VIRA (Viki Dan Nara)

VIRA (Viki Dan Nara)

ViRA 01

Tidak ada satupun manusia yang menginginkan jika dirinya sakit. Penyakit yang bahkan tidak ada obatnya. Penyakit yang merupakan aib bagi diriku sendiri dan keluarga.

Tapi sampai detik ini, keluargaku tidak ada yang mengetahui jika aku mengidap penyakit tersebut. Kecuali kedua temanku.

Mereka berdua mengetahuinya sejak kita SMA. Alih-alih meninggalkanku, mereka malah semakin menjagaku. Memberi dukungan. Dan selalu berada di sampingku.

Ella dan Denis. Kedua sahabat sejati yang aku miliki.

Aku memiliki penyakit kelainan sek-sual. Diriku yang seorang lelaki, sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya perempuan cantik dan seksi.

Aku malah bernafsu dan hasratku akan muncul jika melihat lelaki yang sama denganku. Berbadan kekar, mempunyai perut kotak-kotak. Dan pastinya tampan.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Dan di sana aku bertemu dengan seorang lelaki yang juga mengaku memiliki kelainan seperti diriku.

Hubungan kita berjalan hampir satu tahun. Aku selalu memanjakannya dengan berbagai materi yang berlimpah.

Tapi pada kenyataannya, kita bahkan tidak pernah melakukan hubungan layaknya pasangan pada umumnya. Berciuman saja, bahkan kita tidak pernah.

Tapi entah kenapa aku tidak pernah menaruh rasa curiga pada dirinya.

Tapi akhirnya diriku harus kembali ke negara kelahiran ku, dan dia tetap berada di sini. Kami berhubungan jarak jauh. LDR.

Tidak lama kemudian, dia menyusul ku. Dan kita bertemu. Menjalani hari-hari seperti bisa dengannya.

Hingga terjadilah peristiwa yang tidak pernah aku pikirkan dan aku bayangkan sebelumnya.

Suatu hari, temanku Denis, secara tiba-tiba menyekap ku di dalam ruangan apartemen. Mengikat badanku dengan tali yang menjadi satu dengan kursi. Dengan mulut tersumpal kain.

Sementara di depanku, ada sebuah laptop yang menyala. Menampilkan sahabatku, Ella dan Jo. Lelaki yang selama ini menjadi kekasih rahasiaku.

"Itukan,,, Jo dan Ella. Jo bilang sedang sibuk. Makanya tidak bisa bertemu dengan gue. Tapi,,, kenapa,,,, dia bersama Ella. Di dalam apartemen Ella." batin Viki melihat video di depannya.

Ingin sekali Viki berteriak dan bertanya. Tapi apalah daya. Mulutnya masih tersumpal kain. Yang menjadikannya hanya bisa diam.

Di apartemen, Viki melihat dengan sedikit menahan nafas. Rahangnya mengeras sempurna melihat bagaimana Jo menatap Ella dengan penuh damba dan bernafsu.

Berkali-kali Viki menggoyang-goyangkan badan. Dia ingin ikatan di tubuhnya di lepaskan. Tapi sayangnya Denis tidak mengindahkan permintaannya.

Denis mendekat ke arah Viki. "Elo lihat. Ella melakukan semua ini demi elo." bisik Denis. Yang juga sahabat Viki dan Ella.

Viki yang mendengarnya langsung menatap penuh tanya ke arah Denis. "Demi gue." batin Viki penasaran. Ada apa ini sebenarnya.

"Vik,, elo nggak apa-apakan?" tanya Denis, saat Viki mulai diam. Dan tidak berontak lagi, ingin dilepaskan.

Bahkan tatapan datar dan nanar mengarah pada layar di depannya. Di mana di layar menampakkan Ella dan yang lain.

Denis menggoyang pelan tubuh Viki. "Jangan bikin gue takut." ucap Denis karena Viki masih saja diam. Denis segera mengambil kain yang menyumpal di mulut Viki.

"Bawa gue ke sana." ucapnya tanpa ekspresi, bahkan terkesan dingin.

Dilepaskannya ikatan di tubuh Viki. "Tunggu." Denis mencekal lengan Viki, saat Viki bergegas ingin meninggalkan apartemen Ella.

"Kita pergi ke tempat dan tujuan yang sama. Sebaiknya kita pergi ke sana bersama-sama." ucap Denis.

Denis hanya takut jika Viki tidak bisa mengendalikan diri. Dirinya takut jika terjadi sesuatu di jalan saat Viki pergi ke apartemen Ella.

Karena pasti Viki akan menyetir dengan emosi yang meletup-letup. Entah emosi karena kebohongan Jo, atau Ella yang berpura-pura menggoda Jo.

Ketakutan Denis yang lain adalah, apalagi jika Viki sudah sampai apartemen. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan di dilakukannya. Memaki dan marah pada Jo. Atau malah kecewa dengan rencana Ella.

Dengan penuh amarah Viki sampai di apartemen Ella. Tapi sepertinya Ella sudah tidak kaget. Karena dia sudah di beritahu oleh Denis sebelumnya.

Hingga di apartemen, semuanya terkuak.

Jo selama ini mendekatinya. Dan berpura-pura menyukai dirinya. Menjalin hubungan dengannya. Tak lain hanya untuk mengorek informasi mengenai keluarga Ella.

Jo memanfaatkan dirinya untuk memperlancar balas dendamnya pada keluarga Ella.

*********

Dan Viki, di sinilah dirinya sekarang berada. Meratapi nasibnya di pinggir sebuah danau. Tempat di mana dirinya dan dua sahabatnya selalu ke sini saat mereka bertiga bolos sekolah.

Apalagi tempat ini terbilang sepi. Menjadi tempat yang cocok untuknya menyendiri. Viki merenung sendiri. Ingin rasanya dia mengakhiri hidupnya. Tapi pikirannya masih waras.

"Kenapa aku di lahir kan. Hidup ku kacau. Kenapa aku tidak bisa hidup normal seperti yang lainnya. Kenapa." ucapnya lirih, mengingat jika dirinya penyuka sesama.

Seketika ingatannya kembali mengingat satu tahun terakhir. Di mana selalu ada Jo yang menghiasi hidupnya. Tapi ternyata semuanya palsu.

Viki menjambak rambutnya kasar, mengingat betapa bodoh dirinya. Begitu mudah terperangkap tipuan Jo. Hanya karena kata cinta.

Sesungguhnya Viki ingin sekali sembuh. Tapi dia enggan untuk berkonsultasi dengan dokter. Takut jika bertambah lagi orang yang tahu bahwa dirinya penyuka sesama. Takut akan di cibir banyak orang.

Ketakutan Viki, dengan berbagai alasan selalu terlintas di benaknya. Pernah dirinya menonton video perempuan yang sedang menari atau bergoyang erotis tanpa benang sehelaipun.

Nyatanya, dirinya sama sekali tidak bisa memunculkan nafsu birahinya. Dia merasa biasa saja saat melihatnya.

Dan saat dia melihat lelaki macho yang bergaya seksi dengan perut kotak-kotak, juniornya langsung menegang. Ada hasrat menggebu ingin menyentuh, bahkan memilikinya.

Viki memegang kepalanya. "Tidak bisa, hidup gue akan hancur jika terus seperti ini. Tapi bagaimana caranya." gumam Viki.

Viki berdiri. Manik matanya menatap ke depan lurus dan jauh. Hanya hamparan air danau yang dapat dia lihat.

"Siapapun, siapapun. Tolong aku. Aku terlalu capek. Aku ingin hidup normal. Siapapun yang mendengar, tolong aku.....??!!!" teriak Viki hingga air matanya secara tak sadar luruh.

Tubuh Viki merosot. Berjongkok dengan kedua telapak tangan menutupi wajahnya. Terlihat pundaknya bergerak turun naik. Menandakan dirinya sedang menangis.

"Ommm,,, om menangis. Apanya yang tengelam. Apakah kekasih om." oceh seorang gadis di belakang Viki dengan mata sedang mencari sesuatu di danau. Jikalau ada yang mengapung, itulah yang terlintas dalam pikirannya.

"Tidak ada apa-apa. Kenapa tadi teriak minta tolong. Orang aneh." ucapnya. Dia mengira jika ada yang membutuhkan pertolongan. Atau lebih tepatnya, ada yang tenggelam.

