Garvin sungguh menyayangkan hubungan yang baru terjalin tadi sore harus kandas karena orang tua mereka akan segera menyatukan cinta yang dulu sempat tertunda hanya karena perjodohan. Gadis yang membuatnya menggila dan ia nanti selama bertahun- tahun kini akan menjadi adiknya. Meskipun hanya sekedar adik tiri, Apakah orang tuanya memberi restu jika antara Garvin dan Maura bersatu.
Garvin menghembuskan nafas kasar, Dirinya bingung dengan posisinya saat ini. Dirinya ingin sang papa bahagia namun apa iya harus mengorbankan perasaannya sendiri.
"Bangun Ra.? "Pinta Garvin merasa iba pada Maura yang tengah berlutut dikakinya.
"Aku gak mau kak sebelum kakak batalin rencana kakak." Sahut Maura dalam pendiriannya, ia tak melepaskan kaki Garvin untuk melangkah walau sejengkal saja.
"Kamu tak memikirkan perasaanmu dan perasaanku ra. Kita saling cinta, Coba kamu pertimbangkan keputusnmu itu . Kita ngomong sejujurnya pada keduanya ra." Papar Garvin mencoba mempengaruhi Maura agar menerima apa yang dikatakannya.
"Enggak kak, aku akan tetep mengutamakan perasaan Mama karena mama telah mempertaruhkan semuanya demi aku kak. Aku mohon sama kakak jangan sekalipun membocorkan hubungan kita ini Hikkss... Hikds...." Tangis pilu Maura tak bisa membuat Garvin tetep kekeh pada rencana awalnya.
Garvin mengalah, Dirinya memegang bahu agar Maura berdiri dari berlutunya. Tak lupa Garvin menghapus air mata yang membasahi pipi Maura dengan air matanya yangbjuga ikut mengalir dipipinya.
"Oke kita mengalah tapi jangan salahkan aku jika aku tak mau mengakhiri hubungan ini." Timpal Garvin menatap lekat mata sembab Maura dengan berkabut amarah.
"Maksut kak Garvin gimana.?" Maura bingung dengan maksut Garvin yang tak mau mengakhiri hubungannya padahal mereka akan menjadi saudara walau tak sekandung.
"Kita tetap sepasang kekasih meskipun orang tua kita menikah, Jika kamu menolak. Tepat dimalam ini semuanya akan aku bocorkan pada semuanya." Papar Garvin, Dirinya sungguh kecewa dengan takdir yang telah mempermainkannya.
"Jangan egois kak, Kita bakal jadi saudara jangan berfikir hal yang konyol seperti itu." Sergah Maura yang tak terima dengan usulan Garvin.
"Iya aku egois aku akui itu. Asal kamu tau Maura aku diam- diam mencintaimu hingga bertahun- tahun dan ketika aku mendapatkanmu semua hancur karena ulah mereka." Bentak Garvin dengan wajah memerah, Dirinya tak bisa menahan emosinya kala apa yang diinginkannya harus sirna karena orang tuanya.
Plaakkkk.
Tangan Maura mendarat sempurna di pipi Garvin. Garvin dengan teganya mengatakan bahwa kedua orang tuanya biang dari masalah yang kini tengah mereka hadapi. Hingga membuat hubungan yang baru seumur jagung harus kandas ditengah jalan.
"Mereka yang kamu bilang itu orang tua kita kak, Jangan pernah menyalakan takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Bodohnya aku nerima kamu jadi cowokku, ternyata sifat asli kamu kayak gini." Sergah Maura melenggang pergi meninggalkan Garvin yang masih membatu. Maura juga tak bisa menerima kenyataan, Namun demi membahagiakan mamanya apapun akan ia lakukan termasuk mengorbankan kebahagiannya. Bukan berarti Maura tak berat mengakhiri hubungannya dengan Garvin, Dirinya juga merasa kehilangan memutuskan semua itu.
"Loh Ra kok naik, Bukannya kamu belum makan malam nak?" Tanya Eglar ketika mendapati Maura menaiki tangga.
"Enggak deh pa, Lagi proses diet." sahut Maura mencoba tersenyum meskipun hatinya terluka. Maura kembali manmpaki tangga hingga dirinya tiba dikamarnya.
Menangis tersedu- sedu, Meskipun selalu bertemu dengan Garvin namun kenyataannya harus dengan status yang berbeda.
Sedari tadi sepasang mata tengah memerhatikan interaksi antara mereka berdua, Air matanya dengan kurang ajarnya mengalir dengan sendirinya. Kasihan, Sudah pasti namun dirinya harus tetap melanjutkan rencananya diawal karena itu sudah menjadi permintaan terakhir mantan suaminya. Ketika Maura lenggang meninggalkan Taman ,buru- buru seseorang yang mencoba mendengar bembicaraan mereka juga ikut pergi sebelum ada yang mengetahui keberadaannya.
Garvin kembali ke dalam rumah namun dirinya tak mendapati Maura disana. Hatinya merasa tersayat kala Maura sepertinya sangat menyesal mengenalnya.
"Mungkin dia kecewa ,lalu bagaimana denganku.?" Batin Garvin tersenyu miris.
Sherly dan Eglar telah menetapkan tanggal pernikahannya, Tepat seminggu lagi. Tak perlu mewah meskipun sanggup bahkan sangat sanggup. Hanya beberapa kerabat yang diundang karena menurutnya yang penting sakral dan sah.
Garvin sedari tadi nampak murung dan tak sekalipun menggubris pendapat papanya. Entah bagaimana nanti jadinya ketika dia dan Maura menjalin persaudaraan tanpa melibatkan perasaannya. Karena sejauh ini Garvin pernah melupakan perasaannya pada Maura namun tak bisa. Meski belum memilikinya namun dengan melihatnya saja dirinya jauh lebih tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
auliasiamatir
siapa orang ity...????
2023-01-27
0
auliasiamatir
garvin... gak bosa gitu juga dong...😭😭😭
2023-01-27
0
Mommy QieS
Ibu Maura ya, Kak?😭😭
2022-12-22
1