Episode 13

Refa sudah berada di ruangannya dengan perasaan kesal dan marah semenjak kejadian tadi di balkon bersama dengan Samuel.

Menurutnya Tindakan Samuel itu sangat berbahaya bagi dirinya ataupun Samuel sendiri. Ia langsung mengambil kotak P3K yang ada di sana.

Tok... Tok.. Tok..

" Masuk "

" Dokter Refa kamu baik-baik saja " ucap dokter Amel

" Jangan khawatir, aku baik-baik saja " ucap Refa sambil tersenyum

" Tapi tanganmu " ucapnya

" Hanya lecet " jawabnya

" Biar aku bantu "

" Terima Kasih Dokter Amel " ucap Refa

" Sama-sama "

Dokter Amel langsung membersihkan luka lecet di tangan Refa. Ia sangat khawatir dengan kondisi keadaan Refa. namun kekhawatirannya menghilangkan ketika Refa memberitahukan jika tidak ada luka serius pada dirinya.

" Sebenarnya Kamu punya hubungan apa dengan Pasien yang bernama Samuel " tanya Amel

" Aku, hubungan dengan Samuel.. maksudnya " tanya Refa heran

" Ya.. karena yang aku lihat Tuan Samuel hanya bisa di taklukan oleh kamu " ucap Amel

" Hubungan kami hanya sebatas dokter dan Pasien " ucap Refa menghela nafas panjangnya

" Apa kamu tidak tertarik pada Tuan Samuel " tanya Amel kembali

" Amel, aku tidak mau membahas masalah cinta kamu tahu sendiri.. bagiku cinta hanya akan menyakitkan " ucap Refa

" Come on Ref, ini sudah satu tahun kamu kenapa belum melupakan mantan kekasih mu yang tukang selingkuh itu " ucap Amel

" Kamu jangan bahas masalah itu.. " ucap Refa

" Berdamailah dengan masa lalu Mu ref, buka hatimu untuk lelaki lain " ucap Amel

" Untuk sekarang aku hanya ingin fokus pada karir ku " ucap Refa

" Baiklah kalau begitu " ucap Amel yang sudah selesai membalut luka Refa

" Aku sebagai temanmu hanya bisa mengingatkan jika masa lalu biarlah berlalu, kamu harus melangkah jauh untuk masa depanmu " ucap Amel

" Terima kasih " ucap Refa menganggukkan kepalanya

" Kalau begitu aku periksa pasien yang lainnya.. kamu istirahatlah di apartemen.. ini hati libur mu " ucap Dokter Amel sambil tersenyum

" Baiklah " ucap Refa

Dokter Amel segera meninggalkan ruangan Refa untuk memeriksa pasiennya yang lain. Sedangkan Refa ia langsung mengambil tas dan pergi dari rumah sakit menuju apartemen.

Niat hati mau pergi ke salon pun sirna ia sudah tidak bersemangat lagi untuk pergi jalan-jalan, ia hari ini hanya akan bersantai di apartemen untuk menenangkan dirinya.

.

...****************...

.

Sedangkan Samuel yang baru selesai minum obat pun hanya bisa diam, ia merasa bersalah atas kejadian yang di alaminya barusan. apalagi ia melihat jika tangan dokter Refa terluka.

Ia ingin sekali mengobati dokter Refa tapi tidak bisa ia lakukan karena dokter Refa menolak dan meninggalkannya disini dengan perasaan bersalah itu.

Dokter Amel datang ingin memeriksa keadaan Samuel setelah kejadian barusan di Balkon, ia ingin memastikan jika pasien dalam keadaan baik.

" Selamat Sore Tuan Samuel " ucap Dokter Amel dengan Ramah

" Sore juga Dok " jawab Samuel dengan perasaan bersalahnya

" Tuan saya akan memeriksa keadaan anda sekarang " ucapnya

" Silahkan " jawabnya ketus

Dokter Amel mulai memeriksa tekanan darah, suhu tubuh dan semua pemeriksaan ia lakukan, dan hasilnya baik tidak ada apa-apa yang terjadi.

" Keadaan anda saat ini baik-baik saja.. " ucap Dokter Amel masih dengan sikap ramahnya

" Oh ia Dok, bagaimana keadaan Dokter Refa " tanya Samuel

" Saya lihat anda sangat peduli dengan dokter Refa " tanya Dokter Amel

" Kalau saya peduli dengan dokter Refa memangnya kenapa " tanya Samuel dengan nada kesal

" Bagi saya tidak jadi masalah, justru saya senang " ucapnya

" Senang bagaimana dok "

" Saya senang jika ada yang menyukai dokter Refa, karena sudah setahun ini dokter Refa tidak punya kekasih " ucap Amel

" Anda serius Dok.. " tanya Samuel dengan senyum senangnya

" Saya serius, perkenalkan nama saya Dokter Amel.. saya teman dekatnya Dokter Refa.. kalau anda memang menyukai dokter Refa.. cara anda salah " ucapnya

" Salah bagaimana dok " ucap Samuel dengan antusias apalagi yang di bicarakan adalah seseorang yang ia sukai

" Kalau anda menyukai dokter Refa harus pelan-pelan bukan cara seperti ini.. " ucap Amel

" Kalau begitu katakan padaku.. bagaimana caranya mendekati Dokter Refa " Tanya Samuel

" Yakin anda mau tahu " ucap Amel

" Ya dok, katakan padaku " ucap Samuel

" Tapi ada syaratnya "

" Syaratnya apa dok.. mau uang.. saya kasih " ucap Samuel

" Tidak.. bukan itu yang saya inginkan " ucapnya

" Lalu apa Dok " ucap Samuel lebih bersemangat

" Ini satu-satunya cara untuk menjinakkan Tuan Samuel.. aku juga senang jika Refa bisa membuka hatinya pada laki-laki lain apalagi Tuan Samuel terlihat begitu menyukainya.. dia juga laki-laki yang tampan dan sepertinya baik " ucap Amel dalam hatinya

" Apapun syaratnya akan aku penuhi, asalkan aku bisa mendekati dokter Refa " batin Samuel

" Saya hanya ingin kamu menurut pada saya dan suster linda " ucap Amel

" Hanya itu " tanya Samuel bingung

" Ia hanya itu, kami hanya ingin, anda nurut makan obat dan tidak bertindak yang akan membahayakan anda " ucap Dokter Amel

" Baiklah, saya setuju " ucap Samuel menyetujui persyaratan dari dokter Amel

" Kalau begitu anda sekarang istrirahat.. " ucap Dokter Amel

" Lalu dokter Refa " tanyanya

" Dokter Refa sudah pulang, ia sedang beristirahat di apartemennya.. biarkan dia menikmati masa liburnya karena pekerjaannya sangat sibuk jika hari-hari biasa " ucap dokter Amel

" Baiklah saya tidak akan menggangu dokter Refa sekarang " ucap Samuel

" Itu lebih baik.. perbaiki cara kamu mendekati dokter Refa.. " ucapnya Amel meninggalkan ruangan Samuel

Sedangkan Samuel bingung sendiri karena ucapan dokter Amel yang menyebutkan jika dirinya harus memperbaiki cara mendekati Dokter Refa. Ia pun langsung menghubungi Kevin untuk mendiskusikan hal ini

.

.

.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!