ViRA 10

Nara melangkahkan kaki ke dapur. Melihat kantong kresek hitam di atas meja. "Apa ini?" dengan hati-hati Nara membukanya.

Nara tersenyum melihatnya. Ternyata ada berbagai macam makanan cepat saji di dalamnya. Dan juga camilan. Serta obat untuk Bima. Dengan segera Nara menaruhnya ke dalam kulkas.

"Sayang, sudah selesai?" tanya Nara pada sang adik.

"Sudah kak." Rini turun dari kursi yang dia duduki. Mencuci tangannya di wastafel. Setelah itu membantu kakaknya untuk membersihkan meja makan.

"Kamu bersihkan ini ya. Kakak mau menaruh ini di kulkas." ucap Nara dengan kedua tangan membawa lauk pauk yang masih banyak ke dapur.

"Besok bisa di panasi lagi. Buat sarapan." gumam Nara.

"Kakak sudah selesai." ucap Rini.

"Pintar." Nara memuji sang adik yang sudah membersihkan meja makan.

"Rini, bantu kaka. Kita pindahkan Bima. Kamu pegang infusnya ya." pinta Nara. Tanpa banyak bicara, Rini membantu sang kakak.

Dengan pelan, Nara menggendong Bima. Membawa Bima ke kamar belakang. "Kita akan tidur di sini kak? tanya Rini pelan. Takut akan membangunkan Bima.

"Iya." jawab Nara lirih.

"Kakak mau ke mana?" tanya Rini lirih saat melihat Nara keluar dari kamar.

"Ambil obatnya Bima." ucap Nara.

Segera Nara masuk ke dalam kamar Viki. Membersihkan tempat tidur Viki. Dan mengambil pakaian mereka yang berada di paper bag.

Nara menutup pintu kamar Viki. Tidak lupa mengambil obat Bima di dapur. Lalu kembali ke dalam kamar.

"Mungkin bang Viki lupa memberitahu Nara." ucap Nara melihat obat Bima yang sudah berada di dalam genggamannya.

"Kamarnya enak ya kak." ucap Rini.

"Selimutnya wangi, tebal lagi. Hangat." tangan Rini menggenggam erat tepi selimut yang berada di atas dadanya.

Nara dan Rini segera terlelap di bawah selimut tebal. Wajah mereka nampak terlihat lelah. Bagaimana tidak merasa lelah, jika keduanya selalu bekerja keras setiap hari untuk mencari sesuap nasi.

Membagi pekerjaan supaya lebih mudah dijalani. Nara mencari uang, dan Rini menjaga Bima. Tidak pernah kedua adik kakak tersebut mengeluh atas apa yang mereka jalani.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Viki menghempaskan badannya di atas kasur empuk miliknya. Memejamkan mata sebentar. Lalu menatap langit-langit di kamarnya.

"Meski hidup gue seperti ini setidaknya gue belum pernah merasakan apa yang mereka rasakan." batin Viki, mengingat dirinya yang mempunyai kelainan seksual. Tapi hidupnya masih nyaman.

"Kehidupan macam apa yang kalian lalui." gumam Viki. Membayangkan hidup Nara dengan kedua adiknya yang masih kecil-kecil. Tanpa kedua orang tua di samping mereka.

"Sungguh hebat kalian. Bisa bertahan." ucap Viki lirih. Membayangkan mereka saja membuat kepala Viki serasa mau pecah.

Tiga anak kecil yang bertahan hidup tanpa mengharap bantuan dari orang lain.

Mata Viki kembali terpejam. Mengingat setiap pertemuan dengan Nara. Tidak pernah bocah tersebut meminta tolong pada Viki.

Dengan penampilan Viki, pasti Nara tahu bahwa dirinya orang kaya. Setidaknya Nara bisa meminta uang dengan menjual cerita kehidupannya. Nyatanya bocah tersebut tidak melakukannya.

Bahkan Nara selalu bertingkah ceria. Seolah tidak ada beban di hidupnya. Padahal jika Viki lihat, bocah seusia dia harusnya masih bersenang-senang.

Tapi dia harus mencari uang. Awalnya Viki mengira Nara mencari uang untuk dirinya sendiri. Nyatanya, Nara menghidupi kedua adiknya yang masih kecil.

"Apa yang harus gue lakukan dengan mereka." gumam Viki. Hingga akhirnya Viki terlelap dalam mimpinya.

Pagi hari, Viki bangun dari tidurnya karena di kejutkan dengan suara Nyonya Rahma yang hampir memecahkan gendang telinganya.

"Apasih ma." rengek Viki. Bukannya bangun, Viki malah menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya, hingga kepala.

