Episode 18

Refa membawa masuk Samuel pergi ke ruangannya. Mereka tampak duduk saling berhadapan. Refa sudah berwajah marah karena kelakuan Samuel.

Samuel meletakan plastik yang berisi makanan dan minuman yang tadi pesan, memang awalnya ia tidak akan membeli makanan namun niatnya urungkan, ia membeli soto ayam untuk Refa.

" Siang Dok, saya bawakan Makanan dan minuman, semoga Dokter suka " ucapnya sambil tersenyum

" Dari mana saja kamu " ucap Refa menatap Samuel dengan tatapan tajam

" Kenapa Refa bertanya begitu, apa di peduli padaku atau memang dia marah padaku " batin Samuel

" Orang tidak tahu malu, sudah membuat semua orang susah mencari keberadaannya " ucapnya Refa dalam hatinya

" Hem.. saya hanya pergi ke kantin dan membelikan makanan untuk dokter " ucap Samuel

" Astaga... Amel terkadang dia juga begitu bodoh " batin Refa

" Kenapa kamu tidak bilang pada Dokter Amel " tanyanya

" Memang saya harus melaporkan apapun yang saya kerjakan pada dokter Amel itu " ucap Samuel dengan wajah kesal

" Lihatlah karena tindakan mu.. semua orang mencarimu "

" Kenapa semua orang mencari saya dok, saya baik-baik saja " ucap Samuel

" Dokter Amel dan Suster Linda mengira kalau kamu itu kabur " ucap Refa

" Ya ampun Dokter Linda.. Sebenarnya tadi Suster Linda akan mengantarkan saya ke sini menemui dokter namun Suster Linda lama datangnya jadi saya memutuskan untuk pergi ke kantin sebelum datang kesini " ucap Samuel menjelaskan dengan jujur

" Kalau begitu Tunggu sebentar " ucap Refa mengambil handphonenya lalu mengirimi pesan pada Amel agar semua orang bisa kembali bekerja seperti biasanya karena orang yang mereka cari ada di ruangannya.

Amel membalas pesan yang dikirim Refa, ia sangat senang jika Samuel tidak kabur dan pekerjaannya tidak akan ada masalah. Amel juga mencoba untuk meminta bantuan untuk Refa membuat Samuel senang agar ia tidak terancam dengan pekerjaannya.

Refa pun setuju dengan apa yang Amel katakan, untuk sekarang memang membuat suasana hati Samuel senang adalah pilihan yang harus ia ambil.

" Semua orang sudah bekerja lagi seperti biasanya.. " ucapnya Refa meletakan kembali Handphonenya dan saling berhadapan berbicara dengan Samuel.

" Dokter Refa, saya minta maf jika membuat semuanya cemas termasuk dokter " ucap Samuel

" Sudahlah, itu juga bukan kesalahan mu.. ini karena kalian salah paham saja " ucapnya Refa sudah melupakan apa yang tadi membuatnya marah

" Oh ia dok, ini soto untuk dokter semoga suka " ucap Samuel memberikan kotak berisi soto ayam itu

" Terima kasih sudah repot-repot " ucapnya Refa menerima Makanan itu walau sebenarnya ia juga merasa canggung

" Sama-sama Dok, oh ia jus alpukat ini untuk dokter dan yang ini untuk ku " ucap Samuel meletakan jus itu di samping soto ayam

" Lalu dimana makanan mu " tanya Refa bingung karena Samuel hanya membawa satu kotak makanan.

" Aku belum lapar " jawabnya

" Ini sudah jam makan siang,, kalau begitu kamu bisa ambil ini, ini makanan yang di berikan rumah sakit meskipun rasanya agak berbeda tapi ini sehat dan belum aku makan " ucap Refa menyerahkan kotak makan siangnya pada Samuel

" Wah, dokter Refa sungguh peduli padaku " ucapnya Samuel dalam hatinya membuat senang

" Ayo dimakan " ucapnya Refa

" Terima kasih dokter " ucap Samuel

" Sama-sama " ucap Samuel

Mereka tampak saling memakan makannya, Susana pun sudah tidak canggung lagi. Refa akan membujuk Samuel untuk pulang dari rumah sakit ini, karena memang kondisinya sudah sembuh apalagi kehadirannya membuat semua orang kewalahan.

