ViRA 12

Viki dan beberapa pebisnis muda berbincang ringan mengenai dunia bisnis. Sambil menunggu acara si mulai.

Tatapan mata Viki berhenti saat ada seorang wanita yang menggendong anak kecil. Dan kemungkinan itu adalah anaknya. "Nara." batin Viki, seketika teringat jika Nara dan adiknya masih berada di apartemennya.

Tanpa berpamitan pada pemilik acara, Viki meninggalkan acara tersebut. Bahkan Viki juga tidak berpamitan pada sahabatnya, Ella.

Karena sahabatnya sedang berada di toilet. Berganti gaun, karena sempat ada kejadian yang mengharuskan Ella mengganti gaunnya.

Dengan kecepatan tinggi, Viki mengendarai mobil menuju apartemen. "Kenapa gue bisa lupa." gumam Viki sembari menyetir mobil.

Tok,, tok,, tok,, Terdengar ketukan pintu beberapa kali.

"Kak, sepertinya ada yang mengetuk pintu." ujar Rini yang sedang melihat televisi. Rini mengambil remote, dan mengecilkan volumenya.

Sejak sore, Rini hanya melihat acara kartun di televisi. Karena Nara sudah tidak sesibuk tadi siang. Sehingga dirinya tidak lagi menjaga Bima.

"Kamu jaga Bima, kakak lihat sebentar." ucap Nara, meninggalkan Bima yang sedang bermain di samping Rini.

"Bang Viki." seketika senyum Nara mengembang saat membuka pintu, melihat siapa yang datang. Dengan reflek Nara memeluk Viki yang masih berdiri di ambang pintu.

"Maaf, abang seharian sibuk." Viki mengelus lembut rambut Nara.

"Maaf." ucap Nara kembali menarik badannya dari Viki.

Viki melangkahkan kakinya masuk, dan Nara menutup pintu. Tangan Nara memegang dadanya, terasa jantungnya berpacu dengan sangat cepat.

"Halo Rini, Bima." sapa Viki.

Bima hanya melihat Viki tanpa bereaksi, karena memang anak balita tersebut belum pernah bertemu dengan Viki.

Berbeda dengan Rini, anak berumur tujuh tahun tersebut langsung berdiri dan mencium telapak tangan Viki.

"Abang kemana, tadi pagi nggak ke sini?" tanya Rini.

"Abang sibuk." jawab Viki, melepas jas di badannya. Dan juga dasi.

"Bang, mau dibuatkan minum apa?" tanya Nara. Pandangan Viki beralih menuju ke arah Bima.

"Cairan infus Bima sudah habis?" bukannya menjawab pertanyaan Nara, Viki malah menanyakan Bima.

"Iya Bang, sejak sore tadi." ucap Nara.

Viki menyugar kasar rambutnya. Mengeluarkan ponsel dari dalam saku dan menghubungi Andrew. "Sebentar lagi dokter kesini." ucap Viki.

"Terimakasih bang."

"Saya mau membersihkan badan dulu." Viki melangkahkan kakinya menuju kamar, tapi seketika dirinya teringat sesuatu yang membuatnya berhenti.

"Apa kalian sudah makan?" tanya Viki.

"Sudah Bang, lauk tadi malam masih banyak. Dan Nara juga masak sedikit." jelas Nara.

Tanpa menjawab, Viki membalikkan badan dan masuk ke dalam kamar. Mata Nara masih melihat ke arah pintu, dimana tubuh Viki menghilang di balik pintu tersebut.

Viki melihat kamarnya terlihat lebih rapi. Viki bisa menebak siapa yang melakukannya.

"Mungkin Bang Viki capek." ucap Nara.

Hati Nara merasakan kecewa saat Viki memilih pergi dan meninggalkannya untuk masuk ke dalam kamar. Ketimbang berbincang dengan dirinya.

"Dimana Viki?" tanya dokter Andrew yang sudah datang untuk mencabut selang infus di tangan Bima.

"Bang Viki berada di dalam kamar, sedang beristirahat." jelas Nara dengan sopan.

Andrew melihat ke arah Nara dengan intens. "Jika dilihat, gadis ini tampak cantik. Hanya perlu sedikit polesan di wajahnya." batin Andre melihat wajah Nara.

Imut dan manis. Dengan bibir tipis berwarna pink asli. Dan juga hidung mancungnya. Tak lupa dengan bola mata Nara yang berwarna sedikit kebiru-biruan.

Nara yang menyadari tatapan Dokter Andrew merasa risih. Segera Nara menyibukkan diri dengan Bima.

"Sudah lama?" suara Viki membuyarkan pikiran Andrew tentang Nara.

"Kita bisa bicara di depan." ajak Viki.

