ViRA 02

Viki menatap badan gadis itu, semakin lama semakin menjauh. Hingga dia berbelok ke arah lain. Membuat Viki tak lagi bisa melihatnya.

Segera Viki mengambil ponselnya. Menyalakan kamera. Melihat wajahnya dari kamera ponsel. "Padahal gue ganteng. Bocah tengik." umpatnya teringat saat gadis tadi memanggilnya om. Dan beralih memanggilnya bapak.

Viki meraba-raba wajahnya. "Memang gue bapak-bapak apa. Gue saja belum menikah." ujarnya kembali memasukkan ponsel ke dalam saku celananya.

"Menikah." gumam Viki teringat kembali akan keadaan dirinya. "Memang perempuan mana yang mau menikah dengan lelaki seperti diriku." Viki kembali duduk di batu yang sempat dia duduki.

"Lelaki yang tidak bisa memuaskan pasangan di atas ranjang." keluhnya.

Kembali Viki menatap lurus ke arah danau. "Eh..." Viki teringat perkataan gadis barusan.

"Serius apa tidak sih." ucap Viki dengan pandangan ke sekitarnya.

JIKA SUDAH GELAP, BIASANYA HANTU DANAU AKAN MUNCUL.

"Masa iya, di sini ada hantu. Yang benar saja." ucap Viki dengan pandangan terarah ke danau.

"Pasti bocah tengil itu menakut-nakutiku." batin Viki.

Entah mengapa pikiran Viki jadi tak karuan. Ada perasaan takut pada dirinya. "Bocah sialan. Awas saja kalau bertemu lagi." Viki segera meninggalkan tempat itu. Gara-gara gadis tersebut, buku kuduk Viki terasa meremang

Tujuan Viki bukan apartemen. Melainkan rumah kedua orang tuanya.

"Mbok, Mama sama Papa di mana?" tanya Viki pada seorang perempuan berumur yang bekerja di rumah kedua orang tuanya. Mbok sudah bekerja dari Viki masih kecil hingga sekarang.

"Nyonya pergi menemani Tuan, Den." jelasnya.

"Kemana?"

"Katanya Tuan ada pekerjaan di luar kota. Dan Nyonya menemani Tuan." imbuhnya.

Viki hanya manggut-manggut, dan berjalan menuju kamar. Merebahkan badannya. Meski belum membersihkan diri.

tok,,tok,,tok,,

"Masuk, tidak di kunci." teriak Viki masih berada di posisi yang sama.

"Mandi dulu Den. Jangan tidur. Pamali tidur mau maghrib." ucap Mbok mengingatkan Viki.

Viki menghela nafas. Bangun dari tidurnya dan segera membersihkan badan.

Setelah kejadian tersebut, Viki nampak enggan beraktifitas. Bahkan urusan kantor dia serahkan pada Rey, sang asisten. Dirinya beralasan sedang tidak enak badan.

Mustahil jika dirinya berkata jujur pada Rey. Jika Viki sedang mengalami patah hati. Karena selama ini Rey belum pernah melihat Viki menggandeng tangan seorang perempuan. Kecuali Ella.

Dan jika Rey tahu kondisi sebenarnya, bisa-bisa Rey akan hengkang dari posisinya menjadi asistennya. Lantaran merasa terancam.

Dan Rey, sebenarnya dia ragu jika Bossnya sedang sakit. Tapi mau tidak mau dirinya menjalankan perintah atasannya tersebut. Karena biar bagaimanapun juga dia di bayar untuk bekerja.

Pagi hari, Viki sudah di kejutkan dengan kedatangan sahabatnya, Ella. Yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar miliknya. Tanpa mengetuk pintu.

"Ellll...." Viki bangun dan membalikkan tubuh Ella.

"Elo mau bunuh gue." seru Viki dengan wajah kesalnya, saat Ella menaruh bantal di wajah Viki. Kekesalan Viki ditanggapi tawa oleh Ella.

Ella berada di bawah tubuh Viki. Dengan kedua tangan di pegang ke atas kepala oleh Viki. "Elo sih, cuekin gue." Ella cemberut dan memasang raut wajah bete.

"Ngapain ke sini?" tanya Viki.

"Gue takut elo bunuh diri." celetuk Ella.

"Ngaco." timpalnya.

"Elo cantik Ell. Tubuh Elo juga bagus." Ella spontan melepaskan cekalan tangan Viki dan menaruhnya di depan dada.

Viki masih duduk di atas paha Ella. Tak beringsut sedikitpun. "Tapi kenapa gue sama sekali nggak ada getaran apa-apa ya Ell." Viki menundukkan kepala.

"Vik." ucap Ella lirih. Viki beralih dari paha Ella. Duduk di samping Ella.

"Kita kan teman. Mana mungkin elo tertarik sama gue." ucap Ella menghibur Viki.

"Elo nggak usah menghibur gue Ell." ujar Viki.

"Sini." Ella membawa Viki tidur di sampingnya. Mereka tidur dengan posisi miring saling berhadapan.

"Elo pasti sembuh. Pasti ada jalan. Dan ada waktunya. Elo harus yakin. Dan gue, gue akan selalu membantu. Dan berada di samping elo. Kapanpun. Apapun keadaan elo. Gue akan selalu mendukung elo." Ella mengelus pipi Viki.

Viki merangsek ke depan. Memeluk erat tubuh Ella. Terdengar suara tangis dari bibir Viki.

"Beruntung Vano nggak ikut. Yang ada malah keadaan makin runyam." batin Ella.

"Coba saja jika Vano melihat. Pasti akan terjadi perang." batin Ella.

Berdua di atas ranjang. Tidur dan berpelukan. Pasti Vano akan cemburu, meskipun dia tahu bahwa Viki penyuka sesama. Dia tetap tidak akan rela Ella di sentuh lelaki lain.

"Sudah. Cengeng." ejek Ella melepaskan pelukan Viki. "Gue pengap Vik." ujar Ella.

"Kalau gue normal, gue pasti akan jadi pacar elo ya Ell."

"Ngaco." Ella menoyor kepala Viki. "Gue nggak suka sama elo." Viki tertawa mendengar perkataan Ella.

"Dan hebatnya elo Ell. Bisa bertahan sampai sekarang. Dengan satu lelaki." ucap Viki memuji sahabatnya.

"Bukankah kita semua memang hebat. Denis, sebelum dengan Hana. Dia juga mempunyai seorang mantan. Dan kekasihnya, yang bodoh itu meninggalkannya demi lelaki lain. Benar-benar brengsek." Ella teringat kenangan saat kekasih Denis meninggalkan Denis hanya karena seorang lelaki.

"Dan elo. Bukankah elo juga setia. Gue yakin, jika elo sembuh. Elo sama seperti kita. Tidak pernah mempermainkan kata cinta." ucap Ella menghibur Viki.

"Do'akan Ell. Do'akan gue sembuh. Supaya gue bisa merasakan apa yang elo dan Denis rasakan." Viki menatap Ella dengan senyum, tapi jelas tergambar raut wajah sedih di balik senyumannya.

"Gue akan cari cara. Elo tenang saja." ucap Ella tersenyum.

"Elo harus semangat. Laki-laki kok cengeng. Lagi pula masih ada gue dan Denis. Dan juga kedua orang tua kamu."

"Semangat." seru Ella tersenyum.

"Terimakasih." Viko memeluk erat tubuh sahabatnya tersebut.

"Denis nggak bisa datang. Dia ada pekerjaan." Ella menepuk pelan bahu Viki.

"Iya." sahut Viki.

Dan haro berikutnya Viki melakukan aktifitas seperti biasa. Dirinya tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan.

Tak lupa, Viki menjual apartemen miliknya. Dirinya benar-benar ingin mengubur kenangan tentang masa lalunya bersama sang kekasih.

"Benar Vik? Kamu nggak lagi nge-prank mama kan?" tanya Nyonya Rahma pada sang anak, saat Viki bilang ingin tinggal bersama mereka. Di rumah ini.

"Mama nggak senang, Viki tinggal di sini?" tanya Viki.

"Bukannya nggak senang. Senang banget." ucap Nyonya Rahma senang. Lantaran selama ini putra semata wayangnya tidak mau tinggal bersama mereka setelah lulus SMA. Viki beralasan ingin mandiri.

"Syukur deh. Kalau kamu mau tinggal bersama kita." ucap Tuan Hendra. Papa Viki dengan santai.

"Setidaknya papa punya teman." imbuhnya, Tuan Hendra melepas kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Dan melipat koran yang sedang beliau baca di atas meja depannya.

"Memang selama ini papa tidak punya teman. Kan ada mama." kata Viki.

Tuan Hendra berdiri dari duduknya. Melihat ke arah Viki dan istrinya bergantian. "Teman jika mama mu sedang bad mood."

Segera Tuan Hendra melangkahkan kaki dan meninggalkan ruang santai. "Papaaaa.....apa maksudnya." teriak sang mama, menyusul suaminya.

Spontan Viki menutup telinganya menggunakan kedua telapak tangannya. "Huhhh,,, berapa oktaf tadi." gumam Viki.

Terpopuler

Comments

Tati Aulia

Tati Aulia

next

2022-10-20

1

FLA

FLA

petualangan di mulai bang vik..