" Apa makananya enak " tanya Refa

" Enak.. apapun yang di berikan Dokter pasti aku makan " ucap Samuel sambil tersenyum

Refa hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika Samuel terlihat seperti merayu dirinya. marah juga Tidak bisa karena hari ini ia akan bersikap baik pada Samuel atas permintaan Amel sahabatnya itu.

" Astaga bukan itu maksudnya.. bagaimana kalau aku memberikan dia racun, apa dia akan memakannya.. hal bodoh jika itu terjadi " batin Refa

" Samuel... " ucap Refa

" Ia dok " ucapnya senang baru kali ini ia bisa mengobrol dengan dokter Refa sedekat ini

" Saya dengar kesehatan mu sudah pulih, dan hari ini sudah bisa pulang " ucap Refa membuat Samuel gelisah

" Kenapa ucapan dokter Refa seperti yang sedang mengusir ku dari sini " ucap Samuel dalam hatinya

" Kenapa tidak di jawab " ucap Refa heran

" Dok, aku merasa jika aku pulang aku akan merasa kesepian.. disini banyak orang " ucap Samuel

" Mohon maf Samuel, ini rumah sakit tempat orang sakit.. aku harap kamu bisa bijak " ucap Refa

" Dokter Refa benar.. tapi aku tidak mau jauh darinya, bagaimana ini " batin Samuel

" Baiklah dok, saya akan pertimbangan semua ucapan dokter " ucap Samuel

" Kamu adalah CEO sebuah perusahaan.. banyak karyawan bergantung padamu, jika kamu hanya diam saja disini itu bukan hal yang baik menurutku " ucap Refa ia tahu bagaimana sibuknya jadi seorang CEO karena kakek dan Kakaknya pun sangat sibuk, itu lah alasan ia tidak mau meneruskan usaha keluarganya.

Ia ingin menjadi seperti Kedua orangtuanya yang bisa menolong orang yang membutuhkan dan selama ini Refa berkerja keras untuk itu.

" Apa dokter mau jadi teman saya " ucap Samuel membuat Refa terkejut

" Kenapa malah bilang teman sih, kenapa ga bilang jadi pacar saja " ucap Samuel dalam hatinya kesal sendiri

" Teman?? kalau sekedar teman aku ga masalah tapi jangan berharap jadi pacar " ucap Refa dalam hatinya

" Baiklah Teman.. ayo berteman " ucap ucap Refa

" Terima kasih Dokter Refa " ucapnya sendiri

" Tapi aku tidak mau jadi temanmu jika sikapmu seperti ini lagi.. selalu menyusahkan " ucap Refa

" Aku janji akan jadi teman terbaik mu " ucap Samuel

" Mungkin sekarang aku akan jadi teman terbaikmu tapi suatu saat aku akan menjadi teman hidupmu " batin Samuel

" Kalau begitu segera urus kepulangan mu dari sini.. itu awal yang baik jadi teman ku " ucapan Refa membuat Samuel terkejut dan merasa sedikit kesal

" Masa ia aku keluar dari sini dan berjauhan dengan Refa, tapi kalau aku tidak lakukan nanti Refa malah tidak mau berteman lagi denganku " batin Samuel

" Semoga saja dengan cara ini dia tidak merepotkan orang lain lagi termasuk aku " ucap Refa dalam hatinya

" Kenapa diam?? " tanya Refa

" Baiklah aku akan mengurus kepulangan ku tapi nanti Kamu harus makan malam bersama ku " ucapnya Samuel berharap Refa menyetujuinya.

" Baiklah " ucapnya Refa menyetujuinya

.

.

.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!