Hanz bernafas kasar ketika dia berhasil meratakan semua musuh yang kedalam hutan, dia memundurkan langkahnya lalu membuang pedangnya ke sembarang arah . Rasanya begitu melelahkan.
krekk
Hanz langsung membelakan matanya ketika sadar dia baru saja menginjak jebakan yang ia buat sendiri , Hanz terperosok kedalam lubang yang cukup dalam .
"oh **** "
umpat Hanz sambil mengacak-acak rambutnya sendiri, mendongakkan kepalanya ke atas berharap masih ada prajurit miliknya disana.
"apa ada orang disana!! "
setelah beberapa saat Hanz merasakan tanah di atasnya bergetar dia menduga ada orang yang sedang berjalan kesini.
"siapapun itu tolong aku! aku ada dibawah ...! "
Sedangkan orang yang ada diatas hanya terdiam tanpa berniat membantunya, petro dia sengaja diutus tuannya untuk melihat keadaan disekitar hutan ternyata semuanya berjalan sesuai rencana namun malang Kaisar Barron malah terjebak didalam tanah.
"bagaimana tuan, Kaisar ada didalam apa kita harus membantunya"
ucap bawahan petro panik, hari mulai subuh seseorang harus membantu Kaisar atau tidak kaisar harus terjebak disana karena semua prajurit sudah dipukul mundur untuk langsung pergi ke ibukota Berlin.
"Tidak usah ,tunggu sampai matahari terbit baru perintahkan orang untuk membantu Kaisar, Tuan tidak mungkin marah kepadaku dia malah akan senang bila mendengar berita ini diriku"
"sudah tinggalkan tempat ini"
printah petro mengambil jalan lain tanpa melewati lubang yang ada Kaisar, dia memacu kudanya kembali menuju tempat jendral Jacob sekarang.
"baik tuan"
"Hiyak!"
Rombongan itu segera pergi sedangkan Hanz mulai lelah karena tidak kunjung ada yang membantunya, Hanz terduduk lemas diatas tanah yang becek sambil memikirkan apa yang sedang terjadi disana. Apa jendral Jacob menyerang Berlin tanpa dirinya, ayah mertuanya cukup membuat Berlin menyerah tapi Hanz kecewa karena kali ini dia hanya mengambil bagian kecil dari misi ini.
"ayah mertuaku sangat hebat seseorang harus ada yang menghalangi nya atau aku akan terus bergantung kepada dia, Kali ini aku terlihat tidak berguna tapi kedepannya akulah yang akan memimpin setiap perang yang ada tanpa bayang bayang jendral tua itu"
..
YAAAHH...!!
semua prajurit bersorak senang karena berhasil menguasai wilayah Berlin yang terkenal karena kesuburan tanahnya,semangat mereka membara perang yang dilakukan berhari hari akhirnya sampai dipuncak dimana pihak musuh mengakui kekalahan.
"Semua kita harus merayakan kemenangan ini dengan meriah, apa ada yang ingin bersenang senang nanti malam!? "
tawar Jendral Jacob dengan senyum puas dia kembali memenangkan peperangan di usia ke -60 miliknya, Perestssi yang menjadi kebanggaan untuk dirinya sendiri.
Menawarkan hal yang menyenangkan untuk para prajurit yang sudah bekerja keras selama ini adalah salah satu bentuk apresiasi jendral Jacob ,kepada semua orang yang telah berkontribusi dalam setiap perang.
"Tentu jendral , kita harus merayakan nya dengan banyak minuman"
sahut salah seorang prajurit, yang lainnya tersenyum senang mereka semua menantikan pesta malam ini.
"Baik karena hari mulai pagi kita kembali ke kamp, pesta akan dilaksanakan malam nanti. akan ada banyak daging segar dan minuman nantinya"
"yooo! Barron akan selalu menjadi raja di benua ini...! semua orang tau itu! "
mereka kembali berteriak menyombongkan diri karena memang kenyataannya Barron merupakan tiga dari Kekaisaran besar di benua ini, semua orang juga sudah mengakui kehebatan pasukan Barron yang seperti serigala ketika akan menyerang.
penuh kewaspadaan, selalu menargetkan musuhnya, juga cepat dalam menyerang ketika sudah tau kelemahan musuh dan mereka layaknya grombolan serigala yang dipimpin oleh para jendral yang terkenal karena kebengisan nya,salah satunya jendral Jacob.
,
"Tuan hamba ingin menyampaikan sesuatu"
"katakan"
Petro melihat bagaimana banyaknya luka ditubuh yang masih kekar itu, sekarang jendral Jacob tengah di rawat lukanya oleh dokter pribadinya. Semua waktu yang dimiliki oleh tuan nya dihabiskan dalam medan perang, akan sangat menyakitkan baginya saat tau Kaisar berniat menyingkirkan keluarga Jacob ketika sudah tidak membutuhkannya.lalu apa kehancuran adalah balasan untuk Tuan nya yang sudah mengabdi begitu setia kepada Barron, dan menawarkan seluruh hidupnya untuk kejayaan Barron .
Tidak ,petro tidak ingin tuannya hancur karena bajingan itu, dia akan selalu di sisi Tuannya yang sudah dia anggap ayahnya sendiri untuk melawan ambisi kaisar.
Lebih baik mengetahui kebusukan Kaisar dari sekarang atau semuanya akan terlambat.
"Kaisar Hanz terjebak di dalam jebakan yang dia pasang sendiri dihutan blome, aku meninggalkan nya karena ingin mengatahui reaksi tuan. apa saya perlu membantu orang itu atau tidak"
ujar petro penuh kesopanan, jendral Jacob tersenyum sinis mendengar bajingan itu terkena jebakannya sendiri mungkin itu karma karena telah menyakiti putri kesayangannya .
untuk apa membantu .biarkan bajingan itu menikmati karmanya sedikit lebih lama , dia tidak peduli lagi dengan Hanz yang berstatus Kaisar siapapun yang berani menyakiti putrinya maka dia akan membalasnya dengan kejam, sama seperti dia menghadapi musuh nya sendiri.
"biarkan , aku tidak peduli dengan dia"
"baik tuan"
"jendral luka mu akan segera sembuh nanti, tolong jangan sampai terkena air dulu"
ujar sang dokter setelah selesai menbalut luka jendral besar tersebut, dia memberikan resep obat supaya luka luka itu cepat kering dan sembuh.
"terimakasih"
"tentu jendral, saya pamit terlebih dahulu"
"yah"
Setelah Dokter itu pamit jendral Jacob duduk di meja kerjanya dia ingin menuliskan surat untuk putrinya roselind .
"Rose ayah ingin kamu datang ke kamp, kaisar Hanz terluka dan perlu dirawat. apa kamu bersedia merawatnya? ayah juga ingin melihat bagaimana hubunganmu dengan Kaisar sebenarnya. sebelum ayah berniat membatalkan pertunangan kalian."
jendral Jacob,
"kirim ini ke istana Barron"
"siap tuan"
petro mengambil surat itu untuk dia berikan ke putri roselind, hubungan ayah anak ini sangat baik .petro berharap dia bisa terus disamping mereka dan menjaganya.
"setelah matahari mulai tampak kirim orang untuk membantu Kaisar, aku kejam bukan berarti ingin membiarkan penurus Barron mati begitu saja"
printah jendral Jacob sambil menyalakan rokoknya petro mengangguk patuh, tuannya bukanlah orang yang picik dia juga mengkhawatirkan masa depan Barron tanpa adanya kaisar. jadi kali ini tuannya masih berbelas kasih kepada Hanz bukan berarti tuannya memafkan perbuatan Kaisar.
"yah "
"nona ,jendral besar mengirim anda surat"
"oh benarkah!? "
"iyah"
Roselind dengan cepat membuka isi surat itu dia awalnya sangat bahagia karena ayahnya mengirimi dia pesan tapi wajahnya berubah muram ketika membaca isi suratnya.
"ayah ingin aku merawat kaisar, malas sekali rasanya untuk pergi ke kamp"
ucap Roselind menelungkup wajahnya ke atas meja, marry yang melihatnya berusaha memberikan saran terbaik untuk nonanya.
"nona harus tetap merawat kaisar walapun anda membencinya, takutnya nanti ada rumor jelek yang mengatakan bahwa nona bukan tunangan yang perhatian untuk kaisar . sekalian menjenguk Tuan besar disana "
"ehmm baik demi reputasi ku dan aku juga sangat rindu dengan ayah "
paginya Roselind sudah bersiap menuju kamp, dia harap tidak bertemu dengan gadis bernama Anna atau dia akan menjadi tidak terkontrol sikapnya nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments