Garvin tersenyum dalam hati ketika sang gadis tak ada penolakan ketika dirinya menciumnya. Garvin berfikir jika Maura juga memiliki perasaan padanya karena Maura diam saja kala Garvin menciumnya.
Setelah mengantarkan Maura pulang, Baik Maura ataupun Garvin hatinya sama berbunga- bunga . Maura sangat senang ketika Garvin mengakui perasaannya jika Garvin diam- diam mencintainya. Sedangkan Garvin yakin kalau Maura tak lama lagi akan menjadi kekasihnya meskipun Maura tak menjawabnya. Namun ketika dicium tak ada penolakan dari Maura membuat Garvin sangat yakin perasaannya terbalaskan secepatnya.
Menurut Garvin, Dirinya menyuruh Maura berfikir ketika menerima cintanya .Karena dirinya mau hati Maura tulus untuknya bukan karena dirinya yang memaksa.
Setiba dikediaman Agler, Garvin memasuki rumah mewahnya menampilkan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya. Karena dirinya telah memberikan ciuman pertamanya pada gadis yang secara diam- diam dia cintai selama 2 tahun. Begitupun Maura, Garvin yakin jika ciuman pertama Maura telah diambil olehnya secara Maura tak pernah dekat dengan pria manapun sepengetahuannya.
Dirinya akan menaiki tangga namun suara sang papa memberhentikan langkahnya. Garvin berbalik badan dan mendapati Papa Agler tengah duduk di ruang keluarga seorang diri.
"Garvin kenapa senyum- senyum sendiri." Tanya Agler ketika mendapati Garvin tersenyum mulai dari dirinya memasuki kediaman Agler.
"Eh papa sejak kapan disitu." Bukan menjawab Garvin malah berbalik bertanya. Dirinya menghampiri papanya yang sedang duduk disofa. Dirinya juga ikut mendudukkan disofa sebelah Agler.
"Sedari kamu masuk papa sudah ada disini Garvin. Ada apa dengan dirimu vin seperti lagi jatuh cinta saja." Tebak Agler .
"Papa sok tau." Sahut Garvin dengan senyumannya.
"Dibilangin kok gak percaya. Coba bilang ke Papa wanita mana yang sudah membuat anak papa jatuh cinta. Seumur -umur baru kali ini papa melihat kamu kesemsem sama wanita." Papar Agler, Ia memang tak pernah tau hubungan asmara putra tunggalnya walau sebenarnya Garvin telah memiliki mantan kekasih.
"Papa bener, Dia perempuan pertama yang membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama." Timpal Garvin membayangkan wajah Maura yang tengah tersenyum padanya membuat dirinya ikut tersenyum.
"Papa doakan hubungan kalian langgeng sampai pernikahan. Papa tak akan memilih pasangan hidup kamu vin, Kamu sudah dewasa bisa menentukan mana yang baik dan mana yang bukan." Tutur panjang lebar Agler.
" Makasih ya pa." Ucap Garvin memeluk Agler dari samping.
"iya Vin.. Mmm papa mau ngomong sesuatu sama kamu vin?." Sahut Agler , Dirinya seperti menahan rasa gugupnya.
"Tanya apa pa.?" Tanya Garvin melepas pelukannya.
"Mmm papa mau ngenalin kamu sama seseorang vin. Mmm dia masalalu papa dan sekarang dia juga sendiri maksutnya sudah jadi janda sama seperti papa duda beranak satu." Terang Agler. Garvin hanya menyimak ucapan sang papa tanpa mencela.
"Mmm maksut papa, Papa mau meneruskan sesuatu yang pernah terputus dulu." Paparnya lagi.
"Ohh aku faham, Papa mau menikahi masalalu papa gitu?" Tanya Garvin to the point.
"Iya vin kalau kamu gak keberatan." Ujar Agler.
"Seperti yang papa bilang kalau menurut papa baik ya terserah papa. Kan yang menjalani papa. Lalu anaknya itu juga udah nerima pa?". Tanya Garvin.
Agler hanya mengangguk membenarkan ucapan Garvin jika putri kekasihnya menerima dirinya sebagai papa sambungnya.
"Kalau udah sama- sama mantap kenapa gak langsung halalin aja pa takutnya punya papa gak bisa nahan." Canda Garvin namun yng didapat hanya pelototan mata dari Agler, Sungguh kurang ajar menurut Agler.
"Ya nunggu perserujuan kamu sama Rara vin , Takut kalian gak setuju." Timpal Agler.
"Cewek anaknya pa?" Tanya Garvin.
"Iya cewek, Model juga tapi kata Mamanya dia mau resign gara- gara masalah pakaian dia risih." Sahut Agler.
"Model ,mirip seperti Maura yang resign karna masalah pakaian yang terlalu terbuka." Batin Garvin tersenyum menyebut nama Maura hingga membuat dirinya merindukan wanita yang telah memprawani bibirnya.
"Pa aku ke atas dulu." Garvin melangkahkan kakinga ke anak tangga , Menaiki satu- satu anak tangga hingga di pertengahan tangga Agler kembali bersuara membuat Garvin menoleh.
"Oh ya Vin, Besok habis ngantor kita datang ke calon mamamu karena dia ngundang kita makan malam." Ujar Agler agak berteriak takutnya sang putra tak mendengar.
"Siiippp" Garvin menunjukkan jari jempolnya.👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di sini 😍
2023-12-13
0
Dewi
lanjut lanjut
2023-12-08
0
💞Amie🍂🍃
mngkin aja kak
2023-11-24
0