Viki mengusap air matanya. Mendongakkan kepala menatap gadis di sampingnya. "Iiihh,, om kenapa menangis?" tanyanya dengan nada menggemaskan. Viki melihat gadis itu berpakaian lusuh. Dengan sebuah karung berada di pundaknya.

"Dari mana dia datang." batin Viki masih menatapnya.

Pemulung. Dia adalah seorang pemulung. Terdengar di telinganya ada orang berteriak minta tolong saat dirinya sedang mengambil sampah plastik di tepi danau. Segera dia berlari dan menemukan sumber suara.

"Om, tidak apa-apakan?"

"Om." gumam Viki merasa aneh, kenapa dia di panggil om oleh gadis di depannya.

"Om." dia melambaikan tangan di depan Viki. Karena Viki hanya diam dan menatapnya.

"Jangan-jangan, dia kerasukan hantu danau." ucapnya ngaco.

"Apa-apaan kamu bocah!!" teriak Viki saat d

gadis di depannya meniup ubun-ubunnya.

"Om, sadar om. Pasti om sedang kerasukan hantu danau." ucapnya dengan wajah polos.

"Kau ini...!" geram Viki.

"Pergi sana. Kau itu hantunya. Bikin mood gue tambah jelek saja." usir Viki pada gadis berpakaian lusuh di depannya.

"Yakin, om menyuruh saya pergi?" tanyanya kembali.

"Om, om, om. Kami pikir saya om kamu. Saya anak tunggal. Tidak punya kakak. Berhenti panggil saya om." ucap Viki kesal. Karena sedari tadi gadis itu memanggilnya dengan sebutan om.

"Lalu saya harus panggil apa?" tanyanya dengan mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Terserah. Peduli amat gue sama elo." acuh Viki.

"Baiklah. Jika begitu saya permisi dulu pak." ucapnya sontak membuat Viki langsung membulatkan matanya tidak percaya karena gadis itu malah memanggilnya dengan sebutan bapak pada dirinya.

"Kamu..." geram Viki.

"Oh iya pak. Sebaiknya bapak hati-hati. Di sini sepi." ucapnya sambil menengok ke kanan dan kiri, memastikan bahwa dia berkata benar.

Ingin sekali Viki membuka mulutnya. Memaki gadis yang ada di depannya. Tapi gadis itu terlebih dulu mengeluarkan suara lagi.

"Dan lagi, hari sudah mulai petang." ucapnya kembali. Karena memang sekarang sudah sore. Bahkan sudah mendekati senja.

Gadis itu bergerak maju ke arah Viki. Membuat Viki sedikit memundurkan badannya. Viki merasa gadis itu sangat aneh. "Jika sudah gelap, biasanya hantu danau akan muncul. Bapak sebaiknya segera pergi." ucapnya lirih dengan tangan sebelah kanan di angkat keatas, dengan ekor mata memandang ke arah danau.

"Permisi pak." pamitnya dengan sedikit menundukkan kepala dan berlalu meninggalkan Viki.

Terpopuler

Comments

kavena ayunda

kavena ayunda

masih menyimak

2022-11-29

2

Tati Aulia

Tati Aulia

baru baca nih selasai baca si elen

2022-10-20

1

Anty Anty

Anty Anty

updatenya brp bab sehari thor???

