Di pagi yang cerah Rose sudah bersiap berlatih panahan, katakan saja dia bosan dengan tumpukan kertas yang tidak ada habisnya, di meja kerja miliknya. Dia berpikir dia sudah menjadi Ratu Barron, karena dia hampir selalu sibuk mengurus tugas istana.
"Akkhhh" meregangkan otot otot tubuhnya, rose menikmati sinar matahari pagi ,hangat dan sedikit dingin.Ia harus manfaatkan waktu ini untuk mengistirahatkan otaknya agar kembali fresh nantinya.
Menarik busur panah nya, mata abu abu rose menyipit tajam ke arah buah appel yang bertengger di atas kepala seorang prajurit. Rasanya menegangkan tapi menyenangkan disaat bersamaan.
Lain halnya yang dirasakan oleh bob pengawal pribadi Rose, dirinya sudah berkeringat dingin membayangkan anak panah itu salah sasaran dan melah menabrak kepala nya. Itu adalah hal mengerikan yang pernah dia pikiran selama menjadi kelinci percobaan nona nya.
Bila anak panah itu salah sasaran dan mengenaiku, aku harap masih diberikan waktu berbicara, aku akan mengatakan "Nona anda kehilangan akal sehat ketika sedang memanah, bagaimana mungkin anda masih bisa tersenyum mengerikan disaat wajah pucat pasi milikku melihat anak panahmu datang kepadaku seperti malaikat maut. tolong berhenti memanah! anda bodoh dalam hal ini"
Ctak
Anak panah itu melesat dengan cepat menyambar buah appel tersebut dan kemudian jatuh ke atas tanah. Bob menahan kaki nya yang bergetar, dia bernafas lega karena malaikat maut belum tertarik mengambil nyawanya .
"Haha lihat Bob aku semakin hebat dalam memanah, apa kau puas dengan latihan ku kali ini? " Bob tersnyum kecut ke arah nona nya yang begitu gembira setelah hampir membuatnya kehilangan nyawa. Bob hanya memberikan jempolnya sebagai jawaban, dirinya lebih memilih menempi sambil terus menggeret paksa kaki nya yang terlalu lemas untuk diajak jalan.
"kumohon teman kita harus menjauh dari wanita jahat itu, jangan sampai kita dijadikan kelinci percobaan lagi"
"Bob kau mau kemana?! " teriak Rose sambil melambaikan tangan nya, dia belum selesai tapi pengawalnya itu sudah berjalan cepat menjauhi lapangan.
"Ck aku yakin dia tidak menyangka aku bisa memanah lebih baik darinya "
ujar Rose dengan wajah sombongnya, tak lama terdengar pujian seseorang dari belakang.
"Wah Rose kau membuatku terpaku melihat bakatmu, kau wanita hebat yang pernah aku kenal "Puji Hanz mendekati Rose. Rose yang dipuji semakin melambung tinggi, latihan keras nya selama ini tidaklah sia-sia dan aku bangga akan hal itu.
" hah biasa saja, kau terlalu memujiku Hanz "sahut Rose mengibaskan tangan nya sambil tersenyum malu , ayolah wajah nya saat ini salah tingkah karena pujian dari Hanz.Tapi malah terlihat konyol dimata Kaisar.
" Apa kau siap untuk nanti malam? "
Tanya Hanz walaupun dia sebenarnya sibuk tapi dia akan berusaha menemani Rose untuk acara debat pertama nya.
"aku siap " jawab Rose mantap sekarang situasinya sama seperti dulu waktu mereka masih berteman baik. Dan Rose memilih hal ini ketimbang berebut cinta dengan saingannya.
"aku akan membawa Anna"
Hanz terkejut mendengar nya dia menatap penuh tanda tanya ke arah wajah Rose yang semakin cantik ketika berkeringat.
"baiklah" ucap Hanz tidak peduli dia lebih memilih tidak menanyakan apa apa, karena itu bukan urusannya.
Hanz tersadar dirinya akan ada pembahasan dengan para jenderal untuk menentukan wilayah mana yang layak untuk mereka taklukan nantinya.Sehingga dia tidak bisa berlama-lama berbincang dengan Roselind.
"Kaisar tunggu...! " Rose berlari mengejar Kaisar, setelah langkah mereka sejajar Rose tanpa rasa canggung memeluk lengan Hanz santai ,sambil menebarkan senyuman manis ke para pelayan yang dia temui. Hanz membiarkan nya padahal dulu dia akan risih bila Rose bersikap manja kepadanya.Tapi sekarang dia menerimanya dengan senang hati, lagipula bukankah ini pertanda Rose mulai nyaman dengan nya lagi.
"mau kemana"
"bertemu dengan para jendral"
"apa ayah juga ada disana"
"tidak, jendral Jacob baru saja pergi kemarin dia tidak mungkin akan kembali ke Barron secepat itu "
"apa ayahku baik baik saja"
"dia jendral yang hebat tentu menjaga perbatasan bukan hal yang baru untuknya"
"Ah benar juga , kalau begitu dahh" ucap Rose berniat pergi setelah mendengar kabar ayahnya. Tapi tangannya ditahan oleh Hanz, Rose menatap heran ke arah Kaisar yang memberi tatapan yang sulit diartikan.
"kau hanya ingin tau kabarnya, apa kau tidak tertarik dengan keadaanku"
, sekarang Rose mengerti ternyata Hanz juga butuh perhatian darinya. baiklah dia adalah tunangan yang baik maka akan memberikan perhatian nya untuk Kaisar.
"ah, baiklah bagaimana dengan Kaisar? "
Hanz mendengus kesal melihat Rose yang tidak peka terhadap nya, rasanya dia begitu marah seolah haus akan perhatian yang Rose berikan seperti dulu .
"Baik, sudahlah kau memang bodoh Rose"
Setelah berkata demikan, Hanz melangkah lebar menyerah dengan sikap Rose yang sudah berubah.
Disisi lain Bob tengah beristirahat santai , dia merasa senang karena jauh dari wanita jahat yang tidak lain adalah nona nya sendiri, Roselind.belum lama dia merasakan ketenangan ,terdengar suara Rose yang mengagetkan dirinya.
"Bobb!kau dimana... aku ingin bermain dengan mu! kemarilah"
"astaga wanita jahat itu mencariku, dia ingin bermain apa yang jelas permainan nya pasti berkaitan dengan hidup dan matiku " guam Bob yang sudah merinding takut terlebih dahulu. Bob memang sudah kapok dengan segala tingkah absurd Rose yang terkadang membuat wanita itu terlihat seperti psikopat di mata nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments