang.

"Arum.... langsung pada titik pembicaraan saja, aku membutuhkan pertolonganmu untuk...."

"Untuk apa Pak ?" tanya Arum penasaran. Dia sudah mulai kesal dengan sikap Yanuar yang hanya berputar-putar di sekitar mereka.

"Untuk pura-pura menjadi kekasihku."

"Uuhuk, uhuk..uhuk."

Arum tersedak mendengar permintaan Yanu.

"Ya Arum....jika sampai akhir bulan depan, aku tidak bisa memperkenalkan seorang wanita kepada orang tuaku, mereka akan menjodohkanku dengan anak dari teman ayahku." terangnya kemudian.

"Mana bisa begitu Pak, saya karyawan Bapak, apa kata orang nanti."

"Ini cuma pura-pura Arum..."

"Maaf Pak...saya tidak bisa." jawab Arum tegas.

Yanuar terdiam, entah apa yang dia pikirkan. Wajahnya tegang memandang Arum yang sedang duduk mematung di hadapannya, hingga membuatnya salah tingkah.

"Jika bukan pura-pura...apa kamu mau jadi kekasihku yang sesungguhnya ?" ucapnya memecah suasana.

Arum melototkan, dia menata pendengarannya.

'Apalagi ini ? jangan pernah mengambil keputusan tanpa di dasari rasa yang kuat arum !' gejolak hatinya.

"Pak Yanu jangan pernah main-main dengan ucapan bapak." jawabnya lirih.

Yanu meraih tangan Arum, dia simpan dalam genggaman.

"Aku serius Arum." katanya kemudian.

"Maaf Pak...." ucapnya terbata.

"Saya tetap tidak bisa." imbuhnya kemudian. Dia tarik kembali tangannya dan berlalu dari tempat itu. Dia tinggalkan Yanu yang penuh harap akan jawaban 'iya' dari bibir Arum.

"Arum...tunggu Arum !" teriaknya.

Arum menghentikan langkah kakinya, dia putar tubuhnya 360°.

"Aku belum selesai bicara." pintanya kemudian.

"Maaf Pak... sebaiknya jangan mengambil tindakan disaat hati kita sedang ditekan keterpaksaan."

"Tidak Arum, aku serius." ucapnya meyakinkan.

Namun, Arum kembali melangkahkan kakinya sembari melambaikan tangannya membelakangi Yanuar yang masih terduduk di tempatnya.

Yanuar mengacak rambutnya sendiri, entah apa rencananya kemudian untuk meyakinkan keluarganya. Dia tidak mau menjatuhkan pilihan yang salah untuk kedua kalinya.

'Mungkin, Arum masih butuh waktu untuk bisa menerimaku...dan aku akan berusaha untuk itu.' gumamnya dalam hati.

Dia tatap kepergian gadis itu sampai menghilang dari balik pintu.

'Tidakkah kau lihat kalau aku benar-benar serius Arum, aku sudah jatuh cinta padamu.' keluh hatinya.