"Bang, Nara buatkan minum." tawar Nara dengan senyum manisnya. Membuat Andrew mengernyitkan dahinya dan tersenyum samar.

Andrew tidak salah lihat. Ada pancaran rasa suka di mata Nara untuk Viki.

"Kopi saja." jawab Viki.

"Sama." ucap Andrew.

Viki dan Andrew duduk di kursi empuk yang berada di ruang tamu. "Bagaimana?" tanya Viki.

"Apanya?"

"Bima?" jelas Viki.

"Lebih baik." jawab Andrew singkat.

"Vik."

"Hemm."

"Gue mau tanya." ucap Andrew, Viki hanya diam dan menatap ke arah Andrew dengan lamat.

"Apa elo ada hubungan dengan Nara?" tanya Andrew. Vikipun langsung menggeleng untuk menjawab pertanyaan tersebut.

"Lantas, kenapa elo berbaik hati mau menampung mereka di sini? Mereka orang asing." ucap Andrew mengingatkan Viki.

Viki menengadahkan kepalanya. "Hanya rasa kemanusiaan. Lebih tepatnya kasihan." ucap Viki tenang.

Tanpa Viki sadari sepasang mata menatap nanar ke arahnya, mendengar penuturan Viki. Nara dengan kedua tangan mungilnya membawa nampan berisi dua cangkir kopi.

Seketika menghentikan langkahnya. Mengatur nafasnya, memejamkan mata sebentar.

"Bang, ini minumnya." Nara menurunkan dua gelas berisi kopi di atas meja.

"Silahkan diminum." segera Nara pergi ke belakang kembali.

"Kelihatannya gadis itu suka sama elo." ungkap Andrew saat Nara sudah tidak berada di antara mereka.

"Ngawur. Dia manggil gue abang. Berarti dia anggap gue seperti kakaknya." sanggah Viki.

"Ckk,, elo kenapa nggak percaya sama gue sih." dengus Andrew.

"Percaya sama elo. Musyrik namanya." celetuk Viki, mendapat lemparkan bantal dari Andrew.

"Gue lihat dia cantik. Ya,, poles dikitlah."

"Adik gue memang cantik." ujar Viki menyesap kopi di dalam cangkir tersebut.

"Tidak buruk." batin Viki menikmati rasa kopi yang baru saja di buat oleh Nara.

"Seandainya dia beneran suka sama elo. Gimana?" tanya Andrew masih merasa penasaran.

"Tidak akan pernah terjadi." ujar Viki.

"Apa jangan-jangan elo..." Andrew memandang Viki dengan tatapan aneh. Dan Viki tahu persis apa yang ada di dalam otak sang dokter.

"Jangan berpikiran mesum. Brengsek." umpat Viki.

"Wajar gue berpikir seperti itu." tegas Andrew.

"Gue bukan elo. Dokter cabul." sindir Viki.

Di belakang, Nara menangis. Entah mengapa hatinya merasa sakit saat mendengar Viki menerima mereka disini karena rasa kasihan semata.

"Sebenarnya ada apa denganku?" tanya Nara lirih pada dirinya sendiri.

"Kenapa tiba-tiba dada ini sesak." Nara menyalakan air di wastafel. Mencuci piring yang hanya satu biji.

"Dan kenapa aku menangis." ucap Nara, dengan telapak tangannya, Nara menyiramkan air ke wajahnya.

"Nara, apa yang kamu tangisi." keluhnya pada diri sendiri.

Nara menyukai Viki. Dirinya menyimpan perasaan cinta pada Viki. Perasaan seorang perempuan pada lelaki dewasa.

Tapi Nara tidak menyadarinya. Atau lebih tepatnya, Nara tidak tahu apa yang dirinya rasakan. Karena selama ini, Nara belum pernah merasakan perasan seperti ini.

Apalagi Nara juga tidak pernah berinteraksi dengan lawan jenis. Dirinya merasa takut, jika seorang lelaki mendekatinya. Apalagi Nara banyak melihat korban pemerkosaan di sekitarnya.

Menjadikan Nara menjauh sejauh mungkin dengan makhluk berjenis kelamin lelaki. Tapi entah dengan Viki, dirinya merasa nyaman dan senang bila berada di dekat Viki.

Terpopuler

Comments

FLA

FLA

disini mengandung bawang ya, si Ella bikin tegang disini nangis haiss...

2022-06-26

2

Ceethra DeeNa

Ceethra DeeNa

Nara... Semoga Rasa Sukamu BeRbaLas ...

