Setelah kepergian Maura, Garvin nampak tersenyum miring dengan sifat Maura yang sepertinya tertekan.
Tempo lalu Garvin memang menyetujui permintaan Maura namun setelah pulang dari bar. Garvin berubah fikiran dengan ucapan yang pernah terlontar tempo lalu. Ya, Garvin akan tetap menakhlukkan hati Maura walaupun status mereka sebatas adik kakak. Malahan Garvin tak mempermasalahkan itu karena menurut Garvin setidaknya Maura bukan adik kandungnya sah- sah saja jika mereka bersatu.
Garvin melangkahkan kakinya ke dalam ruangan tempat pesta berlangsung dengan senyuman terukir dibibirnya. Netranya juga melihat ke arah Maura yang tengah membuang muka padanya.
"Kamu sekarang bisa seperti itu sayang, tapi suatu hari nanti kamu takkan bisa berpaling dariku barang sedetikpun." Batin Garvin menyeringai licik ke arah Maura dan hal itu bisa ditangkap oleh indera penglihatan Maura yang sekilas melirik ke ara Garvin.
Maura begidik ngeri dengan senyuman Garvin, Hingga dirinya terus meyakinkan untuk tetap was- was dengan Garvin. Apalagi mengingat ucapan Garvin di taman belakang tadi membuatnya lebih berhati- hati.
***Flasback on.
"Kamu gila kak, Tolong hormati papa mama kita yang sekarang berbahagia di atas pelaminan. Jangan jadi pecundang kayak gini." Ucap Maura mencengkram jas yang dikenakan Garvin dan dengan air mata yang mengalir dipipinya.
"Kamu bilang aku pecundang hah, Oke aku akan membuktikan padamu jika aku ini bukan pecundang." Timpal Garvin secepat kilat membopong tubuh Maura dan ditaruhnya di atas meja taman. Maura memberontak namun usahanya sia- sia karena Garvin tiba- tiba mengukungnya.
Dengan kaki yang menggelantung ke bawah, Maura berusaha menendang dengan sekuat tenaga walau usahanya tak membuahkan hasil. Maura ingin berteriak namun takut jika apa yang tengah Garvin lakukan padanya membuat Papa Eglar kecewa. Apalagi kalau sampai Mama Sherly tau jika dirinya pernah menjalin hubungan dengan Garvin walau hanya sehari.
Entah apa alasaan yang mendasari Sherly sehingga Maura sangat dilarang menjalin hubungan dengan pria manapun. Pernah sekali sewaktu masa putih abu- abu, Maura dianter pulang oleh teman prianya. Dan itu mampu membuat Sherly memarahi sang putri hingga Maura depresi kala itu.
"Lepas Garvin bajingan." Sarkas Maura berhasil membuat Garvin pergi dari atas tubuhnya, Maura berlari kedalam mencari kamar mandi hanya untuk menenangkan diri sejenak atas ulah Garvin.
"Aku bersumpah tidak akan membiarkanmu pergi dariku Maura. Kamu milikku dan jika nanti ada pria yang akan melamarmu, akan aku pastikan hidupnya takkan bisa tenang." Terang Garvin dengan kilat amarah di kedua matanya.
Garvin takkan membiarkan pria manapun menjadi pendamping Maura, karena Maura hanya miliknya menurut Garvin.
"Bajingan kamu Garvin, Kenapa kamu jadi kayak gini." Batin Maura melihat pantulan dirinya di cermin, Sungguh penampilannya sekarang sangatlah acak- acakan karena ulah Garvin.
Apalagi Gaun yang dikenakannnya hampir saja robek kala Maura tadi tak menahan tangan Garvin. Maura bisa mendengar dengan jelas kata- kata terakhir Garvin karna suara Garvin sangatlah lantang di indera pendengarannya.
Flasback on.
"Garvin, kenapa kamu bahagia sekali nak?" Tanya Sherly kala Garvin menghampirinya setelah Maura. Sherly berusaha memberi perhatian untuk Garvin karna bagaimanapun juga Garvin adalah anaknya walau bukan dari rahimnya.
Sherly juga melihat gelagat yang tak biasa dari putrinya yang terkesan ketakutan hingga Muara seperti takut mendongakkan kepalanya. Apalagi Sherly juga melirik sekilas ke arah Garvin yang tak pernah melepas pandangannya ke arah Maura. Membuat Sherly mengernyit dengan tingkah kedua putra putrinya.
"Vin." Panggil Sherly lagi kala Garvin terus saja memandang Maura.
"Iya ma ,kenapa?" Sentak Garvin spontan menoleh ke arah Sherly.
"Kamu sepertinya bahagia sekali?" Tanya Sherly lagi dengan perasaan bingungnya.
"Aku bahagia ma, Karena aku sudah mencium kekasihku . Aku rindu dia ma, sampai aku kebablasan menciumnya." Sahut Garvin to the point, Eglar yang mendengar itu membukatkan matanya. Bagaimana bisa putranya mencium anak gadis orang .
Maura yang mendengarnya spontan mendongak dan mendelik ke arah Garvin. Garvin yang melihat itu hanya tersenyum gemas melihat tingkah gadisnya.
"Vin, jangan macam- macam vin. Papa nikahkan kamu sekarang juga kalau sampai hal itu terjadi lagi." Papar Eglar berdiri disamping Garvin, Eglar tak mau jika anaknya melakukan kesalahan di luar batas.
"Pa aku udah dewasa, Aku juga bisa bikin anak." Sergah Garvin yang sangat suka dengan kata- kata terakhir Eglar. Tetapi apakah Eglar dan Sherly akan merestui itu jika tau bahwa Mauralah yang dimaksut Garvin.
Eglar, Sherly, dan Maura spontan membulatkan matanya. Apalagi Maura sudah saling menaitkan jarinya sebab cemas dengan perkataan Garvin yang akan membuat keluarganya kecewa.
"Jaga bicaramu Garvin, Papa akan membunuhmu jika kamu melakukan hal menjijikkan seperti itu. Apalagi kamu dan gadis incaranmu belum sah." Sergah Eglar merasa tertohok dengan ucapan Garvin. Mengapa Garvin berubah tak seperti Garvin terdahulu yang mengedepankan sopan santun dan tata kramanya dalam berbicara.
Untung saja alunan musik begitu nyaring hingga para undangan tak mendengar ucapan Eglar yang meninggi.
"Pa, Ma . Rara mau ke kamar ya. Maura capek pa, ma." pamit Maura memilih pergi. Karena menurutnya jika Maura masih tetap berada di sana, Garvin akan terus menggangunya.
Sherly dan Eglar menganguk bersamaan mewakili jawaban dari pertanyaan Maura. Garvin hanya memandangnya sinis kala gadis dengan gaun berwarna putih dengan memperlihatkan punggungnya yang mulus.
"Siapa wanita itu Vin, Papa akan mimintanya pada orang tuanya agar kamu tak bisa menghamili anak gadis orang sebelum sah." Timpal Eglar final karena takut jika anaknya akan melakukan kesalahan yang fatal.
"Papa tau dia pa, Dan apakah papa akan merestuinya jika papa tau gadis itu." Sahut Garvin yang mulai serius dengan topik pembicaraannya. Mungkin ini saatnya Garvin mencari tau kedua orang tuanya merestuinya atau tidak.
"Papa akan merestuinya jika gadis yang kamu maksut bukan istri orang Garvin." timpal Eglar mengubah mimik wajahnya dengan sedikit mengembangkan senyuman.
"Tenang saja pa, mana mungkin gadis yang Garvin sukai istri orang, bukan gadis dong namanya." Sahut Garvin lagi.
"Kenalkan ke kita Garvin. siapa tau kalian akan langsung kami sahkan,Tanpa menunggu lama lagi. lagipula kamu juga sudah dewasa, sudah pantas menjadi imam dan memimpin keluarga." Bukan Eglar yang berucap melainkan Sherly yang sedari tadi hanya menyimak percakapan anak dan papanya.
Garvin bersorak dalam hatinya dalam diam, karena tuduhan sang ayah melenceng dan tak tepat sasaran. Dia berinisiatif akan terus memperjuangkan cintanya walau di tolak seribu kalipun oleh Maura. Garvin yakin jika Maura memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Namun hanya karena status membuatnya harus menahan egonya.
"Aku pasti bisa menggapaimu lagi sayang." Batin Garvin mendongak, menatap pintu kamar gadis yang berstatus adiknya tersebut dengan penuh misteri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
auliasiamatir
kalian dH kenal koo, aku yakin kalian tak akan merestui garvin 🙄
2023-02-04
1
naumiiii🎈✨
Kembang mawar untuk thor, semangat terus yak😘✊
2022-12-21
1
teti kurniawati
wow
2022-10-27
1