Mengejar Cinta Dokter Cantik
Seperti biasanya Refa pergi kerumah sakit setiap pagi. Pekerjaannya di ruang operasi selalu menunggu kedatangannya bahkan ketika malam hari ia di butuhkan, dengan terpaksa ia harus lembur untuk mengoperasi pasien.
" Dokter Refa nanti pukul delapan di ruang operasi 1 " ucap salah satu suster memberikan Map tentang riwayat dan data pasien
" Baik Sus " ucapnya sambil tersenyum
Seperti biasanya ia selalu sarapan di ruangannya. Segelas susu hangat dan satu buah Roti selalu menemani sarapan setiap paginya.
Jauh dari orang tua membuat Refa mau tidak mau harus hidup mandiri. Namun selama satu tahun di negara ini ia tidak sedikit pun pernah mengeluh pada siapapun termasuk kakak dan orang tuanya.
Refa tampak menikmati sarapannya sambil tersenyum, ia tahu menjalani hidup jauh dari kedua orangtuanya pasti kesepian namun demi membantu orang lain apalagi ini berhubungan dengan nyawa manusia ia rela menjalani hidupnya.
Setelah selesai menikmati sarapannya ia langsung membuka map tersebut, ia membaca dengan detail bagaimana kondisi penyakit pasien sekarang.
Ia langsung mengambil map tersebut dan pergi menuju ruang operasi, tampak Suster sedang menyiapkan alat-alat yang akan di pakai untuk operasi itu.
" Dokter Refa sudah datang, semuanya sudah siap, sebentar lagi pasien akan datang kesini "
" Sebelum kamu bius pasien, biarkan aku menyapanya dahulu " ucap Refa sambil tersenyum
" Baik Dokter "
Tak lama kemudian pasien datang ke ruang operasi dengan wajah yang tegang dan pucat, wajar bagi seorang pasien jika ia mengalami ketakutan sebelum melakukan operasi. Hal itu sering di alami oleh pasien anak-anak sampai orang dewasa.
" Pagi Tuan, perkenalkan nama saya Refa, saya dokter yang akan mengoprasi leher anda, sesuai dengan catatan medis anda jika sekarang di leher anda ditemukan tumor yang ukurannya kecil, anda tidak usah khawatir karena tumor itu akan segera di kami angkat " ucap Refa bersikap ramah seperti biasanya
" Kalau begitu cepat operasi, jangan biarkan tumor itu masih bersarang di tubuhku " ucap seorang pasien dengan wajah sinisnya
Bagi seorang dokter mendapatkan perlakuan seperti itu sudah bisa, karena sifat pasien yang mereka hadapi sangat beragam dari yang baik, yang jutek dan berbagai sifat mereka.
" Saya akan lakukan semaksimal mungkin, anda tidak perlu khawatir " ucap Refa sambil tersenyum
" Ok.. kalau begitu "
Setelah berbicara dengan Pasien. Refa, asistennya dan para suster segera bersiap-siap untuk mengoperasi pasien. Suster memberikan obat bius melalui infusan. Sang pasien tampak perlahan-lahan mulai mengantuk namun belum terlalu lelap.
" Dokter cantik juga "
" Siapa Nama Dokter "
" Kenapa kamu tidak bicara "
Tampak pasien itu berbicara tanpa sadar sambil perlahan-lahan memejamkan matanya akibat pengaruh obat bius itu.
" Untung pasien itu sudah tidak sadarkan diri, kalau tidak dia pasti akan cerewet seperti pasien yang lainnya "
Refa tidak menanggapi pertanyaan itu. ia hanya fokus untuk menyelamatkan pasien dan segera menuntaskan pekerjaannya. Ini tanggung jawabnya ia akan berusaha semaksimal mungkin memberikan hasil yang bagus untuk penyakit sang pasien.
Tampak suasana sepi dan tegang, disana hanya ada suara detak jantung yang terdengar di monitor alat yang di pasangkan ke tubuh pasien.
Satu jam berlalu dan operasi itu sudah selesai, seperti biasanya Refa sudah menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Ia tampak lega karena operasinya berjalan dengan lancar.
Ia keluar dari ruang operasi itu dan menuju ruangannya untuk beristirahat sejenak sebelum ia pergi kembali ke ruang operasi.
Lelah memang selalu di rasakan Refa namun ketika mendengar jika pasien selamat dan sembuh rasa lelahnya hilang seketika. Ia memang bercita-cita seperti sang ibu dan ayahnya menjadi dokter yang hebat dan bisa menyelematkan orang banyak.
Kini ia kembali menyelesaikan pekerjaan dan tugasnya untuk mengoperasi kembali pasien selanjutnya. Meskipun disana ada beberapa dokter yang tak kalah hebatnya dengan Refa namun entah mengapa kinerja Refa banyak di sukai pasien yang ada disana sehingga tak jarang pasien selalu meminta pihak rumah sakit untuk di tangani langsung oleh Refa.
Seperti biasanya hari ini ia sangat sibuk banyak pasien yang harus di operasi. bahkan kemungkinan besar ia akan lembur hari ini melihat jadwalnya yang sibuk.
Untungnya besok ia diberikan libur oleh pihak rumah sakit. Sehingga ia lebih semangat menjalankan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sumawita
Mampir kak
2022-08-01
0