"Putri, tolong jelaskan kepada kami. Siapa tau kami bisa bantu?" Sani langsung memeluk Putri. Dia tahu jika sahabatnya kini sedang membutuhkan dukungan.
Setelah Putri menumpahkan air matanya. Hatinya pun mulai sedikit tenang. Putri mengambil nafas dalam-dalam sebelum dia menjelaskan.
"Awalnya aku dapat memahami ketika mas Angga tidak bekerja karena pandemi ini, tetapi lama kelamaan mas Angga, dia jadi hanya mengandalkan aku saja. Semuanya semakin parah ketika kita menjadi satu dengan orang tua mas Angga. Tadinya aku mencoba sabar, karena mau bagaimana pun mereka adalah keluarga mas Angga. Tapi, mas Angga benar-benar kebangetan, dia selingkuh dengan Fika, tetangga kami. Sebenarnya aku sudah melihat mereka malam itu, makannya aku nekat untuk keluar dari rumah itu dan berniat membuka usaha sendiri. Meski aku tidak memiliki modal, tapi aku yakin jika Allah akan memberi aku jalan. Sekarang aku benar-benar bersyukur karena ada kalian disini. Terima kasih." Putri tertunduk menjelaskan segalanya kepada Sani dan Mico.
Sedangkan Ziko, dia mendengar penjelasan Putri dari belakang, masih sambil menggendong Aurel.
Di mata Ziko, ada rasa empati dan simpati yang sangat mendalam. Ada rasa di hatinya yang membuatnya tidak berdaya. Ziko hanya bisa memeluk Putri.
Mereka sangat terharu dengan musibah yang menghampiri Putri. Bagaimana bisa Angga tega membuat Putri menjadi pembantu dan alat untuk mencari uang.
"Ya ampun Putri! Kenapa kamu gak pernah mau curhat sama aku? Ya ampun, aku gak percaya kalo selama ini kamu menjalani hidup yang sangat berat. Putri, aku akan bantu kamu untuk mengurus perceraian mu dengan Angga!" ujar Sani.
"Em, untuk masalah itu aku akan bicarakan lagi dengan mas Angga, apakah benar dia benar-benar ingin menceraikan aku."
"Putri, Angga sendiri yang bicara sama aku, kalo dia mau menceraikan kamu. Kamu gak percaya sama aku!?" tanya Sani.
"Aku percaya Sani, tapi bisa jadi mas Angga masih dalam keadaan emosi. Wajar aja dia marah, karena aku sendiri pergi tidak pamitan dengannya," jawab Putri.
"Kalo sampai kamu balikan lagi sama Angga. Kamu benar-benar bodoh Putri!"
"Aku akan memikirkannya."
Sebenernya Putri benar-benar kecewa dengan suaminya. Tapi Putri mencoba untuk sabar dan membicarakan lagi masalah mereka dengan baik-baik.
Putri tidak pernah menduga, jika pada akhirnya, rumah tangganya bisa sampai di ujung jurang seperti ini.
Singkat cerita, malam ini Putri akhirnya akan pulang kerumah setelah renovasi ruko telah selesai.
Sani dan Ziko sudah pulang dari sore. Sedangkan Mico, usai makan siang, dia langsung kembali ke perusahaannya.
Pukul 9 malam, Putri mencari taksi yang lewat.
Putri ingin memakai ojek online, tetapi handphone sudah mati karena lowbat. Jadi, Putri tidak dapat memesan ojek online melalui handphone.
Setelah sekian lama menunggu di pinggir jalan, Mico yang baru pulang kerja tidak sengaja melihat Putri yang sedang berdiri di pinggir jalan..
Awalnya Mico cuek saja dan melewati Putri begitu saja. Karena bagi Mico, masalah rumah tangga orang bukanlah urusannya.
Tetapi, melihat bayi di gendongan Putri, Mico pun merasa tidak tega. Akhirnya, Mico memundurkan mobilnya.
"Masuklah, aku akan mengantar kamu," ucap Mico tanpa basa-basi.
Putri merasa sedikit kurang nyaman dengan kakak sahabatnya itu. Entah mengapa hawanya selalu tegang jika berada di dekat Mico.
"Em, gak usah kak, aku nunggu taksi aja," sahut Putri.
"Ini sudah malam, taksi sudah jarang lewat. Cepatlah, jangan buang-buang waktu ku!" papar Mico.
Dengan ragu-ragu Putri pun masuk ke dalam mobil.
"Kenapa gak pulang sama Sani?" tanya Mico memecahkan keheningan.
"Sani sama kak Ziko sudah pulang dari sore, kak," jawabnya.
"Harusnya kamu juga pulang sedari sore!"
