Malam hari Kevin datang ke ruangan Samuel sesuai dengan keinginan sahabatnya itu, Kevin membawa makanan cepat saji dan minuman bersoda untuk di gunakan mereka makan bersama.
Dengan senyum senangnya Kevin masuk kedalam rumah sakit sambil melihat kesemua arah lobi mencari sosok cantik yang sebelumnya menarik perhatiannya.
" Dimana dia, atau mungkin dia sudah pulang bekerja " ucap Kevin dalam hatinya
Karena sosok yang ia cari tidak terlihat, ia pun langsung masuk kedalam lift menuju ruangan Samuel meskipun dalam hati kecilnya ia kecewa tidak menemukan sosok cantik itu.
Keadaan tampak sepi meskipun ia melihat jam di tangannya menunjukkan pukul delapan malam.
Ceklek,,
" Sam... " panggil Kevin
" Dari mana saja,, dari tadi aku tungguin lama benget " ucap Samuel dengan cibiran perasaan kesal
" Aku membawakan Burger kesukaan mu dan minuman soda " ucapnya memberikan paper bag pada Samuel
" Ok, untuk hari ini aku maafkan " ucap Samuel tampak senang karena Kevin membawakan makanan kesukaannya, baginya makanan di rumah sakit sungguh tidak enak.
" Makanlah " ucap Kevin duduk di kursi samping tempat tidur Samuel
" Kenapa Mambawa dua " tanya Samuel
" Kita makan sama-sama " ucap Kevin sambil tersenyum
" Tumben... tapi tidak apa-apa, lagian aku kesepian disini " ucap Samuel melahap makanannya
" Kalau kesepian pulang saja " tanya Kevin mengambil makanannya
" Aku masih ingin disini " ucap Samuel
" Apa karena dokter cantik itu " tanya Kevin
" Benar.. aku ingin lebih dekat dengannya tapi hari ini dia sepertinya membenciku " ucap Samuel menghela nafas panjangnya dengan perasaan bersalahnya
" Membenci.. maksudnya " tanya Kevin penasaran
Samuel pun menceritakan kejadian tadi siang bagaimana ia nekat ingin lompat dari gedung ini, dan Refa membujuknya hingga ia ingin turun tapi kakinya malah terpeleset sungguhan dan ia akan terjatuh jika Dokter Refa tidak menolongnya.
Kevin tampak menjadi pendengar yang baik karena ia heran Samuel bukan tipe orang yang cerewet seperti sekarang ketika ia bersemangat menceritakan hal apapun tantang dokter cantik, wanita yang Samuel sukai.
" Benar-benar nekat sekali.. aku juga akan marah kalau aku di posisi dokter cantik itu " ucap Kevin
" Bukannya menenangkan, malah memperkeruh keadaan.. bagaimana sih kamu.. sahabat apa musuh " ucap Samuel
" Maf.. maf.. aku akan menemukan solusi agar dokter cantik memaafkan mu " ucap Kevin sambil tersenyum senang
" You are really serious.. " ucap Samuel senang karena Kevin bisa menemukan solusi untuk masalahnya kini.
" Untuk masalah menaklukkan wanita.. akulah orangnya yang tepat " ucap Kevin dengan senyum liciknya
" Kalau begitu kita bersulang " ucap Samuel mengambil minuman soda lalu bersulang dengan Kevin
Masalahnya akan terpecahkan dengan bantuan Kevin, ia tahu jika Kevin memang lelaki yang ahli jika soal menaklukkan wanita. Ia akan belajar darinya.
" Setelah Samuel selesai dengan dokter cantik, tinggal aku menemui dokter wanita itu.. aku akan membuat dia bertekuk lutut padaku... habisnya salahnya sendiri galak padaku " batin Kevin
" Terima kasih Tuhan, akhirnya aku dan dokter Refa bisa lebih dekat.. " ucap Samuel dalam hatinya
Mereka kembali memakan makanannya kembali, mereka juga tak lupa menghabiskan minuman soda yang di bawakan Kevin.
Samuel merasa senang kembali, ia lebih bersemangat dari sebelumnya karena besok ia bisa bertemu dengan dokter Refa kembali.
Sedangkan niat awal Kevin menolong Samuel hanya semata-mata ingin melihat dokter wanita yang galak ya g pernah ia temui. Rasa penasaran meningkat ketika dokter Itu bersikap galak dan cuek padanya.
Bagi Kevin wanita cantik mana yang tidak bisa ia taklukan semua wanita menyukai dirinya karena ia tampak dan kaya. Namun ketika melihat Dokter wanita itu beda dari wanita lain.
Hari ini Kevin berencana tidak akan pergi ke Club, ia akan menemani Samuel di rumah sakit, ia akan menginap dan menjalankan rencana yang sudah ia buat untuk esok ia pakai agar Dokter yang di sukai Samuel memaafkannya dan bahkan menyukai Samuel.
" Seberapa cantik wanita itu " tanya Kevin
" Sangat cantik bagiku " ucap Samuel
" Kamu tahu aku dua hari yang lalu melihat seorang dokter juga disini.. dia cantik " ucapnya Kevin
" Awas saja kamu merebut dokter Refa dari ku " ucap Samuel dengan wajah sinisnya
" Mana mungkin... dia galak dan cuek.. tapi dia cantik dan manis " ucap Kevin sambil tersenyum
" Siapa namanya " tanya Samuel penasaran
" Tidak tahu " ucap Kevin jujur
" Masa tidak tahu.. bukannya kamu seorang playboy masa ia tidak bisa menaklukkan wanita seperti itu " ledek Samuel
" Tenang Bro, hanya satu kali bertemu.. aku pasti bisa menangkan hatinya di pertemuan berikutnya " ucap Kevin
" Jika kamu tidak bisa melakukan itu.. gelar playboy mu,, aku ragukan " ucapnya Samuel sambil tertawa terbahak-bahak
" Sial, teman macam apa kamu " cibir Kevin merasa kesal dengan ucapan Samuel barusan
" Hanya bercanda, aku tahu kamu pasti bisa.. masa seorang Kevin kalah dari wanita itu " ucap Samuel
" Nah itu baru teman ku.. dia belum tahu saja pesona yang ada di dalam diriku " ucap Kevin sambil memegang rambutnya yang selalu menjadi ciri khasnya.
Kevin menceritakan tentang kisah hidupnya dalam mendekati wanita cantik. ia juga memberikan trik-trik untuk Samuel.
Samuel kini menjadi pendengar yang baik untuk Kevin apalagi baginya ucapan Kevin seperti seseorang yang menceritakan dongeng ketika ia ingin tidur.
Samuel mulai menguap, rasa kantuknya mulai menghinggapinya. Ia mencoba menutup matanya perlahan-lahan sedangkan Kevin masih bercerita.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments