Setelah Garvin membersihkan tubuhnya, Dirinya mengambil ponsel pintarnya mencoba menghubungi seseorang yang dirindukannya. Padahal hanya beberapa jam berlalu dirinya sudah sangat merindukannya.
Maura Alexio si cinta pada pandangan pertamanya dan yang membuat seorang wakil direktur tergila- gila olehnya. Dirinya memang sudah mempunyai nomer handpone Maura jauh- jauh hari .Namun dirinya terlalu gengsi menghubunginya karena sikap Maura yang selalu menghindari dirinya.
Maura terus saja mematikan panggilan yang beberapa kali masuk ke handponenya. Hingga dengan terpaksa Muara mengangkat handponenya karena terlalu berisik menurutnya.
Tuuutttt..
📲My Love: "Hallo siapa ini?". Maura bertanya dengan nada ketusnya ketika ada nomor baru yang menghubunginya.
📱Garvin:" Maura Alexio." Sahut Garvin tersenyum renyah, baru kali ini rasanya Garvin tengah merasakan bahagai kala perasaannya telah diungkapkan pada gadis incarannya.
📲My Love: "Ssiiiaapppaa?" Ucap Maura tergagap, Suara yang familiar menurutnya.
📱Garvin:" Coba tebak siapa aku?" Bukannya menjawab Garvin malah menyuruh Maura main tebak- tebakan, Tak lupa bibir yang terus mengembang diwajahnya. Bahkan Garvin membayangkan wajah kesal Maura yang nampak menggemaskan.
📲My Love:" Bodo, Gak penting juga." Ketus Maura, Sifat bodo amatnya kembali pada dirinya.
📱Garvin: " yehh gitu aja ngambek, Masak gak inget suara cowok tampan yang tadi ngeprawani bibir kamu." Sahut Garvin menggoda Maura dengan nada jailnya.
Deggg.
📱 My Love :" Kaakk Garvin" .Pekik Maura tak percaya, bagaimana bisa Garvin mempunyai nomornya. Memintapun tadi tidak, kok tiba- tiba Garvin menelvonya fikir Maura.
📲 Garvin: " Ciee yang masih keinget sama ciuman yang tadi." Canda Garvin yang terus menggoda Maura.
Membuat wajah Maura yang sedari tadi gugup bertambah muncul semburat merah, Sungguh dirinya malu ketika Garvin mengucapkan candaan seperti itu. Dan bodohnya lagi Maura tak bisa menolak apa yang di lakukan Garvin tadi.
📱My Love: " Kak jangan dibahas dong, Kan malu." Sahut Maura salah tingkah, Dirinya menutupi wajahnya dengan bantal. Walau hal itu tak dapat dilihat oleh Garvin .
📲Garvin: "Enggak dibahas lagi deh tapi diulangi lagi." Timpal Garvin, dirinya tertartawa lepas kala membuat Maura semakin kesal padanya.
📱 My Love: "Ihh kak Garvin mah gitu, Aku matiin loh ya." Ancam Maura yang hendak menekan tombol merah di handponenya namun suara Garvin membuatnya mengurungkan niatnya.
📲 Garvin: " Etss jangan dong, Mmm besok aku tunggu jawabannya ya. Aku jemput dirumah kamu." Sahut Garvin, belum selesai rasa rindunya malah mau di matiin pikir Garvin.
📱My Love.: "Ehh gak usah kak. Kita ketemu disana aja, Kakak tinggal sharelock aja biar nanti aku kesana." Pinta Maura, Bisa berabe urusannya jika Garvin menjemputnya karena kemarin dirinya berhenti dirumah yang bersebelahan dengan rumahnya. Maura takut mamanya mengetahui kalau dirinya pulang malam diantar cowok lagi.
📲 Garvin: "Oke deh" Sahut Garvin, Dirinya tak mau membuat Maura tak nyaman berada didekatnya. Dengan mengiyakan ucapan Maura mungkin bisa membuat Maura tak canggung lagi berada di dekatnya.
📱My Love:" Yaudah ya kak. Mmm aku mau tidur udah malam."
📲Garvin: "Baiklah cantik semoga mimpiin aku di dalam tidurmu. See you."
📱My Love :" Iya kalau bisa mimpiin kakak aku bersyukur banget."
📲 Garvin.:" Ciie gombalannya bikin aku melayang.
📱My Love:" Kakak bisa aja. Yaudah ya kak See you too.
Tuuuttttt.
