Sebagai wakil direktur ,Garvin akhir- akhir ini memang banyak pekerjaannya apalagi asistenya tengah cuti karena sudah mengandung besar. Dan sangat tidak memungkinkan untuk bekerja apalagi bekerjaannya sangatlah menguras fikiran dan tenaga.
Dengan berat hati Garvin harus melakukannya sendiri. Apalagi jika ada janji dengan Maura, Mau tak mau pekerjaannya digeser dulu. Seperti sekarang dirinya sudah tak sabar menungu jawaban dari Maura Alexio setelah kemarin menyatakan perasaannya pada gadis pandangan pertamanya.
Triinngggg.
📤 Garvin: Maura
📤My Love: Iya kak.?
📥Garvin: Nanti siang mending aku jemput aja ya. Biar gak saling nunggu.?
📤My Love: Gitu ya kak. Terserah kak Garvin aja sih, Ohya jemput dikampus aja ya kak.
📥Garvin: Oke, Siap cantik.
Setelah usai dengan chatnya, Maura tersenyum sembari mengecup berkali- kali handponenya. Dirinya bahagia hingga seperti berjuta kupu- kupu tengah hingga pada dirinya. Maura bahagia karena rasa sukanya terbalaskan, Kenapa bukan cinta karena Maura masih bingung dan tak peka dengan perasaan antara suka atau cinta.
Wajarlah jika dirinya belum bisa menafsirkan perasaan hatinya apalagi ini baru awal dirinya dekat dengan seorang pria. Apalagi pria itu juga sangat diidolakan namun sayangnya semua itu hanya bisa dipendamnya sendiri. Kata- kata Sherly selalu terngiang di otak dan fikirannya.
"ingat Rara, Jangan pernah mengecewakan mama dengan kamu menjalin hubungan dengan pria manapun. Jangan pernah sekali- kali memendam cinta pada pria manapun." Ucap Sherly yang selalu seliweran di fikiran Muara.
"Plis jangan inget mama dulu, Aku harus yakin dengan keputusanku kalau aku akan menjalin hubungan dengan kak Garvin nantinya tanpa sepengetahuan mama. Aku harus optimis." Batin Maura meyakinkan hatinya yang mulai goyah kala kata- kata sang Mama kembali terngiang.
"Ceileehh napa lu kayak orang streess senyum- senyum sendiri." Sarkas Devina menonyor dahi Maura. Hingga pemilik dahi jenong itu merintih kesakaitan.
"Ih lu mah gangguin aja" Sahut Maura meminum jusnya. Karena memang posisi mereka dikantin, berkumpul dan bersendau gurau sebelum kesibukan masing- masing .
"Lu kurang peka si vi. Tuh si Maura kayak dapat lotre mangkanya senyum terus." Sahut Arin menunjuk Maura dengan dagunya.
"Bukan lotre, Mungkin dapat kerjaan. Betul kan tebakan gua." Timpal Rania berusaha menebak dengan asalnya. Bahkan para temannyapun tak ada yang tau jika Garvin sudah menyatakan cinta padanya.
"Tetooott kalian salah semua." Ujar Maura menggelengkan kepalanya dengan jari tangan telunjuk bergerak kesana kemari.
"Lalu.?" Ucap mereka serempak dengan memajukan wajahnya ke arah Maura. Menantikan ucapan Maura selanjutnya yang membuat ketiga sahabat itu penasaran.
"Mmm Guaaa....." Devina, Arin dan Rania serius mendengarkan ucapan Maura. Dirinya sangatlah penasaran, Itulah mereka si tukang kepo satu sama lain.
"Yehhhh nungguin ya?." Canda Maura menggantungkan ucapannya tak lupa cengiran jailnya.
"Sialan lu ra, Gua nungguin juga." Devina kembali menonyor dahi Maura.
"Sakit Dev, lu seenaknya aja main nonyor kepala orang. Nihh yah dengerin gua baik- baik." Kesal Maura yang sudah merasa di rugikan karna sudah mendapat dua kali tonyoran dari tangan laknat Devina.
"Gua ditembak kak Garvin" Ujar Maura lagi namun mampu membuat ketiga sahabatnya berteriak bersamaan.
"Whattt.?" Sergah Mereka bertiga dengan wajah keterkejutannya. Siapa yang tak terkejut ketika seorang Maura sangat menghindari yang namanya lelaki. Sudah berapa kali ada pria yang mendekati dan ada pula yang menyatakan cinta padanya namun Maura menolaknya mentah- mentah.
Dan bahkan ada yang menangis kala Maura tak mau menjadi kekasihnya,Terlalu tragis bukan.
"Kita harus bilang ke kak Garvin takutnya dia bakal jadi korban Maura selanjutnya." Sahut Rania memberi ide, Mereka hanya takut cowok setampan Garvin harus depresi karna nanti akan ditolak mentah- mentah oleh Maura.
"Sialan lu pada, Gua mau nyoba nih buat membuka hati buat kak Garvin, kasih dukungannya dong." Timpal Maura menonyor kepala Devina hingga membuat para temannya mlongo tak terkecuali Devina. Mereka sangat tau seperti apa seorang Maura, Apalagi dirinya juga mendapatkan larangan keras dari mamanya.
"Apa jangan- jangan lu selama ini emang suka sama kak Garvin." Tebak Rania menunjuk ke arah Maura tak lupa tamang seriusnya.
Maura hanya mengangguk membenarkan tebakan Rania.Dirinya memang menyukai Garvin lama namun dirinya masih takut jika ketahuan mamanya. Dan sekarang, dengan modal nekat yang dimiliki Maura. Ia akan menyembunyikan hubungannya dari sang mama walau harus kucing- kucingan. Dirinya tak mau jika sampai Garvin berpindah haluan darinya sebab cintanya ditolak karena sang mama.
"Nyokap lu?." Tanya Arin menautkan keningnya, Mereka sangatlah mengenal Sherly yang tak mentolerir kesalahan putri semata wayangnya. Apalagi ini menyangkut larangan terbesar menurutnya.
"Yahh gua minta tolonglah sama kalian, Jangan sampai nyokap gua tau. Nanti gua juga bakal bilang ke kak Garvin biar dirinya tutup mulut dengan hubungan kita." Papar Maura berharap- harap cemas kala temannya masih berfikir, takutnya nanti ketiga sahabatnya membocorkan rahasianya pada sang mama.
***Triinnggg.
Handpone Maura berbunyi, siapa lagi kalau bukan notif dari si tampan Garvin pemikat hatinya. Hingga nekat membohongi sang Mama yang telah melahirkannya.
📥 Kak Garvin: Cantik, aku udah ada di depan kampus.
📤Maura: Ok, Tunggu ya kak.
📥Kak Garvin: Ok.
''Udah ya guys kak . Kak Garvin udah di depan kampus. Ingatt jangan sampai bocor." Peringatan Maura dengan wajah sangarnya .Dirinya bergegas menghampiri Garvin yang sejak sepuluh menit yang lalu di depan kampus.
Berjalan dengan tergesa- gesa agar prianya tak terlalu lama menunggu. Meskipun sudah sepuluh menit lamanya Garvin telah menungu dengan perasaan bahagia dan sabar.
"Kak." sapa Maura setelah berada di samping mobil Garvin. Ya, Garvin menunggu Maura sembari bersandar di pintu mobilnya dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Membuat siapa saja akan terpesona dengan ketampanan Garvin.
" Sialann dia tampan bangettt . Bikin jantung gua makin jedag jedug tak karuan." Batin Maura menghembuskan nafas kasar berulang kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
sama kayak aku kalau lihat yang tampan hari jedag jedug😀
2023-12-19
0
Dewi
lanjut
2023-12-18
0
UQies (IG: bulqies_uqies)
semangat yah kak 🌹🌹untukmu
2023-01-27
1