2022-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 ViRA 01
2 ViRA 02
3 ViRA 03
4 ViRA 04
5 ViRA 05
6 ViRA 06
7 ViRA 07
8 ViRA 08
9 ViRA 09
10 ViRA 10
11 ViRA 11
12 ViRA 12
13 ViRA 13
14 ViRA 14
15 ViRA 15
16 ViRA 16
17 ViRA 17
18 ViRA 18
19 ViRA 19
20 ViRA 20
21 ViRA 21
22 ViRA 22
23 ViRA 23
24 ViRA 24
25 ViRA 25
26 ViRA 26
27 ViRA 27
28 ViRA 28
29 ViRA 29
30 ViRA 30
31 ViRA 31
32 ViRA 32
33 ViRA 33
34 ViRA 34
35 ViRA 35
36 ViRA 36
37 ViRA 37
38 ViRA 38
39 ViRA 39
40 ViRA 40
41 ViRA 41
42 ViRA 42
43 ViRA 43
44 ViRA 44
45 ViRA 45
46 ViRA 46
47 ViRA 47
48 ViRA 48
49 ViRA 49
50 ViRA 50
51 ViRA 51
52 ViRA 52
53 ViRA 53
54 ViRA 54
55 ViRA 55
56 ViRA 56
57 ViRA 57
58 ViRA 58
59 ViRA 59
60 ViRA 60
61 ViRA 61
62 ViRA 62
63 ViRA 63
64 ViRA 64
65 ViRA 65
66 ViRA 66
67 ViRA 67
68 ViRA 68
69 ViRA 69
70 ViRA 70
71 ViRA 71
72 ViRA 72
73 ViRA 73
74 ViRA 74
75 ViRA 75
76 ViRA 76
77 ViRA 77
78 ViRA 78
79 ViRA 79
80 ViRA 80
81 ViRA 81
82 ViRA 82
83 ViRA 83
84 ViRA 84
85 ViRA 85
86 ViRA 86
87 ViRA 87
88 ViRA 88
89 ViRA 89
90 ViRA 90
91 ViRA 91
92 ViRA 92
93 ViRA 93
94 ViRA 94
95 ViRA 95
96 ViRA 96
97 ViRA 97
98 ViRA 98
99 ViRA 99
100 ViRA 100
101 ViRA 101
102 ViRA 102
103 ViRA 103
104 ViRA 104
105 ViRA 105
106 ViRA 106
107 ViRA 107
108 ViRA 108
109 ViRA 109
110 ViRA 110
111 ViRA 111
112 ViRA 112
113 ViRA 113
114 ViRA 114
115 ViRA 115
116 ViRA 116
117 ViRA 117
118 ViRA 118
119 ViRA 119
120 ViRA 120
121 ViRA 121
122 ViRA 122
123 ViRA 123
124 ViRA 124
125 ViRA 125
126 ViRA 126
127 ViRA 127
128 ViRA 128
129 ViRA 129
130 ViRA 130
131 ViRA 131
132 ViRA 132
133 ViRA 133
134 ViRA 134
135 ViRA 135
136 ViRA 136
137 ViRA 137
138 ViRA 138
139 ViRA 139
140 ViRA 140
141 ViRA 141
142 ViRA 142
143 ViKI 143
144 ViRA 144
145 ViRA 145
146 ViRA 146
147 ViRA 147
148 ViRA 148
149 ViRA 149
150 ViRA 150
151 ViRA 151
152 ViRA 152
153 ViRA 153
154 ViRA 154
155 ViRA 155
156 ViRA 156
157 ViRA 157
158 ViRA 158
159 ViRA 159
160 ViRA 160
161 ViRA 161
162 ViRA 162
163 ViRA 163
164 ViRA 164
165 ViRA 165
166 ViRA 166
167 ViRA 167
168 ViRA 168
169 ViRA 169
170 ViRA 170
171 ViRA 171
172 ViRA 172
173 ViRA 173
174 ViRA 174
175 ViRA 175
176 ViRA 176
177 ViRA 177
178 ViRA 178
179 ViRA 179
180 ViRA 180
181 ViRA 181
182 ViRA 182
183 ViRA 183
184 ViRA 184
185 ViRA 185
186 ViRA 186
187 ViRA 187
188 ViRA 188
189 ViRA 189
190 ViRA 190
191 Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192 Part 02. ReSa
193 Part 03. ReSa
194 Part 04. ReSa
195 Part 05. ReSa
196 Part 06. ReSa
197 Part 07. ReSa
198 Part 08. ReSa
199 Part 09. ReSa
200 Part 10. ReSa
201 Part 11. ReSa
202 Part 12. ReSa
203 Part 13. ReSa
204 Part 14. ReSa
205 Part 15. ReSa
Episodes

Updated 205 Episodes

1
ViRA 01
2
ViRA 02
3
ViRA 03
4
ViRA 04
5
ViRA 05
6
ViRA 06
7
ViRA 07
8
ViRA 08
9
ViRA 09
10
ViRA 10
11
ViRA 11
12
ViRA 12
13
ViRA 13
14
ViRA 14
15
ViRA 15
16
ViRA 16
17
ViRA 17
18
ViRA 18
19
ViRA 19
20
ViRA 20
21
ViRA 21
22
ViRA 22
23
ViRA 23
24
ViRA 24
25
ViRA 25
26
ViRA 26
27
ViRA 27
28
ViRA 28
29
ViRA 29
30
ViRA 30
31
ViRA 31
32
ViRA 32
33
ViRA 33
34
ViRA 34
35
ViRA 35
36
ViRA 36
37
ViRA 37
38
ViRA 38
39
ViRA 39
40
ViRA 40
41
ViRA 41
42
ViRA 42
43
ViRA 43
44
ViRA 44
45
ViRA 45
46
ViRA 46
47
ViRA 47
48
ViRA 48
49
ViRA 49
50
ViRA 50
51
ViRA 51
52
ViRA 52
53
ViRA 53
54
ViRA 54
55
ViRA 55
56
ViRA 56
57
ViRA 57
58
ViRA 58
59
ViRA 59
60
ViRA 60
61
ViRA 61
62
ViRA 62
63
ViRA 63
64
ViRA 64
65
ViRA 65
66
ViRA 66
67
ViRA 67
68
ViRA 68
69
ViRA 69
70
ViRA 70
71
ViRA 71
72
ViRA 72
73
ViRA 73
74
ViRA 74
75
ViRA 75
76
ViRA 76
77
ViRA 77
78
ViRA 78
79
ViRA 79
80
ViRA 80
81
ViRA 81
82
ViRA 82
83
ViRA 83
84
ViRA 84
85
ViRA 85
86
ViRA 86
87
ViRA 87
88
ViRA 88
89
ViRA 89
90
ViRA 90
91
ViRA 91
92
ViRA 92
93
ViRA 93
94
ViRA 94
95
ViRA 95
96
ViRA 96
97
ViRA 97
98
ViRA 98
99
ViRA 99
100
ViRA 100
101
ViRA 101
102
ViRA 102
103
ViRA 103
104
ViRA 104
105
ViRA 105
106
ViRA 106
107
ViRA 107
108
ViRA 108
109
ViRA 109
110
ViRA 110
111
ViRA 111
112
ViRA 112
113
ViRA 113
114
ViRA 114
115
ViRA 115
116
ViRA 116
117
ViRA 117
118
ViRA 118
119
ViRA 119
120
ViRA 120
121
ViRA 121
122
ViRA 122
123
ViRA 123
124
ViRA 124
125
ViRA 125
126
ViRA 126
127
ViRA 127
128
ViRA 128
129
ViRA 129
130
ViRA 130
131
ViRA 131
132
ViRA 132
133
ViRA 133
134
ViRA 134
135
ViRA 135
136
ViRA 136
137
ViRA 137
138
ViRA 138
139
ViRA 139
140
ViRA 140
141
ViRA 141
142
ViRA 142
143
ViKI 143
144
ViRA 144
145
ViRA 145
146
ViRA 146
147
ViRA 147
148
ViRA 148
149
ViRA 149
150
ViRA 150
151
ViRA 151
152
ViRA 152
153
ViRA 153
154
ViRA 154
155
ViRA 155
156
ViRA 156
157
ViRA 157
158
ViRA 158
159
ViRA 159
160
ViRA 160
161
ViRA 161
162
ViRA 162
163
ViRA 163
164
ViRA 164
165
ViRA 165
166
ViRA 166
167
ViRA 167
168
ViRA 168
169
ViRA 169
170
ViRA 170
171
ViRA 171
172
ViRA 172
173
ViRA 173
174
ViRA 174
175
ViRA 175
176
ViRA 176
177
ViRA 177
178
ViRA 178
179
ViRA 179
180
ViRA 180
181
ViRA 181
182
ViRA 182
183
ViRA 183
184
ViRA 184
185
ViRA 185
186
ViRA 186
187
ViRA 187
188
ViRA 188
189
ViRA 189
190
ViRA 190
191
Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192
Part 02. ReSa
193
Part 03. ReSa
194
Part 04. ReSa
195
Part 05. ReSa
196
Part 06. ReSa
197
Part 07. ReSa
198
Part 08. ReSa
199
Part 09. ReSa
200
Part 10. ReSa
201
Part 11. ReSa
202
Part 12. ReSa
203
Part 13. ReSa
204
Part 14. ReSa
205
Part 15. ReSa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!