Samuel sudah meninggalkan ruangan Refa dengan wajah bahagia. baru kali ini ada seorang wanita yang mampu membuat ia bahagia walau hanya sekedar mengobrol saja.
Samuel kembali ke ruangannya ia ingin bersiap-siap untuk membereskan barang-barangnya, ia sudah berjanji pada Refa jika hari ini ia akan pulang meninggalkan rumah sakit ini.
Didalam ruangan tempat ia menginap ada Sosok dokter Amel disana. meskipun ia heran akan kehadirannya namun ia segera menghampirinya.
" Dokter Amel?? ada apa?? " tanyanya
" Tuan Samuel, saya ingin meminta maaf pada Tuan soal tadi, saya tidak seharusnya bertengkar dengan anda, maafkan saya " ucapnya
" Oh, masalah itu... lupakan saja " ucap Samuel
" Terima kasih sudah melupakan masalah itu, kedepannya saya harap tidak akan ada masalah lagi di antara kita? " ucap Amel
" Tunggu, Kamu tidak mau ada masalah dengan ku, kenapa?? " tanya Samuel
" Saya mendapat informasi jika Tuan itu Keluarga Pemilik Rumah sakit ini " ucap Amel dengan wajah tertunduk
" Jadi kami Sudah tahu siapa saya " ucap Samuel dengan tatapan tajam
" Ia saya baru tahu barusan Tuan, saya minta maf sekali lagi " ucap Amel tulus mengucapkan maafnya
" Karena suasana hati saya sedang bahagia, saya sudah memaafkan mu " ucap Samuel
" Terima kasih Tuan.. Terima kasih " ucapnya Amel senang karena ia terhindar dari masalah apalagi masalah dengan Samuel
" Tunggu, apa Dokter Refa tahu siapa saya?? " tanya Samuel
" Saya sudah menceritakan tentang informasi Tuan pada Refa " ucapnya
" Bagaimana tanggapan Refa ya.. semoga dia tidak terpengaruh akan hal ini " tanyanya dalam hatinya
" Lalu, Bagaimana reaksi Dokter Refa?? " ucap Samuel penasaran
" Lalu?? oh maksud saya, Dokter Refa tidak bereaksi apa-apa, dia terlihat cuek dan biasa saja tidak terpengaruh akan berita itu " ucap Amel membuat wajah Samuel kesal
" Kenapa, apa dia tidak suka padaku?? " Ucapnya
" Sepertinya tidak begitu Tuan, Jika anda memang menyukainya, anda harus memperjuangkannya " ucap Amel mencoba berhubungan baik dengan Samuel dan mencoba menjodohkan Refa dengan laki-laki di depannya itu.
" Ya, aku tahu.. Refa bukan wanita sembarangan seperti wanita lain.. aku sungguh menyukainya " ucap Samuel
" Bagus, ini langkah yang baik untuk membuat mereka bersatu.. " ucap Amel dalam hatinya
" Dokter Refa pernah kecewa dengan kekasihnya yang ia cintai malah berselingkuh di belakangnya, itu membuat luka hatinya cukup dalam " ucap Amel jujur
" Pantas saja, dia hanya ingin berteman dengan ku " ucap Samuel mengerti keadaan Hati Refa
" Tuan, sudah menjadi teman Refa juga sudah bagus, dia tidak akan sembarangan berteman dengan orang, saya bisa jamin itu karena saya dan Refa sudah berteman lebih dari satu tahun saya sudah tahu bagaimana kebiasaan Refa " ucap Amel
" Baiklah, aku akan pelan-pelan membuka hati Refa bagaimana pun caranya, Takan ku biarkan dia tersakiti lagi " ucap Samuel dengan senyum percaya dirinya.
" Aku juga akan membuat Refa bahagia kembali, Refa terlalu baik jika harus terperangkap dalam luka masa lalunya " batin Amel
" Aku janji akan membuatmu bahagia Refa, tunggu dan sambutlah cintaku " batin Samuel
" Mohon maaf Tuan, saya permisi ada pekerjaan yang penting " ucapnya Amel pamit karena sedang banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.
" Silahkan " ucap Samuel sambil tersenyum
Ia duduk di tepi ranjang itu lalu mengambil handphonenya untuk menghubungi asisten pribadinya.
Ia memberitahu jika dirinya akan pulang hari ini juga, ia meminta asistennya itu untuk datang dan menjemputnya kerumah sakit ini dan mengurus kepulangannya.
Ia melihat bunga yang tadi ia lupa tidak berikan pada dokter cantik itu, ia memeluk bunga itu dan mencium baunya.
" Kenapa aku ceroboh, aku malah melupakan bunga ini.. padahal ini untuk dokter Refa " ucapnya dalam hati
Tiga puluh menit kemudian Bimo sang asisten Samuel datang dengan membawa baju ganti untuk majikannya itu, tak lupa ia juga membawa sepatu dan pelataran yang di butuhkan Samuel.
Entah kenapa Ia Bingung biasanya pasien pulang dari rumah sakit pasti ingin pergi kerumahnya dan beristirahat namun majikannya itu berbeda, Samuel malah ingin pergi ke kantor dengan nada bersemangat.
Bimo masuk kedalam ruangan majikannya itu, ia melihat jika sang majikan masih berbaring di ranjang rumah sakit.
" Tuan " ucapnya
" Mana bajuku " ucapnya Samuel
" Ini Tuan " ucapnya memberikan paper bag berisi pakaian majikannya itu.
Setelah menerima paper bag itu Samuel Langsung pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya dengan baju kantor sesuai dengan apa yang ia pesan tadi.
Samuel keluar dari kamar mandi lalu menghampiri Asistennya itu. Ia memakai sepatunya dan berbadan rapi saat itu.
" Bagaimana penampilan ku " tanya Samuel sambil tersenyum, baru kali Bimo melihat Samuel tersenyum terlihat seperti orang yang sedang bahagia
" Anda sudah rapi dan tampan " pujinya
" Terima kasih, kamu sudah mengurus administrasi untuk kepulangan ku " tanya Samuel
" Tentu saja Tuan " jawabnya
Ia menuliskan pesan pada Refa jika sekarang ia akan meninggalkan rumah sakit ini, ia berharap jika nanti malam Refa tidak lupa untuk makan bersama dengannya.
Refa tidak membalas pesannya, meskipun kecewa tapi ia berpikir positif, ia yakin jika sekarang Refa sedang sibuk seperti biasanya menangani pasien di ruang operasi.
Samuel dan Bimo segera meninggalkan rumah sakit itu, namun sebelum Samuel benar-benar meninggalkan rumah sakit itu ia menitipkan bunga untuk di berikan pada Refa melalui suster Linda yang selama ini selalu membantunya.
" Titip ini until dokter Refa " ucap Samuel
" Baik Tuan " ucapnya Linda senang karena sudah tidak ada pasien yang rewel yang selalu membuat ulah seperti orang yang ada di depannya itu.
" hati-hati di jalan " ucap Linda
" Saya Pamit permisi " ucap Samuel
Mereka menaiki mobil yang di kendarai oleh Bimo, mereka segera pergi ke kantor. karena satu jam lagi Samuel akan Meting penting dengan Klien.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments