Di bandingkan dengan tetangga

Jam 8:20 akhirnya Putri kembali ke rumah. Dia melihat bapak mertuanya yang sedang memandikan anaknya, Aurel.

"Assalamualaikum, pak. Loh, mas Angga kemana pak? Kok bapak yang mandiin Aurel?" tanya Putri terkejut.

"Lagi pada ke rumah Fika. Katanya dia bawa oleh-oleh," sahut si bapak yang terlihat sangat senang bisa memandikan sang cucu.

"Ya ampun, sini pak Putri biarin Putri yang mandiin Aurel. Ya Allah, putri rewel gak pak?" tanya Putri merasa tidak enak dengan bapak mertuanya.

"Nggak, Put. Tadi pas bangun bapak kasih minum kopi dua sendok, diam dia langsungan, terus bapak mandiin ini," jelas di bapak.

Putri benar-benar merasa sangat beruntung memiliki bapak mertua yang sangat pengertian. Dia sama seperti bapaknya sendiri. Selain itu, Putri juga merasa sangat bersyukur karena miliki anak yang tidak mudah rewel.

"Aurel udah biar bapak gantiin baju. Bapak masih bisa kok, dulu waktu kecilnya Anggun sana Angga, ya bapak yang mandiin dan gantikan baju," lanjut si bapak.

"Tapi, pak?" Putri bukannya apa, tapi dia benar-benar merasa tidak enak. Bapak mertuanya tidak muda lagi, tapi dia harus memomong anak bayi.

"Udah gak papa, kamu cepetan buat kuenya. Oya, buatin dulu Aurel buburnya, biar bapak yang suapi," ujar si bapak.

"Iya, pak." Putri pun langsung membuatkan bubur untuk anaknya, karena anak sudah berusia 6 bulan, sudah saatnya dia makan sun.

Putri melihat pemandangan yang sangat menyejukkan hati. Inilah alasan besar Putri masih mau berada di rumah mertuanya, karena bapak mertuanya yang sangat baik dan pengertian. Sudah seperti bapak sendiri.

"Pak, ini buburnya Aurel. Putri tinggal buat kue dulu ya, pak. Kalo Putri nangis, panggil Putri."

"Iya."

Si bapak pun dengan telaten menyuapi sang cucu. Sedangkan di sisi lain, istri dan anak-anak sedang sibuk memuji Fika yang sudah membawakan oleh-oleh.

"Ya ampun Fika, ini bagus banget!" Anggun terlihat memutar-mutarkan tubuhnya ketika memakai gaun pesta dengan belahan dada. "Cocok gak sih aku pakai ini!?" lanjutnya meminta pendapat.

"Cocok banget mbak Anggun. Sesuai sama namanya, terlihat sangat Anggun dan menawan. Kelihatan mewah loh mbak." Fika pun memuji dan mendapatkan anggukan dari Angga.

"Benar, mbak. Kalo pas Erpan pulang, mbak Anggun pakai baju itu, pasti mas Erpan seneng!" imbuh Angga.

"Aku memang gak salah, putriku jelas sangat cantik seperti ibunya dulu." Ibunya tak mau kalah menuju Anggun, membuat Anggun semakin merasa akan terbang.

"Sebenarnya, baju-baju ini bekas bos aku. Walaupun bekas, tapi masih bagus-bagus semua, bahkan ada yang belum pernah di pakai. Awalnya aku gak mau, soalnya berat bawa koper banyak-banyak, tapi karena aku ingat ibu sama mbak Anggun, jadi aku bawa semua," jelas Fika.

"Gak salah, orang kaya memang kaya gitu. Gak papa Fik, siapa yang tau kalo ini baju bekas, lagian semuanya keliatan masih baru-baru," sahut Anggun.

"Buat ibu yang mana ini?" tanya ibu yang tidak sabar melihat bagiannya.

"Buk, karena semua baju ini adalah baju-baju seksi, jadi Fika kasih ibu ini aja ya." Fika pun mengeluarkan tas dan juga dompet yang terlihat mahal.

Bahkan, ketika ibu membuka dompet itu, dia melihat ada beberapa lembar uang merah di sana.

"Ya ampun Fika! Ini dalemnya ada uangany!?" Ibu karmi terlihat sumringah.

"Iya buk, itu buat ibu. Karena bapak dan ibu aku udah gak ada, jadi menganggap jika kalian adalah keluarga aku. Lagi pula, dari kecil kalian juga yang ikut mengurus aku."

"Ya Allah, andai ibu punya menantu seperti mu, ibu pasti seneng banget," ucap tanpa sadar jika sampai Putri mendengarnya, dia pasti akan sangat sakit hati.

"Bener, buk. Coba aja Fika ini yang jadi adik ipar ku, pasti aku gak akan memiliki riwayat darah tinggi!" imbuhnya membandingkan Fika dengan Putri.

Angga, dia hanya diam saja kekurangannya membandingkan istrinya dengan Fika.

"Kalian bisa aja. Walaupun kita gak ada hubungan resmi, tetapi aku benar-benar sudah menganggap jika kalian adalah keluarga aku sendiri." Terlihat Fika yang sepertinya telah memenangkan hadiah besar.