"Tanggung kak, biar besok sudah bisa mulai buat kue."
Mico pun terdiam ketika mendengar jawaban Putri.
Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka sampai di depan rumah orang tua Angga.
"Kak, terima kasih banyak ya tumpangan."
Mico hanya menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Putri sudah biasa dengan kebisuan Mico. Jadi dia tidak lagi merasa tersinggung dengan kecuekan Mico.
Di dalam rumah, Angga dan keluarganya yang mendengar ada suara mobil berhenti pun bergegas keluar untuk melihat.
Ketika keluar, mata mereka pun mendelik melihat Putri yang pulang dengan seorang Pria.
"PUTRI!" teriak Angga yang berjalan geram ke arah Putri.
PLAK!
Angga pun menampar wajah Putri dengan keras.
"Ahk!" ringis Putri kesakitan. Mico yang melihat itu pun terlihat kaget dan ingin turun dari mobil. Tetapi dia menahan diri untuk saat ini.
"Dasar istri pelac*r!" tukas Angga membara menuduh Putri.
"Mas! Kamu sudah salah paham!" sahut Putri mencoba menjelaskan.
"Halah! Sudah ketahuan masih mengelak, dasar l*nte! Kamu gak malu, pulang malam-malam dengan pria lain. Menjijikan!" imbuh Anggun membuat suasana semakin memanas.
"Adik kamu yang selingkuh, terus kamu malah menuduh aku!?" ucap Putri tidak percaya, jika suami dan keluarganya bersemangat menuduhnya yang tidak-tidak.
"Apa maksud kamu!? Kamu berani menyalahkan adik aku! Adik aku gak bakal selingkuh kalo istrinya tau diri!" Anggun pun semakin mendelik ke arah Putri.
"Apa kamu bilang, setelah semua yang sudah aku lakukan, sekarang kalian lupa!?" Putri berteriak karena sudah tidak tahan lagi.
PLAK!
Anggun menampar Putri dengan kuat. Karena Putri telah berani berteriak kepadanya.
Mico melihat keadaanya semakin memburuk, dia pun keluar dari dalam mobil.
"Putri, kamu tidak papa?" tanya Mico.
"Oh, jadi ini selingkuhan kamu? Seorang supir, HAHAHA!" ucap Anggun menertawai Mico, yang dia kira hanyalah seorang supir.
BRUGH!
Angga dengan tidak sabar langsung meninju wajah Mico.
"DASAR BAJ"NGAN!" sulut Angga.
"Aaa ...Mas Angga, SETOP! Apa yang kamu lakukan, Mas!?" teriak Putri yang sangat ketakutan ketika Angga langsung menunju wajah Mico dengan kuat.
Beberapa tetangga yang mendengar ada keributan pun langsung keluar rumah dan menyaksikan segalanya.
Beberapa ada yang memandang sinis Putri, tetapi ada juga yang menganggap jika sikap Angga dan keluarganya sedikit berlebihan. Karena, sebagian dari mereka juga ada yang tahu tentang hubungan dan kedekatan Angga dengan Fika. Jadi mereka juga tidak dapat menyalahkan Putri.
Di sisi lain. Terlihat Fika yang melihat semua keributan itu dari kaca rumahnya. Fika tersenyum dan tertawa senang.
"Bagus, akhirnya aku bisa mendapatkan Angga. Hahaha, tidak sia-sia perjuangan ku untuk mendapatkan Angga. Pada akhirnya, Putri sendiri yang membawa masalahnya!" gumam Fika, tertawa bahagia di atas kehancuran rumah tangga orang lain.
...****************...
.
.
.
.
.
.
.
.
Dukung terus Author.
Jangan lupa Like, Komen dan juga Vote.
Ikuti terus Ceritanya dan menangkan hadiahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
woaaahhhhh... bner2 keterlaluan Angga & Anggun. siapa yg selingkuh siapa yg menuduh??? pake KDRT pula.. penganiayaan tuhh..bahkan Mico jg terseret2 dituduh jd selingkuhan Putri. kena pukul Angga jg. mantap ini.. sdh gk ada alasan lg buat Putri memikirkan lg ttg kelangsungan hubungan nya dg Angga. gk da lg yg bisa dijadikan alasan kuat utk Putri bertahan dg kebodohannya. gk da lg sandiwara rumahtangga yg melelahkan. akhiri sh semua. langsung minta talak 3 sekalian.
2022-08-11
1
Mulaini
Semangat Mico lindungi Putri dari suaminya yg gak becus...💪💪
2022-08-10
0
Santai Dyah
Sani baik juga tuh mau ngurusin perceraian putri
2022-07-05
0