Usai telvond dimatikan , Maura berjingkrak -jingkrak diatas kasurnya. Betapa senangnya dirinya ketika pria yang disukainya menyatakan cinta padanya.
Seperti banyak kupu- kupu terbang didirinya, Seakan seperti bunga yang baru bermekaran.
Sungguh indahnya dunia ketika sesuatu yang kita harapkan menjadi kenyataan.
Ceklek...
"Rara Ngapain kamu loncat- loncat gitu." Ujar Mama Serly ketika mendapati putrinya berjingkrak- jingkrak diatas tempat tidurnya. Sherly bersedekap dada meminta penjelasan pada putri semata wayangnya.
"Hehhee Mama, Gak ada sih cuma olahraga malam aja." Sahut Maura mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
"Jangan bohong." Sherly ikut mendudukkan dirinya disamping Maura.
"Anu itu ma, Mmmm...."
"Ana anu ana anu apa kamu mau bilang apa.?" sergah Serly kala Maura merasa tergagap.
"Itu ma Rara udah resmi mengundurkan diri, semua kontrak udah dibatalin meskipun kena finalty sih tapi untung menegerku mau bantu." Ucap Maura sumringah. Bisa gawat kalau mamanya tau jika dirinya tengah jatuh cinta.
"Lalu kamu mau nyari kerja dimana Ra, Mama sih gak keberatan kamu resign dari dunia permodelan malah mama bersyukur tapi sekarang cari kerja itu susah ." Timpal Sherly memberi pendapat.
Dirinya juga merasa keberatan jika putrinya terjun ke dunia bebas seperti model, apalagi harus keluar kota atau negeri hanya untuk pemotretan atau semacamnya. Karna itu akan membuatnya tak bisa memantau kegiatan sang putri.
"Mama tenang aja Rara akan berusaha mencari kerjaan yang gajinya lebih dari seorang model." Sahut Maura.
"sedikit atau banyak tetep harus bersyukur Ra, Jangan pernah putus asa mama selalu mendukungmu meski gajimu tak sebesar model." tutur Sherly mengusap bahu sang putri dengan penuh kasih sayangnya.
Maura yang mendengar nasehat mamanya hanya mengangguk- anggukkan kepala menanggapi setiap wejangan dari sang mama.
"Mmm oh ya Ra, mama besok kedatangan tamu. Kalau bisa kamu pulang cepet ya dari kampus." Papar Sherly memberitahu Maura, Sherly sudah sangat hafal dengan tingkah Maura yang nongkrong terlebih dahulu sebelum pulang. Padahal sudah setiap kali Sherly memperingati Muara agar mengurangi nongkrongnya. Namun Sherly hanya menggeleng- geleng kepala dengab remaja zaman sekarang, Agak kolot jika dinasehati.
"Diusahakan ya ma soalnya dikampus kan cuma nongkrong doang kumpul sama temen- temen yang lain, mumpung belum ada kesibukan masing- masing. Emang tamu siapa sih Ma.?" Tanya Maura dengan kening mengkerut penasaran. Tak biasanya sang Mama menyuruhnya cepat pulang hanya karna ada tamu. Kemungkinan besar tamu itu sangat penting bagi Sherly hingga mengharuskan Maura menemuinya juga fikir Muara.
"Itu om Eglar yang kemaren mama ceritain, Mama mau ngundang dia sama anaknya makan malam dirumah kita ra. itung -itung biar lebih deket gitu kitanya sebelum kejenjang pernikahan. Apalagi kamu itu yang bandelnya naudzubillah berlatih sopan sama calon papamu." Timpal Sherly tersenyum seperti merasakan kembali masa- masa pubertasnya.
"Cieee yang mau di apelin senyumannya beda kayak biasanya." Canda Maura menoel- noel bahu Sherly dengan bahunya, Ia sangat bersyukur jika sang mamanya sudah mempunyai tambatan hati terakhirnya. Biarkan sang papa bahagia disana melihat Sherly tak berlarut dalan kesedihan semenjak sang papa pergi untuk selamanya.
"Kamu bisa aja Ra." Ujar Sherly yang terkesan malu- malu kucing, mungkin wajah putih itu sudah berubah menjadi merah mirip tomat.
"Aku usahain deh ma, Pengen tau juga rupa calon papaku." Timpal Maura diselingi cengiran tak lupa mencolek dagu sang mama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
iklan mendarat manis 👍
2023-12-13
1
Dewi
aduh my love 😭🤣🤣🤣
2023-12-08
0
Anindya 💦
MasyaAllah bikin iri mamanya
2023-11-19
1