19. Keputusan, tarik ulur.

Suara mobil polisi membuat situasi semakin tegang dan memanas.

Bahkan kini, beberapa tetangga yang menonton dari jauh langsung mengerubungi rumah Angga.

"Selamat malam, pak. Ada apa ini, ya?" tanya pak polisi kepada Mico.

"Dia!" tunjuk Angga. "Telah memukul ku dan main hakim sendiri. Semua bukti ada di kamera mobil ini."

"Pak! Dia sudah berselingkuh dengan istri ku! Semua para tetangga tahu jika pria ini membawa pulang istriku malam-malam begini, apa namanya kalo mereka tidak berselingkuh!" sahut Angga tidak mau kalah.

"Cukup, Mas! Aku tidak berselingkuh, kak Mico hanya mengantar aku pulang. Kamu tahu Mas, di pinggir jalan aku udah kaya gembel. Kak Mico hanya kebetulan lewat, dan aku hanya diberi tumpangan!" tandas Putri menjelaskan.

"Baiklah, kita akan jelaskan nanti di kantor polisi. Sebaiknya kalian ikut dengan kami!" Pak polisi memberi arahan.

Ibu dan Anggun terlihat sangat gugup. Jika mengikuti pasal, jelas Angga salah karena dia telah main hakim sendiri. Di tambah, Mico sama sekali tidak melawan. Angga bisa masuk penjara jika begini.

"Pak, sepertinya ada kesalahpahaman. Kami tadinya hanya khawatir mengapa adik ipar saya ini tidak kunjung pulang setelah seharian pergi tanpa pamit. Lalu, tiba-tiba dia pulang bersama dengan pria lain, jadi wajar dong pak, kalo kami salah faham!" jelas Anggun dengan cepat. Berharap pembelaannya di terima.

Dari arah jauh, terlihat bapak yang berlari kecil ke arah rumahnya. Ketika sedang melaksanakan yasinan di desa itu, bapak mendapatkan bisikan dari salah satu warga tentang keributan yang ada di rumahnya.

Bertepatan dengan acara yang sudah selesai, bapak pun bergegas pulang.

"Ada apa ini!?" tanya bapak, setelah sampai.

"Bapak! Pak, lihat menantu bapak ini, dia melaporkan suaminya ke polisi. Istri macam apa coba wanita ini!" jawab Anggun menyentak.

"Anggun! Diam kamu!" bentak bapak. Anggun langsung terdiam dengan tatapan sinisnya.

"Putri?" Bapak mendekat ke arah Putri.

"Pak, maafin Putri. Maafin Putri yang sudah membuat keributan di sini." Putri berbicara dengan air mata yang terus mengalir. Dengan bapak mertua, Putri merasa jika beliau adalah bapak kandungnya sendiri.

"Putri, bapak tau ini bukan salah kamu, tapi bapak mohon, kita bicarakan ini secara kekeluargaan. Bapak mohon," ucap Bapak memohon kepada Putri.

Melihat wajah keriput tanpa daya. Putri pun akhirnya luluh. Mau Bagaimana pun, Angga adalah anak bapak. Bapak yang selalu mendukung dan membela Putri selama ini.

Putri menatap Mico. Berharap jika Mico mau menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

"Kak Mico, Putri mohon, sekali ini saja, kita bicarakan semuanya dengan cara kekeluargaan. Putri juga minta maaf, gara-gara Putri, kak Mico harus terlibat semua ini." Putri tertunduk. Sungguh dia sangat takut untuk menatap mata Mico. Sebab, semua yang terjadi kepada Mico adalah salahnya. Pikir Putri.

"Baiklah, aku akan beri dia kesempatan. Lalu aku harus bagaimana?" tanya Mico dengan nada pelan.

"Kak Mico tolong di sini dulu ya. Putri mohon sama kak Mico, Putri butuh kesaksian Kak dari Mico, kemana seharian ini Putri berada." Mata Putri berkaca-kaca, memohon dengan sayu.

Sebenarnya Mico sangat malas. Dia tidak ingin terlibat lebih jauh. Dia bertahan hanya ingin memenjarakan orang yang sudah semena-mena menuduhnya dan main hakim sendiri kepadanya.

Tetapi, melihat mata dan kesulitan Putri, membuat Mico mau tidak mau harus menolongnya.

"Baiklah, aku akan tetapi tinggal. Aku bicara dulu dengan teman ku," ucap Mico. Ternyata, para polisi itu adalah kawan Mico.

Setelah polisi pergi. Kini semua orang duduk di ruang tamu.

Bahkan kini sudah ada pak RT yang akan ikut untuk menengahi permasalahan rumah tangga Angga dan Putri.

"Jadi, ini bagaimana dek Putri. Bisa tolong dek Putri jelaskan, kemana dek Putri ini seharian pergi tanpa pamit, lalu pulang malam-malam bersama dengan mamas ini?" tanya Pak RT yang mulai mengintrogasi.

"Jadi, kemarin malam aku melihat sendiri dengan mata kepalaku. Aku melihat di jalan, mas Angga dan Fika berboncengan bersama. Mereka sangat mesra, Pak. Aku benar-benar merasa sakit hati, setelah semua pengorbanan ku mencari nafkah untuk keluarga ini, di balas dendam penghianatan suamiku. Jadi, paginya aku pergi tanpa sepengetahuan siapapun. Aku pergi untuk mencari tempat usaha sekaligus untuk tempat tinggal. Awalnya, aku akan bicara baik-baik dengan mas Angga, lalu mengajaknya untuk berpisah dari orang tuanya. Tapi, aku gak percaya kalo mas Angga benar-benar tidak menghargai semua jerih payah aku." Putri menjelaskan semuanya dengan suara yang tertahan, Putri benar-benar merasakan sakit sehingga rasanya tidak sanggup lagi untuk berbicara.

"Saya hanya tidak sengaja lewat. Kebetulan saya juga baru pulang dari kerja. Siang tadi juga, saya sendiri yang mengantarkan sebuah etalase dari pabrik saya. Adik saya yang membelikan etalase untuk temannya ini. Jadi kesimpulannya adalah, Putri adalah sahabat dari adik saya. Saya dan Putri hanya baru bertemu secara tidak sengaja sebanyak dua kali. Jadi bisa di simpulkan, saya tidak terlalu mengenal Putri, jadi tidak ada arah yang mengarahkan kami melakukan hubungan gelap di belakang!" imbuh Mico membuka suara.

Mendengar semua penjelasan Putri. Angga pun langsung tertegun tidak percaya. Jadi, seharian ini istrinya berjuang sendiri untuk membuka usaha, untuk mensejahterakan dan kelangsungan hubungan mereka yang lebih baik.

Angga terlihat bingung tidak tahu harus bagaimana. Dia benar-benar sangat malu kepada istrinya yang sangat malang.

"Angga, kamu jangan terkecoh. Kamu hanya akan di pandang rendah oleh putri. Lebih baik kamu bersama dengan Fika. Dia baik sama kita tanpa pernah mengungkit apapun. Jika kamu ikut dengan Putri, nanti kamu malah cuma jadi babu dia," bisik Anggun memprovokasi Angga.

Angga yang sedikit memiliki pendirian pun terlihat sangat bingung. Antara istri yang dia cintai, juga antara keluarganya yang tidak menyukai Putri.

Putri tahu apa yang sedang di bisikan kakak iparnya kepada suaminya. Terlihat dari pandangan bingung Angga. Putri pun hanya bisa tersenyum kecut.

"Mas Angga, aku akan membantumu untuk menyelesaikan masalah ini, agar semuanya lebih mudah. Jadi, kamu tidak perlu bingung harus memilih siapa, karena aku sendiri merasa tidak pantas untuk di bandingkan dengan mereka. Pengorbanan ku terlalu besar untuk tidak kamu hargai. Jadi, aku memilih untuk berpisah dari mu. Sudah cukup pengorbanan ku, sudah cukup rasa lelahku, sudah cukup sampai di sini."

"Tidak Putri!" sahut Angga tiba-tiba.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu!" lanjutnya dengan mantap.

Deg

Semua orang pun langsung menatap ke arah Angga.

Putri, dia benar-benar tidak tahu cara pikir suaminya itu.

'Apa lagi ini? batin Mico, yang sudah merasa jengah. Dia pikir semuanya akan beres setelah Putri mengatakan ingin bercerai.

...****************...

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

hadeeehh.. drama banget sih Angga!!! palingan dia gk rela kehilangan sumber uangnya selama ini. jd pliss dh Putri.. jgn bodoh.. jgn goyah lg. klo kali ini kmu milih mempertahankan Angga.. kmu akan kehilangan respect dr orang-orang yg sdh tulus membantumu. bengek dh..

2022-08-11

2

Mulaini

Mulaini

Angga plin plan...

2022-08-10

0

Diza Sasmita Mita

Diza Sasmita Mita

cerita the best,tp knpa ngak up2 lagi thour.

2022-07-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!