"Astaga... bangun. Mama mau bicara." seru sang mama menarik selimut dengan kasar di atas badan Viki. Membuangnya di atas lantai.

Bukannya membuka mata, Viki malah mengeratkan dekapannya pada guling di sampingnya. Seolah enggan untuk membuka mata dan beranjak dari ranjangnya.

"Vikiiiiii,,,,,, bangun." teriak sang mama. Membuat Viki mengambil bantal dan menaruhnya sebagai penutup telinga.

Sepertinya Viki tahu apa yang akan di bicarakan sang mama. "Bangun.." Nyonya Rahma dengan keras memukul tubuh Viki dengan bantal di sebelahnya berkali-kali.

"Ma, Viki masih mengantuk." Viki duduk dengan wajah di tekuk.

"Mama,,,, kasihan papa. Mama kembali lagi ke kamar." saran Viki.

"Papa sedang mandi." ucap sang mama dengan galak. Menatap ke arah Viki seperti hendak melenyapkan musuh.

"Kenapa kamu menurunkan Giska di jalan?" tanya Nyonya Rahma dengan kedua tangan berada di pinggang.

Ternyata benar dugaan Viki, mamanya dengan tega mengganggu mimpi indahnya hanya karena seorang perempuan bernama Giska.

"Viki ada urusan." jawab Viki asal. Dirinya malas berdebat dengan sang mama. Karena dirinya pasti akan kalah.

"Apa urusanmu lebih penting dari Giska? Hingga kamu menurunkannya di jalan. Tengah malam." ucap Nyonya Rahma menggebu-gebu.

"Iya." jawab Viki singkat.

"Kamu tahu?"

"Tidak."

"Jangan menjawab." seru sang mama.

"Mama malu sama Giska."

"Bodo." batin Viki.

"Mama yang mengundang dia ke sini."

"Yang mengundangkan mama, bukan Viki." batin Viki .

"Mau ditaruh di mana muka mama, saat bertemu dengan Giska."

"Ditaruh di tempatnya." batin Viki.

"Semalam, saat mama telpon untuk menanyakan keberadaan kamu, Giska menangis. Dia bercerita semuanya. Jika dia berdiri lama di jalan. Menunggu taksi. Apa kamu tidak berpikir, bagaimana jika ada orang yang jahat pada dia. Giska perempuan yang cantik." omel Nyonya Rahma.

"Buktinya dia baik-baik saja. Bahkan sempat mengadu pada mama. Siapa tahu dia mengarang cerita." batin Viki.

"Kenapa kamu diam saja. Apa kamu bisu." hardik Nyonya Rahma, melihat Viki hanya mengedipkan mata dan memandang ke arahnya.

Viki menautkan kedua alisnya. "Tadi mama bilang Viki nggak boleh bicara. Mama lupa." celetuk Viki, mampu membuat emosi sang mama semaki berkobar.

"Kamu....!!!" geram Nyonya Rahma meninggalkan kamar Viki dengan perasaan kesal yang sangat amat.

"Giska." gumam Viki kembali mengingat wajah perempuan tersebut.

"Dia tidak selugu dan sebaik yang mama kira." ucap Viki lirih.

Segera Viki turun dari tempat tidurnya, membersihkan badan dan segera turun untuk ikut sarapan bersama.

Sewaktu sarapan, Nyonya Rahma hanya diam dan cemberut. Beliau sama sekali tidak mengeluarkan suara sepatah katapun.

Tuan Hendra memandang ke arah Viki. Putranya hanya membuka mulut tanpa bersuara. "Giska."

Tuan Hendra menggelengkan kepala. Melanjutkan sarapannya. Begitu juga dengan Viki.

Tuan Hendra segera berangkat setelah selesai sarapan. Sementara Viki kembali ke atas, masuk ke dalam kamarnya. Karena ponselnya masih tertinggal.

"Kamu telepon Giska. Minta maaf pada dia." ucap Nyonya Rahma saat putranya melangkahkan kaki.

"Iya." jawab Viki singkat.

"Telepon ke mana. Nomor Giska saja gue nggak punya." batin Viki.

Terpopuler

Comments

Ceethra DeeNa

Ceethra DeeNa

Tetapppp SeMangattt Up Thor...

