Episode 07

Tak lama kemudian Dokter dan suster menghampirinya, mereka akan mengecek kondisi tubuh Samuel.

" Selamat Sore Tuan Samuel, saya Dokter Amel ingin memeriksa keadaan Tuan " ucapnya

" Baiklah " ucap Samuel terlihat santai

Dokter Amel memeriksa keadaan Samuel dengan teliti, keadaanya sudah jauh lebih baik dari tadi siang.

" Kondisi Tuan jauh lebih baik dari tadi, jika terus seperti ini, besok Tuan sudah bisa pulang, dan kembali tiga hari lagi untuk membuka perbannya " ucap Dokter Amel

" Tidak, aku tidak mau pulang " ucap Samuel membuat Dokter Amel heran sedangkan Suster Linda hanya bisa tersenyum.

Suster Linda tahu penyebab pasien tidak mau pulang, meskipun sedikit aneh dibuatnya karena biasanya pasien akan senang jika di katakan bisa segera Pulang.

" Kenapa Tuan " tanya Suster Linda sambil tersenyum

" Suster, bisa bantu saya " tanya Samuel

" Baiklah " ucap Linda

" Kalau begitu saya pamit " ucap Dokter Amel pada Samuel dan suster Linda

" Baik Dok " ucapnya Samuel

Dokter Amel segera pergi dari sana, karena ia juga harus mengecek pasien yang lainnya, sementara Linda dan Samuel ada disana.

" Tolong, ambilkan kursi roda itu " ucap Samuel

" Tuan anda mau kemana?? " tanya Linda

" Cepat bawa kesini kursi rodanya dan antar aku berjalan-jalan " ucap Samuel

" Benarkah dia cuma mau jalan-jalan atau ada hal lain " batin Linda heran

" Aku harus cepat-cepat menemui dokter Refa,, " ucap Samuel dalam hatinya

Suster Linda membawakan kursi roda itu kehadapan Samuel, ia juga membantu Samuel duduk di kursi roda. dan mendorongnya ke arah taman.

" Kita mau kemana " tanya Samuel heran

" Kata Tuan mau jalan-jalan " ucap Linda

" Astaga, yang aku maksud itu aku ingin jalan-jalan bertemu dengan dokter Refa " ucap Samuel

" Dokter Refa seperti sangat sibuk hari ini.. Tuan sebaiknya jangan mengganggunya " ucap Linda

" Aku hanya ingin memberikan ini " ucap Samuel sambil memegang bunga di tangannya

" Kalau masalah bunga, biar saya saja yang memberikannya " ucap Linda

" Tidak usah, aku ingin memberikannya langsung " ucap Samuel

" Tuan Samuel sangat keras kepala, bagaimana membujuknya, tapi biarkan saja nanti dia akan lelah jika menunggu Dokter Refa " batin Linda

Mereka pergi ke lantai empat menuju ruang operasi, lantai empat adalah tempat ruang operasi dan ruangan para staf.

" Tuan, itu ruang operasi, anda bisa lihatkan mereka sangat sibuk " ucap Linda

" Aku akan menunggunya " ucap Samuel sambil tersenyum senang

" Anda yakin Tuan " tanya Linda

" Kenapa Tidak " ucap Samuel

" Tapi saya masih banyak pekerjaan " ucap Linda

" Kamu pergi saja, saya akan tetap disini " ucap Samuel

" Tapi.. anda bagaimana " tanya Linda

" Sudah pergi sana " ucapnya Samuel mengusir Linda

" Tapi Tuan " ucap Linda

Samuel terus menyuruh Linda pergi hingga akhirnya Linda pergi, ia sudah bertekad untuk menunggu Dokter Refa di depan ruang operasi.

Setelah menunggu satu jam berlalu akhirnya Ruang Operasi itu selesai, para suster keluar dari ruangan itu sambil mendorong ranjang tempat tidur pasien.

" Akhirnya operasinya selesai, tapi dimana dokter Refa " batin Samuel

Di lain sisi Samuel malah melihat Dokter Refa mengobrol dengan dokter tampan di depan ruang operasi. Entah apa yang mereka bicarakan namun pemandangan itu justru membuat hati Samuel terbakar.

" Sialan siapa laki-laki itu.. kenapa hati kesal dan marah " ucap Samuel dalam hatinya

Dengan sengaja Samuel mendorong tubuhku hingga jatuh dari kursi roda, ia melakukan itu semua untuk mencari perhatian Refa dan menjauhkannya dari dokter tampan itu.

Bruk,,

" Aduh " ucap Samuel pura-pura kesakitan

" Astaga " ucap Dokter Refa

Dokter Refa dan dokter laki-laki itu langsung menolong Samuel yang terjatuh.

" Tuan, kamu tidak apa-apa " tanya Linda

" Tidak apa-apa hanya lecet " ucap Samuel masih pura-pura kesakitan

" Samuel... " ucap Refa kaget

" Kamu kenal dia Refa " tanya dokter itu

" Ia dia salah satu pasien yang tadi aku operasi " ucap Refa

" Kenapa mereka malah mengobrol berdua, dan cuek padaku.. bikin kesal saja " batin Samuel

" Aduh... " ucap Samuel mengalihkan perhatian Refa

" Samuel.. anda benar tidak apa-apa.. sebaiknya kamu, kita bawa Tuan ke ruangan ya, untuk di periksa keadaanya " ucap Refa

" Biar aku dorong kursi rodanya "

" Jangan, aku mau dokter Refa yang memeriksa ku saja " ucapnya Samuel

" Baiklah kalau begitu " jawabnya

" Aku pamit ya.. " ucap Refa

" Ok, jangan lupa makan " ucapnya

" Dasar sok kegantengan, sok perhatian lagi... siapa sih dia, masih ganteng aku" batin Samuel

Dokter Refa segera mendorong kursi roda Samuel, ia membawa Samuel ke lantai tiga di mana ruangannya berada.

" Samuel, kenapa kamu bisa sampai ke lantai empat dan kenapa kamu sendirian " tanya Refa

" Aku tadi berjalan-jalan lalu nyasar " ucap Samuel berbohong

" Oh ia dokter Refa terima kasih bantuannya, dan ini untukmu " ucap Samuel mengalihkan pembicaraan

" Bukannya ini bunga yang sama seperti bunga yang di bawa laki-laki aneh tadi di dalam lift, akh mungkin hanya perasaan ku saja.. kan banyak bunga yang di jual seperti ini " batin Refa

" Kenapa Dok,, apa dokter tidak suka sama bunga nya " tanya Samuel

" Tidak ko, bunganya bagus, cantik dan wangi, terima kasih " ucap Refa mengambil bunganya

" Sama-sama Dok " ucap Samuel senang

" Benar-benar Trik Kevin bisa di andalkan.. sebentar lagi Dokter Refa akan menjadi milikku " batin Samuel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!