2022-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 ViRA 01
2 ViRA 02
3 ViRA 03
4 ViRA 04
5 ViRA 05
6 ViRA 06
7 ViRA 07
8 ViRA 08
9 ViRA 09
10 ViRA 10
11 ViRA 11
12 ViRA 12
13 ViRA 13
14 ViRA 14
15 ViRA 15
16 ViRA 16
17 ViRA 17
18 ViRA 18
19 ViRA 19
20 ViRA 20
21 ViRA 21
22 ViRA 22
23 ViRA 23
24 ViRA 24
25 ViRA 25
26 ViRA 26
27 ViRA 27
28 ViRA 28
29 ViRA 29
30 ViRA 30
31 ViRA 31
32 ViRA 32
33 ViRA 33
34 ViRA 34
35 ViRA 35
36 ViRA 36
37 ViRA 37
38 ViRA 38
39 ViRA 39
40 ViRA 40
41 ViRA 41
42 ViRA 42
43 ViRA 43
44 ViRA 44
45 ViRA 45
46 ViRA 46
47 ViRA 47
48 ViRA 48
49 ViRA 49
50 ViRA 50
51 ViRA 51
52 ViRA 52
53 ViRA 53
54 ViRA 54
55 ViRA 55
56 ViRA 56
57 ViRA 57
58 ViRA 58
59 ViRA 59
60 ViRA 60
61 ViRA 61
62 ViRA 62
63 ViRA 63
64 ViRA 64
65 ViRA 65
66 ViRA 66
67 ViRA 67
68 ViRA 68
69 ViRA 69
70 ViRA 70
71 ViRA 71
72 ViRA 72
73 ViRA 73
74 ViRA 74
75 ViRA 75
76 ViRA 76
77 ViRA 77
78 ViRA 78
79 ViRA 79
80 ViRA 80
81 ViRA 81
82 ViRA 82
83 ViRA 83
84 ViRA 84
85 ViRA 85
86 ViRA 86
87 ViRA 87
88 ViRA 88
89 ViRA 89
90 ViRA 90
91 ViRA 91
92 ViRA 92
93 ViRA 93
94 ViRA 94
95 ViRA 95
96 ViRA 96
97 ViRA 97
98 ViRA 98
99 ViRA 99
100 ViRA 100
101 ViRA 101
102 ViRA 102
103 ViRA 103
104 ViRA 104
105 ViRA 105
106 ViRA 106
107 ViRA 107
108 ViRA 108
109 ViRA 109
110 ViRA 110
111 ViRA 111
112 ViRA 112
113 ViRA 113
114 ViRA 114
115 ViRA 115
116 ViRA 116
117 ViRA 117
118 ViRA 118
119 ViRA 119
120 ViRA 120
121 ViRA 121
122 ViRA 122
123 ViRA 123
124 ViRA 124
125 ViRA 125
126 ViRA 126
127 ViRA 127
128 ViRA 128
129 ViRA 129
130 ViRA 130
131 ViRA 131
132 ViRA 132
133 ViRA 133
134 ViRA 134
135 ViRA 135
136 ViRA 136
137 ViRA 137
138 ViRA 138
139 ViRA 139
140 ViRA 140
141 ViRA 141
142 ViRA 142
143 ViKI 143
144 ViRA 144
145 ViRA 145
146 ViRA 146
147 ViRA 147
148 ViRA 148
149 ViRA 149
150 ViRA 150
151 ViRA 151
152 ViRA 152
153 ViRA 153
154 ViRA 154
155 ViRA 155
156 ViRA 156
157 ViRA 157
158 ViRA 158
159 ViRA 159
160 ViRA 160
161 ViRA 161
162 ViRA 162
163 ViRA 163
164 ViRA 164
165 ViRA 165
166 ViRA 166
167 ViRA 167
168 ViRA 168
169 ViRA 169
170 ViRA 170
171 ViRA 171
172 ViRA 172
173 ViRA 173
174 ViRA 174
175 ViRA 175
176 ViRA 176
177 ViRA 177
178 ViRA 178
179 ViRA 179
180 ViRA 180
181 ViRA 181
182 ViRA 182
183 ViRA 183
184 ViRA 184
185 ViRA 185
186 ViRA 186
187 ViRA 187
188 ViRA 188
189 ViRA 189
190 ViRA 190
191 Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192 Part 02. ReSa
193 Part 03. ReSa
194 Part 04. ReSa
195 Part 05. ReSa
196 Part 06. ReSa
197 Part 07. ReSa
198 Part 08. ReSa
199 Part 09. ReSa
200 Part 10. ReSa
201 Part 11. ReSa
202 Part 12. ReSa
203 Part 13. ReSa
204 Part 14. ReSa
205 Part 15. ReSa
Episodes