2022-06-26

3

lihat semua
Episodes
1 ViRA 01
2 ViRA 02
3 ViRA 03
4 ViRA 04
5 ViRA 05
6 ViRA 06
7 ViRA 07
8 ViRA 08
9 ViRA 09
10 ViRA 10
11 ViRA 11
12 ViRA 12
13 ViRA 13
14 ViRA 14
15 ViRA 15
16 ViRA 16
17 ViRA 17
18 ViRA 18
19 ViRA 19
20 ViRA 20
21 ViRA 21
22 ViRA 22
23 ViRA 23
24 ViRA 24
25 ViRA 25
26 ViRA 26
27 ViRA 27
28 ViRA 28
29 ViRA 29
30 ViRA 30
31 ViRA 31
32 ViRA 32
33 ViRA 33
34 ViRA 34
35 ViRA 35
36 ViRA 36
37 ViRA 37
38 ViRA 38
39 ViRA 39
40 ViRA 40
41 ViRA 41
42 ViRA 42
43 ViRA 43
44 ViRA 44
45 ViRA 45
46 ViRA 46
47 ViRA 47
48 ViRA 48
49 ViRA 49
50 ViRA 50
51 ViRA 51
52 ViRA 52
53 ViRA 53
54 ViRA 54
55 ViRA 55
56 ViRA 56
57 ViRA 57
58 ViRA 58
59 ViRA 59
60 ViRA 60
61 ViRA 61
62 ViRA 62
63 ViRA 63
64 ViRA 64
65 ViRA 65
66 ViRA 66
67 ViRA 67
68 ViRA 68
69 ViRA 69
70 ViRA 70
71 ViRA 71
72 ViRA 72
73 ViRA 73
74 ViRA 74
75 ViRA 75
76 ViRA 76
77 ViRA 77
78 ViRA 78
79 ViRA 79
80 ViRA 80
81 ViRA 81
82 ViRA 82
83 ViRA 83
84 ViRA 84
85 ViRA 85
86 ViRA 86
87 ViRA 87
88 ViRA 88
89 ViRA 89
90 ViRA 90
91 ViRA 91
92 ViRA 92
93 ViRA 93
94 ViRA 94
95 ViRA 95
96 ViRA 96
97 ViRA 97
98 ViRA 98
99 ViRA 99
100 ViRA 100
101 ViRA 101
102 ViRA 102
103 ViRA 103
104 ViRA 104
105 ViRA 105
106 ViRA 106
107 ViRA 107
108 ViRA 108
109 ViRA 109
110 ViRA 110
111 ViRA 111
112 ViRA 112
113 ViRA 113
114 ViRA 114
115 ViRA 115
116 ViRA 116
117 ViRA 117
118 ViRA 118
119 ViRA 119
120 ViRA 120
121 ViRA 121
122 ViRA 122
123 ViRA 123
124 ViRA 124
125 ViRA 125
126 ViRA 126
127 ViRA 127
128 ViRA 128
129 ViRA 129
130 ViRA 130
131 ViRA 131
132 ViRA 132
133 ViRA 133
134 ViRA 134
135 ViRA 135
136 ViRA 136
137 ViRA 137
138 ViRA 138
139 ViRA 139
140 ViRA 140
141 ViRA 141
142 ViRA 142
143 ViKI 143
144 ViRA 144
145 ViRA 145
146 ViRA 146
147 ViRA 147
148 ViRA 148
149 ViRA 149
150 ViRA 150
151 ViRA 151
152 ViRA 152
153 ViRA 153
154 ViRA 154
155 ViRA 155
156 ViRA 156
157 ViRA 157
158 ViRA 158
159 ViRA 159
160 ViRA 160
161 ViRA 161
162 ViRA 162
163 ViRA 163
164 ViRA 164
165 ViRA 165
166 ViRA 166
167 ViRA 167
168 ViRA 168
169 ViRA 169
170 ViRA 170
171 ViRA 171
172 ViRA 172
173 ViRA 173
174 ViRA 174
175 ViRA 175
176 ViRA 176
177 ViRA 177
178 ViRA 178
179 ViRA 179
180 ViRA 180
181 ViRA 181
182 ViRA 182
183 ViRA 183
184 ViRA 184
185 ViRA 185
186 ViRA 186
187 ViRA 187
188 ViRA 188
189 ViRA 189
190 ViRA 190
191 Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192 Part 02. ReSa
193 Part 03. ReSa
194 Part 04. ReSa
195 Part 05. ReSa
196 Part 06. ReSa
197 Part 07. ReSa
198 Part 08. ReSa
199 Part 09. ReSa
200 Part 10. ReSa
201 Part 11. ReSa
202 Part 12. ReSa
203 Part 13. ReSa
204 Part 14. ReSa
205 Part 15. ReSa
Episodes