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------

----------------------------------------------------

Terpopuler

Comments

MazTian

MazTian

next...💪💪

2020-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 MTIJ. 01. Hidup itu Pilihan
2 MTIJ. 02. Indahnya Kebersamaan
3 MTIJ. 03. Gaji Pertama untuk Eyang
4 MTIJ. 04. Arya Kamandanu
5 MTIJ. 05. Minggu Pagiku
6 MTIJ. 06. Pria Misterius
7 MTIJ. 07. Ternyata Benar Kalau Dunia ini Memang Sempit
8 MTIJ. 08. Bukan Suatu Kebetulan
9 MTIJ. 09. Pria Tampan dalam Mimpinya
10 MTIJ. 10. Panggil Aku Arum
11 MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?
12 MTIJ. 12. Kalau Jodoh tak kan Kemana
13 MTIJ. 13. Ada yang Hilang dalam Hidupku
14 MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar
15 MTIJ. 15. Hati yang Bimbang
16 MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat
17 MTIJ. 17. Semalam Bersamamu
18 MTIJ. 18. Sebelum Janur Melengkung Masih Milik Umum
19 MTIJ. 19. Mimpi Yang Menjadi Nyata
20 MTIJ. 20. Permohonan Papa
21 MTIJ. 21. Kepergianmu
22 MTIJ. 22. Mengenang mu Kembali
23 MTIJ. 23. Bahagiamu Bahagiaku
24 MTIJ. 24. Perhatianmu Meluluhkan Hatiku
25 MTIJ. 26. Disaat Ku mulai Jatuh Cinta
26 MTIJ. 26. Kaulah Matahariku
27 MTIJ. 27. Hari Ini Semua Tentang Kita
28 Pengumuman
29 MTIJ. 28. Antara Kau, Aku dan Dia
30 MTIJ. 29. Biarkan Aku Memelukmu
31 MTIJ. 30. Long Distance Relationship (LDR)
32 MTIJ. 31. Aku Tunggu Kau Kembali
33 MTIJ. 32. Jangan Kau Ambil Matahariku
34 MTIJ. 33. Ku Ikhlaskan Kepergianmu
35 MTIJ. 34. Surat Terakhir Untuk Arum
36 MTIJ. 35. Penuh Kenangan
37 MTIJ. 36. Ketika Lampu Kuning Mulai Menyala
38 Pengumuman
39 MTIJ. 37. Semoga Kebahagiaan Selalu Bersamamu
40 MTIJ. 38. Biarlah Allah Yang Mengatur Jodohku
41 MTIJ. 39. Bayangmu Kembali di Pikiranku
42 MTIJ. 40. Tak Semudah Yang Kubayangkan
43 MTIJ. 41. Masih Ada Rasa Cemburu di Hatiku
44 MTIJ. 42. Salah Duga
45 MTIJ. 43. Kartika Dewi
46 MTIJ. 44. Paket Misterius
47 MTIJ. 45. Kembalinya Kau Padaku
48 MTIJ. 46. Hari Yang Menyebalkan
49 MTIJ. 47. Pantaskah Aku Mendampingimu ?
50 MTIJ. 48. Bukan Cemburu Buta
51 MTIJ. 49. Kejujuranmu Membuat Sakit Hatiku
52 MTIJ. 50. Rindu Yang Belum Terobati
53 MTIJ. 51. Apel di Malam Minggu
54 MTIJ. 52. Nasehat Eyang
55 MTIJ. 53. Restu Eyang
56 MTIJ. 54. Pameran Batik
57 MTIJ. 55. Yakinkan Aku Pantas Untukmu
58 MTIJ. 56. Kyut nya Kekasihku
59 MTIJ. 57. Harapan Mbok Sum
60 MTIJ. 58. Kau Berhasil Membuatku Cemburu
61 MTIJ. 59. Cinta Itu Buta
62 MTIJ. 60. Curahan Hati Arjuna
63 MTIJ. 61. Permintaan Bu Chandra
64 MTIJ. 62. Diantara Dua Pilihan
65 MTIJ. 63. Mama vs Eyang
66 MTIJ. 64. Bisik-bisik Tetangga
67 MTIJ. 65. Arum Oh Arum
