Hari yang buruk untuk Roselind, dimana dia sendiri dipermalukan oleh tunangannya didepan banyak rakyat Barron.
sungguh dia tidak bisa menerima perlakuan seperti tadi. Hanz benar benar berubah dan Anna wanita itu hanya bisa memasang wajah menyedihkan seolah dirinya lah yang tertindas karena caci maki orang orang di sana, dasar rubah batinku jengkel.
"huh dia keterlaluan! "
"nona... maafkan saya yang tidak bisa berbuat apa apa tadi, saat nona diperlakukan kasar oleh Kaisar"
ujar Marry dengan tatapan sedih yang sudah berlinang oleh air mata . Aku memegang bahunya menyuruhnya untuk menatap mataku.
"ini kesalahan ku seharusnya aku tidak perlu ikut campur dalam urusan pribadi Kaisar. kau sudah lihat kan marry wanita yang kumaksud sebagai kekasih hati Kaisar,Kaisar dia sangat melindunginya tadi hari ini dadaku sangat sesak melihat mata Kaisar yang memandang ku dingin"
marry merasakan hatinya sakit melihat bagaimana tegarnya putri Roselind setelah mengalami hal yang buruk.
.
"nona... apa yang akan nona lakukan sekarang"
"entahlah"
ucapku lemah memandang awan yang mulai mendung. Hatiku merasa dilema karena merasa mulai terjebak di dalam hubungan seperti ini.
Membatalkan pertunangan ini tidak mudah karena aku sendiri yang sudah dipilih oleh para tutup istana dan ayah Kaisar untuk menjadi calon ratu Kekaisaran Barron. Sulit untuk melepaskan gelar calon ratu Barron , tapi Hanz dia begitu egois hanya memikirkan Anna tanpa tau kesulitan apa yang sedang aku alami.
"ayo bantu aku ganti gaunnya , sayang sekali harus robek karena terjatuh tadi padahal aku menyukainya "
Gaunku robek ,sobekan nya lumayan panjang hampir membuat kaki jenjang miliku terlihat ketika aku berjalan .penampilan menyedihkan ku tadi menjadi bahan tontonan rakyat Barron mereka terlihat bersimpati karena tau apa yang baru saja aku alami. ini merusak reputasi ku.
Dor
Dor
Dor
pintu kamar Roselind dikedor kedor sangat keras oleh seseorang, Roselind yang tengah lembur langsung terganggu karenanya. Marry sedang mengambilkan aku teh jadi hanya aku sendiri yang ada dikamar.
"Roselind!! "
"sebentar..! "
itu suara Kaisar untuk apa malam malam dia datang ke kamarku.
Kubuka pintu kayu kamarku di sana terlihat Hanz yang seperti habis mabuk. matanya yang merah menatap ku tajam seolah dia menyimpan banyak kemarahan untukku.
"kaisar? akhirnya kau pulang . apa kamu masih ingat banyak dokumen di ruang kerjamu sehingga pulang ke Barron? "
"Diam!! siapa yang menyuruhmu berbicara begitu berani dihadapan ku! apa kamu masih punya rasa hormat kepadaku"
Akhh
Hanz meremas dagu ku kuat tatapannya seolah olah ingin membunuhku. Hari ini kenapa dia begitu kasar terhadapku tidak aku tidak terima diperlakukan seperti ini olehmu Hanz.
"lepas..! rasa hormat? memang nya kau siapa kau hanya Kaisar bodoh yang tergila gila karena cinta. kalo bukan karena aku bertunangan denganmu maka gelar Kaisar tidak akan pernah kamu dapatkan. Apa harimu buruk bersama gadis ja*lang itu!? sekarang kau ingin melampiaskan semuanya kepadaku"
gigi Hanz bergemelutuk mendengar ucapan pedas roselind. tangannya yang tadinya di dagu Rose beralih mencengkram kasar leher roselind. Wanita ini membuat kacau dikencanku dengan Anna, aku harus memberinya hukuman.
"Uhuk aghh lepas... Akhh uhuk"
"jangan pernah menyebut Anna ja*lang rose kau tidak sebanding dengannya .dimataku kau hanya gadis manja yang selalu berlindung dibalik punggung jendral tua itu"
Hanz menatap kejam Rose yang sudah kesakitan sejak tadi. sejak kecil kau selalu menjadi penghalang untuk ku dan Anna tapi ingat setelah kita menikah akan kuberikan kehidupan yang lebih kejam daripada sebuah neraka.