Updated 205 Episodes

1
ViRA 01
2
ViRA 02
3
ViRA 03
4
ViRA 04
5
ViRA 05
6
ViRA 06
7
ViRA 07
8
ViRA 08
9
ViRA 09
10
ViRA 10
11
ViRA 11
12
ViRA 12
13
ViRA 13
14
ViRA 14
15
ViRA 15
16
ViRA 16
17
ViRA 17
18
ViRA 18
19
ViRA 19
20
ViRA 20
21
ViRA 21
22
ViRA 22
23
ViRA 23
24
ViRA 24
25
ViRA 25
26
ViRA 26
27
ViRA 27
28
ViRA 28
29
ViRA 29
30
ViRA 30
31
ViRA 31
32
ViRA 32
33
ViRA 33
34
ViRA 34
35
ViRA 35
36
ViRA 36
37
ViRA 37
38
ViRA 38
39
ViRA 39
40
ViRA 40
41
ViRA 41
42
ViRA 42
43
ViRA 43
44
ViRA 44
45
ViRA 45
46
ViRA 46
47
ViRA 47
48
ViRA 48
49
ViRA 49
50
ViRA 50
51
ViRA 51
52
ViRA 52
53
ViRA 53
54
ViRA 54
55
ViRA 55
56
ViRA 56
57
ViRA 57
58
ViRA 58
59
ViRA 59
60
ViRA 60
61
ViRA 61
62
ViRA 62
63
ViRA 63
64
ViRA 64
65
ViRA 65
66
ViRA 66
67
ViRA 67
68
ViRA 68
69
ViRA 69
70
ViRA 70
71
ViRA 71
72
ViRA 72
73
ViRA 73
74
ViRA 74
75
ViRA 75
76
ViRA 76
77
ViRA 77
78
ViRA 78
79
ViRA 79
80
ViRA 80
81
ViRA 81
82
ViRA 82
83
ViRA 83
84
ViRA 84
85
ViRA 85
86
ViRA 86
87
ViRA 87
88
ViRA 88
89
ViRA 89
90
ViRA 90
91
ViRA 91
92
ViRA 92
93
ViRA 93
94
ViRA 94
95
ViRA 95
96
ViRA 96
97
ViRA 97
98
ViRA 98
99
ViRA 99
100
ViRA 100
101
ViRA 101
102
ViRA 102
103
ViRA 103
104
ViRA 104
105
ViRA 105
106
ViRA 106
107
ViRA 107
108
ViRA 108
109
ViRA 109
110
ViRA 110
111
ViRA 111
112
ViRA 112
113
ViRA 113
114
ViRA 114
115
ViRA 115
116
ViRA 116
117
ViRA 117
118
ViRA 118
119
ViRA 119
120
ViRA 120
121
ViRA 121
122
ViRA 122
123
ViRA 123
124
ViRA 124
125
ViRA 125
126
ViRA 126
127
ViRA 127
128
ViRA 128
129
ViRA 129
130
ViRA 130
131
ViRA 131
132
ViRA 132
133
ViRA 133
134
ViRA 134
135
ViRA 135
136
ViRA 136
137
ViRA 137
138
ViRA 138
139
ViRA 139
140
ViRA 140
141
ViRA 141
142
ViRA 142
143
ViKI 143
144
ViRA 144
145
ViRA 145
146
ViRA 146
147
ViRA 147
148
ViRA 148
149
ViRA 149
150
ViRA 150
151
ViRA 151
152
ViRA 152
153
ViRA 153
154
ViRA 154
155
ViRA 155
156
ViRA 156
157
ViRA 157
158
ViRA 158
159
ViRA 159
160
ViRA 160
161
ViRA 161
162
ViRA 162
163
ViRA 163
164
ViRA 164
165
ViRA 165
166
ViRA 166
167
ViRA 167
168
ViRA 168
169
ViRA 169
170
ViRA 170
171
ViRA 171
172
ViRA 172
173
ViRA 173
174
ViRA 174
175
ViRA 175
176
ViRA 176
177
ViRA 177
178
ViRA 178
179
ViRA 179
180
ViRA 180
181
ViRA 181
182
ViRA 182
183
ViRA 183
184
ViRA 184
185
ViRA 185
186
ViRA 186
187
ViRA 187
188
ViRA 188
189
ViRA 189
190
ViRA 190
191
Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192
Part 02. ReSa
193
Part 03. ReSa
194
Part 04. ReSa
195
Part 05. ReSa
196
Part 06. ReSa
197
Part 07. ReSa
198
Part 08. ReSa
199
Part 09. ReSa
200
Part 10. ReSa
201
Part 11. ReSa
202
Part 12. ReSa
203
Part 13. ReSa
204
Part 14. ReSa
205
Part 15. ReSa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!