Bab 20. pulang kerumah orang tua.

"Tidak Putri!" sahut Angga tiba-tiba.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu!" lanjutnya dengan mantap.

Deg

Semua orang pun langsung menatap ke arah Angga.

Putri, dia benar-benar tidak tahu cara pikir suaminya itu.

'Apa lagi ini? batin Mico, yang sudah merasa jengah. Dia pikir semuanya akan beres setelah Putri mengatakan ingin bercerai. Tetapi si biang kerok sepertinya tidak ingin semuanya berakhir begitu saja.

"Angga, mau kamu ini bagaimana jadinya?" tanya bapak.

"Pak, Angga sadar Angga salah selama ini. Angga terlalu menganggap enteng perkejaan Putri. Angga masih sangat mencintai Putri, pak. Hanya saja, selama ini Angga terlalu mendengarkan perkataan Mbak dan ibu." Angga menjelaskan dengan yakin, jika selama ini dia telah di pengaruhi oleh Anggun dan ibunya.

"ANGGA!" sentak Anggun tidak terima. "Kamu menuduh mbak?" tanya Anggun mendelik. "Kamu tidak ingat, bagaimana mbak selama ini mengurus kamu dan juga menyekolahkan kamu!" Anggun mulai menuntut.

"Iya mbak, Angga tau mbak sayang sama Angga. Tapi, seharusnya kalo mbak sayang sama Angga, mbak juga harus sayang sama Putri!" sahut Angga.

"Iya, mbak memang gak sayang sama Putri, karena mbak cemburu. Selama ini mbak yang mengurus kamu, ikut membiayai sekolah kamu, tapi ketika kamu sudah mendapatkan pekerjaan, uangnya kamu kasih semua ke Istri kamu ini. Padahal dia hanya orang luar!" tukas Anggun menggebu-gebu.

"Mbak, dia istri aku, bukan orang luar!" sahut Angga.

"Cih, sekarang kamu menganggap dia istri?" tanya Anggun tertawa ringan. "Padahal, aku sama sekali tidak tahu jika kamu telah bermain api di belakang Putri bersama Fika selama ini."

"Aku gak selingkuh, Mbak! Fika yang mencoba menggoda aku. Masalah aku jalan bareng sama dia, itu karena hanya di ajak makan sama dia. Siapa sih mbak yang menolak jika di ajak makan gratis! Lagian kami gak ngapa-ngapain kok!" jelas Angga.

"SETOP! Angga, Anggun!" tandas Bapak.

Angga dan Anggun pun langsung terdiam.

Putri dan Mico, hanya terbengong melihat kakak dan adik yang saling adu mulut.

"Putri?" panggil bapak.

"Iya, pak?" sahut Putri.

"Bagaimana dengan mu? Bapak harap, kamu dapat memikirkannya lagi. Renungkan semua kesalahan Angga dan masalah kalian. Bapak akan mengantar kamu ke orang tua mu, supaya kamu dapat berfikir. Seminggu kemudian, bapak akan jemput kamu dan kita akan melakukan musyawarah lagi. Bagaimana?" tanya Bapak dengan pelan.

"Apa yang bapak kamu bilang benar, putri. Sebaiknya kamu pulang dulu ke rumah orang tua mu. Tenangkan hati dan pikiran. Baru setelah itu, kita akan melakukan musyawarah lagi. Jika bisa di usahakan, rukun lagi adalah hal bagus. Kalian juga harus memikirkan anak kalian, Aurel masih terlalu kecil untuk mengerti keadaan orang tuanya.

Pernikahan muda memang mudah sekali di rundung masalah dan musibah. Selain pikiran yang masih labil, masalah ekonomi juga yang jadi hambatan. Jadi saya minta, kalian mulai saat ini harus lebih berfikir matang." Pak RT berbicara yang terbaik.

Putri benar-benar merasa bingung harus bagaimana. Jadi, dia hanya akan mengikuti apa kata orang tua.

"Pak, kenapa Putri di pulangkan. Dia adalah istriku, jadi dia harus tetap di sini, aku gak mau bercerai dengan Putri, pak!?" ujar Angga.

"Angga, diam kamu! Mulai sekarang, kamu juga harus memikirkan kesalahan-kesalahan kamu. Jika Putri masih memilih untuk berpisah, sebaiknya kamu harus dapat menerimanya!" sentak bapak kepada Angga. Sungguh, bapak merasa sangat telah gagal mendidik anak-anaknya. Jadi, bapak sendiri tidak dapat melarang Putri untuk keluar.

Di depan teras, bapak dan pak RT secara resmi mengantar Mico keluar.

"Mas, Mico. Em, saya sungguh sangat meminta maaf atas perlakuan anak saya si Angga. Terima kasih banyak juga karena mas Mico sudah mencabut tuntutannya. Ini, saya ada sedikit uang, tolong di terima untuk beli obat merah." Bapak dengan rasa malu memberikan uang sebesar 200 ribu untuk Mico.

"Ah, tidak perlu, pak! Saya tidak membutuhkan ini. Simpan saja untuk bapak. Saya tidak apa-apa, tapi satu pinta saya. Jika Putri sudah mengambil keputusannya, mohon jangan paksa dia untuk tetap bertahan di sini. Lalu, jika Putri memilih untuk bertahan, mohon jaga Putri dengan baik. Dia wanita yang sangat kuat, tetapi sekuat-kuatnya wanita akan tumbang juga bila terus-terusan di hantam dengan luka. Karena sejatinya wanita itu rapuh, dia hanya pura-pura kuat demi mereka yang dia cintai." Mico berbicara penuh kebijakan di depan bapak dan pak RT.

Bapak dan pak RT pun tidak dapat berkata-kata. Mereka hanya mengangguk di depan Mico.

Sampai akhirnya, jam 12 malam Mico benar-benar pergi dari rumah Angga.

Di dalam, Putri melihat kepergian Mico.

Putri sudah siap akan keluar rumah setelah membereskan baju-bajunya dan anaknya ke dalam tas.

Putri benar-benar merasa sangat malu dengan Mico. Bagaimana bisa dia menarik Mico ke dalam permasalahan rumah tangganya.

Setelah pak RT berpamitan dengan bapak, bapak pun masuk ke dalam.

Bapak terhenti ketika dia melihat Putri yang sudah berdiri di depan pintu keluar.

"Putri? Nak, mau kemana? Kenapa membawa tas malam-malam begini?" tanya bapak.

"Putri harus pulang malam ini, pak!" jawab Putri.

"Tapi ini sudah larut malam, putri. Malam ini, tidurlah di sini, besok pagi bapak akan mengantar kamu pulang."

Putri hanya tersenyum.

"Tidak pak, Putri harus pulang sekarang," tegasnya, dengan mata yang berkaca-kaca.

Bapak pun menghela nafas.

"Ya udah, bapak keluarin motornya dulu. Bapak akan antar kamu."

"Tidak, pak! Tidak perlu. Putri akan jalan aja!"

"Putri, malam-malam gini kamu mau bawa anak kamu jalan!? Sini ke rumah bapak kamu 7kilo putri! Kasihan anak kamu. Sudah, bapak akan ngeluarin motornya dulu!"

Bapak pun masuk ke dalam rumah. Terlihat Angga, Anggun dan ibu sedang duduk tertunduk di depan tv. Sekarang, bukan orang yang menonton tv, tapi tv yang menonton orang.

"Bapak, mau kemana?" tanya Angga pas melihat bapak yang mengeluarkan motor.

"Mau antar Putriku!" sahut bapak sewot tanpa melihat wajah Angga.

"Pak, biar Angga saja. Angga yang akan antar Putri pulang. Ini sudah tengah malam, pak. Gak bagus buat kesehatan bapak, nanti kalo rematiknya kambuh bagaimana?" Angga mencoba membujuknya.

Bapak pun terdiam. Ini kesalahan Angga, memang seharusnya Angga yang bertanggung jawab.

Akhirnya, Angga pun keluar membawa motor dar

samping rumah.

Sedangkan bapak, dia menghampiri Putri yang terkejut melihat Angga yang membawa motor.

"Putri, biar Angga yang antar kamu. Tiba-tiba kepala bapak pusing sekali," ucap bapak.

"Ah, bapak tidak papa? Bapak minum obat dulu ya? Putri, jalan aja gak papa kok, pak!"

Angga turun dari motor dan langsung mengambil tas Putri.

"Mas, aku jalan aja!" ujar Putri.

"Kalo kamu sakit, bagaimana dengan anak kita. Aku akan antar kamu!" Angga pun langsung membawa tas Putri dan diletakannya di motor.

Putri pun hanya bisa menghela nafas.

"Pak, putri pamit dulu ya?"

"Hati-hati di jalan, nak. Jaga kesehatan mu juga."

"Iya, pak. Assalamualaikum."

"Walaikum salam."

Setelah mengambil Aurel di rumah mbak Atun, mereka pun menerjang dinginnya angin malam. Tapi, angin malam tidak dapat mendinginkan hati Putri yang kesakitan dan kepanasan.

.

.

.

.

.

.

.

.JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN.

KARYA INI MENGADAKAN EVENT.

11 PEMENANG AKAN DI UMUMKAN KETIKA KARYA INI TAMAT.

10 PEMENANG AKAN MENDAPATKAN PULSA SEBESAR 10.000.

DAN JUARA SATU AKAN MENDAPATKAN HADIAH SPESIAL SEBESAR 25.000.

CARANYA..

BERI DUKUNGAN DAN HADIAH KEPADA AUTHOR SEBANYAK-BANYAKNYA 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

plis thor.. jgn hancurkan harapanku. klo Putri milih kembali sama Angga. kelar dh.

2022-08-11

2

Mulaini

Mulaini

Siap2 aja Angga keputusan dari Putri...

2022-08-10

0

marni sumarni

marni sumarni

mksh km thor ternyata kk nya lg skit mknya g up... btw smg cpet smbuh ya... aamiin...

2022-07-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!