"bajingan! aku menyesal pernah menyukaimu Hanz..! kau adalah monster "
"apa! "
"katakan sekali lagi bahwa kau menyesal mencintai ku"
"Benar! aku menyesal telah mencintai monster seperti mu Kaisar!! "
"Arggh"
Hanz menjambak rambut roselind hingga dia mendongak, kemarahannya semakin menjadi jadi mendengar ucapan Rose tadi. Hanz langsung melu*mat bibir roselind yang semakin memerah karena digigit . Dia menciumnya kasar dan tidak memberikan roselind kesempatan untuk bernafas .
cup
mengakhiri ciumannya dengan mengucup dahi Roselind. Hanz menjilat bibirnya sendiri setelah menikmati ciumannya dengan Roselind, ciuman sepihak.
"brengsek! "
"sudah kembalilah ke kamarmu Rose itu hukuman untukmu karena sudah mengacaukan hariku dengan Anna"
Setelah Kaisar pergi Roselind terduduk lemas didepan pintu kamarnya. kenapa? kenapa harus seperti ini, ini kesalahan ku karena sudah terlena dengan perlakuan hangat mu dulu Hanz.
"hiks hiks hiks aku merasa ini adalah awal penderitaan ku ayah"
pagi hari di meja makan.
"Rose malam ini kau tidak usah lembur aku akan mengerjakan semuanya "
ucap Hanz sambil memotong daging dipiringnya, dia melihat banyak sekali luka dibibir Roselind. Apa Rose berusaha menghapus ciumannya dengan mengigit bibirnya sendiri .
"baguslah aku memang merasa lelah beberapa hari ini"
Rose duduk di dekat Hanz padahal tadi dia sudah memilh tempat duduk paling jauh dari Hanz. Tapi Kaisar sialan itu memaksanya untuk duduk didekat nya, suasana hatinya menjadi buruk pagi ini.
Ditariknya dagu Rose tapi kali ini lembut tidak seperti semalam. Rose menatap bola mata biru Hanz yang seperti samudra yang akan menenggelamkan siapapun yang menatapnya. Hanz pun memperhatikan wajah cantik Roselind yang semakin dewasa setiap harinya, dia terlalu kasar kemarin kepada mawarnya ini.
"rose, apa kau berusaha menghapus ciumannya dengan mengigit bibirmu sendiri"
tanya Hanz tenang jari jempol nya mengusap lembut bibir yang kini tampak menyedihkan. roselind membiarkan nya dia memperhatikan bagaimana Hanz begitu perhatian dengan luka gigitan dibibirnya.
"sttt benar aku tidak ingin ada bekas bibir mu menempel di bibirku, itu menjijikkan"
"benarkah? bila bibir mungil ini sudah sembuh maka aku akan me****** nya lagi dan tidak akan membiarkan mu menghapusnya"
sahut Hanz tersenyum dingin, Roselind membuang wajahnya muak dia benci melihat raut wajah diktator milik Hanz.
"cih"
"minggu depan aku akan berperang dengan Kerajaan berlin, aku ingin kau menjaga semuanya dengan baik rose"
"hem"
Hanz mengehela nafas kasar laki-laki itu menggalkan roselind di meja makan sendiri.
"rose... rose... rose.. apa kau kecewa dengan sikap ku kemarin. jangan mengabaikan ku apalagi menatapku dingin seperti itu. tapi ini kesalahan mu kenapa menyesal mencintaiku
Argghh berhenti memikirkan nya Hanz sekarang fokus lah dengan tugasmu"
Seharian Hanz tidak fokus dengan pekerjaannya dia terus mengingat kejadian dimana Roselind menangis karena nya. Dia merasa bersalah tapi langsung ditepis perasaan itu ketika teringat akan Anna.
Roselind tengah bersantai dikamar nya dia melakukan perawatan untuk tubuhnya yang mulai remuk karena begadang terus. Marry dengan hati hati mengoleskan salep dibibir nona nya sebenarnya apa yang telah terjadi semalam, apa tuan berbuat kejam lagi kepada nona nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments