Keingat mantan

Sembari menunggu para sahabatnya berkumpuk karena memang sekarang mereka masih berada di dalam perjalanan. Membuat Maura mengotak- atik note booknya sembari mencari lowongan kerja yang menurutnya cocok dengan kejurusannya.

Sudah 12 perusahaan yang ia lamar namun tak ada satupun yang menerimanya . Sekarang Maura berharap- harap cemas kala satu perusahaan yang masih membalas responnya. Maura berharap perusahaan terakhir ini bisa menerimanya menjadi salah satu karyawannya.

"Dorrr...." Sergah Devina kala Maura masih sibuk melihat note booknya hingga tak memperhatikan keadaan sekitar.

Apa yang dilakukan Devina membuat Maura terkejut setengah mati. Apalagi hampir saja note book yang dipandanginya terjatuh untung saja Maura dengan sigap mempererat pegangannya.

"Anjaay lu Dev, kalau ancur nih gimana hah? Lu mau gantiin bego." Ujar Maura mengangkat note booknya tepat didepan muka Devina.

Devina hanya menyengir karena keusilannya membuat Maura agak sensi. Devina, Arin dan Rania mendudukkan bokongnya di kursi yang sudah di pesan Maura sedari tadi.

"Yaelah Ra, santuy aja kali. Kan bonyok lu tajir melintir, Ya masak kalau note book putri cantiknya ancur gak dibeliin sih." Seloroh Devina dengan nada jailnya hingga beberapa menit terdengar pekikan dari bibir Devina. Dan itu adalah ulah Maura yang tak segan- segan menonyor dahi Devina yang sangat menjengkelkan di indera pendengarannya.

"Itu bukan tipe gua kali Dev, lu tau sendiri kan dari gua bareng nyokap gak pernah sekalipun gua minta ini itu. Ya kalau gua ada cuan sendiri langsung ngotewe gua." Sahut Maura kembali fokus pada notebooknya. Dan dipersekian detik Maura berteriak histeris setelah membaca notif dari benda pintarnya.

"Yesss...." Teriak Maura sembari berdiri dari duduknya tak lupa gerakan eksotis yang membuat pengunjung melihat ke arahanya.

"Ra, Malu ra.." Ujar Rania yang ikut berdiri dan menarik tubuh Maura agar kembali duduk di tempatnya.

Maura memandang sekitar, dimana para pengungnjung masih setia memandangnya dengan wajah kebingungan. Hingga Maura menutup wajahnya dengan buku menu yang berada dimejanya. Sungguh malu pikirnya kala dirinya tak sadar telah melakukan hal yang sangat menjijikkan di depan umum.

Ketiga sahabatnya hanya menggelengkan kepalanya kala melihat Maura menutupi wajahnya dengan buku menu restoran. Devina yang sangat jail tak bisa menahan lagi tawanya hingga tawa Devina lepas namun Devina mampu menutupi bibirnya agar tawanya tak terdengar oleh pengunjung disana.

"Puasin ketawa- ketiwinya lu Dev, bentar lagi gua jamin lu nangis." Sergah Maura kesal dibalik buku menunya.

"Lu gile Ra, kayak peramal aja lu yang bisa tau apa yang bakal terjadi sama gua nyuk." Seloroh Devina dengan sisa- sisa tawanya.

"Maura, isss buka dong mukanya. Udah kagak ada yang liat noh." Sergah Arin yang sebal dengan tingkah Maura yang masih bersembunyi du balik buku menunya.

Maura mencoba mengintik di balik buku menu tersebut dan benar saja semua pengunjung sudah mulai menyantap hidangannya kembali.

"Haaahhhh..." Hembusan nafas kasar dilayangkan Maura sembari menghempaskan buku menu di atas meja.

Saking senangnya sampai dirinya tak sadar dengan apa yang dilakukannya. Mungkin jika Rania tak menghalaunya, Atraksi Maura selanjutnya mungkin akan membuat suasana hareudang.

"Kenapa sih ra, kayak ditembak lagi sama kak Garvin seperti tempo lalu." Sergah Devina membuat Maura mematung.

Deggg.....

Arin dan Rania memelototkan matanya ke arah Devina secara bersamaan. Bukankah sama saja Devina membuka luka Maura lagi yang berusaha dipendamnya walau dengan waktu yang lama.

"Kenapa lu ungkit bego." Bisik Arin yan memang duduknya di dekat Devina.

"Gak sengaja guys." Bisik Devina lagi yang sekilas melirik ke arah Maura yang menunduk tak lupa mengusap air mata yang menjalar dipipinya tanpa pamit.

"Ra, Maaf ya. Gua gak ada maksut buat ngingetin lu." Sergah Devina menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Maura taklupa tangannya memegang tangan Maura.

"Santai aja Dev, Gua aja yang cengeng dan terlalu baperan kali ya." Ujar Maura membalas genggaman Devina tak lupa senyuman khasnya ia tunjukkan.

Devina merasa bersalah karena ucapannya membuat Maura mengingat kembali sesuatu yang akan dilupakannya. Namun dengan tanpa sengaja Devina malah mengungkitnya hingga membuat Maura berlinang air mata.

Devina mendekap erat Maura dengan penuh perasaan bersalahnya. Sunguh dirinya tak ada niat menyakiti perasaan Maura sang sahabat.

"Gua gak apa- apa Dev, Gua hanya bingung sama perasaan gua sendiri." Ujar Maura dalam dekapan Devina.

"Ceritakanlah ra, Bagi ke kami segala keresahan hatimu. Siapa tau kita bisa bantu." Sahut Devina melerai pelukannya dan menatap lekat wajah Maura yang tengah rapuh.

Maura yang selalu terlihat ceria sekarang nampak rapuh hanya karena seorang pria. Dan itupun masih dalam awal tumbuh cinta di hatinya dan malahan kini harus mengalami ujian yang sangat menyesakkan.

" Gua minta kak Garvin agar merelakan hubungan ini. Walau awalnya dia menolak dan sempat mengingkari . Dan pada akhirnya kini dia melakukan kemauan gua , Tapi gua sekarang yang gelisah dengan apa yang gua minta. Gua tersiksa ketika dia gak ngerespon gua, Apalagi dia seperti gak liat gua ada padahal gua ada di hadapannya." Papar Maura berterus terang, ya walaupun air matanya akan kembali menetes.

"Apa gua salah mencoba berdamai dengan takdir tapi caranya seperti ini." Timpalnya lagi dengan menelungkupkan wajahnya di kedua tangannya.

Ketiga sahabatnya yang mendengar curahan hati Maura nampak tak bisa berkata- kata. Karena menurut mereka sendiri takdir Maura dan Garvin sangatlah rumit untuk bisa bersatu. Melawan takdirpun tak bakalan bisa sebab mereka juga akan melawan orang tua masing- masing.

"Ra, gua ngerti apa yang lu rasain apalagi kalian tinggal satu atap dan itu akan menyulitkan lu untuk melupakan kak Garvin. Mmm gua cuma ngasih saran nih ya, mending lu tinggal di apertement atau dimana gitu biar perasaan lu gak tersiksa. Lagipula itu akan memudahkan lu biar lebih cepat melupakan kak Garvin." usul Arin membuat Maura manggut- manggut mendengarnya, Mungkin itu jalan satu- satunya menuju move on yang sesungguhnya.

"Mending lu tinggal dirumah gua ra, itung- itung nemenin gua gitu." Seloroh Devina membuat Maura mengernyit dan menoleh ke arahnya.

"Nemenin dalam bentuk apa nih.?" Tanya Maura yang sudah bisa mengontrol kesediannya.

"Bersih- bersih." Celtuk Devina membuat Arin dan Rania menonyor tubuhnya. Mana bisa sahabatnya an dijadikan pembokat oleh Devina, sungguh sahabat laknat menurut mereka.

"Ogah gua punya majikan kayak lu dev, Udah cerewet galak lagi." Sahut Maura membuat Devina menggaruk kepalanya yang tak gatal tak lupa diselingi cengiran khasnya.

"Bener apa kata mereka, mending gua out aja dari rumah dan tinggal di kost atau apertement gitu. Siapa tau nama dia seiring berjalannya waktu ilang." Batin Maura.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ya iya lah rapuh, dari pacar statusnya lamgsung berubah jadi kakak

2023-03-05

0

naumiiii🎈✨

naumiiii🎈✨

Saya mampir lagi kak, terima kasih sudah mau mampir dikarya Receh aku, semangat terus ya

2023-01-02

0

teti kurniawati

teti kurniawati

tetap semangat

2022-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Cafe star
2 Danau buatan
3 Aku beri waktu
4 Hati berbunga
5 Gombalan bikin melayang
6 Tekad
7 Boomerang dalam hubungan
8 Bersebelahan
9 Keterkejutan
10 Sakitnya hati ini
11 Perkosa Maura vin
12 Egois
13 Foto berdua meresahkan
14 Keputusan Garvin
15 Berusaha
16 Menghindar
17 Keingat mantan
18 Interview
19 Larangan Eglar
20 Jonathan
21 Dijodohkan
22 Kegelisahan Garvin
23 Tangisan pilu
24 Ancaman
25 Kedamaian
26 Maura keras kepala
27 Strees
28 Kebersamaan empat sekawan
29 Berkunjung ke makam papa
30 Garvin murka
31 Akankah terkuak?
32 Harus yakin
33 Akankah terbongkar?
34 Mempercepat
35 Ide baru
36 Cemburu
37 Kekhawatiran Jonathan
38 Sifat berbeda
39 Khawatir
40 Gagal Resign
41 Digrebek satpam
42 Apa iya?
43 Rencana lamaran
44 Insident
45 Arin masuk IGD
46 Ucapan Beracun
47 Resmi bertunangan
48 Kesabaran Claudia
49 Munafik
50 Bini gak peka
51 Predikat menjijikkan
52 Samsak
53 Kebangetan
54 Terkuaknya kesalahpahaman
55 Curhatan Sherly
56 Sakit hati
57 Diusir
58 Kesedihan Claudia
59 Nguping
60 Permintaan Claudia
61 Keceplosan
62 Garvin
63 Garvin mabuk
64 Jo bertingkah
65 Maura tak sadarkan diri.
66 Rapuh
67 Membatalkan perjodohan
68 Colek
69 Rencana
70 Terbongkarkah
71 Arin lagi
72 kegilaan Sherly
73 patung pancoran
74 Keganasan Garvin
75 Kebusukan terungkap
76 Arin dan Jo
77 Nikahi aku....
78 Garvin berterus terang
79 Eps 79: Garvin vs Jo
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Cafe star
2
Danau buatan
3
Aku beri waktu
4
Hati berbunga
5
Gombalan bikin melayang
6
Tekad
7
Boomerang dalam hubungan
8
Bersebelahan
9
Keterkejutan
10
Sakitnya hati ini
11
Perkosa Maura vin
12
Egois
13
Foto berdua meresahkan
14
Keputusan Garvin
15
Berusaha
16
Menghindar
17
Keingat mantan
18
Interview
19
Larangan Eglar
20
Jonathan
21
Dijodohkan
22
Kegelisahan Garvin
23
Tangisan pilu
24
Ancaman
25
Kedamaian
26
Maura keras kepala
27
Strees
28
Kebersamaan empat sekawan
29
Berkunjung ke makam papa
30
Garvin murka
31
Akankah terkuak?
32
Harus yakin
33
Akankah terbongkar?
34
Mempercepat
35
Ide baru
36
Cemburu
37
Kekhawatiran Jonathan
38
Sifat berbeda
39
Khawatir
40
Gagal Resign
41
Digrebek satpam
42
Apa iya?
43
Rencana lamaran
44
Insident
45
Arin masuk IGD
46
Ucapan Beracun
47
Resmi bertunangan
48
Kesabaran Claudia
49
Munafik
50
Bini gak peka
51
Predikat menjijikkan
52
Samsak
53
Kebangetan
54
Terkuaknya kesalahpahaman
55
Curhatan Sherly
56
Sakit hati
57
Diusir
58
Kesedihan Claudia
59
Nguping
60
Permintaan Claudia
61
Keceplosan
62
Garvin
63
Garvin mabuk
64
Jo bertingkah
65
Maura tak sadarkan diri.
66
Rapuh
67
Membatalkan perjodohan
68
Colek
69
Rencana
70
Terbongkarkah
71
Arin lagi
72
kegilaan Sherly
73
patung pancoran
74
Keganasan Garvin
75
Kebusukan terungkap
76
Arin dan Jo
77
Nikahi aku....
78
Garvin berterus terang
79
Eps 79: Garvin vs Jo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!