Updated 205 Episodes

1
ViRA 01
2
ViRA 02
3
ViRA 03
4
ViRA 04
5
ViRA 05
6
ViRA 06
7
ViRA 07
8
ViRA 08
9
ViRA 09
10
ViRA 10
11
ViRA 11
12
ViRA 12
13
ViRA 13
14
ViRA 14
15
ViRA 15
16
ViRA 16
17
ViRA 17
18
ViRA 18
19
ViRA 19
20
ViRA 20
21
ViRA 21
22
ViRA 22
23
ViRA 23
24
ViRA 24
25
ViRA 25
26
ViRA 26
27
ViRA 27
28
ViRA 28
29
ViRA 29
30
ViRA 30
31
ViRA 31
32
ViRA 32
33
ViRA 33
34
ViRA 34
35
ViRA 35
36
ViRA 36
37
ViRA 37
38
ViRA 38
39
ViRA 39
40
ViRA 40
41
ViRA 41
42
ViRA 42
43
ViRA 43
44
ViRA 44
45
ViRA 45
46
ViRA 46
47
ViRA 47
48
ViRA 48
49
ViRA 49
50
ViRA 50
51
ViRA 51
52
ViRA 52
53
ViRA 53
54
ViRA 54
55
ViRA 55
56
ViRA 56
57
ViRA 57
58
ViRA 58
59
ViRA 59
60
ViRA 60
61
ViRA 61
62
ViRA 62
63
ViRA 63
64
ViRA 64
65
ViRA 65
66
ViRA 66
67
ViRA 67
68
ViRA 68
69
ViRA 69
70
ViRA 70
71
ViRA 71
72
ViRA 72
73
ViRA 73
74
ViRA 74
75
ViRA 75
76
ViRA 76
77
ViRA 77
78
ViRA 78
79
ViRA 79
80
ViRA 80
81
ViRA 81
82
ViRA 82
83
ViRA 83
84
ViRA 84
85
ViRA 85
86
ViRA 86
87
ViRA 87
88
ViRA 88
89
ViRA 89
90
ViRA 90
91
ViRA 91
92
ViRA 92
93
ViRA 93
94
ViRA 94
95
ViRA 95
96
ViRA 96
97
ViRA 97
98
ViRA 98
99
ViRA 99
100
ViRA 100
101
ViRA 101
102
ViRA 102
103
ViRA 103
104
ViRA 104
105
ViRA 105
106
ViRA 106
107
ViRA 107
108
ViRA 108
109
ViRA 109
110
ViRA 110
111
ViRA 111
112
ViRA 112
113
ViRA 113
114
ViRA 114
115
ViRA 115
116
ViRA 116
117
ViRA 117
118
ViRA 118
119
ViRA 119
120
ViRA 120
121
ViRA 121
122
ViRA 122
123
ViRA 123
124
ViRA 124
125
ViRA 125
126
ViRA 126
127
ViRA 127
128
ViRA 128
129
ViRA 129
130
ViRA 130
131
ViRA 131
132
ViRA 132
133
ViRA 133
134
ViRA 134
135
ViRA 135
136
ViRA 136
137
ViRA 137
138
ViRA 138
139
ViRA 139
140
ViRA 140
141
ViRA 141
142
ViRA 142
143
ViKI 143
144
ViRA 144
145
ViRA 145
146
ViRA 146
147
ViRA 147
148
ViRA 148
149
ViRA 149
150
ViRA 150
151
ViRA 151
152
ViRA 152
153
ViRA 153
154
ViRA 154
155
ViRA 155
156
ViRA 156
157
ViRA 157
158
ViRA 158
159
ViRA 159
160
ViRA 160
161
ViRA 161
162
ViRA 162
163
ViRA 163
164
ViRA 164
165
ViRA 165
166
ViRA 166
167
ViRA 167
168
ViRA 168
169
ViRA 169
170
ViRA 170
171
ViRA 171
172
ViRA 172
173
ViRA 173
174
ViRA 174
175
ViRA 175
176
ViRA 176
177
ViRA 177
178
ViRA 178
179
ViRA 179
180
ViRA 180
181
ViRA 181
182
ViRA 182
183
ViRA 183
184
ViRA 184
185
ViRA 185
186
ViRA 186
187
ViRA 187
188
ViRA 188
189
ViRA 189
190
ViRA 190
191
Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192
Part 02. ReSa
193
Part 03. ReSa
194
Part 04. ReSa
195
Part 05. ReSa
196
Part 06. ReSa
197
Part 07. ReSa
198
Part 08. ReSa
199
Part 09. ReSa
200
Part 10. ReSa
201
Part 11. ReSa
202
Part 12. ReSa
203
Part 13. ReSa
204
Part 14. ReSa
205
Part 15. ReSa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!