"Kamu benar-benar anak yang baik, Fika." Ibu benar-benar tidak bisa menahan untuk terus memuji Fika.

"Angga?" Panggil Fika.

"Iya, Fik!?"

"Kamu gak marah kan?" tanya Fika memastikan, karena mereka telah mengatai Putri di depan Angga.

"Oh, gak papa Fik. Lagian semuanya memang begitu apa adanya," jawab Angga yang benar-benar ikhlas bahkan mendukung ibu dan mbaknya mengatai Putri di depan Fika.

"Kamu pasti sangat tertekan ya? Yang sabar ya Angga." Fika pun terlihat sangat prihatin dengan keadaan Angga yang sepertinya tidak bahagia dengan pernikahannya.

"Gak papa, Fik." Angga pun malah bergaya seolah-olah dia sangat mengenaskan.

"Oya, ini aku ada hadiah satu lagi buat kamu." Fika memberikan sebuah jam tangan.

"Ini buat aku!?" Terlihat mata Angga yang langsung mendelik senang.

"Kamu suka?" tanya Fika.

"Ini cocok banget sama aku. Makasih banyak ya Fika. Kamu baik banget."

"Sama-sama." Fika pun benar-benar telah memenangkan hati keluarga itu.

Ketika mereka akan pulang, Fika meminta Angga untuk tinggal. Karena Fika ingin membicarakan tentang renovasi rumah.

Sesuai dengan pekerjaan Angga, jadi Fika meminta tolong kepada Angga untuk memperbaiki rumahnya yang belum sepenuhnya selesai.

"Pak! Bapak!?" Ibu terlihat tidak sabaran untuk memberikan oleh-oleh yang di belikan Fika.

"Apa to buk teriak-teriak?" tanya Bapak yang tangannya masih menguapi Aurel.

Wajah Anggun dan Ibu pun langsung garang ketika melihat bapak sedang menyuapi Aurel.

"Bapak! Kamu ini mau-mauan sih momong anak ini. Mana ibunya!?" sentak Anggun geram.

Putri yang masih memixer adonan kue pun langsung berhenti ketika dia mendengar ada keributan.

"Kalian ini kenapa sih, datang-datang marah-marah gitu? Ibunya lagi buat kue, lagian memang kenapa kalo bapak momong cucu bapak sendiri?"

"Ini pasti anak kurang ajar itu yang nyuruh bapak! Benar-benar kebangetan ya Putri!" sentak ibu.

"PUTRI...! PUTRI...!" teriak Anggun.

"Ada apa?" tanya Putri yang sudah ada di depan ibu dan kakak ipar.

"Kamu ini gimana sih! Masak bapak kamu suruh menyuapi anak kamu! Kamu pikir bapak ini baby sister kamu apa!" sentak Anggun yang terlihat sangat murka.

Putri pun hanya diam. Dia benar-benar sakit hati sehingga tidak dapat untuk mengucapkan sepatah kata pun.

"Sudah-sudah! Kalian ini kenapa sih sebenarnya? Selalu aja buat Putri susah di rumah kita. Kalian bikin bapak pusing tau gak!" bapak pun berdiri untuk membela Putri.

Owek..

Owek..

Terdengar Aurel yang menangis karena keributan yang di buat oleh Anggun dan ibunya.

"Putri, bawa Aurel ke kamar. Biar bapak yang bicara sama mereka."

"Iya, pak." Putri pun mengambil Aurel dan membawanya ke kamar.

Karena adonan belum selesai, jadi Putri juga membawa adonan itu ke dalam kamar untuk memixer di dalam kamar aja. Untuk di kamar ada colokan listriknya.

Ibu dan Anggun pun akhirnya mendapatkan ceramah habis-habisan oleh bapak.

Selama ini bapak selalu diam dengan sikap mereka yang selalu memusuhi Putri.

.

.

.

.

.

.

.JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN.

KARYA INI MENGADAKAN EVENT.

11 PEMENANG AKAN DI UMUMKAN KETIKA KARYA INI TAMAT.

10 PEMENANG AKAN MENDAPATKAN PULSA SEBESAR 10.000.

DAN JUARA SATU AKAN MENDAPATKAN HADIAH SPESIAL SEBESAR 25.000.

CARANYA..

BERI DUKUNGAN DAN HADIAH KEPADA AUTHOR SEBANYAK-BANYAKNYA 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

baru dikasih oleh2 loh sm Fika.. mereka ber3 sdh membangga-banggakan Fika. memuji setinggi langit. sedangkan Putri.. dia sdh kasih anak, keponakan sekaligus cucu utk Angga, Anggun jg ibunya. tp serasa tdk ada artinya Putri di mata mereka. bner2 sdh ketutup mata & hati.

2022-08-03

2

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

hanya babap mertuanya seorang yg pengertian pd Putri. sebab yg lain mmg gk waras🙃🙃😅😅

2022-08-03

2

Mulaini

Mulaini

Benar tuh bapak sekali2 kasi ceramah sama istri dan anak mu Anggun...

2022-07-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!