68 MTIJ. 66. Arum Sakit Bikin Panik
69 MTIJ. 67. Dokter Kirana
70 MTIJ. 68. Kedatangan Arjuna
71 MTIJ. 69. Pertemuan Tak Terduga
72 MTIJ. 70. Kaulah Penyemangat Hidupku
73 MTIJ. 71. Kedatangan Danu
74 MTIJ. 72. Aku Bahagia Jika Kau Bahagia
75 MTIJ. 73. Takdir Cinta
76 MTIJ. 74. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
77 MTIJ. 75. Makan Malam Bikin Ambyar
78 MTIJ. 76. Jadian
79 MTIJ. 77. Yakinlah Aku Milikmu
80 MTIJ. 78. Lelahnya Tubuhku
81 MTIJ. 79. Aku Pulang Kau Menghilang
82 MTIJ. 80. Kehilanganmu
83 MTIJ. 81. Keputusan Mama
84 MTIJ. 82. Harapan Tinggal Kenangan
85 MTIJ. 83. Kulepas Kau Dengan Ikhlas
86 MTIJ. 84. Tragedi Jl. Melati
87 MTIJ. 85. Mimpi Buruk
88 MTIJ. 86. Pesan Terakhir
89 MTIJ. 87. Near Death
90 MTIJ. 88. Cinta Arjuna
91 MTIJ. 89. Keputusan Arjuna
92 MTIJ. 90. Bukan Siti Nurbaya
93 MTIJ. 91. Semua Tentang Kita
94 MTIJ. 92. Cinta Butuh Kesabaran
95 MTIJ. 93. Hancurnya Hatiku
96 MTIJ. 94. Penyesalan Danu
97 MTIJ. 95. Karier & Cinta
98 MTIJ. 96. Luluhnya Hati Arum
99 MTIJ. 97. Sopir Pribadi
100 MTIJ. 98. Mencurigakan
101 MTIJ. 99. Will You Marry Me
102 MTIJ. 100. Sebuah Kesetiaan
103 MTIJ. 101. Hariani Bikin Keki
104 MTIJ. 102. Mendapatkan Restu Mama
105 MTIJ. 103. Happy Tapi Belum Ending
106 PENGUMUMAN
107 MTIJ. 104. Arjuna and Kirana's Wedding
108 MTIJ. 105. Prewedding Part 1
109 MTIJ. 106. Prewedding Part 2
110 MTIJ. 107. Alhamdulillah Sah
111 MTIJ. 108. Not On The First Night
112 MTIJ. 109. Kebiasaan Baru Pengantin Baru
113 MTIJ. 110. Yang Kesekian Kalinya
114 MTIJ. 111. Kejutan Untuk Arum
115 MTIJ. 112. Do'a Yang Belum Terkabul
116 MTIJ. 113. Rindu Kehadiranmu
117 MTIJ. 114. Sebuah Permohonan
118 MTIJ. 115. Mimpi Yang Seperti Nyata
119 MTIJ. 116. Secarik Kertas Wasiat
120 MTIJ. 117. Pertemuan Pak Herman & Arjuna
121 MTIJ. 118. Saat-saat Terakhir
122 MTIJ. 119. Kegelisahan Danu
123 MTIJ. 120. Masih Dalam Kesedihan
124 MTIJ. 121. Pertemuan Terakhir
125 MTIJ. 122. Kelahiran Putra Arjuna
126 MTIJ. 123. Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa
127 MTIJ. Omong-omong
128 MTIJ. 124. Kesibukan Yang Menyenangkan
129 MTIJ. 125. Dua Garis Merah
130 MTIJ. 126. Morning Sick
131 MTIJ. 127. Perempuan Misterius
132 MTIJ. 128. Kebobolan
133 MTIJ. 129. Kelahiran Sekar Junior
134 MTIJ. 130. Sekar Kinanti Wijaya
135 MTIJ. 131. Nona Atau Rina ?
136 MTIJ. 132. Over Protective
137 MTIJ. Kangen Kalian
138 MTIJ. 133. Kakakku Idolaku
139 MTIJ. 134. Masih Alfatih Yang Dulu
140 MTIJ. 135. Kemana Kita Pergi ?
141 MTIJ. 136. Surprise Untuk Kinan
142 MTIJ. 137. Tak Pernah Terlupakan
143 MTIJ. 138. Perginya Sang Pangeran
144 MTIJ. 139. Akhir Sebuah Cerita
145 MTIJ. 140. PENGUMUMAN
146 Woro - woro
Episodes