2022-06-25

3

FLA

FLA

bang bang gitu amat lu emak lu tu haaa

2022-06-24

3

lihat semua
Episodes
1 ViRA 01
2 ViRA 02
3 ViRA 03
4 ViRA 04
5 ViRA 05
6 ViRA 06
7 ViRA 07
8 ViRA 08
9 ViRA 09
10 ViRA 10
11 ViRA 11
12 ViRA 12
13 ViRA 13
14 ViRA 14
15 ViRA 15
16 ViRA 16
17 ViRA 17
18 ViRA 18
19 ViRA 19
20 ViRA 20
21 ViRA 21
22 ViRA 22
23 ViRA 23
24 ViRA 24
25 ViRA 25
26 ViRA 26
27 ViRA 27
28 ViRA 28
29 ViRA 29
30 ViRA 30
31 ViRA 31
32 ViRA 32
33 ViRA 33
34 ViRA 34
35 ViRA 35
36 ViRA 36
37 ViRA 37
38 ViRA 38
39 ViRA 39
40 ViRA 40
41 ViRA 41
42 ViRA 42
43 ViRA 43
44 ViRA 44
45 ViRA 45
46 ViRA 46
47 ViRA 47
48 ViRA 48
49 ViRA 49
50 ViRA 50
51 ViRA 51
52 ViRA 52
53 ViRA 53
54 ViRA 54
55 ViRA 55
56 ViRA 56
57 ViRA 57
58 ViRA 58
59 ViRA 59
60 ViRA 60
61 ViRA 61
62 ViRA 62
63 ViRA 63
64 ViRA 64
65 ViRA 65
66 ViRA 66
67 ViRA 67
68 ViRA 68
69 ViRA 69
70 ViRA 70
71 ViRA 71
72 ViRA 72
73 ViRA 73
74 ViRA 74
75 ViRA 75
76 ViRA 76
77 ViRA 77
78 ViRA 78
79 ViRA 79
80 ViRA 80
81 ViRA 81
82 ViRA 82
83 ViRA 83
84 ViRA 84
85 ViRA 85
86 ViRA 86
87 ViRA 87
88 ViRA 88
89 ViRA 89
90 ViRA 90
91 ViRA 91
92 ViRA 92
93 ViRA 93
94 ViRA 94
95 ViRA 95
96 ViRA 96
97 ViRA 97
98 ViRA 98
99 ViRA 99
100 ViRA 100
101 ViRA 101
102 ViRA 102
103 ViRA 103
104 ViRA 104
105 ViRA 105
106 ViRA 106
107 ViRA 107
108 ViRA 108
109 ViRA 109
110 ViRA 110
111 ViRA 111
112 ViRA 112
113 ViRA 113
114 ViRA 114
115 ViRA 115
116 ViRA 116
117 ViRA 117
118 ViRA 118
119 ViRA 119
120 ViRA 120
121 ViRA 121
122 ViRA 122
123 ViRA 123
124 ViRA 124
125 ViRA 125
126 ViRA 126
127 ViRA 127
128 ViRA 128
129 ViRA 129
130 ViRA 130
131 ViRA 131
132 ViRA 132
133 ViRA 133
134 ViRA 134
135 ViRA 135
136 ViRA 136
137 ViRA 137
138 ViRA 138
139 ViRA 139
140 ViRA 140
141 ViRA 141
142 ViRA 142
143 ViKI 143
144 ViRA 144
145 ViRA 145
146 ViRA 146
147 ViRA 147
148 ViRA 148
149 ViRA 149
150 ViRA 150
151 ViRA 151
152 ViRA 152
153 ViRA 153
154 ViRA 154
155 ViRA 155
156 ViRA 156
157 ViRA 157
158 ViRA 158
159 ViRA 159
160 ViRA 160
161 ViRA 161
162 ViRA 162
163 ViRA 163
164 ViRA 164
165 ViRA 165
166 ViRA 166
167 ViRA 167
168 ViRA 168
169 ViRA 169
170 ViRA 170
171 ViRA 171
172 ViRA 172
173 ViRA 173
174 ViRA 174
175 ViRA 175
176 ViRA 176
177 ViRA 177
178 ViRA 178
179 ViRA 179
180 ViRA 180
181 ViRA 181
182 ViRA 182
183 ViRA 183
184 ViRA 184
185 ViRA 185
186 ViRA 186
187 ViRA 187
188 ViRA 188
189 ViRA 189
190 ViRA 190
191 Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192 Part 02. ReSa
193 Part 03. ReSa
194 Part 04. ReSa
195 Part 05. ReSa
196 Part 06. ReSa
197 Part 07. ReSa
198 Part 08. ReSa
199 Part 09. ReSa
200 Part 10. ReSa
201 Part 11. ReSa
202 Part 12. ReSa
203 Part 13. ReSa
204 Part 14. ReSa
205 Part 15. ReSa
Episodes

Updated 205 Episodes

1
ViRA 01
2
ViRA 02
3
ViRA 03
4
ViRA 04
5
ViRA 05
6
ViRA 06
7
ViRA 07
8
ViRA 08
9
ViRA 09
10
ViRA 10
11
ViRA 11
12
ViRA 12
13
ViRA 13
14
ViRA 14
15
ViRA 15
16
ViRA 16
17
ViRA 17
18
ViRA 18
19
ViRA 19
20
ViRA 20
21
ViRA 21
22
ViRA 22
23
ViRA 23
24
ViRA 24
25
ViRA 25
26
ViRA 26
27
ViRA 27
28
ViRA 28
29
ViRA 29
30
ViRA 30
31
ViRA 31
32
ViRA 32
33
ViRA 33
34
ViRA 34
35
ViRA 35
36
ViRA 36
37
ViRA 37
38
ViRA 38
39
ViRA 39
40
ViRA 40
41
ViRA 41
42
ViRA 42
43
ViRA 43
44
ViRA 44
45
ViRA 45
46
ViRA 46
47
ViRA 47
48
ViRA 48
49
ViRA 49
50
ViRA 50
51
ViRA 51
52
ViRA 52
53
ViRA 53
54
ViRA 54
55
ViRA 55
56
ViRA 56
57
ViRA 57
58
ViRA 58
59
ViRA 59
60
ViRA 60
61
ViRA 61
62
ViRA 62
63
ViRA 63
64
ViRA 64
65
ViRA 65
66
ViRA 66
67
ViRA 67
68
ViRA 68
69
ViRA 69
70
ViRA 70
71
ViRA 71
72
ViRA 72
73
ViRA 73
74
ViRA 74
75
ViRA 75
76
ViRA 76
77
ViRA 77
78
ViRA 78
79
ViRA 79
80
ViRA 80
81
ViRA 81
82
ViRA 82
83
ViRA 83
84
ViRA 84
85
ViRA 85
86
ViRA 86
87
ViRA 87
88
ViRA 88
89
ViRA 89
90
ViRA 90
91
ViRA 91
92
ViRA 92
93
ViRA 93
94
ViRA 94
95
ViRA 95
96
ViRA 96
97
ViRA 97
98
ViRA 98
99
ViRA 99
100
ViRA 100
101
ViRA 101
102
ViRA 102
103
ViRA 103
104
ViRA 104
105
ViRA 105
106
ViRA 106
107
ViRA 107
108
ViRA 108
109
ViRA 109
110
ViRA 110
111
ViRA 111
112
ViRA 112
113
ViRA 113
114
ViRA 114
115
ViRA 115
116
ViRA 116
117
ViRA 117
118
ViRA 118
119
ViRA 119
120
ViRA 120
121
ViRA 121
122
ViRA 122
123
ViRA 123
124
ViRA 124
125
ViRA 125
126
ViRA 126
127
ViRA 127
128
ViRA 128
129
ViRA 129
130
ViRA 130
131
ViRA 131
132
ViRA 132
133
ViRA 133
134
ViRA 134
135
ViRA 135
136
ViRA 136
137
ViRA 137
138
ViRA 138
139
ViRA 139
140
ViRA 140
141
ViRA 141
142
ViRA 142
143
ViKI 143
144
ViRA 144
145
ViRA 145
146
ViRA 146
147
ViRA 147
148
ViRA 148
149
ViRA 149
150
ViRA 150
151
ViRA 151
152
ViRA 152
153
ViRA 153
154
ViRA 154
155
ViRA 155
156
ViRA 156
157
ViRA 157
158
ViRA 158
159
ViRA 159
160
ViRA 160
161
ViRA 161
162
ViRA 162
163
ViRA 163
164
ViRA 164
165
ViRA 165
166
ViRA 166
167
ViRA 167
168
ViRA 168
169
ViRA 169
170
ViRA 170
171
ViRA 171
172
ViRA 172
173
ViRA 173
174
ViRA 174
175
ViRA 175
176
ViRA 176
177
ViRA 177
178
ViRA 178
179
ViRA 179
180
ViRA 180
181
ViRA 181
182
ViRA 182
183
ViRA 183
184
ViRA 184
185
ViRA 185
186
ViRA 186
187
ViRA 187
188
ViRA 188
189
ViRA 189
190
ViRA 190
191
Part 01. ReSa (Renggo Sara)
192
Part 02. ReSa
193
Part 03. ReSa
194
Part 04. ReSa
195
Part 05. ReSa
196
Part 06. ReSa
197
Part 07. ReSa
198
Part 08. ReSa
199
Part 09. ReSa
200
Part 10. ReSa
201
Part 11. ReSa
202
Part 12. ReSa
203
Part 13. ReSa
204
Part 14. ReSa
205
Part 15. ReSa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!