Updated 146 Episodes

1
MTIJ. 01. Hidup itu Pilihan
2
MTIJ. 02. Indahnya Kebersamaan
3
MTIJ. 03. Gaji Pertama untuk Eyang
4
MTIJ. 04. Arya Kamandanu
5
MTIJ. 05. Minggu Pagiku
6
MTIJ. 06. Pria Misterius
7
MTIJ. 07. Ternyata Benar Kalau Dunia ini Memang Sempit
8
MTIJ. 08. Bukan Suatu Kebetulan
9
MTIJ. 09. Pria Tampan dalam Mimpinya
10
MTIJ. 10. Panggil Aku Arum
11
MTIJ. 11. Adakah Sosok Lain dalam Hidupmu...?
12
MTIJ. 12. Kalau Jodoh tak kan Kemana
13
MTIJ. 13. Ada yang Hilang dalam Hidupku
14
MTIJ. 14. Pernyataan Yanuar
15
MTIJ. 15. Hati yang Bimbang
16
MTIJ. 16. Rindu itu Memang Berat
17
MTIJ. 17. Semalam Bersamamu
18
MTIJ. 18. Sebelum Janur Melengkung Masih Milik Umum
19
MTIJ. 19. Mimpi Yang Menjadi Nyata
20
MTIJ. 20. Permohonan Papa
21
MTIJ. 21. Kepergianmu
22
MTIJ. 22. Mengenang mu Kembali
23
MTIJ. 23. Bahagiamu Bahagiaku
24
MTIJ. 24. Perhatianmu Meluluhkan Hatiku
25
MTIJ. 26. Disaat Ku mulai Jatuh Cinta
26
MTIJ. 26. Kaulah Matahariku
27
MTIJ. 27. Hari Ini Semua Tentang Kita
28
Pengumuman
29
MTIJ. 28. Antara Kau, Aku dan Dia
30
MTIJ. 29. Biarkan Aku Memelukmu
31
MTIJ. 30. Long Distance Relationship (LDR)
32
MTIJ. 31. Aku Tunggu Kau Kembali
33
MTIJ. 32. Jangan Kau Ambil Matahariku
34
MTIJ. 33. Ku Ikhlaskan Kepergianmu
35
MTIJ. 34. Surat Terakhir Untuk Arum
36
MTIJ. 35. Penuh Kenangan
37
MTIJ. 36. Ketika Lampu Kuning Mulai Menyala
38
Pengumuman
39
MTIJ. 37. Semoga Kebahagiaan Selalu Bersamamu
40
MTIJ. 38. Biarlah Allah Yang Mengatur Jodohku
41
MTIJ. 39. Bayangmu Kembali di Pikiranku
42
MTIJ. 40. Tak Semudah Yang Kubayangkan
43
MTIJ. 41. Masih Ada Rasa Cemburu di Hatiku
44
MTIJ. 42. Salah Duga
45
MTIJ. 43. Kartika Dewi
46
MTIJ. 44. Paket Misterius
47
MTIJ. 45. Kembalinya Kau Padaku
48
MTIJ. 46. Hari Yang Menyebalkan
49
MTIJ. 47. Pantaskah Aku Mendampingimu ?
50
MTIJ. 48. Bukan Cemburu Buta
51
MTIJ. 49. Kejujuranmu Membuat Sakit Hatiku
52
MTIJ. 50. Rindu Yang Belum Terobati
53
MTIJ. 51. Apel di Malam Minggu
54
MTIJ. 52. Nasehat Eyang
55
MTIJ. 53. Restu Eyang
56
MTIJ. 54. Pameran Batik
57
MTIJ. 55. Yakinkan Aku Pantas Untukmu
58
MTIJ. 56. Kyut nya Kekasihku
59
MTIJ. 57. Harapan Mbok Sum
60
MTIJ. 58. Kau Berhasil Membuatku Cemburu
61
MTIJ. 59. Cinta Itu Buta
62
MTIJ. 60. Curahan Hati Arjuna
63
MTIJ. 61. Permintaan Bu Chandra
64
MTIJ. 62. Diantara Dua Pilihan
65
MTIJ. 63. Mama vs Eyang
66
MTIJ. 64. Bisik-bisik Tetangga
67
MTIJ. 65. Arum Oh Arum
68
MTIJ. 66. Arum Sakit Bikin Panik
69
MTIJ. 67. Dokter Kirana
70
MTIJ. 68. Kedatangan Arjuna
71
MTIJ. 69. Pertemuan Tak Terduga
72
MTIJ. 70. Kaulah Penyemangat Hidupku
73
MTIJ. 71. Kedatangan Danu
74
MTIJ. 72. Aku Bahagia Jika Kau Bahagia
75
MTIJ. 73. Takdir Cinta
76
MTIJ. 74. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
77
MTIJ. 75. Makan Malam Bikin Ambyar
78
MTIJ. 76. Jadian
79
MTIJ. 77. Yakinlah Aku Milikmu
80
MTIJ. 78. Lelahnya Tubuhku
81
MTIJ. 79. Aku Pulang Kau Menghilang
82
MTIJ. 80. Kehilanganmu
83
MTIJ. 81. Keputusan Mama
84
MTIJ. 82. Harapan Tinggal Kenangan
85
MTIJ. 83. Kulepas Kau Dengan Ikhlas
86
MTIJ. 84. Tragedi Jl. Melati
87
MTIJ. 85. Mimpi Buruk
88
MTIJ. 86. Pesan Terakhir
89
MTIJ. 87. Near Death
90
MTIJ. 88. Cinta Arjuna
91
MTIJ. 89. Keputusan Arjuna
92
MTIJ. 90. Bukan Siti Nurbaya
93
MTIJ. 91. Semua Tentang Kita
94
MTIJ. 92. Cinta Butuh Kesabaran
95
MTIJ. 93. Hancurnya Hatiku
96
MTIJ. 94. Penyesalan Danu
97
MTIJ. 95. Karier & Cinta
98
MTIJ. 96. Luluhnya Hati Arum
99
MTIJ. 97. Sopir Pribadi
100
MTIJ. 98. Mencurigakan
101
MTIJ. 99. Will You Marry Me
102
MTIJ. 100. Sebuah Kesetiaan
103
MTIJ. 101. Hariani Bikin Keki
104
MTIJ. 102. Mendapatkan Restu Mama
105
MTIJ. 103. Happy Tapi Belum Ending
106
PENGUMUMAN
107
MTIJ. 104. Arjuna and Kirana's Wedding
108
MTIJ. 105. Prewedding Part 1
109
MTIJ. 106. Prewedding Part 2
110
MTIJ. 107. Alhamdulillah Sah
111
MTIJ. 108. Not On The First Night
112
MTIJ. 109. Kebiasaan Baru Pengantin Baru
113
MTIJ. 110. Yang Kesekian Kalinya
114
MTIJ. 111. Kejutan Untuk Arum
115
MTIJ. 112. Do'a Yang Belum Terkabul
116
MTIJ. 113. Rindu Kehadiranmu
117
MTIJ. 114. Sebuah Permohonan
118
MTIJ. 115. Mimpi Yang Seperti Nyata
119
MTIJ. 116. Secarik Kertas Wasiat
120
MTIJ. 117. Pertemuan Pak Herman & Arjuna
121
MTIJ. 118. Saat-saat Terakhir
122
MTIJ. 119. Kegelisahan Danu
123
MTIJ. 120. Masih Dalam Kesedihan
124
MTIJ. 121. Pertemuan Terakhir
125
MTIJ. 122. Kelahiran Putra Arjuna
126
MTIJ. 123. Hikmah Dibalik Sebuah Peristiwa
127
MTIJ. Omong-omong
128
MTIJ. 124. Kesibukan Yang Menyenangkan
129
MTIJ. 125. Dua Garis Merah
130
MTIJ. 126. Morning Sick
131
MTIJ. 127. Perempuan Misterius
132
MTIJ. 128. Kebobolan
133
MTIJ. 129. Kelahiran Sekar Junior
134
MTIJ. 130. Sekar Kinanti Wijaya
135
MTIJ. 131. Nona Atau Rina ?
136
MTIJ. 132. Over Protective
137
MTIJ. Kangen Kalian
138
MTIJ. 133. Kakakku Idolaku
139
MTIJ. 134. Masih Alfatih Yang Dulu
140
MTIJ. 135. Kemana Kita Pergi ?
141
MTIJ. 136. Surprise Untuk Kinan
142
MTIJ. 137. Tak Pernah Terlupakan
143
MTIJ. 138. Perginya Sang Pangeran
144
MTIJ. 139. Akhir Sebuah Cerita
145
MTIJ. 140. PENGUMUMAN
146
Woro - woro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!